Masakkan Fitri sudah siap dan rapih berjejar diatas meja. Ada nasi goreng dan omlet mata sapi yang juga menghiasi sarapan paginya, ditambah dengan sop tulang ayam menambah aroma masakkannya. Namun dia tetap tidak bisa menyentuh makanan itu.
Fillipo dan Leo menuruni anak tangga dan siap untuk berangkat kekantor.
"Pagi Tuan". Senyum ramah seorang gadis menyapanya
Deg
Deg
Jantung Fillipo berdetak hangat mendengar suara lembut itu
"Hmmm". Hanya disahuti dengan begitu dingin oleh Fillipo, padahal hatinya bahagia bukan main seperti pagi ini adalah pagi terindah baginya
"Ayo Tuan sarapan". Ajak Fitri sambil duduk dikursi meja makan. Fillipo melirik sekilas masakkan yang sudah berjejer rapih diatas meja. Tidak bisa dibohongi bahwa perutnya mulai menciut mencium bau masakkan itu
"Aku tidak biasa sarapan". Sahutnya dingin
"Benarkah? Aku dengar-dengar penyakit maag tidak memilih mengindap ke tubuh siapa saja. Mau orang kuat atau orang lemah, dia bisa mengindap kalau perutnya tidak diisi dan dibiarkan kosong". Ucap Fitri santai tanpa melihat ekspresi Tuan Fillipo
"Leo, duduklah sarapan,! aku sudah memasak banyak sayang kalau tidak dimakan dan dibuang diluar sana banyak orang-orang yang kekurangan makanan, jadi kita harus lebih banyak-banyak bersyukur". Ucap Fitri lagi tanpa mengindahkan sang Tuan.
"Jadi dia yang memasaknya?". Batin Fillipo
Leo melirik kearah Tuan nya yang masih terdiam tanpa ekspresi, sementara para pelayan diam menunduk dan takut jika sebentar lagi Tuan nya akan mengamuk mendengar ocehan gadis kecil dihadapannya ini
"Ayo Leo". Ajak Fitri lagi, yang meyadarkannya dari lamunannya tadi. Akhirnya tanpa ragu Leo pun duduk disamping Fitri.
Fillipo melirik kedua manusia yang duduk dikursi meja makan, tanpa rasa malu dia menarik kursi dan duduk juga disamping kanan Fitri. Sontak saja membuat para pelayan heran termasuk Leo, biasanya Tuan Fillipo akan duduk dikursi kebesaran yang hanya boleh diduduki oleh dirinya sendiri
"Aku ikut sarapan". Ucap nya cuek dan dingin padahal hatinya gembira bukan main
"Biar ku ambilkan Tuan". Fitri langsung menyendok nasi goreng dan meletakkanya keatas piring milik Fillipo menambahkan beberapa sayuran, persis seperti seorang istri yang suami melayaninya
"Aku tidak suka sayur!". Ucap Fillipo menolak saat Fitri hendak mengambil sayuran yang dia tumis tadi
"Tuan kau harus makan sayur, biar tubuhmu sehat". Ucap Fitri tak mau kalah sambil mengambil sayuran dan meletakkannya diatas nasi goreng buatannya
"tap.."
"Tidak ada penolakkan Tuan. Ingat sakit itu tidak memilih orang kuat atau lemah". Ucap Fitri meletakkan piring yang berisi nasi ke depan Fillipo.
Leo menyembunyikan senyumnya, baru kali ini ada orang yang berani membentahknya tanpa penolakkan. Dengan hati yang sebenarnya kesal dan bercampur marah, dia pun memakan makanan yang sudah diambilkan gadis itu untuknya
"Enak sekali masakkan ini!". Gumam Fillipo saat merasakan nikmatnya masakkan buatan Fitri. Pertama kalinya Fillipo sarapan pagi di mansion, biasanya dia memilih sarapan dikantor dan memesan makanan langsung dari restourant miliknya.
Mereka makan tanpa berbicara satu sama lain, hanya tautan suara yang sendok yang saling bertabrakan
Drt
Drt
Tiba-tiba ponsel Fitri berbunyi didalam tas miliknya. Fitri menekan tombol hijau yang tergambar dilayar ponselnya dengan wajah tersenyum dan bahagia
"Selamat pagi cintaku, pasti kau merindukanku bukan?". Siapa lagi diseberang sana jika bukan sahabatnya Dea, jika orang baru melihat kebiasaan mereka berdua pasti mengira jika mereka penyuka sesama jenis, padahal kenyataannya tidak begitu.
"Cintaku?". Batin Leo dalam hati
"Apa itu pacarnya? Kasihan sekali Tuan Fillipo". Gumam Leo lagi sesekali melirik tuannya yang berpura-pura lahap menyantap makanan padahal hatinya berdesir menahan cemburu
"Maaf kemarin aku tidak kembali, karena pekerjaanku sangat banyak". Senyum Fitri
"Pagi kak Dhanny". Sapa Fitri
"Aku baik-baik saja kak".
"Baiklah setelah pulang dari kantor, aku akan menyusul kakak kerumah sakit"
"Tidak perlu kak, aku bisa memesan taksi online nanti".
"Iya kak, aku tidak sembarangan makan, aku memakan makanan yang kakak perbolehkan saja".
"Baiklah kak, kakak juga jaga diri baik-baik. Maafkan aku ya yang membuat kakak khawatir karena semalam aku tidak pulang. Besok-besok aku janji akan pulang tepat waktu".
Tut
Tut
Telpon tertutup.
Bersambung...
guys jangan lupa tinggalkan jejak ya.😍
ikuti terus kisah Fillipo, Fitri dan Dhanny
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Sleepyhead
kaya do bong soom dongs jago madak dan fintar
2023-02-09
0
Dewi Kijang
lanjut
2023-01-27
0