Leo segera bergegas menemui Fillipo memberitahukan tentang identitas gadis jenius itu.
" Tuan saya sudah mendapatkan identitas gadis itu". Ucap Leo
" Hmmm". Sahutnya singkat.
" Fitri gadis yatim piatu, orangtuanya meninggal dalam tragedi kecelakaan pesawat lima tahun yang lalu. Fitri pernah berkuliah disalah satu universitas Harvard Amerika serikat dan lulus dengan predikat cum laude, mendapatkan beasiswa melanjutkan S2 di Universitas Inggris. Saat ini Fitri tinggal disebuah apartement, dan bertentangaan dengan seorang dokter pemilik rumah sakit Putra Hospital. Demikian info yang saya dapatkan tuan". Jelas Leo.
" Apa ada ciri-ciri yang mencurigakan tentang gadis itu?". Tanya Fillipo lagi.
" Sepertinya tidak tuan". Jawab Leo. Si jenius Fitri memang sengaja menutup identitas yang sensitif tentang nya, dia tidak ingin akan banyak orang yang tahu tentang kemampuannya itu. Bahkan dia bisa merakit senjata, bisa merakit bom, dan bisa merakit data-data.
" Baiklah... Kau boleh keluar". Ucap nya dingin.
Fillipo menyenderkan tubuhnya dikursi kebesarannya, entah kenapa bayangan gadis itu tak bisa lari pikirannya. Untuk melampiaskan perasaannya dia bergegas ke markas tentunya akan ada orang yang harus dia bunuh. Saat kedatangannya anak buah nya menyambut dengan hormat, ada beberapa yang ketakutan dan pasti tahu tujuan tuan Fillipo, jika sudah datang ke markas tentu akan ada korban jiwa yang dia hilangkan.
" Bawa dia". Suruhnya dingin. Manager keuangan yang mengelapkan dana perusahaan.
" Siapa yang menyuruhmu? Aku tahu kau tidak mungkin melakukannya jika tidak ada orang yang menyuruhmu?". Tanyanya menatap tajam pria itu, yang sudah diikat Kedua tangannya.
" Sampai kapanpun aku tidak akan mengatakan siapa yang menyuruhku, hahaha". Sahut pria itu.
" Apa kau mau mati?". Tanyanya dingin penuh dengan tatapan membunuhnya
" Hahahah.. ku katakan pun kau akan tetap membunuhku. Jadi apa bedanya". Sahut pria itu santai. Fillipo mengepalkan tangannya.
" Leo". Panggilnya. Sang assiten langsung mengerti apa yang diinginkan tuannya. Leo memberikan pisau tajam bak silet itu, senjata andalannya untuk menghabisi munsuh-munsuhnya.
" Lepaskan ikatannya". Salah satu anak buahnya pun melepaskan ikatan pria itu. Fillipo mengambil tangan pria itu lalu memotong jari-jarinya
" Akkkkk ahhkkk... Hentikan". Suara pria itu menjerit kesakitan
" Katakan B***** atau kuhabisi kau". Ancamnya penuh penekanan.
" Sudah kubilang, kukatakan pun kau tetap akan membunuhku,, hahaha". Jawab pria itu sambil menahan sakit ditangannya.
" Baiklah... Habisi keluarganya jangan ada yang tersisa". Ancamnya
" Tolong tuan jangan sakiti keluarga saya. Mereka tidak tahu apa-apa". Mohon pria itu.
" Cepat katakan kalau kau tidak ingin keluargamu terluka". Tatapan membunuh tersirat dimatanya.
" Yang menyuruhku Tuan James". Fillipo tersenyum sinis mendengar namanya itu.
" Dia ingin bermain-main denganku". Tersenyum sinis. Lalu mengembalikan pisaunya ke Leo dan beranjak, dia memberi kode kepada anak buahnya
DOR
Pria tersebut tergeletak tak bernyawa. Begitulah kejam nya seorang Fillipo dia tidak segan-segan menghabisi para munsuhnya. Dia tidak menganggu orang yang tidak mengganggunya dan dia akan menghabisi orang yang menghianati dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
maestuti dewi saraswati
lanjut
2022-04-20
0