Hari ini hari pertama Fitri bekerja disebuah perusahaan bergengsi dinegaranya, Wilmar Company Corp, perusahaan nomor satu didunia. Fitri si gadis jenius ini direkomendasikan oleh kampus nya untuk bekerja diperusahaan tersebut kala dia baru menyelesaikan pendidikan S2 nya di kampus ternama di Amerika. Tak heran jika si jenius tersebut dengan mudah masuk begitu saja, karena Wilmar Company Corp adalah perusahaan tertib yang menerima karyawan berdasarkan tingkat kecerdasan.
Dengan langkah gontai Fitri berlari keluar apartment jam menunjukkan pukul 07.00 pagi, dia segera berlari ke halte bus menunggu bus lewat. Setelah naik kedalam bus, Fitri melihat jam tangannya
" Aku bisa telat". Gumam Fitri sembari menghentak-hentakkan kakinya kedalam bus, pikirannya khawatir jika terlambat. Tidak lama kemudian bus yang ditumpangi pun sampai didepan kantor tempat dia bekerja. Dengan langkah cepat Fitri segera berlari masuk dalam kantor, dan masuk dalam lift, sembari menekan tombol angka 25 atau tujuan dilantai 25. Setelah sampai Fitri segera mengetok pintu.
" Tok tok tok". Suara pintu berbunyi.
" Masuk". Suara dari balik pintu dengan langkah sigap Fitri membuka pintu
" Cekreek". Suara pintu terbuka, dan dengan langkah pelan Fitri masuk kedalam ruangan.
" Permisi Bu". Sapa Fitri.
" Pagi Fitri, kenapa kamu terlambat?". Balas perempuan cantik yang tidak lain adalah HRD perusahaan.
" Maaf, Mbak tadi jalan macet". Alasan Fitri, padahal dia kesiangan
" Baiklah Fitri, mulai hari kamu sudah boleh bekerja". Senyum wanita itu sembari memberi pengarahan.
" Perkenalkan saya Shanty". Lanjut Shanty mengarahkan tangannya ke arah Fitri
" Fitri Mbak". Senyum Fitri luwes
" Baiklah Fit, kamu menjadi sekretaris CEO. Setelah ini saya akan antar kamu keruangannya". Kata Shanty. Fitri mengikuti Shanty, menuju lantai 40. Lantai tertinggi digedung perusahaan ini. Setelah sampai diruang direktur
" Silahkan masuk Fitri, saya kembali ke ruangan dulu". Lanjut Shanty
" Terima kasih Mbak". Senyum Fitri.
" Kamu panggil saya Shanty saja". Senyum Shanty meninggalkan Fitri.
Mata Fitri terarah ke pintu yang bertulisan "direktur utama". Ada rasa bangga pada dirinya, namun ada rasa gugup juga yang melandanya. Bagaimana tidak ini adalah pengalaman pertamanya bekerja disebuah perusahaan setelah menyelesaikan pendidikan S2 nya diusia yang masih menginjak 21 tahun. Pelan-pelan Fitri mendekati pintu itu dengan berhati-hati
"Tok tok tok". Ketuk pelan. Namun tak ada sahutan dibalik pintu tersebut. Akhirnya dengan mengumpulkan sejuta keberanian dia pun membuka pintu tersebut
" Cekreeekkk". Pintu itu pun terbuka. Mata Fitri langsung terbebelalak kala dua orang pemuda tampan menatap tajam kearahnya dengan tatapan membunuh.
" Ma-maa-maaf tuan". Ucap Fitri gegelapan sekaligus gugup bukan main, bukan karena melihat ketampanan pemuda yang ada didepannya tapi takut karena tatapan membunuhnya itu.
" Silahkan masuk Nona". Suruh salah satu dari kedua pemuda itu, yang tidak lain adalah assiten dari pemilik perusahaan termasuk.
" Ma-maaf tuan saya sekretaris baru anda". Ucap Fitri pelan dengan sesekali
menundukkan kepala nya menahan rasa takut didadanya. Pemuda tersebut yang tidak lain adalah seorang CEO menatapnya kosong, bahkan pemuda itu masih saja menatapnya dengan lekat.
" Apa ada yang salah sama aku?". Gumamnya sembari memperhatikan bagian tubuhnya mulai dari tangan sampai kaki dan sesekali menoleh kebelakang barangkali ada yang salah dengan penampilannya
" Baiklah Nona, anda akan menjadi sekretaris dari Tuan Fillipo". Jelas assiten ya
" Ba-baik tuan". Sahut Fitri masih gugup.
" Leo". Perintah tuannya, yang langsung dimengerti oleh sang assiten tersebut dimana dia memberikan setumpuk kan kertas dalam pelukannya dan meletakkannya diatas meja.
" Kerjakan semuanya, dan pelajari semua jadwalku dalam waktu dua jam setelah itu bawa kembali kepadaku". Suruh pria itu dengan suara dingin dan penuh penekanan. Fitri dengan wajah mengendus kesal mendengar penuturan tuannnya, bagaimana tidak tanpa dijelaskan pria tua itu langsung menyuruh nya mengerjakan sesuatu yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Namun bukan Fitri namanya jika tidak bisa mengerjakan pekerjaan tersebut.
" Baik Tuan". Jawab Fitri sembari menundukkan kepalanya sopan dan mengambil setumpukkan berkas itu.
" Tunggu". Langkahnya langsung terhenti dan memutarbalik tubuh nya kearah sang tuan
" Iya Tuan". Sahutnya pelan namun lembut ya Fitri sedang menormalkan jantungnya supaya tetap berfungsi dengan baik
" Jangan memakai pakaian seperti itu. Pakai pakaian yang sopan". Komentar Fillipo
" Whattt??? Apa yang salah?". Gumam Fitri
" Sejak kapan Tuan peduli dengan penampilan seseorang". Gumam Leo dalam hati.
" Apa ada yang salah tuan?". Tanya Fitri
" Tidak. Kau harus sopan dalam berpakaian". Lanjutnya. Membuat Fitri semakin memanas.
" Baiklah Tuan". Sahut Fitri mengalah. Dia masih bingung apa yang salah dari pakaiannya.
" Leo, antar dia mejanya". Suruhnya dingin.
" Baik Tuan". Sahut Leo sembari mengajak Fitri keluar dan membawanya ke meja kerjanya.
" Ini meja mu Nona". Sahut Leo saat sampai dimeja kerja untuk Fitri.
" Baik Tuan". Sopan Fitri
" Panggil Leo saja. Kita disini sama-sama anak buah". Ucap Leo sembari tersenyum. Entah kenapa melihat wajah Fitri membuat Leo ingin tersenyum-senyum sendiri.
" Baiklah Leo.. kalau begitu kau juga jangan memanggilku Nona panggil saja Fitri, kan kita sama-sama anak buah,, hehhe". Leo terkekeh mendengar ucapan Fitri yang menurutnya lucu.
" Ya sudah kamu lanjut saja bekerja. Aku akan kembali keruangan Bos". Sahut Leo dan hanya diberi anggukan oleh Fitri.
Fitri masih tak menyangka dengan sikap tuannya yang dingin itu, tanpa ada penjelasan langsung memberi tugas yang begitu banyak. Mungkin hanya Fitri seorang yang tidak mengenal siapa tuan Fillipo, sebab selama ini dia hanya fokus belajar dan bergeming dengan khayalannya sendiri, mana dia tahu siapa Fillipo? Jika isi otaknya saja hanya diisi dengan pelajaran. Fitri adalah hacker yang handal, dia sangat jenius di bidang IT dan itulah sebab nya dia disebut sang KO oleh dosen-dosennya dikampus.
" Sudahlah sebaiknya aku kerjakan saja". Gumam Fitri, langsung menghidupkan komputernya. Dengan lihai tangannya menekan tombol keyboard komputer mengunakan sepuluh jarinya. Sesekali matanya terbelalak melihat beberapa angka uang yang tak sesuai dengan berkasnya.
" Sepertinya ada penyeludupan dana". Gumamnya sambil serius mencari-cari angka uang berderet dilayar komputer sembari membandingkannya dengan berkas yang dia pegang.
" Apa dia tahu jika perusahaan nya telah dikorupsi seseorang?". Fitri masih bergeming dengan kesibukannya.
Disisi lain
" Tuan, bagaimana dengan hukuman anak buah Cut Silent yang tertangkap kemarin. Apakah kita menyekap nya atau langsung membunuhnya?". Tanya Leo
" Bunuh saja". Jawab nya dengan begitu enteng tanpa ada beban.
" Baik Tuan". Sahut Leo. Segera menghubungi anak buahnya yang ada di markas.
" Sudah saya lakukan tuan". Jawab Leo sembari menyimpan ponselnya kembali
" Tok... Tok..". Suara arah pintu. Leo bergegas membukanya, dan terlihatlah Fitri dengan berkas yang ada dalam pelukannya. Lalu Fitri masuk
" Sudah selesai?". Tanya Fillipo dingin
" Sudah tuan". Fillipo dan Leo terbelalak mendengar jawaban Fitri padahal baru tiga puluh menit dan dia sudah menyelesaikan nya dengan begitu cepat. Bahkan Fillipo saja butuh waktu berbulan-bulan menyelesaikannya sebelum diserahkan kepada Fitri.
" Apa kamu yakin menyelesaikannya dengan baik?". Tanya Fillipo menatap Fitri tajam.
" Tuan periksa saja". Fitri menyerahkan berkas itu dan meletakkannya di atas meja kerja CEO dingin yang tampan itu. Fillipo membuka lembar demi lembar berkas yang baru saja terselesaikan, matanya sesekali membulat sempurna saat ada beberapa yang ditandai dengan stabilo warna merah.
" Ada penyeludupan dana tuan". Sahut Fitri yang tiba-tiba memecahkan keheningan.
" Maksud kamu?". Fillipo dan Leo saling melihat. Bagaimana mungkin gadis ini menemukan ada orang yang korupsi sementara menurutnya semua baik-baik saja.
" Saya menemukan beberapa selisih dari dana yang dikeluarkan bulan lalu dengan pengeluaran rekonsiliasi bank, dan tidak sesuai dengan laporan yang dibuat bagian keuangan, menyebabkan pengeluaran membengkak secara keuangan tapi teratasi secara laporan tuan". Jawab nya ringkas. Fillipo masih tidak percaya ada nya korupsi diperusahaannya ini.
" Kau berusaha membohongiku. Dari mana kau tahu jika ada penyeludupan dana? Apa kau ada buktinya?". Tanya Fillipo penuh penekanan.
" Untuk apa saya berbohong tuan. Yang saya tandai itu adalah dana yang selisih dan itu adalah buktinya. Jika tuan tidak percaya silahkan cek sendiri". Hening mendengar jawaban Fitri.
" Gadis ini sangat pintar". Gumam Leo menatap kearah Fitri.
" Bagaimana tuan tidak tahu ada korupsi diperusahaan tuan? Padahal tuan sendiri yang memimpinnya". Jawab Fitri blak-blakan. Ya memang dia tidak tahan kalau tidak mengeluarkan sesuatu yang menjanggal dihatinya.
" Apa kau bilang? Apa kau menganggap ku bodoh?". Fillipo berdiri dan menghampiri Fitri, tangannya terkepal menahan emosi baru kali ini ada orang yang menganggap nya bodoh dan itu seorang wanita.
" Saya tidak bilang Tuan bodoh, tuan hanya kurang teliti saja". Jawab Fitri. Fillipo tidak habis pikir dengan kelancangan gadis yang ada didepannya ini.
" Jika kau pintar, apa kau tahu siapa yang melakukan ini?". Tanya Fillipo menatap Fitri yang hanya santai tanpa rasa takut itu. Ya Fitri selain pintar dia juga berani.
" Saya tahu tuan". Jawab Fitri singkat.
" Siapa?". Tanya Fillipo lagi.
" Manager keuangan". Sahutnya singkat. Langsung saja wajah Fillipo merah padam bagai udang baru masak dikuali, hehhe.
" Leo panggilkan". Suruh Fillipo dengan langkah cepat Leo segera keluar mencari manager keuangan. Sementara Fillipo menatap dengan lekat Fitri tanpa berkedip. Entah mengapa jika melihat gadis itu ada aura berbeda yang dirasakan.
" Berapa umurmu?". Tanya Fillipo
" 21 tahun tuan". Jawab Fitri lagi. Ya Fillipo tidak tahu jika gadis yang dihadapannya ini memiliki lQ yang lebih tinggi darinya. Tatapannya masih dingin melihat Fitri. Sementara Fitri diam tak bergeming.
" Kenapa dia menatapku seperti itu?". Resah Fitri dalam hatinya, menahan malu bukan takut. Gadis sepintar dirinya sudah sering berhadapan dengan dosen-dosen garang jadi tidak canggung lagi jika bertemu dengan Fillipo yang berwajah datar itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
rasya ina
visualny dilarba dimurat dunk thor
2024-06-20
0
ayu nuraini maulina
hacker kan hrs nya bs melacak atau mencari tau LBH dulu
2023-09-11
0
ayu nuraini maulina
nah loh malah asistennya yg tertarik am fitri
2023-09-11
0