Bab 4

Akhirnya Fitri kembali ke apartement setelah seharian bekerja cukup membuatnya lelah. Apalagi hari pertamanya tentu membuat diri nya kewalahan meskipun dia tidak mengalami kesulitan. Fitri segera mandi dan membersihkan diri. Seperti biasa dia akan makan ke apartement Dhanny, karena Dhanny tak mengizinkannya memakan makanan yang diluar masakkan Baik Yum.

" Kak Dhanny". Suara heboh Fitri membuat Dhanny terkejut bukan main

" Kebiasaan suka benar buat orang kaget". Kesal Dhanny.

" Hehhe maaf kak". Ujar Fitri dengan muka tanpa dosa

" Tunggu bentar, Bik Yum lagi masakin makan malam buat kita". Senyum Dhanny yang tahu kalau Fitri sudah kelaparan.

" Iya kak". Sahut Fitri santai.

" Bagaimana hari pertamamu bekerja?". Tanya Dhanny. Dia tahu jika Fitri kelelahan karena terlihat dari wajah gadis tersebut.

" Melelahkan kak. Kau tahu aku harus jadi sekretaris dari si Kulkas Berjalan?". Wajah cemburu Fitri

" Kulkas Berjalan?". Tanya Dhanny yang penasaran siapa yang dimaksud Fitri

" Iya.. manusia dingin itu pemilik perusahaan Wilmar Corp". Sahut Fitri

" Apa? Kamu jadi sekretaris dia?". Tanya Dhanny

" Iya Kak. Dan wajah nya itu sangat menyebalkan. Aku baru tahu jika pemilik perusahaan itu orang bodoh". Ucap Fitri kesal. Dhanny malah terkekeh melihat tingkah Fitri yang mengemaskan.

" Kenapa kau mengatakan dia bodoh?". Tanya Dhanny penasaran

" Memang bodoh kak. Masa karyawan korupsi dia tidak tahu. Sudah hampir habis uang perusahaan". Ulas Fitri lagi.

" Fitri, kamu jangan terlalu menonjolkan kemampuan kamu didepan orang lain. Itu akan bahaya, kamu tahu kan kamu itu sangat jenius akan banyak orang nanti yang mengincarmu". Ucap Dhanny khawatir akan keselamatan Fitri. Inilah alasan Dhanny tidak bisa jauh dari gadis tersebut.

" Kak Dhanny tidak perlu khawatir. Aku tahu dimana aku harus menunjukkannya". Sahut Fitri tersenyum tidak ingin membuat Dhanny mengkhawatirkan dirinya.

" Iya. Kak Dhanny percaya padamu. Kau harus menjaga dirimu baik-baik". Ucap Dhanny tersenyum sambil mengelus kepala gadis itu.

" Tuan makanannya sudah siap". Ucap Bik Yum menghampiri mereka berdua.

" Terima kasih Bik". Sahut Dhanny

" Ayo sekarang kita makan". Ajak Dhanny dengan begitu semangat Fitri menuju meja makan. Dengan lahap Fitri menyantap menu makanan buatan Bik Yum. Sebab seharian bekerja benar-benar membuat tenaganya terkuras.

" Pelan-pelan makannya". Tegur Dhanny melihat Fitri yang seperti orang kelaparan tiga tahun tidak makan

" Aku lapar sekali kak". Sahut Fitri dengan mulutnya yang penuh dengan makanan dan itu terlihat sangat mengemaskan dimata Dhanny.

Setelah selesai makan malam seperti biasa mereka berdua akan nonton bersama didepan tv sembari menikmati cemilan yang dibuat Bik Yum

" Kak". Panggil Fitri

" Iya". Sahut Dhanny singkat.

" Kenapa sih kakak tidak mau menikah?". Tanya Fitri yang membuat Dhanny cukup kaget.

" Kakak belum menemukan wanita yang cocok dengan kakak". Jelas Dhanny

" Yang kakak suka seperti apa? Mustahil tidak ada wanita yang menyukai kakak. Secarakan kakak tampan, kaya dan mapan juga. Kakak punya segalanya". Kata Fitri polos. Dhanny memandangnya dengan senyum sambil mengulas rambut gadis itu.

" Kakak suka wanita yang seperti Fitri". Bisik Dhanny pada telinga Fitri, membuat gadis itu melonjak kaget

" Ahhh kakak bicara apa sih!". Ketus Fitri. Dhanny hanya terkekeh melihat tingkah lucu gadis kecil itu. Ya dimata Dhanny hanya Fitri lah perempuan tulus itu, sekalipun banyak wanita mendekatinya tapi Dhanny sama sekali tidak tertarik pada perempuan lain.