Fillipo dan Fitri segera bergegas keluar dengan langkah cepat untuk menghadiri meeting bersama klien disebuah restourant sembari makan siang. Jarang mata karyawan melihat CEO tampan melangkah gontai dengan cepat, menaiki lift khusus CEO dan beberapa orang terdekatnya. Banyak yang iri pada Fitri, pasalnya selama perusahaan ini berdiri tidak pernah Fillipo membutuhkan sekretaris tapi begitu mudah menerima Fitri.
Sampai restourant tersebut, mereka langsung memesan tempat VIP, restourant ini adalah milik Fillipo sendiri. Ya dia memang pria terkaya, hampir seluruh jajaran mall, restourant, caffe dan lain-lainnya itu adalah miliknya.
Fitri mempersentasikan hasil kerja sama nya dengan klien dari luar negeri begitu baik dan bagus. Bahasa Inggrisnya tak perlu diragukan seperti Fitri bukan masalah lQ nya yang tinggi tapi memang dia punya kemampuan untuk menguasai beberapa bahasa asing. Meeting bersama klien akhirnya selesai dengan berjalan lancar, beberapa klien kagum dengan kemampuan sang sekretaris tuan Fillipo yang terkenal kaya dan dingin itu, tentu mereka tidak henti-hentinya mengungkapkan kekaguman, begitu cekatannya CEO ini mencari sekretaris untuknya.
Setelah selesai meeting mereka memutuskan makan siang direstourant tersebut.
" Kau pesan apa?". Tanya Fillipo dingin sambil membolak-balik daftar menu makanan yang diberikan pelan. Fitri mengerutkan mulutnya tampak berpikir, diam-diam Fillipo mengintip.
" Dia sangat mengemaskan". Batin Fillipo
" Aku tidak bisa makan makanan direstourant ini tuan". Jawab Fitri polos
" Kenapa?". Tanya Fillipo menutup menu makanan tersebut.
" Tidak boleh". Sahut Fitri singkat.
" Baiklah. Makanan apa yang kau boleh makan? Kau harus makan, aku tidak mau kau sakit nanti aku yang disalahkan sebagai bos mu". Baru kali ini si Kulkas Berjalan itu berbicara panjang kali lebar kali tinggi.
" Pelayan?". Fillipo melambaikan tangannya kearah pelayan yang tidak jauh dari bangku mereka duduk. Pelayan tersebut mendekat.
" Ada yang bisa saya bantu tuan?". Tanya pelayan itu sambil membungkukkan badannya
" Sekarang kau katakan pada pelayan ini apa yang bisa kau makan. Biar dia membuatkannya untuk mu". Tatapanya dingin menatap kearah Fitri si gadis jenis itu.
" Tolong buatkan aku sop jagung dengan sedikit kentang, tidak perlu pakai merica, tambahkan garam secukupnya jangan terlalu asin, beri tambahan daun bawang dan daun sop, lalu campur dengan sebutir bawah putih yang segar. Nasi nya harus yang panas, dan sedikit kenyal". Ucap Fitri menjelaskan makanan yang akan dia pesan. Sementara Fillipo terkejut mendengar pesanan Fitri
" Minum nya Non?". Tanya pelayan tersebut.
" Lemon tea. Jangan ditambah es". Senyum Fitri.
" Baiklah Nona. Tunggu sebentar kami akan menyiapkan nya". Ucap pelayan tersebut sopan.
" Kenapa makananmu aneh sekali? Bagaimana rasanya makanan tanpa merica?". Tanya Fillipo namun dengan begitu dingin.
" Itu makanan sehat tuan". Sahut Fitri sembari mangut-mangut.
Tidak lama kemudian makanan yang mereka pesan pun datang dan siap untuk dinikmati. Fitri terlihat sangat lapar
" Apa kau tidak bisa makan pelan-pelan?". Tanya Fillipo yang melihat Fitri seperti berlomba
" Aku sangat lapar tuan. Kau tadi dari aku berdiri dan itu membuat perutku lapar". Ucap Fitri sambil mulutnya penuh dengan makanan. Wajahnya terlihat sangat lucu dan mengemaskan bagi Fillipo.
Setelah selesai makan siang mereka pun kembali lagi kekantor mengingat masih banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan. Fillipo sengaja tidak memakai supir pribadi untuk menemani dan mengantarnya kemana pun selain Leo, berhubungan Leo sedang sibuk mengantikan dirinya ke markas maka dia memutuskan untuk membawa mobilnya sendiri.
Nanti selesaikan semua pekerjaan Leo. Suruhnya dingin pada gadis itu tanpa mengarahkan pandangannya dan masih fokus menyetir.
" Tuan boleh aku bertanya sesuatu padamu?". Tanya Fitri
"Apa?'. Sahut Fillipo dingin
"Kapan terakhir kali tuan tersenyum?". Tanya Fitri polos. Sontak membuat Fillipo heran dan menatap gadis yang duduk disampingnya itu
"kenapa kau bertanya begitu?". Bukannya menjawab Fillipo malah balik bertanya
" Aku hanya ingin tahu saja tuan". Ucap Fitri. Fillipo tidak menjawab wajah dinginnya sangat tersirat
'Tuan sayang sekali wajah tampan sepertimu jika jarang tersenyum akan memicu cepatnya terjadi penuaan pada kulit wajah, karena tidak ada tarikkan disana". Jelas Fitri
"Apa kau mengatakan aku tua?". Tanya Fillipo
"Bukan begitu Tuan aku hanya memberimu tahu saja". Cemberut Fitri lucu
"Aku tidak bisa tersenyum, karena tidak ada hal didunia ini yang bisa membuatku tersenyum". Sahut Fillipo dingin dan datar
"Aku berjanji akan membuatmu tersenyum tuan". Senyum manis Fitri sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Fillipo. Fillipo tak bergeming dia masih menatap tanpa arti kearah gadis yang ada disampingnya ini. Tanpa sepengetahuan Fitri dia menarik sudut bibirnya dan menciptakan senyum sembunyi ala tuan Fillipo
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
Sleepyhead
coltha 💕
2023-02-09
1