*Bab 15

Pada akhirnya, Restu hanya bisa mengikuti apa yang Zia katakan. Ia terpaksa meninggalkan Zia di apartemen itu sendirian. Karena tidak mungkin juga bagi Restu untuk tetap memaksakan keinginannya tetap tinggal di apartemen ini untuk menjaga Ziana.

Selain karena dia seorang laki-laki dan Zia seorang perempuan, Restu juga tidak punya hubungan darah dengan Zia. Hal itulah yang menambah ketidakmungkinan bagi Restu untuk tetap tinggal di sini bersama Ziana.

Setelah Restu meninggalkan apartemen, Zia duduk tertunduk sambil memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Semua masalah yang menimpa dirinya, datang terlalu tiba-tiba. Sehingga, rasanya ia sungguh tidak kuat untuk menanggung semua beban berat yang ada.

Sementara itu, di rumah sakit, Sinta dan Laila sedang merayakan kemenangan mereka berdua. Mereka merasa sangat bahagia dengan apa yang baru saja mereka dapatkan.

"Mama salut sama kamu, La. Mama gak nyangka kamu rela mengorbankan anak kamu demi mendapatkan Rama," kata Sinta sambil menatap tajam ke arah Laila yang sedang tersenyum memikirkan apa yang baru saja terjadi.

"Jika ingin mendapatkan ikan yang besar, kita harus mengorbankan ikan kecil, Ma. Karena ikan kecil akan dengan mudah bisa kita dapatkan, jika kita sudah mendapatkan ikan besar."

"Tapi yang tidak mama habis pikir, kamu kok bisa ya menciptakan suasana yang sangat pas seperti ini. Kamu bikin Rama benar-benar percaya kalau Zia lah penyebab kalian kehilangan anak kalian."

"Itu salah dia sendiri, Ma. Ngapain juga dia datang ke rumah aku. Salah sendiri, cari masalah dengan Laila," kata Laila sambil tersenyum licik penuh rasa bangga.

Sinta terus menatap tajam wajah Laila. Ia tak habis pikir dengan perempuan yang ada di depannya saat ini. Meskipun dia merasa salut dengan rencana yang Laila jalankan, tapi tetap saja, rasa takut juga muncul dalam hati Sinta.

Laila terus tersenyum sambil memikirkan apa yang baru saja terjadi. Saat Zia datang ke rumahnya, ia sudah menebak apa yang akan Zia lakukan jika ia menampar Zia. Dengan begitu, ia siap menjalankan rencanannya dengan sangat baik.

Saat Zia menghempaskan tangannya, Laila pun sudah bersiap-siap untuk menjatuhkan diri mengenai sanding meja yang pastinya akan ia kenakan pada perutnya. Dengan begitu, ia pasti akan keguguran jika perut mengenai sanding meja.

Dengan begitu, Rama pasti akan menyalahkan Zia atas apa yang terjadi pada anaknya. Rama juga akan merasa bersalah karena orang yang ia cintailah penyebab ia kehilangan calon anak yang sangat ia harapkan.

"Satu kata yang ingin mama ucapkan pada, Laila. Mama salut sama rencana licik kamu ini," kata Sinta sambil menyentuh pundak Laila.

"Mama lihat saja apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Aku akan buat Zia tidak sanggup untuk bertahan hidup di atas dunia ini. Aku akan buat Zia lebih memilih mati dari pada hidup tersiksa," kata Laila sambil tersenyum licik.

'Hmz, sepertinya itu ide bagus. Dengan begitu, aku tidak perlu turun tangan untuk menyakiti keluarga Saras. Aku hanya perlu menjadi penonton dan menikmati hasil dari apa yang pemeran ku mainkan,' kata Sinta dalam hati.

'Tapi, aku harus hati-hati dengan Laila. Ia terlalu licik dan tidak mudah untuk ditebak. Ia juga sangat ganas dan menakutkan,' kata Sinta lagi.

Ketika mendengarkan suara langkah kaki yang mendekat ke ruangan itu, Laila dan Sinta yang awalnya bahagia, kini memasang wajah sedih kembali. Mereka tahu, itu pasti Rama yang sudah kembali dari membelikan makanan.

Benar saja apa yang mereka tebak. Itu memang Rama yang datang dari membeli makanan. Melihat itu benar-benar Rama, Laila segera memeluk Sinta dengan deraian air mata. Ia menangis sedih sambil mengucapkan sesuatu.

"Ma, apa salah aku sehingga Tuhan berikan aku cobaan seberat ini? Aku gak kuat lagi rasanya untuk tetap bertahan hidup di dunia ini."

"Sabar Laila. Kamu harus sabar dan tetap kuat. Kehilangan bukan akhir dari kehidupan. Mama yakin, nanti kamu akan dapat ganti yang lebih baik dari apa yang pergi dari kamu," kata Sinta ikut bersandiwara saat melihat Rama di depan pintu masuk. Ia memasang wajah sedih sambil membelai lembut rambut Laila.

"Tapi Ma, ini terlalu berat buat aku. Aku selalu berharap anak itu akan menjadi teman dalam hidupku. Karena selama ini, setiap aku sendirian, aku selalu punya harapan, suatu hari nanti anak aku yang akan jadi teman agar aku tidak sendirian lagi. Tapi sekarang, aku tidak punya harapan lagi, Ma. Aku akan hidup dalam kesendirian selamanya."

"Tidak. Kamu tidak akan hidup dalam kesendirian lagi mulai sekarang, Laila," kata Rama menjawab dengan cepat setelah mendengar apa yang Laila katakan.

"Ma--mas Rama," kata Laila pura-pura kaget sambil melepaskan pelukannya dengan Sinta. Ia juga menghapus sisa air mata yang jatuh di pipinya.

"Apa maksud dari perkataan kamu barusan, Mas?" tanya Laila pura-pura bingung.

Rama belum menjawab. Ia berjalan mendekat ke arah Laila. Setelah sampai, Rama menyentuh pundak Laila dengan lembut.

"Laila, mulai saat ini, kamu gak akan tinggal sendirian lagi. Kamu akan tinggal bersama aku di rumah kami," ucap Rama sambil menatap mata Laila dengan tatapan penuh rasa bersalah.

"Apa! Gak mas! Aku gak mau. Jangan! Aku gak mau tinggal sama kamu," kata Laila bicara dengan nada dan wajah ketakutan.

"Kenapa Laila? Kenapa kamu gak mau tinggal sama aku?" tanya Rama tak mengerti.

Begitu juga Sinta, ia menatap Laila dengan tatapan tajam. Ia tidak tahu kenapa Laila malah menolak kesempatan emas yang ada di depan mata. Kesempatan yang sungguh tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Mega Mkf

Mega Mkf

gelar perempuan CEO,tp bodoh,,, aneh,bukannya seorang CEO itu tegas dan ber wibawa,tdk laki2 atau perempuan yg namanya CEO itu penuh dgn gemblenhan mental,,,,lalu apa ini,,,, jd konyol bgt seorang CEO menangis karna di 2kan,,,, kayaknya aneh dgr di teligga,,,

2023-10-01

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

ada juga balasan buat kamu..jahat sekali..

2023-08-17

0

Stefannie Elizabeth

Stefannie Elizabeth

itu rumah Zia... Rama ga punya hak bawa Laila... jgn buat Zia seorang CEO jadi bodoh thor

2022-04-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!