Pasangan

Sepanjang mata Melinda memandang, dia hanya bisa meelihat kabut tebal sepanjang perjalanan panjang ini. Mobil ini bergerak cukup lamban, sampai Melinda tak bisa membedakan. Apakah mobil ini bergerak atau tidak.

Matanya mulai berat, netranya ini pasti lelah. Tapi gadis manis itu masih sempat melihat ke arah Ibunua yang duduk di jok sampingnya.

Lastri tampak sangat gusar, bahkan punggungnya tak dia tempelkan di sandaran kursi jok mobil.

Wanita penuh karisma itu terus memandang ke depan, ke sekitar lalu ke arah putrinya. Begitu terus, hingga Melinda tak bisa menebak apa yang sedang ibunya itu lakukan dan pikirkan.

"Masih lama yaaa, Yan?" tanya Lastri dengan nada yang masih saja gelisah.

"Lumayan Mbak, tidur aja Mbak. Mbak pasti capek!" kata Adrian.

Tapi Lastri masih saja gusar, Ibunda Melinda itu tak bisa diam dan bersandar santai.

.

.

.

.

"Melll, bangun Nakkkk. Kita sudah sampai!" sayup-sayup suara ibundany itu membangunkan Melinda dari tidurnya

Ternyata gadis manis itu tertidur di dalam mobil, dia melihat wajah ibunya yang masih ketakutan tapi lebih baik.

Melinda bangun dan melihat ke arah luar, cuaca memang tak begitu bagus. Tapi hujan sudah reda dan kabut aneh itu tak setebal tadi.

Karena ibu dan omnya yang menyetir sudah keluar, dia pun ikut keluar. Hidungnya segera menghirup udara sekitar yang amat segar. Udara dingin mulai menyergap tubuhnya, itu membuat Melinda sedikit meriding.

Sebuah rumah, tak besar, tak kecil dan tak bagus, sudah berdiri di depan mereka.

Ibu dan adik almarhum ayah Melinda sudah masuk duluan dan membawa barang bawaan mereka yang tak banyak.

Melinda masih mengamati suasana sore di pedesaan itu, sampai dia melihat sosok lelaki dengan hoodie hitam bertudung.

Melinda mengamati laki yang tak lain adalah Jendral yang baru pulang dari sekolahnya.

"Melll, kamu pilih kamar yang mana?" teriak Ibunya dari dalam kamar.

Pandangan Melinda segera teralihkan, dan Jendral yang juga mendengar teriakkan itu segera melihat ke arah Melinda yang berjalan masuk ke dalam rumah.

Jendral yang tak peduli dengan apa pun itu kembali melanjutkan langkahnya, melewati depan rumah yang ditempati oleh Melinda.

Ternyata Melinda tinggal di rumah di gang utama Desa Air Keruh itu, sementara Jendral masih jauh ke dalam.

"Mau berapa lama sih Bun kita di sini?" tanya Melinda.

Membuat Adrian adik almarhum ayah Melinda terdiam sejenak.

"Agak lama Mel!" ujar Lastri.

"Lama, setahun, dua tahun?" Melinda sedikit mengerutu karena tak suka.

"Semoga saja Nenek cepat sembuh, kamu mandi sana gihhhh!

"Kita kerumah nenek setelah ini!" ujar Lastri.

Melinda tak membantah, dia segera menghampiri tas yang dipacking khusus untuknya.

Handuk pink dan baju ganti dia pilih, tak lupa alat mandi yang sudah disiapkan oleh ibunya dia gotong semua ke kamar mandi.

Tak ada sower tak ada air panas, yang ada hanya air dingin dengan gayung baru berwarna kuning.

"Ok ini Desa, harap maklum!" kata Melinda pada dirinya sendiri.

Dia terus menguyur tubuhnya dengan air dingin yang amat bening itu. Tapi sebuah bisikan membautnya berhenti.

"Melindaaaaaaa!" bisikan itu terdengat ditelinga Melinda.

Sekujur tubuh Melinda hampir merinding, di tau mahluk yang membisikkan namanya barusan bukanlah manusia. Tapi dengan segera Melinda mempercepat mandinya.

Meski gangguan dari mahluk halus acap kali dirasakan oleh Melinda, tapi gadis manis yang masih muda itu tak mau jika privasinya di langar.

Bagaimana jika hantu yang mengikuti Melinda itu lelaki, ini sudah bisa disebut pelecehan se.xsual.

"Hantu tuh nggak belajar sopan santun apa?

"Gue lagi mandi juga diikutin!" desah Melinda kesal.

.

.

.

.

"Adrian, apa ini akan berhasil?" tanya Lastri dengan nada lirih, dia tak mau Melinda sampai mendengar percakapannya dengan Adrian.

"Semoga saja, Mbak!" Adrian juga tampak tak yakin dengan apa yang ada di dalam kepalanya.

"Ini harus berhasil Ad, aku tak mau tau!" kata Lastri dengan mimik wajah yang serius.

"Kita harus cepat Mbak, jangan sampai Melinda bertemu dengan pasangannya itu.

"Jika mereka bertemu, itu akan susah!" kata Adrian dengan nada yang lebih lirih.

"Apa kau sudah menebak, siapa yang akan menjadi pasangan Melinda?" tanya Lastri pada Adrian.

"Ada tiga lelaki yang dicurigai bapak Mbak, yang pertama adalah Sandi dia seumuran dengan Melinda.

"Yang ke dua Andreas dia satu tahun di bawah Melinda.

"Dan yang ke tiga adalah Jendral, dia satu tahun lebih tua dari Melinda," jelas Adrian.

"Menurutmu siapa?" tanya Lastri.

"Belum ada kabar apa pun Mbak, belom ada remaja pria yang mengalami gejalanya.

"Harusnya iblis itu sudah mulai menguasai diri si pemilik tubuh!

"Tapi anehnya belum ada tanda-tanda apa pun," Adrian mengatakn pernyataannya masih dengan nada berbisik dan lirih.

"Apa menurutmu Melinda akan bertahan sampai seminggu lagi?" tanya Lastri.

"Makanya kita harus membawanya ke tempat itu Mbak, kita kurung Melinda sementara.

"Agar jiwa iblis di dalam dirinya memudar sampai di hari ritual.

"Itu yang dikatakan bapak, Mbak!" kata Adrian lagi.

Lastri tak punya pilihan lain, berkali-kali dia mendapati iblis itu muncul pada diri anaknya. Dia tak ingin Melinda mati dan iblis itu akan menguasai tubuh anak gadisnya.

Jika ini satu-satunya cara, Lastri akan mengambil resiko. Dia akan melakukan segalanya, meski dia harus menukar nyawanya dengan putrinya dia rela.

Ritual itu harus berhasil. Hanya itu yang dipikirkan oleh Dosen Hukum Fakultas ternama itu.

Karena ilmu, teknologi dan psikologi sudah membuktikan jika Melinda memang punya jiwa iblis yang jahat. Para Dokter psikolo mendiaknosa Melindaa menderita dissociative identity disorder (DID).

Orang awam menyebutnya sebagai gangguan kepribadian ganda. Tapi anehnya setiap Melinda mengalami gangguan itu tubuhnya mengeluarkan tato kutukan di sekujur tubuhnya.

Perilakunya juga sangat aneh, memakan daging mentah dan membunuh hewan-hewan peliharaan mereka di rumah.

Meski akhir-akhir ini jiwa iblis di dalam diri Melinda jarang muncul. Karena Lastri membuat Melinda nyaman, tapi jika Melinda tertekan dan terlalu emosi. Maka bisa dipastikan iblis itu akan keluar dan menguasai tubuh anaknya.

Terakhir kali Lastri hampir meregang nyawa dan hampir membunuh anaknya itu.

Kejadiannya seminggu yang lalu.

Malam itu Lastri pulang dari kampus, wanita itu harus menyiapkan soal untuk para mahasiswanya. Dia baru saja menutup panggilan ponselnya yang ia tujukan pada wali kelas Melinda.

Wali kelas Melinda adalah teman kuliah Lastri, jadi Dosen Hukum itu sangat percaya pada Dina temannya.

"Kamu tenang aja Las, Melin nggak kumat di sekolah!" kata Dina.

"Aku takut sekali, Din. Gimana kalau dia kumat di sekolahna dan membahayakan teman-temannya.

"Melin juga ngeyel, dia pengen banget sekolah umum!" ujar Lastri.

"Kamu--kan bilang sendiri jika sekarang Melin udah jarang kumat lagi selama sekolah di sini.

"Artinya dia heppy, Las. Biarin Melin terbiasa dengan dunia luar!" kata Dina.

Wali kelas Melinda ini memang sangat baik, dia sudah menikah 15 tahun tapi tak kunjung diberi momongan oleh Sang Maha Kuasa. Jadi Dina sangat sayang pada Melinda meski putri Lastri itu punya kelainan.

"Iya Din, aku berharap. Melin bisa sembuh dari sakitnya.

"Jadi aku bisa sedikit bersantai, kepalaku selalu pusing jika mikirin DIDnya Melin.

"Dokter bahkan udah nyerah, Melin nggak bisa sembuh!" ujar Lastri.

Ibu Dosen itu tampak putus asa saat mengatakan hal itu.

___________BERSAMBUNG_____________

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN LIKE ❤❤❤

Terpopuler

Comments

autophia

autophia

Ilmu teknologi dan psikologi membuktikan melinda punya jiwa iblis? Kok agak gak make sense ya

2022-06-24

0

RanD

RanD

perlahan 👏👍

2021-11-30

0

Deri Ap

Deri Ap

Apa Melinda indigo???

2021-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jumat Kliwon
3 Kutukkan
4 Tudung Merah
5 Nenek Sakit
6 Pasangan
7 Kerasukan
8 Sarang Pembunuh
9 Mimpi aneh
10 Tiga Tahap Ritual
11 Pertemuan Sepasang Tumbal
12 Rahasia Hujan Teluh
13 Arinda Dan Melin
14 60 Tahun Yang Lalu
15 Gubuk Mistis
16 Melin Dan Yosi
17 Tumbal Yang Sebenarnya
18 Keputusan Sepihak
19 Emoticon Hati
20 TOKOH
21 Rumah Arinda
22 Hasrat Jacson
23 Masa Lalu Arinda
24 Rencana Adrian
25 Om Dan Ponakan
26 pengertian
27 Kenyataan Yang Seperti Mimpi
28 Ketakutan Adrian
29 Pamit
30 Panggilan Lastri
31 Masa Depan
32 Tak Bisa Bersandiwara
33 Anak Siluman
34 Pesantren
35 Serangan Di Pesantren
36 Ajian Geni Ireng
37 Kisah Siluman
38 Lawan Yang Sebenarnya
39 Keegoisan Cinta
40 Menyerah Pada Takdir
41 PacarKu
42 Kehancuran Dan Harapan
43 Sesepuh Desa Air Keruh
44 Dukun Santet
45 Bintang Jatuh
46 Ajian SIREP NDALU
47 Pemakaman Mbah Karyo
48 Penyatuan
49 Adrian Dan Jacson
50 Guru dan murit
51 Rencana yang tak sesuai
52 Keputusaan Akhir
53 Grand Escape
54 Dream Latern
55 Fakta Hujan Teluh
56 Love Story
57 Di Gubuk Reot
58 Rencana baru Melin
59 Melin Dan Jendral
60 Suami yang baik
61 Awal mula
62 Aku Paling Bodoh
63 Ayah
64 Membuat kegaduhan kecil
65 Rintik Hujan
66 Rahasia Yanuar
67 20 tahun yang lalu
68 Pernyataan cinta Lastri
69 Saling berkorban
70 Maung Bodas
71 Adrian dan Yanuar
72 Kuntilanak Merah
73 Tujuan Adrian
74 Teman atau Musuh
75 Keadaan Alam Buana
76 Apa ini tipu daya lagi
77 Liontin Mata Kanan
78 Manusia Siluman Ular Putih
79 Ketakutan Ellen
80 Darah Manusia Siluman
81 Kakak
82 Mahluk Aneh lagi
83 Tipu Daya
84 Permintaan Adrian
85 Terbawa Masa Lalu
86 Menunggu Bulan Merah
87 Permintaan Melin
88 Putri Duyung
89 Antara Cinta dan Benci
90 Pengorbanan yang sesungguhnya
91 Hal Konyol
92 Menjadi Manusia
93 Inikah Cinta
94 Teleportasi
95 Pusaka Adrian
96 Siluman Banaspati
97 Nenek Yah
98 Masa Depan Melin
99 Siapa Yang Pantas Mati
100 Tertangkap Basah
101 Kau Siluman Apa
102 Mengalahkan
103 Main keroyokan
104 Matador-Matadoran
105 Sarewa
106 Serangan Sarewa
107 Cermin Yodra
108 Jiwa Pendosa
109 Perubahan Jendral
110 Rayuan Maut Jacson
111 Darah Untuk Obat
112 Padang Tugu Mulia
113 Takdir Melin Dan Adrian
114 Apa Kau Juga Siluman
115 Berubah Wujut
116 Rencana Gila Melin
117 Dua Kali Lipat
118 Dua Lawan Satu
119 Bos Dan Konsepnya
120 Pertemuan Yanuar dan Kinan
121 Permohonan Kinan
122 Perbatasan Alam Buana
123 Balas Budi
124 Chakra Emas
125 Cerita Ini
126 Ubah Aku
127 Putri Kerajaan
128 Chakra Merah
129 Langit Terbelah
130 Suhu Perasaan
131 Saudara Kembar
132 Berganti Ajian
133 Menjauhlah Dariku
134 Inti Jiwa Dursawatu
135 Malaikat Kesemutan
136 Lembah Neraka
137 Siluman Anjing Tua
138 Pembunuh Yosi
139 Kematian Pertama
140 Pergilah yang jauh
141 2022
142 PENJAGA ALAM BUANA
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Prolog
2
Jumat Kliwon
3
Kutukkan
4
Tudung Merah
5
Nenek Sakit
6
Pasangan
7
Kerasukan
8
Sarang Pembunuh
9
Mimpi aneh
10
Tiga Tahap Ritual
11
Pertemuan Sepasang Tumbal
12
Rahasia Hujan Teluh
13
Arinda Dan Melin
14
60 Tahun Yang Lalu
15
Gubuk Mistis
16
Melin Dan Yosi
17
Tumbal Yang Sebenarnya
18
Keputusan Sepihak
19
Emoticon Hati
20
TOKOH
21
Rumah Arinda
22
Hasrat Jacson
23
Masa Lalu Arinda
24
Rencana Adrian
25
Om Dan Ponakan
26
pengertian
27
Kenyataan Yang Seperti Mimpi
28
Ketakutan Adrian
29
Pamit
30
Panggilan Lastri
31
Masa Depan
32
Tak Bisa Bersandiwara
33
Anak Siluman
34
Pesantren
35
Serangan Di Pesantren
36
Ajian Geni Ireng
37
Kisah Siluman
38
Lawan Yang Sebenarnya
39
Keegoisan Cinta
40
Menyerah Pada Takdir
41
PacarKu
42
Kehancuran Dan Harapan
43
Sesepuh Desa Air Keruh
44
Dukun Santet
45
Bintang Jatuh
46
Ajian SIREP NDALU
47
Pemakaman Mbah Karyo
48
Penyatuan
49
Adrian Dan Jacson
50
Guru dan murit
51
Rencana yang tak sesuai
52
Keputusaan Akhir
53
Grand Escape
54
Dream Latern
55
Fakta Hujan Teluh
56
Love Story
57
Di Gubuk Reot
58
Rencana baru Melin
59
Melin Dan Jendral
60
Suami yang baik
61
Awal mula
62
Aku Paling Bodoh
63
Ayah
64
Membuat kegaduhan kecil
65
Rintik Hujan
66
Rahasia Yanuar
67
20 tahun yang lalu
68
Pernyataan cinta Lastri
69
Saling berkorban
70
Maung Bodas
71
Adrian dan Yanuar
72
Kuntilanak Merah
73
Tujuan Adrian
74
Teman atau Musuh
75
Keadaan Alam Buana
76
Apa ini tipu daya lagi
77
Liontin Mata Kanan
78
Manusia Siluman Ular Putih
79
Ketakutan Ellen
80
Darah Manusia Siluman
81
Kakak
82
Mahluk Aneh lagi
83
Tipu Daya
84
Permintaan Adrian
85
Terbawa Masa Lalu
86
Menunggu Bulan Merah
87
Permintaan Melin
88
Putri Duyung
89
Antara Cinta dan Benci
90
Pengorbanan yang sesungguhnya
91
Hal Konyol
92
Menjadi Manusia
93
Inikah Cinta
94
Teleportasi
95
Pusaka Adrian
96
Siluman Banaspati
97
Nenek Yah
98
Masa Depan Melin
99
Siapa Yang Pantas Mati
100
Tertangkap Basah
101
Kau Siluman Apa
102
Mengalahkan
103
Main keroyokan
104
Matador-Matadoran
105
Sarewa
106
Serangan Sarewa
107
Cermin Yodra
108
Jiwa Pendosa
109
Perubahan Jendral
110
Rayuan Maut Jacson
111
Darah Untuk Obat
112
Padang Tugu Mulia
113
Takdir Melin Dan Adrian
114
Apa Kau Juga Siluman
115
Berubah Wujut
116
Rencana Gila Melin
117
Dua Kali Lipat
118
Dua Lawan Satu
119
Bos Dan Konsepnya
120
Pertemuan Yanuar dan Kinan
121
Permohonan Kinan
122
Perbatasan Alam Buana
123
Balas Budi
124
Chakra Emas
125
Cerita Ini
126
Ubah Aku
127
Putri Kerajaan
128
Chakra Merah
129
Langit Terbelah
130
Suhu Perasaan
131
Saudara Kembar
132
Berganti Ajian
133
Menjauhlah Dariku
134
Inti Jiwa Dursawatu
135
Malaikat Kesemutan
136
Lembah Neraka
137
Siluman Anjing Tua
138
Pembunuh Yosi
139
Kematian Pertama
140
Pergilah yang jauh
141
2022
142
PENJAGA ALAM BUANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!