Nenek Sakit

"Lihat apa Mel?" tanya ibu gadis manis itu.

"Kenapa kuburan itu aneh yaaa, Buk?" tanya Melinda.

"Aneh kenapa???" tanya ibunya yang duduk di sampingnya.

"Nggak usah dilihatin Dek! Kalau adek nggak mau kena sial!" ujar seorang ibu-ibu.

Ibu-ibu itu duduk tepat di depan Melinda dan Ibunya, mereka tengah berada di dalam angkot kuning yang longar. Karena pemunpang ke arah ini hanya mereka bertiga. Serta Pak Supir yang mengemudikan kendaraan roda empat itu.

"Sial?" tanya Ibu Melinda kaget.

"Iyaaa sial Mbakyu, Mbakyu ini orang mana kok nggak tau?" tanya Pak Sopir.

"Ohhhh saya dari kota Pak-Buk, saya kemari untuk mengunjungi mertua saya!" jelas Ibunda Melinda.

"Ibu mau ke Desa mana?" tanya Pak Sopir.

"Ke Desa Kali Keruh, Pak!" jawab Ibunda Melinda.

"Kalau bisa jangan ke sana deh Mbakyu, serem.

"Bisa-bisa putri cantik Mbakyu jadi tumbal!" ibu-ibu itu mengatakan itu dengan gimik ketakutan yang extrim.

Serasa itu adalah sebuah kebenaran. Tumbal, di tahun 2021. Meski Melinda masih duduk di kelas dua SMA, gadis belia itu tau hal semacam itu sudah amat basi untuk di bahas.

Di jaman teknologi yang berkembang amat pesat dan semakin cangih ini. Mana mungkin santet, teluh, pelet dan berbagai macam hal mistis itu masih dipercaya. Jika pun ada yang percaya, orang itu pasti gila.

"Mbakyu, pokoknya kalau di suruh ritual-ritual Mbakyu nggak usah mau. Lalu jangan biarin anak gadis ibu yang amat cantik ini sendirian.

"Dampingi terus Mbakyu!" kata ibu-ibu itu.

"Bener Mbakyu saat ini di Desa Air keruh sedang ada Hujan Teluh!" ujar Pak Sopir yang namanya Pak Sardi itu.

Pak Sopir dan ibu-ibu itu tampak bergidik ngeri, mereka adalah penebar gosip paling ajib deh. Ektingnya wow bisa tuh dikasih nominasi Oskar.

"Baik Bude, saya ngerti. Makasih nasehatnya!" tangapan Ibuku sihhh ya sama, sama-sama takut.

Ibunda Melinda tampaknya percaya saja dengan apa yang dikatakan ibu-ibu itu, padahal Lastri adalah seorang Dosen. Masa dia percaya pada perkataan mistis seperti itu. Mungkin saja wanita berpakaian sangat rapi dan formal itu hanya pura-pura agar tak terjadi perdebatan.

Tapi kuburan-kuburan di sebelah desa tadi memang aneh, batu nisannya di kerubuti kain putih dan ditali dengan tali merah. Entah terbuat dari apa itu tali, Melinda sama sekali tak bisa menebaknya.

Melinda juga sempat merasa merinding saat melihat ke arah itu, bagaimana bisa kuburan punya aura yang amat suram seperti itu. Pokoknya suram lah, kayak masa depan kamu dan dia gitu...Nggak ada titik temunya.

"Sudah sampai Mbakyu, ini Desa Air Keruh!" kata Pak Sopir.

Makasih Pak, Ibunda Melinda  memberikan uang sepuluh ribu pada Sopir Angkot itu. Lalu mereka turun dari angkot. Sebuah gapura tinggi dan amat indah bertuliskan.

SELAMAT DATANG DI DESA AIR KERUH

Gapura itu melengkung di atas kepala merka, gapura yang aneh. Kenapa warna dasarnya merah dan warna untuk hurufnya putih. Ini seperti disambut oleh darah yang mengenang di sepanjang jalan. Tapi Melinda sama sekali tak takut, dia adalah anak pemberani.

Hobinya adalah menonton film horor, dan kriminal. Gadis belia itu amat suka ketegangan. Ketegangan yang akan membuat jantungnya berdetak sangat kuat dan terasa mau meledak.

Ibunda Melinda menoleh ke sana-kemari, entah apa yang dia cari. Wajahnya cemas dan udara menjadi dingin, dan yang lebih aneh adalah kabut mulai menyelimuti sekeliling mereka.

Ini mimpi atau nyata, kenapa ponsel Melinda pake koit karena kehabisan batre. Jika tidak dia pasti sudah merekam fenomena aneh ini dan mengupload vidio itu keakun media sosialnya.

"Mel kenapa jemputan kakekmu belom datang juga yaa. Mana udah mau magrib!" kata Lastri dengan nada yang tampak ketakutan.

"Coba telpon Buk," ujar Melinda santai.

"Kamu, telpon gihhh!" perintah Lastri pada putrinya.

"Ponselku mati, Buk!" jawab Melinda singkat, dan ujaran kebencian dari mulut ibunya pasti akan segera berkumandang.

"Ahhh kamu, di bus kamu mainin terus sih! Gimana ini jika mereka nggak njemput?" Lastri sudah mulai panik.

Melinda tentusaja tak berani berkomentar, ibunya memang penakut, dan saat dia takut dia cenderung akan melakukan kekerasan fisik jika di ledek. Jadi gadis manis itu hanya diam saja.

Tapi keadaan ini cukup aneh, Melinda yakin saat mereka  turun dari angkot cahaya matahari masih bersinar terang, terik hampir membelah dua kepalanya. Kok sekarang jadi mendung penuh kabut begitu.

Lastri merogoh ponsel di saku roknya dan mulai sibuk dengan ponsel layar datar itu.

"Nggak ada sinyal Mel!" kata Lastri kesal.

Melinda langsung lemas, karena harapannya untuk ngegame sesuka hatinya setelah sampai tujuan pupus sudab. Ini jalan utama masuk Desa saja sudah tak ada sinyal apa lagi jika masuk kedalam. Alamat sinyal pasti merantau.

"Sini Ponsel Ibuk!" kata Melinda.

Melinda adalah anak cerdas dan banyak akal, enggak deng. Ini memang yang harus kau lakukan jika ponsel androit kamu susah sinyal, tapi kamu lagi butuh banget buat nelfon melalui operator bukan aplikasi yaaa.

Pasang mode 2G saja. Maka kau bisa berkomunikasi dengan lancar melalui proveder yang paling nomor satu. Yaitu cimpati.

"Hallo Pak, ini saya sudah sampe di gapura selamat datang!" kata Lastri.

"..."

"Iya Pak, saya akan tunggu di sini!" kata Lastri dengan nada yang masih sangat khawatir sekali.

Kenapa gadis belia itu merasa ada yang sedikit jangal. Kenapa ibunya yang seorang Dosen ilmu Hukum, yang cerdas dan tegas itu dirundung ketakutan seperti itu. Lastri memang takut gelap dan tak suka dengan suara seram serta keras. Tapi beliau tak takut kabut atau pun tangan pucat yang meraba pundak Melinda.

"Akkkkkkkkkkk!" teriak gadis manis itu ketakutan.

Melinda segera memeluk tubuh ibunya yang berdiri di sampingnya.

"Ada apa Mel!" tanya Lastri.

"Nggak ada buk, nggak ada apa-apa!" jawab Melinda.

Gadis itu tak mau membuat ibunya lebih takut. Bagi Melinda gangguan mahluk halus seperti itu sudah biasa. Entah kenapa bagi Melinda biasa, biasa sekali dan tak membuat gadis itu takut sama sekali.

Melinda juga heran, kenapa dua merasa bahwa hantu itu biasa saja. Seseram apa pun bentuk hantu itu baginya itu biasa, karena itu gadis itu selalu berkoar jika dia anak yang pemberani.

Melinda merasa tak takut apa pun, yang ditakuti oleh anak lain. Dan dia merasa bangga dengan hal itu.

Dilepasnya pelukan dari ibumya, dan suara deru kendaraan terdengar di telinga mereka berdua. Dua butir benda terang terlihat membelah kabut di jalan aspal itu.

Tak butuh waktu lama mobil model SUV keluaran pabrik Jepang itu berhenti di depan mereka. Seorang lelaki yang masih muda, mungkin umurnya dua puluan lebih sedikit. Pemuda itu mendekati merek.

"Mari Mbak Lastri, Dek Melinda. Saya Adrian adik almarhum Mas Yanuar!" kata pria itu.

"Yaaa saya ingat, Dri. Tolong kasih koper kami ke bagasi ya!" perintah Lastri.

"Baik Mbak, silahkan Mbak sama Adek masuk mobil dulu!" kata Adrian sopan sekali.

'Jangan bilang dia orang yang kuno, katrok, gaptek, lemot dan noob. Kalau kayak gitu kenapa nggak suruh aku sekalian bertapa di dalam goa' pikir Melinda

Kenapa ibunya memaksanya untuk datang ke tempat tanpa ada tanda-tanda peradapan ini. Padahal sekolah tak libur, Lastri paling benci jika putringa membolos dengan alasan apa pun.

Tapi sekarang gadis itu  dan ibunya bolos, dengan alasan klise.

Nenek sakit.

___________BERSAMBUNG_____________

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN LIKE ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Arra

Arra

katanya full serem min ngga ada haha hihi. 🤭 ini bikin senyum loh

2023-06-11

0

autophia

autophia

Nyampe sini Agak bosen ya ceritanya

2022-06-23

0

Sholeha Sholeh

Sholeha Sholeh

prologx bagus,nyeremin....tp dicerita kok malah membingungkan

2022-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jumat Kliwon
3 Kutukkan
4 Tudung Merah
5 Nenek Sakit
6 Pasangan
7 Kerasukan
8 Sarang Pembunuh
9 Mimpi aneh
10 Tiga Tahap Ritual
11 Pertemuan Sepasang Tumbal
12 Rahasia Hujan Teluh
13 Arinda Dan Melin
14 60 Tahun Yang Lalu
15 Gubuk Mistis
16 Melin Dan Yosi
17 Tumbal Yang Sebenarnya
18 Keputusan Sepihak
19 Emoticon Hati
20 TOKOH
21 Rumah Arinda
22 Hasrat Jacson
23 Masa Lalu Arinda
24 Rencana Adrian
25 Om Dan Ponakan
26 pengertian
27 Kenyataan Yang Seperti Mimpi
28 Ketakutan Adrian
29 Pamit
30 Panggilan Lastri
31 Masa Depan
32 Tak Bisa Bersandiwara
33 Anak Siluman
34 Pesantren
35 Serangan Di Pesantren
36 Ajian Geni Ireng
37 Kisah Siluman
38 Lawan Yang Sebenarnya
39 Keegoisan Cinta
40 Menyerah Pada Takdir
41 PacarKu
42 Kehancuran Dan Harapan
43 Sesepuh Desa Air Keruh
44 Dukun Santet
45 Bintang Jatuh
46 Ajian SIREP NDALU
47 Pemakaman Mbah Karyo
48 Penyatuan
49 Adrian Dan Jacson
50 Guru dan murit
51 Rencana yang tak sesuai
52 Keputusaan Akhir
53 Grand Escape
54 Dream Latern
55 Fakta Hujan Teluh
56 Love Story
57 Di Gubuk Reot
58 Rencana baru Melin
59 Melin Dan Jendral
60 Suami yang baik
61 Awal mula
62 Aku Paling Bodoh
63 Ayah
64 Membuat kegaduhan kecil
65 Rintik Hujan
66 Rahasia Yanuar
67 20 tahun yang lalu
68 Pernyataan cinta Lastri
69 Saling berkorban
70 Maung Bodas
71 Adrian dan Yanuar
72 Kuntilanak Merah
73 Tujuan Adrian
74 Teman atau Musuh
75 Keadaan Alam Buana
76 Apa ini tipu daya lagi
77 Liontin Mata Kanan
78 Manusia Siluman Ular Putih
79 Ketakutan Ellen
80 Darah Manusia Siluman
81 Kakak
82 Mahluk Aneh lagi
83 Tipu Daya
84 Permintaan Adrian
85 Terbawa Masa Lalu
86 Menunggu Bulan Merah
87 Permintaan Melin
88 Putri Duyung
89 Antara Cinta dan Benci
90 Pengorbanan yang sesungguhnya
91 Hal Konyol
92 Menjadi Manusia
93 Inikah Cinta
94 Teleportasi
95 Pusaka Adrian
96 Siluman Banaspati
97 Nenek Yah
98 Masa Depan Melin
99 Siapa Yang Pantas Mati
100 Tertangkap Basah
101 Kau Siluman Apa
102 Mengalahkan
103 Main keroyokan
104 Matador-Matadoran
105 Sarewa
106 Serangan Sarewa
107 Cermin Yodra
108 Jiwa Pendosa
109 Perubahan Jendral
110 Rayuan Maut Jacson
111 Darah Untuk Obat
112 Padang Tugu Mulia
113 Takdir Melin Dan Adrian
114 Apa Kau Juga Siluman
115 Berubah Wujut
116 Rencana Gila Melin
117 Dua Kali Lipat
118 Dua Lawan Satu
119 Bos Dan Konsepnya
120 Pertemuan Yanuar dan Kinan
121 Permohonan Kinan
122 Perbatasan Alam Buana
123 Balas Budi
124 Chakra Emas
125 Cerita Ini
126 Ubah Aku
127 Putri Kerajaan
128 Chakra Merah
129 Langit Terbelah
130 Suhu Perasaan
131 Saudara Kembar
132 Berganti Ajian
133 Menjauhlah Dariku
134 Inti Jiwa Dursawatu
135 Malaikat Kesemutan
136 Lembah Neraka
137 Siluman Anjing Tua
138 Pembunuh Yosi
139 Kematian Pertama
140 Pergilah yang jauh
141 2022
142 PENJAGA ALAM BUANA
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Prolog
2
Jumat Kliwon
3
Kutukkan
4
Tudung Merah
5
Nenek Sakit
6
Pasangan
7
Kerasukan
8
Sarang Pembunuh
9
Mimpi aneh
10
Tiga Tahap Ritual
11
Pertemuan Sepasang Tumbal
12
Rahasia Hujan Teluh
13
Arinda Dan Melin
14
60 Tahun Yang Lalu
15
Gubuk Mistis
16
Melin Dan Yosi
17
Tumbal Yang Sebenarnya
18
Keputusan Sepihak
19
Emoticon Hati
20
TOKOH
21
Rumah Arinda
22
Hasrat Jacson
23
Masa Lalu Arinda
24
Rencana Adrian
25
Om Dan Ponakan
26
pengertian
27
Kenyataan Yang Seperti Mimpi
28
Ketakutan Adrian
29
Pamit
30
Panggilan Lastri
31
Masa Depan
32
Tak Bisa Bersandiwara
33
Anak Siluman
34
Pesantren
35
Serangan Di Pesantren
36
Ajian Geni Ireng
37
Kisah Siluman
38
Lawan Yang Sebenarnya
39
Keegoisan Cinta
40
Menyerah Pada Takdir
41
PacarKu
42
Kehancuran Dan Harapan
43
Sesepuh Desa Air Keruh
44
Dukun Santet
45
Bintang Jatuh
46
Ajian SIREP NDALU
47
Pemakaman Mbah Karyo
48
Penyatuan
49
Adrian Dan Jacson
50
Guru dan murit
51
Rencana yang tak sesuai
52
Keputusaan Akhir
53
Grand Escape
54
Dream Latern
55
Fakta Hujan Teluh
56
Love Story
57
Di Gubuk Reot
58
Rencana baru Melin
59
Melin Dan Jendral
60
Suami yang baik
61
Awal mula
62
Aku Paling Bodoh
63
Ayah
64
Membuat kegaduhan kecil
65
Rintik Hujan
66
Rahasia Yanuar
67
20 tahun yang lalu
68
Pernyataan cinta Lastri
69
Saling berkorban
70
Maung Bodas
71
Adrian dan Yanuar
72
Kuntilanak Merah
73
Tujuan Adrian
74
Teman atau Musuh
75
Keadaan Alam Buana
76
Apa ini tipu daya lagi
77
Liontin Mata Kanan
78
Manusia Siluman Ular Putih
79
Ketakutan Ellen
80
Darah Manusia Siluman
81
Kakak
82
Mahluk Aneh lagi
83
Tipu Daya
84
Permintaan Adrian
85
Terbawa Masa Lalu
86
Menunggu Bulan Merah
87
Permintaan Melin
88
Putri Duyung
89
Antara Cinta dan Benci
90
Pengorbanan yang sesungguhnya
91
Hal Konyol
92
Menjadi Manusia
93
Inikah Cinta
94
Teleportasi
95
Pusaka Adrian
96
Siluman Banaspati
97
Nenek Yah
98
Masa Depan Melin
99
Siapa Yang Pantas Mati
100
Tertangkap Basah
101
Kau Siluman Apa
102
Mengalahkan
103
Main keroyokan
104
Matador-Matadoran
105
Sarewa
106
Serangan Sarewa
107
Cermin Yodra
108
Jiwa Pendosa
109
Perubahan Jendral
110
Rayuan Maut Jacson
111
Darah Untuk Obat
112
Padang Tugu Mulia
113
Takdir Melin Dan Adrian
114
Apa Kau Juga Siluman
115
Berubah Wujut
116
Rencana Gila Melin
117
Dua Kali Lipat
118
Dua Lawan Satu
119
Bos Dan Konsepnya
120
Pertemuan Yanuar dan Kinan
121
Permohonan Kinan
122
Perbatasan Alam Buana
123
Balas Budi
124
Chakra Emas
125
Cerita Ini
126
Ubah Aku
127
Putri Kerajaan
128
Chakra Merah
129
Langit Terbelah
130
Suhu Perasaan
131
Saudara Kembar
132
Berganti Ajian
133
Menjauhlah Dariku
134
Inti Jiwa Dursawatu
135
Malaikat Kesemutan
136
Lembah Neraka
137
Siluman Anjing Tua
138
Pembunuh Yosi
139
Kematian Pertama
140
Pergilah yang jauh
141
2022
142
PENJAGA ALAM BUANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!