Gubuk Mistis

Lelaki yang kini duduk di kelas dua SMP itu tampak masih memikirkan kata-kata absrud temannya. Entah Kanapa Sadino merasa harus ke sana lagi, dan melihat ke dalam gubuk reot itu.

Kali ini bocil somplak yang dia ajak, Bagio anak si dukun santet.

"Ngapain kita ke sini, Kak?" tanya Bagio pada Sadino yang masih berjalan.

Alasannya sih mencari kayu bakar, tapi satu batang kayu kering pun tak mereka jumpai di ladang sawit itu. Namanya ladang sawit mana ada kayu bakarnya.

Gubuk itu pun mulai terlihat dan Sadino menarik tangan Bagio untuk dia ajak mendekati gubuk reot itu.

"Apaan sih Dino goblok!" ujar Bagio kesal karena kaget.

Bocil Bagio emang suka bicara kasar dan sangat tak sopan pada siapa pun.

"Kamu beneran pemberani apa nggak, kalau berani ayo masuk ke gubuk itu!" tantang Dino.

"Cuma masuk gubuk?!" ujar bocil itu dengan nada meremehkan "Kecil!".

Mereka pun berjalan santai menuju gubuk itu, tapi mereka mendengar suara aneh dari dalam gubuk reot itu.

Dino segera menarik tubuh Bagio dan membungkam mulut bacot bocil somplak itu. Agar tak bersuara dan menggangu orang yang bersuara di dalam gubuk itu.

"Yo, denger deh!" pinta Sadino pada di bocil 10 tahun itu.

"Jangan bunuhhhh anakkkk sayaaaa!" suara wanita dengan nada yang amat lemah didengar oleh telinga Dino.

"Suara apa itu ,Kak Dino?" bisik Bagio.

Ternyata bocil itu juga mendengar suara memelas itu.

"Mana aku tau?! Tapi kayaknya dari dalam gubuk ini, Yo!" ujar Dino.

Bujang tanggung dan bocil somplak itu tampak melangkahkan kakinya ke arah gubuk reot itu. Saat ini jarak mereka hanya sekitar lima meter dari gubuk reot itu.

"Serem, Kak Dino!" ujar Bagio lirih.

"Nyalimu enteng banget? Katanya anaknya dukun santet!" ejak Dino.

"Beneran! Nihhh bulu tanganku berdiri Kak!" masih menggunakan nada yang lirih.

Bagio memang berani pada semua orang, tapi dia paling takut dengan mahluk astral dan kegelapan.

"Pasti orang, kagak mungkin hantu ngomong di siang bolong begini!" ujar Dino.

Dia yang lebih tua sudah seharusnya menenangkan Bagio, padahal dia sendiri juga ketakutan. Tapi rasa penasarannya membuat Dino lupa akan rasa takutnya, dia merasa harus masuk ke dalam pundok reot itu.

Gagang pintu usang dari kayu itu sudah digenggam oleh telapak tangan Dino, namun rantai besi besar dan gembok mengelayut melingkar-lingkar kokoh di pintu itu. Sehingga bahkan untuk membuka, mengesernya saja. Dino tak akan bisa.

"Ada orang di dalam?!" teriak Dino.

"Iyaaaaaa!" pekik sebuah suara wanita yang amat lemah.

"Orang apa hantu?!" bisa-bisanya si bocil tanya hal itu.

"Saya manusia, tolong saya!" suara wanita itu makin lemah.

"Orang, Kak!" ijar Bagio.

"Siapa yang mengurung manusia di sini?" tanya Dino bingung.

Pria muda itu segera memutari gubuk itu, dia berusaha mencari celah atau apa pun. Dia harus melihat ke dalam, jika tak bisa masuk. Setidaknya dia harus memastikan siapa yang ada di dalam sana.

Tapi tak ada celah apa pun yang dapat ditemukan oleh Dino. Di dalam gubuk itu tampaknya sangat gelap, meski ada celah pun. Mereka tak akan bisa melihat apa yang ada di dalam gubuk itu.

Gubrakkkkkkkk

Dino seketika melompat kaget, lelaki muda itu hampir tersungkur karena keseimbangan tubuhnya tak bagus.

Bagaimana tidak, bocil somplak sudah nagkring di atap gubuk reot itu. Satu-satunya cara adalah merusak atap gubuk itu, mereka harus melihat ke dalam dan mereka perlu cahaya.

Atap daun rumbia itu sudah berjatuhan ketanah, bocil itu tampak bar-bar melempar penadah hujan itu tanpa perasaan.

Dino tak mungkin ikut naik, jika dia naik maka gubuk itu akan roboh. Karena badannya dua kali lebih besar dari badan Bagio.

Dino hanya bisa melihat ekspresi kaget Bagio saat melihat ke dalam sana.

"Siapa Yooo?" tanya Dino.

"Hantu!" teriak bocil itu, dia segera melompat dari atas atap itu dan lari tunggang-langgang.

Dino masih berdiri diam disana, lelaki muda itu tampak tak percaya dengan penglihatan bocil sompalak Bagio.

Ada celah di dinding papan di depannya, dan Dino mencoba memfokuskan manik matanya ke arah dalam gubuk itu.

Dino sampai terduduk, benar kata Bagio. Di dalam gubuk itu...

"Tolongggg!" suara lemah itu kembali terdengar oleh Dino.

Tubuh Dino bergetar hebat, keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya. Matanya menangkap sebuah pemandangan yang amat mengerikan.

Seongok tubuh manusia yang gosong karena luka bakar di sekujur tubuhnya. Tubuh penuh luka mengelupas merah itu hanya tergeletak tak berdaya di bawah tanah. Tanpa alas apa pun.

Apa benar manusia itu masih hidup, jika iya. Bagaimana dia bisa menahan rasa sakitnya, bagaimana bisa orang itu bertahan di kondisi itu.

"Yosiiiii, tolong Yosi!" tubuh terbakar itu hanya bisa bersuara.

Tak ada gerakan apa pun yang berhasil ditangkap oleh nertra Dino.

"Tante Kinan!" Dino menebak.

Setelah mendengar nama Yosi disebut, otak Dino hanya bisa berpikir jika seongok tubuh dengan luka bakar yang parah itu adalah Tante Kinan.

"Tolonggggg Yoooosiiii...Kuuuu mooooohhhoonnn!" itu kata terakhirnya.

Dino masih duduk tersungkur di tanah dekat gubuk itu. Dia merasa tubuhnya kaku dan tak dapat bergerak, dia pasti syok.

Tapi saat menginggat nama Yosi, si gadis kecil yang manis itu. Dino berusaha untuk kembali tegak, dia harus pulang dan mengatakan apa yang dia temukan pada semua warga Desa.

Dengan langkah sempoyongan dan linglung Dino berusaha berlari pulang, dia harus sampai di Desa sebelum gelap.

Dia tak peduli sendal jepitnya yang kocar-kacir entah kemana. Atau kulit biji karet yang melukai kakinya hingga berdarah-darah. Dipikiran Dino hanya satu, dia harus sampai di Desa sebelum gelap.

Meski dia yakin Tante Kinan tak mungkin bisa ditolong, tapi dia berpikir. Yosi pasti bisa tolong, gadis itu mungkin hilang, atau dimana. Doni tak bisa menebak apa pun.

Maka dari itu dia harus cepat sampai di Desa dan melaporkan hal itu kepada orang yang lebih tua. Mereka pasti punya solusi untuk hal ini.

Malam itu semua warga Desa Air Keruh mencari keberadaan gubuk reot itu, tapi tak ada yang bisa menemukannya. Bagaikan ditelan Bumi, gubuk itu sama sekali tak meninggalkan bekas apa pun.

Semua warga Desa mulai bergosip bahwa Bagio dan Dino diganggu oleh arwah warga Desa Pilip yang meinggal dalam bencana badai angin beberapa hari yang lalu.

Tapi Dino sangat yakin hingga pemuda itu hampir setiap hari, mengunjungi tanah itu. Dia ingat betul ladang itu masih masuk di perkebunan kelapa sawit. Tapi dia tak menemukan apa pun, meski Dino mengitari semua perkebunan kelapa sawit di daerah itu.

.

.

"Kak Dino percaya jika kita diganggu mahluk halus, siang itu?" tanya Bagio.

Bocil itu kini sudah tak terlalu somplak lagi, kini jiwanya agak sedikit bisa tenang. Dia tak mudah marah, dan mengancam teman-temannya lagi.

"Enggak Yo, aku merasa itu nyata!" ujar Dino.

"Bener Kak, aku juga merasa begitu!" kata Bagio.

Kedua lelaki yang masih belia itu tengah mengobrol di teras sekolahan mereka.

"Malam saat hujan badai, ayahku pergi keluar!" ujar Bagio tiba-tiba.

"Ayahku membawa banyak barang yang biasa dia gunakan  ritual, dia juga bawa keris saktinya yang dia simpan selama ini!" lanjut Bagio.

___________BERSAMBUNG_____________

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN LIKE ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Emak Femes

Emak Femes

Amazing Za 💋💋👏👏

2022-01-07

0

Deri Ap

Deri Ap

jadi tumbal pertamanya Yosi

2021-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jumat Kliwon
3 Kutukkan
4 Tudung Merah
5 Nenek Sakit
6 Pasangan
7 Kerasukan
8 Sarang Pembunuh
9 Mimpi aneh
10 Tiga Tahap Ritual
11 Pertemuan Sepasang Tumbal
12 Rahasia Hujan Teluh
13 Arinda Dan Melin
14 60 Tahun Yang Lalu
15 Gubuk Mistis
16 Melin Dan Yosi
17 Tumbal Yang Sebenarnya
18 Keputusan Sepihak
19 Emoticon Hati
20 TOKOH
21 Rumah Arinda
22 Hasrat Jacson
23 Masa Lalu Arinda
24 Rencana Adrian
25 Om Dan Ponakan
26 pengertian
27 Kenyataan Yang Seperti Mimpi
28 Ketakutan Adrian
29 Pamit
30 Panggilan Lastri
31 Masa Depan
32 Tak Bisa Bersandiwara
33 Anak Siluman
34 Pesantren
35 Serangan Di Pesantren
36 Ajian Geni Ireng
37 Kisah Siluman
38 Lawan Yang Sebenarnya
39 Keegoisan Cinta
40 Menyerah Pada Takdir
41 PacarKu
42 Kehancuran Dan Harapan
43 Sesepuh Desa Air Keruh
44 Dukun Santet
45 Bintang Jatuh
46 Ajian SIREP NDALU
47 Pemakaman Mbah Karyo
48 Penyatuan
49 Adrian Dan Jacson
50 Guru dan murit
51 Rencana yang tak sesuai
52 Keputusaan Akhir
53 Grand Escape
54 Dream Latern
55 Fakta Hujan Teluh
56 Love Story
57 Di Gubuk Reot
58 Rencana baru Melin
59 Melin Dan Jendral
60 Suami yang baik
61 Awal mula
62 Aku Paling Bodoh
63 Ayah
64 Membuat kegaduhan kecil
65 Rintik Hujan
66 Rahasia Yanuar
67 20 tahun yang lalu
68 Pernyataan cinta Lastri
69 Saling berkorban
70 Maung Bodas
71 Adrian dan Yanuar
72 Kuntilanak Merah
73 Tujuan Adrian
74 Teman atau Musuh
75 Keadaan Alam Buana
76 Apa ini tipu daya lagi
77 Liontin Mata Kanan
78 Manusia Siluman Ular Putih
79 Ketakutan Ellen
80 Darah Manusia Siluman
81 Kakak
82 Mahluk Aneh lagi
83 Tipu Daya
84 Permintaan Adrian
85 Terbawa Masa Lalu
86 Menunggu Bulan Merah
87 Permintaan Melin
88 Putri Duyung
89 Antara Cinta dan Benci
90 Pengorbanan yang sesungguhnya
91 Hal Konyol
92 Menjadi Manusia
93 Inikah Cinta
94 Teleportasi
95 Pusaka Adrian
96 Siluman Banaspati
97 Nenek Yah
98 Masa Depan Melin
99 Siapa Yang Pantas Mati
100 Tertangkap Basah
101 Kau Siluman Apa
102 Mengalahkan
103 Main keroyokan
104 Matador-Matadoran
105 Sarewa
106 Serangan Sarewa
107 Cermin Yodra
108 Jiwa Pendosa
109 Perubahan Jendral
110 Rayuan Maut Jacson
111 Darah Untuk Obat
112 Padang Tugu Mulia
113 Takdir Melin Dan Adrian
114 Apa Kau Juga Siluman
115 Berubah Wujut
116 Rencana Gila Melin
117 Dua Kali Lipat
118 Dua Lawan Satu
119 Bos Dan Konsepnya
120 Pertemuan Yanuar dan Kinan
121 Permohonan Kinan
122 Perbatasan Alam Buana
123 Balas Budi
124 Chakra Emas
125 Cerita Ini
126 Ubah Aku
127 Putri Kerajaan
128 Chakra Merah
129 Langit Terbelah
130 Suhu Perasaan
131 Saudara Kembar
132 Berganti Ajian
133 Menjauhlah Dariku
134 Inti Jiwa Dursawatu
135 Malaikat Kesemutan
136 Lembah Neraka
137 Siluman Anjing Tua
138 Pembunuh Yosi
139 Kematian Pertama
140 Pergilah yang jauh
141 2022
142 PENJAGA ALAM BUANA
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Prolog
2
Jumat Kliwon
3
Kutukkan
4
Tudung Merah
5
Nenek Sakit
6
Pasangan
7
Kerasukan
8
Sarang Pembunuh
9
Mimpi aneh
10
Tiga Tahap Ritual
11
Pertemuan Sepasang Tumbal
12
Rahasia Hujan Teluh
13
Arinda Dan Melin
14
60 Tahun Yang Lalu
15
Gubuk Mistis
16
Melin Dan Yosi
17
Tumbal Yang Sebenarnya
18
Keputusan Sepihak
19
Emoticon Hati
20
TOKOH
21
Rumah Arinda
22
Hasrat Jacson
23
Masa Lalu Arinda
24
Rencana Adrian
25
Om Dan Ponakan
26
pengertian
27
Kenyataan Yang Seperti Mimpi
28
Ketakutan Adrian
29
Pamit
30
Panggilan Lastri
31
Masa Depan
32
Tak Bisa Bersandiwara
33
Anak Siluman
34
Pesantren
35
Serangan Di Pesantren
36
Ajian Geni Ireng
37
Kisah Siluman
38
Lawan Yang Sebenarnya
39
Keegoisan Cinta
40
Menyerah Pada Takdir
41
PacarKu
42
Kehancuran Dan Harapan
43
Sesepuh Desa Air Keruh
44
Dukun Santet
45
Bintang Jatuh
46
Ajian SIREP NDALU
47
Pemakaman Mbah Karyo
48
Penyatuan
49
Adrian Dan Jacson
50
Guru dan murit
51
Rencana yang tak sesuai
52
Keputusaan Akhir
53
Grand Escape
54
Dream Latern
55
Fakta Hujan Teluh
56
Love Story
57
Di Gubuk Reot
58
Rencana baru Melin
59
Melin Dan Jendral
60
Suami yang baik
61
Awal mula
62
Aku Paling Bodoh
63
Ayah
64
Membuat kegaduhan kecil
65
Rintik Hujan
66
Rahasia Yanuar
67
20 tahun yang lalu
68
Pernyataan cinta Lastri
69
Saling berkorban
70
Maung Bodas
71
Adrian dan Yanuar
72
Kuntilanak Merah
73
Tujuan Adrian
74
Teman atau Musuh
75
Keadaan Alam Buana
76
Apa ini tipu daya lagi
77
Liontin Mata Kanan
78
Manusia Siluman Ular Putih
79
Ketakutan Ellen
80
Darah Manusia Siluman
81
Kakak
82
Mahluk Aneh lagi
83
Tipu Daya
84
Permintaan Adrian
85
Terbawa Masa Lalu
86
Menunggu Bulan Merah
87
Permintaan Melin
88
Putri Duyung
89
Antara Cinta dan Benci
90
Pengorbanan yang sesungguhnya
91
Hal Konyol
92
Menjadi Manusia
93
Inikah Cinta
94
Teleportasi
95
Pusaka Adrian
96
Siluman Banaspati
97
Nenek Yah
98
Masa Depan Melin
99
Siapa Yang Pantas Mati
100
Tertangkap Basah
101
Kau Siluman Apa
102
Mengalahkan
103
Main keroyokan
104
Matador-Matadoran
105
Sarewa
106
Serangan Sarewa
107
Cermin Yodra
108
Jiwa Pendosa
109
Perubahan Jendral
110
Rayuan Maut Jacson
111
Darah Untuk Obat
112
Padang Tugu Mulia
113
Takdir Melin Dan Adrian
114
Apa Kau Juga Siluman
115
Berubah Wujut
116
Rencana Gila Melin
117
Dua Kali Lipat
118
Dua Lawan Satu
119
Bos Dan Konsepnya
120
Pertemuan Yanuar dan Kinan
121
Permohonan Kinan
122
Perbatasan Alam Buana
123
Balas Budi
124
Chakra Emas
125
Cerita Ini
126
Ubah Aku
127
Putri Kerajaan
128
Chakra Merah
129
Langit Terbelah
130
Suhu Perasaan
131
Saudara Kembar
132
Berganti Ajian
133
Menjauhlah Dariku
134
Inti Jiwa Dursawatu
135
Malaikat Kesemutan
136
Lembah Neraka
137
Siluman Anjing Tua
138
Pembunuh Yosi
139
Kematian Pertama
140
Pergilah yang jauh
141
2022
142
PENJAGA ALAM BUANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!