KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA

"Sebentar Tuan Muda, saya akan mengambilkannya untuk anda." Ah Liong berkata sambil menghormat.

Laki-laki pelayan lama penginapan Cheng Feng itupun kemudian mengambil semua hasil karya Zike. Ada tiga buah lukisan dan dua buah sulaman yang dibingkai dengan figura cantik berukuran besar. Alexi memeriksa buah tangan Zike dengan seksama, mata Alexi berbinar dengan senyum terkembang di bibir ranumnya.

"Ini semua adalah buah tangannya, Tuan Muda," kata Ah Liong, "Dan yang satu ini ...."

Ah Liong membuka bingkai yang di dalamnya terdapat sebuah lukisan bergambar buah-buahan. Ah Liong menarik selembar lukisan lain yang sengaja di selipkan secara terbalik di dalam bingkai itu, sepertinya itu adalah sebuah lukisan rahasia. Ah Liong kemudian melangkah mrndekati Alexi dan menyerahkan lukisan itu kepada Alexi yang masih terus memperhatikannya dengan rasa penasaran. Alexi menerima kain kanvas berukuran sekitar enam puluh sentimeter itu dari tangan Ah Liong dan membukanya secara perlahan.

"Ini?!" seru Alexi dengan mata membelalak lebar saat melihat lukisan dirinya dalam kain kanvas itu.

"Tuan Muda, ada apakah?" tanya Segara dengan wajah menyiratkan kekhawatiran.

"Oh tidak, tidak ada apa-apa." Alexi tersenyum sekali lagi. wajahnya terlihat sangat bahagia, "Segara, kita bawa semua benda-benda itu kembali ke Sekte."

"Semuan lukisan-lukisan yang ada di ruangan ini, Tuan Muda?" tanya Segara. Dirinya merasa heran dengan sikap Tuan Mudanya yang biasanya tak pernah mrmperhatikan hal-hal semacam ini.

"Tidak semuanya, maksudku hanya benda-benda yang dibuat oleh Zike." Alexi menjawab dengan mata yang masih menatap lukisan yang tengah dipegangnya, "Kau uruslah semuanya, aku akan bersiap-siap untuk kepulanganku!"

"Baik Tuan Muda, siap laksanakan!" seru Segara.

"Okay." Alexi menggulung lukisan di tangannya dan segera pergi dari ruangan itu untuk kembali ke kamarnya dengan membawa lukisan yang dibuat oleh Zike.

"Exa pasti sudah lama menungguku," gumam Alexi dalam hati sambil terus melangkah, "Tak kusangka kau sangat pandai melukis dan kau bahkan melukisku dengan rinci sekali. Zike, di mana kau sebenarnya? aku sungguh rindu padamu."

...®®®®®®®®®®...

Pada hari kepulangannya ke Sekte Sanca Perak Alexi berpamitan kepada seluruh pengurus penginapan Cheng Feng Alexi beserta seluruh rombongan dari sekte Sanca Perak bersiap meninggalkan tempat yang menjadi kenangan bagi sang tuan muda dari sekte Sanca Perak.

Alexi berjalan dengan gagah dan elegan menuju ke sebuah mobil Buggati Veyron dengan Thomas yang telah menunggunya.

Sebelum masuk ke dalam mobilnya, Alexi mendekati Ah Liong yang berdiri di barisan paling depan memimpin para pelayan lainnya, laki-laki yang usianya lima tahun lebih tua dari Alexi itu terlihat sedih. Selain Zike yang paling menaruh perhatian kepada Alexi, Ah Liong lah yang setia mengurusi segala keperluan Alexi, selama pemuda itu tinggal di penginapan tempatnya bekerja dan dirinya tak pernah menyangka jika tempat itu akan dimiliki oleh salah satu tamu yang ternyata adalah seorang Tuan Muda dari keluarga kaya raya dan terhormat yang juga merupakan keluarga Wira Praja sang penguasa kota Wu Shang saat ini.

Alexi nampaknya cukup mempercayai laki-laki itu, ia bahkan telah mengangkatnya menjadi seorang manager di sana, segala urusan tentang penginapan ia serahkan sepenuhnya kepada Ah Liong.

"Kakak Liong!" panggil Alexi.

"Tu ... Tuan, Tuan Muda mem memanggil saya bagaimana?" Ah Liong merasa tak percaya dengan pendengarannya.

"Kakaaak!" seru Alexi lagi sambil tersenyum.

"Tuan Muda, memanggil saya Kakak?" Ah Liong tertegun.

"Kau adalah Kakakku sekarang, apakah Kak Liong tidak suka jika aku memanggilmu Kakak?" tanya Alexi.

"Oh, Tuan Muda! saya ... saya." Ah Liong merasa sangat gugup.

"Panggil aku Adik!" pinta Alexi.

"Tapi ... tapi." Ah Liong merasa gugup.

"Tak ada tetapi, aku ingin Kakak Liong memanggilku Adik." Alexi tersenyum.

"Baik, baiklah Tu eh Adik," ucap Ah Liong.

"Kakak, aku percayakan semua yang ada di sini padamu. Aku akan sering kemari jika ada waktu," ucap Alexi sambil memegangi kedua bahu Ah Liong.

"Baik, baiklah!" kata Ah Liong seraya menganggukan kepalanya beberapa kali.

"Okay, jaga diri Kakak baik-baik, terima kasih atas perhatian Kak Liong selama ini kepada Alexi." Alexi menyilangkan tangan kanannya tanda memberi penghormatan.

"Jangan lupa, sampaikan salamku kepada Tuan Kusuma Jaya. Aku tidak sempat berpamitan kepadanya," kata Alexi lagi. Ah Liong menganggukan kepalanya.

"Kalian semua, kami pamit. Jaga diri kalian baik-baik!" seru Alexi kepada semua pengurus dan pelayan penginapan Maple Jingga sambil membungkuk hormat diikuti oleh para pengawalnya.

"Silahkan, Tuan Muda ... kami semua akan menjaga kepercayaan Tuan Muda," ucap para Pelayan. Alexi menganggukan kepalanya sambil tesenyum.

Hari itu juga Alexi dan rombongannya kembali ke Sekte Sanca Perak, meski ada rasa was-was di dalam hatinya, namun Alexi harus bersikap sebagai seorang ksatria, ia akan mempertanggung-jawabkan atas semua perbuatannya yang telah melanggar aturan dari ayahnya.

...Di Sekte Sanca Perak ......

Diah Ningsih berjalan mondar-mandir dengan gelisah di pelataran mansion kediamannya, wanita itu baru saja mendapat kabar dari Alexa tentang anak lelaki kesayangannya yang meninggalkan rumah sejak satu bulan lalu.

"Nyonya, Ketua Kedua meminta Nyonya untuk menyambut kedatangan Tuan Muda di ruang pertemuan," kata seorang pelayan wanita. "Tuan Muda baru saja tiba."

"Benarkah? akhirnya putra kesayanganku kembali!" Diah Ningsih sangat gembira.

"Baiklah, aku akan ke sana sekarang juga," sahut Diah Ningsih. Wanita yang telah memendam perasaan rindu yang teramat sangat itu segera bergegas ke tempat yang dimaksud oleh pelayannya.

Di aula pertemuan terlihat Nata Praja berdiri mendampingi seorang pria tua bertubuh tinggi besar dengan jenggot dan rambut yang sebagian telah memutih. Pria tua itu nampak sangat gelisah, sesekali ia mengelus jenggotnya sambil mendesah berat.

"Ayah, mohon tenanglah!" ujar Nata Praja yang melihat kegelisahan Ki Surya Praja ayahnya.

"Mengapa bocah itu lama sekali?!" tanya Ki Surya Praja, penglihatannya terus mengawasi ke arah pintu dengan pandangan mata yang dipertajam.

"Tunggulah sebentar Ayah, mereka sudah sampai di halaman utama," jawab Nata Praja. Sesungguhnya, ia sendiripun sudah sangat ingin bertemu dengan anak lelaki satu-satunya itu.

"Ingat Nata! jangan kau ungkit dahulu tentang rencana konyolmu itu, biarkan dia tenang selama beberapa hari tanpa harus memikirkan hal yang membuatnya tak nyaman!" Ki Surya Praja mengingatkan, kakek tua itu tak ingin cucunya menjadi sedih dan melarikan diri lagi.

"Baiklah, Ayah!" ucap Nata Praja. Ia memang sangat menghormati ayahnya.

Ki Surya Praja menganggukan kepalanya, baginya kebahagiaan Alexi adalah segalanya, bahkan jika ia sering bertengkar dengan Nata Praja anaknya pun ia lakoni, semua demi Alexi cucu kesayangannya, tumpuan harapan penerus sekte yang telah ia bina selama puluhan tahun.

Alexi berjalan perlahan memasuki ruang utama mansion dengan Alexa yang terus menggamit lengannya, Alexa sangat khawatir jika ayah mereka akan langsung murka begitu melihat kedatangan Alexi. Gadis itu telah bertekad akan membela kakaknya, ia bahkan sangat rela jika harus menjadi tameng hidup bagi kakaknya itu.

"Salam Kakek, salam Ayah!" sapa Alexi dan Alexa bersamaan.

"Alexi, cucuku!" seru Ki Surya Praja menyongsong kedatangan Alexi dengan senyum cerahnya.

"Kakek," sapa Alexi seraya membungkukan badannya sebagai penghormatan.

"Hhmm, akhirnya kau tau pulang juga anak bengal!" seru Nata Praja.

"Diam kau, Nata! begitukah caramu menyambut anakmu sendiri?!!" bentak Ki Surya Praja dengan mata mendelik ke arah anaknya.

Alexi hanya menunduk dan sedih atas sikap ayahnya. "Ayah mungkin masih marah." bisik hati Alexi.

Tiba-tiba Alexi berlutut dan berseru. "Maafkan aku, Ayah! aku telah membuatmu khawatir."

"Aku tidak mengkhawatirkanmu sama sekali, kau sudah besar dan aku yakin kau baik-baik saja," kata Nata Praja dengan nada dingin.

"Oh, jadi Ayah tak khawatir padaku." Alexi berucap lirih dengan nada kecewa.

"Anak bengal sepertimu, apanya yang harus aku khawatirkan!" kata Nata Praja seraya membuang mukanya ke arah samping. Ada kelegaan terselip di dalam hatinya setelah melihat puteranya baik-baik saja, namun Nata Praja adalah orang yang tinggi hati dan enggan menunjukan kepeduliannya, meski sejujurnya iapun sangat ingin memeluk anaknya.

"Kak, kau baik-baik saja kan?" tanya Alexa berbisik di samping Alexi.

"Mhh, aku tak apa-apa," jawab Alexi lirih.

Ki Surya Praja mendesah sekali lagi melihat sikap Nata Praja kepada anaknya, lelaki tua itu berjalan mendekati Alexi dan meraih kedua bahu Alexi dan membimbingnya untuk berdiri.

"Alexi cucuku, biar Kakek melihatmu lebih dekat!" seru Ki Surya Praja. Kakek tua itu lalu memeluk cucu lelakinya dengan segenap rasa rindunya. "Syukurlah kau baik-baik saja."

"Kakeek." Alexi menyambut pelukan sang kakek. "Ya Kek, aku baik-baik saja."

"Alexi, kau membuat Kakek sangat cemas," kata Ki Surya Praja. "Lain kali, jangan melakukan hal seperti ini lagi!"

"Baiklah Kek, bagaimana kabar Kakek?" tanya Alexi.

"Tentu saja Kakekmu jadi sakit akibat memikirkanmu, apa kau puas dengan kelakuanmu itu?!" Nata Praja berkata dengan nada agak tinggi.

Alexi beringsut menghadap ke arah ayahnya, ia segera berlutut kembali di atas karpet. Meski hatinya sangat menolak, namun ia tetap harus berlaku hormat kepada pria yang kerap menyiksanya bagai tanpa belas kasih itu.

"Ayah, aku sudah pulang sekarang ... maafkan aku, Ayah!" ucap Alexi sambil menunduk.

"Dasar anak bengal! kau pikir Ayahmu ini seorang pemaaf yang bisa dengan mudah kau luluhkan hanya dengan kata permintaan maaf darimu?!" bentak Nata Praja. Lelaki itu mendekati Alexi dan mencengkeram rahangnya dengan kasar.

Keduanya bertatapan dengan pandangan bagai bermusuhan.

"Ayah, tolong ampuni Kakak! jangan hukum Kakakku!" Alexa tiba-tiba ikut berlutut. Gadis itu memegangi tangan ayahnya.

"Minggir Exa!" bentak Nata Praja.

"Ayah, aku mohon jangan Ayah apa-apakan Kakakku!" Alexa mulai menangis. "Ayah sudah berjanji padaku, untuk tidak membuat Kakakku sedih lagi."

"Nata, jaga ucapanmu! dia adalah cucuku, kalau kau berani segorespun melukainya, maka kau juga tak akan segan-segan menghukummu!" bentak Ki Surya Praja.

"Ayah, kau selalu membelanya, lihatlah! dia menjadi sangat manja dan bermalas-malasan akibat perlakuan Ayah kepadanya yang berlebihan itu!" seru Nata Praja. Nata Praja dengan kasar melepaskan cengkeramannya hingga Alexi jatuh terduduk.

"Dan kau! apa kau pikir dengan caramu yang sangat keterlaluan itu bisa membuatnya menjadi lelaki impianmu?!" tanya Ki Surya Praja.

"Dia akan lebih membencimu akibat kekerasan demi kekerasan yang kau lakukan padanya, Alexiku adalah anak yang sangat lembut, dia tidak bisa dibentuk dengan baik dengan cara yang demikin Nata!!" Ki Surya Praja berkata dengan nada tinggi.

Keduanya terus berdebat dengan cukup sengit, dengan kedua telapak tangannya Alexi menutup kedua telinganya karena merasa tidak tahan mendengarkan pertengkaran ayah dan kakeknya. Rasa sesak menjalari dadanya sikap kasar Nata Praja atas dirinya, Alexi sungguh sangat kecewa atas sikap ayahnya.

"Jika tahu begini, aku benar-benar takan pulang!" ucap Alexi dalam hati. "Kembalipun tak ada gunanya."

"Kakak!" seru Alexa setengah berlari menghampiri sang kakak dan memeluknya.

"Exa, bukankah lebih baik aku tidak pulang?" tanya Alexi sambil berurai air mata.

"Kaaak." Alexa ikut menangis dan mempererat pelukannya.

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Xiao Se

Xiao Se

Bagus nih bakal seru keknya

2022-07-10

1

Permata Bulan

Permata Bulan

next up thor👍

2022-01-08

1

Gembelnya NT

Gembelnya NT

Makasiiih, kamu baik deh 😊😊

2022-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 GALAU ( PROLOG )
2 PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3 KELABU (Revisi 3 )
4 KONSER MUSIK (Revisi)
5 TEMAN? (Revisi)
6 SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7 MENCARI ALEXI (Revisi)
8 Pengumuman
9 WO XIHUAN NI (Revisi)
10 ICH LIEBE DICH (Revisi)
11 Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12 PERTEMUAN SI KEMBAR
13 IMPIAN SEDERHANA
14 SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15 TERNYATA TUAN MUDA
16 GURU DAN MURID
17 MONTIR CANTIK
18 FIRST LOVE (Revisi)
19 LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20 KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21 BERHATI BATU
22 CALON VOKALIS BARU
23 CUCU KESAYANGAN
24 MIMPI MUSIM SEMI
25 BERLATIH
26 PIL KULTIVASI
27 MERAGUKAN
28 BANDOT BOTAK
29 MENCARI INFORMASI
30 RUMAH KOSONG
31 BAYANGAN HANTU
32 RUMOR HANTU
33 LUKISAN BERDARAH
34 MAPLE BERDARAH
35 SYAIR DI BALIK LUKISAN
36 DEMI KEHORMATAN
37 PERKELAHIAN
38 CAKAR ELANG BESI
39 CURIGA
40 KEDATANGAN IBU
41 KEKAKUAN
42 MAWAR JINGGA
43 DASAR PEMIMPI
44 PENCURI TIMUN
45 KERAGUAN
46 DEMI ALEXI
47 CEWEK KAMPUNGAN
48 MIMPI BURUK
49 PERTENGKARAN
50 COBA SEKALI LAGI
51 TAMU MISTERIUS
52 KABAR BURUK
53 PENYERGAPAN
54 HARIMAU PUTIH
55 TERJEBAK
56 SENYUM PEMBUNUH
57 MALAM BERDARAH
58 HEAVEN AND HELL
59 RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60 NOMOR ASING
61 PANGGILAN SAYANG
62 SYARAT?
63 KEMBALI
64 NAMA UNTUK BAYI
65 BASAH
66 INGIN CANTIK
67 MURID BARU
68 RENCANA PERTARUHAN
69 RENCANA PENGHANCURAN
70 ANAK HARIMAU HILANG
71 PENCARIAN
72 CINDERELLA GENDUT
73 ANABUL
74 PENASARAN
75 TYGRA
76 SEPERTI PENCURI
77 MENANGKAP PENCURI
78 MENANGKAP PENCURI 2
79 MENANGKAP PENCURI 3
80 MENGAMBIL TYGRA
81 MEMINTA MAAF
82 TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83 HUKUMAN
84 GADIS MENGERIKAN
85 MEMIKIRKAN HADIAH
86 PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87 KEMBALI KE SEKTE
88 MENCINTAI PRIA ASING
89 BIARKAN MENGALIR
90 SEPERTI NENEK
91 INGIN SEPERTI MEREKA
92 SEMAKIN CANTIK
93 DARAH SIAPA?
94 KESEDIHAN
95 SEDERHANA DAN MEMIKAT
96 INGIN LEPAS
97 NAMA DALAM LUKISAN
98 SIASAT JAHAT
99 OBSESI
100 PERJALANAN
101 PENGGANGGU
102 TERANCAM
103 TENTANG WANITA
104 KEJUTAN
105 SIAPA MEREKA?
106 LALAT VS KUMBANG
107 KUMBANG DAN LALAT
108 INSIDEN
109 PERTIKAIAN
110 TERPANA
111 SI BODOH
112 BURON
113 HADIAH ANEH
114 ME TIME GAGAL
115 RINDU DENDAM
116 SEPAKAT
117 KETAKUTAN
118 TAPAK RACUN AKAR HITAM
119 BERANGKAT
120 KAMAR 999
121 KECURIGAAN KOSONG
122 SIKSAAN
123 ALEXI & ALEXA
124 MARAH
125 KESAL
126 MARAH
127 PEWARIS?
128 PERJANJIAN
129 TAKUT JARUM
130 RACUN YANG UNIK
131 BEREAKSI
132 SEPERTI AYAM GORENG
133 KAKAK PELIT
134 TERPUKAU
135 MATA MENGERIKAN
136 PERTEMUAN
137 PERBINCANGAN KECIL
138 TERTOHOK
139 ALEXA KECEWA
140 MENGALAHKAN DONG XI
141 JING XUAN
142 PERMAINAN 1
143 PERMAINAN 2
144 SAMPAH SEKTE
145 KE MANA YI XIE?
146 MENJADI REKAN
147 RENCANA PINDAH
148 KEINDAHAN BULAN
149 MASA LALU KELAM
150 MASA LALU KELAM 2
151 MASA YANG MENAKUTKAN
152 ALEXI HILANG
Episodes

Updated 152 Episodes

1
GALAU ( PROLOG )
2
PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3
KELABU (Revisi 3 )
4
KONSER MUSIK (Revisi)
5
TEMAN? (Revisi)
6
SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7
MENCARI ALEXI (Revisi)
8
Pengumuman
9
WO XIHUAN NI (Revisi)
10
ICH LIEBE DICH (Revisi)
11
Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12
PERTEMUAN SI KEMBAR
13
IMPIAN SEDERHANA
14
SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15
TERNYATA TUAN MUDA
16
GURU DAN MURID
17
MONTIR CANTIK
18
FIRST LOVE (Revisi)
19
LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20
KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21
BERHATI BATU
22
CALON VOKALIS BARU
23
CUCU KESAYANGAN
24
MIMPI MUSIM SEMI
25
BERLATIH
26
PIL KULTIVASI
27
MERAGUKAN
28
BANDOT BOTAK
29
MENCARI INFORMASI
30
RUMAH KOSONG
31
BAYANGAN HANTU
32
RUMOR HANTU
33
LUKISAN BERDARAH
34
MAPLE BERDARAH
35
SYAIR DI BALIK LUKISAN
36
DEMI KEHORMATAN
37
PERKELAHIAN
38
CAKAR ELANG BESI
39
CURIGA
40
KEDATANGAN IBU
41
KEKAKUAN
42
MAWAR JINGGA
43
DASAR PEMIMPI
44
PENCURI TIMUN
45
KERAGUAN
46
DEMI ALEXI
47
CEWEK KAMPUNGAN
48
MIMPI BURUK
49
PERTENGKARAN
50
COBA SEKALI LAGI
51
TAMU MISTERIUS
52
KABAR BURUK
53
PENYERGAPAN
54
HARIMAU PUTIH
55
TERJEBAK
56
SENYUM PEMBUNUH
57
MALAM BERDARAH
58
HEAVEN AND HELL
59
RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60
NOMOR ASING
61
PANGGILAN SAYANG
62
SYARAT?
63
KEMBALI
64
NAMA UNTUK BAYI
65
BASAH
66
INGIN CANTIK
67
MURID BARU
68
RENCANA PERTARUHAN
69
RENCANA PENGHANCURAN
70
ANAK HARIMAU HILANG
71
PENCARIAN
72
CINDERELLA GENDUT
73
ANABUL
74
PENASARAN
75
TYGRA
76
SEPERTI PENCURI
77
MENANGKAP PENCURI
78
MENANGKAP PENCURI 2
79
MENANGKAP PENCURI 3
80
MENGAMBIL TYGRA
81
MEMINTA MAAF
82
TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83
HUKUMAN
84
GADIS MENGERIKAN
85
MEMIKIRKAN HADIAH
86
PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87
KEMBALI KE SEKTE
88
MENCINTAI PRIA ASING
89
BIARKAN MENGALIR
90
SEPERTI NENEK
91
INGIN SEPERTI MEREKA
92
SEMAKIN CANTIK
93
DARAH SIAPA?
94
KESEDIHAN
95
SEDERHANA DAN MEMIKAT
96
INGIN LEPAS
97
NAMA DALAM LUKISAN
98
SIASAT JAHAT
99
OBSESI
100
PERJALANAN
101
PENGGANGGU
102
TERANCAM
103
TENTANG WANITA
104
KEJUTAN
105
SIAPA MEREKA?
106
LALAT VS KUMBANG
107
KUMBANG DAN LALAT
108
INSIDEN
109
PERTIKAIAN
110
TERPANA
111
SI BODOH
112
BURON
113
HADIAH ANEH
114
ME TIME GAGAL
115
RINDU DENDAM
116
SEPAKAT
117
KETAKUTAN
118
TAPAK RACUN AKAR HITAM
119
BERANGKAT
120
KAMAR 999
121
KECURIGAAN KOSONG
122
SIKSAAN
123
ALEXI & ALEXA
124
MARAH
125
KESAL
126
MARAH
127
PEWARIS?
128
PERJANJIAN
129
TAKUT JARUM
130
RACUN YANG UNIK
131
BEREAKSI
132
SEPERTI AYAM GORENG
133
KAKAK PELIT
134
TERPUKAU
135
MATA MENGERIKAN
136
PERTEMUAN
137
PERBINCANGAN KECIL
138
TERTOHOK
139
ALEXA KECEWA
140
MENGALAHKAN DONG XI
141
JING XUAN
142
PERMAINAN 1
143
PERMAINAN 2
144
SAMPAH SEKTE
145
KE MANA YI XIE?
146
MENJADI REKAN
147
RENCANA PINDAH
148
KEINDAHAN BULAN
149
MASA LALU KELAM
150
MASA LALU KELAM 2
151
MASA YANG MENAKUTKAN
152
ALEXI HILANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!