Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)

"Ich Liebe Dich?" Zike bertanya seolah kepada dirinya sendiri. Alexi menganggukan kepalanya lirih sambil tersenyum.

"Zike, ijinkan aku menyayangimu, melindungimu!" seru Alexi.

Zike menatap Alexi dan berkata, "Baiklah, tak masalah. Itu terserah padamu."

"Siapa pun boleh menyayangi dan melindungiku, bukankah itu bagus?" tanya Zike. Dia tidak ingin terlalu berharap lebih.

"Zike, aku seriuus! Tak mengertikah apa maksudku?" Alexi mulai kesal lagi.

Zike menggelengkan kepalanya, meski harus diakui saat ini dadanya berdegup kencang dan merasa bahagia atas pernyataan pria yang duduk di hadapannya itu. Namun, Zike tetap saja merasa tidak sampai hati jika harus melukai perasaan Meilia sahabatnya.

"Ale ... maafkan aku!" bisiknya dalam hati sembari melirik ke arah Alexi. Pria muda itu bergerak perlahan untuk mendekati Zike yang masih duduk mematung.

"Zike ... mku mencintaimu." Alexi berucap lirih yang seketika membuat Zike terkejut sekali atas pernyataan jujur Alexi. Mata gadis itu membelalak lebar dengan bibir yang terbuka. Mereka bertatapan dan saling terdiam untuk beberapa lama.

"Maafkan aku, Zike!" Alexi seperti tersadar dan segers berbalik membelakangi gadis cantik yang masih merasa tak percaya pada pernyataan Alexi.

Alexi menundukan wajahnya yang memerah karena menahan malu dengan hati semakin tak karuan. Dia sendiri tidak tahu, apakah Zike akan membencinya atau akan menerima cintanya.

"Kau ... kau pasti membenciku sekarang!" ucap Alexi sembari menundukan wajahhya tanpa berani melihat ke arah Zike.

"Kau mungkin tak menyukaiku, aku bukan pria idamanmu, kau mung ...."

Perkataan Alexi terhenti saat sebuah pelukan tiba-tiba menyergap tubuhnya dari belakang. Zike berucap sambil memeluk pinggang ramping Alexi. "Kau salah Ale!"

"Salah?"

"Aku juga menyukaimu, sangat menyukaimu!" bisik Zike yang membenamkan wajahnya di punggung Alexi.

Alexi masih merasa sangat tak percaya, matanya terbelalak dengan bibir terbuka. "Zike, mimpikah ini?"

"Hei, Alexi kau sedang tidak tidur kan? Hei banguuun!" Alexi berseru sambil menepuk beberapa kali pipinya sendiri dengan konyol.

Zike menarik pelukannya seraya mencubit pinggang Alexi dengan cukup keras. "Bangun! Dasar pemimpi!"

"Aawww sakiiiit!!" pekik Alexi sambil memegangi pinggangnya yang terasa perih, panas dan nyeri. Alexi segera membalikkan badan. Sekarang keduanya berhadapan, saling bertatapan dan sama-sama tersenyum malu dengan rona wajah memerah.

"Zike, bisa kau ulangi lagi kata-katamu yang tadi?" tanya Alexi dengan mata berbinar penuh harap.

"Kata-kata yang mana?"

"Yang mana lagi? Yang tadi ituuuu. Pliiis katakan lagi!" pinta Alexi sambil memegang kedua lengan Zike.

"Ooohh." Zike menganggukan kepalanya dan berseru, "Bangun! Dasar pemimpi!"

"Bukan yang itu!" Alexi mulai kesal karena merasa Zike dengan sengaja mengerjainya.

"Terus, kata-kata yang mana?" bertanya Zike sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Yang kau bilang katanya kau menyukaiku."

"Itu, kamu sudah bilang sendiri. Kenapa aku harus mengulanginya lagi? Apa yang tadi masih belum cukup jelas?"

"Aku cuma ingin mendengarnya lebih banyak lagi darimuuu!" Alexi merasa gadis ini semakin membuatnya gemas. "Kalau perlu, kau katakan berulang kali."

"Okay! Dengar baik-baik yaaaa?" Zike berkata sambil berdiri. "Alexi, aku ...."

Mata gadis itu melirik arloji yang terpasang di pergelangan tangan kirinya. Jarum jam sudah menunjukkan waktu untuknya bekerja. Alexi juga bangkit dan masih menunggu perkataan Zike yang sangat ingin didengarnya lagi.

"Ale, aku pamit!" ucap Zike secara tiba-tiba dan tentu saja itu bukan perkataan yang ingin didengar oleh Alexi.

"Apa! Pamit?" Alexi merasa sangat kecewa atas ucapan gadis ini.

"Ini sudah sore, Ale. Dan sebentar lagi aku harus bersiap untuk berangkat kerja," ujar Zike menjelaskan tentang keharusannya.

"Bilang saja, kau tak mau mengatakannya padaku sekali lagi!" Alexi bersungut-sungut dengan raut wajah yang terlihat sangat kecewa.

Zike tersenyum seraya mendekati Alexi yang berdiri menjulang di hadapannya. Gadis itu harus berjinjit untuk bisa menyampaikan bibir ranumnya di sisi telinga kanan Alexi, lalu dia berbisik dengan suara sangat lembut.

"Aku menyukaimu, Ale." Zike lalu mencium dengan lembut pipi pemuda yang seketika menjadi seperti membeku di tempatnya berdiri. Setelah mencium Alexi, Zike berlari keluar kamar itu dengan cepat dengan wajah memerah akibat merasa malu atas perbuatannya.

"Zike, tungguuuu!" teriak Alexi yang baru saja tersadar dari lamunannya. Dia lalu melihat ke arah pintu Namun, gadis itu telah hilang entah ke mana.

"Zi-Zike, Zike dia ... menciumku?" Alexi bertanya sembari memegangi pipi kanannya dengan rasa tidak percaya. Sentuhan bibir Zike masih sangat terasa begitu lembut dan hangat hingga membuat degup jantungnya bertaluan lebih cepat dari biasanya.

"Dia bilang menyukaiku dan juga menciumku! Dia, dia ternyata ...."

"Ternyata Zike juga mencintaiku seperti aku mencintainya!" Pemuda itu masih sangat tidak percaya. "Tā shì wǒ de!"

"Dia milikkuuuuuu!"

"Zike, tā shì wǒ deeeee!"

Alexi merasa sangat bahagia, hingga tanpa sadar pemuda itu melompat ke atas tempat tidur dan berjingkrak-jingkrak seperti anak kecil yang baru mendapatkan beberapa permen. Saking senangnya, Alexi melompat-lompat sampai terdengar suara kayu patah dan disusul tubuh Alexi yang terperosok masuk ke dalam lubang yang tercipta secara dadakan. Tempat tidur kayu itu, jeblos oleh ulahnya.

"Aaaaaww!" Alexi terpekik kesakitan saat kakinya terjepit di tengah lubang hasil karyanya itu.

"Aah, kenapa aku apes lagi hari ini?" Alexi bersungut-sungut sambil berusaha menarik kakinya dari potongan kayu-kayu yang menjepitnya.

"Sakit sekali!" Alexi meringis seraya memegagi kaki kirinya yang terasa sakit dan luar biasa nyeri.

"Sial! Pasti kualitas kayunya yang buruk sekali dan lagi, kasur busanya juga tipis begini!" Alexi menggerutu seraya menyingkap serpihan kasur busa tipis yang ikut rusak.

Alexi keluar dari lubang yang menjebaknya, ia berjalan terpincang-pincang menuju kursi kayu yang tak jauh dari tempat tidur rusak. Dia meyingsingkan celana jeans yang terkoyak akibat terkena patahan kayu. Sekarang kaki kirinya terlihat sedikit bengkak dan memar.

"Tidur di mana aku nanti malam?" tanya Alexi dalam hati. Alexi bahkan tak tahu cara memperbaikinya.

"Aahh! Panggil saja pelayan penginapan, lebih baik ganti rugi uang saja dan memperbarui ranjang itu." Alexi bergumam seraya meraih ponselnya, ia segera menghubungi pelayan penginapan untuk melaporkan kejadian itu.

"Semua gara-gara aku terlalu bahagia tadi," gumamnya dengan perasaan geli dan kesal yang bercampur aduk.

"Bahagia karena ... akhirnya aku memiliki cintanya." Alexi tersenyum kembali dan seperti sudah lupa pada nyeri di luka memarnya.

...Di tempat lain .......

Zike kembali ke rumah kontrakannya yang tak begitu jauh dari penginapan Cheng Feng. Sepanjang jalan gadis itu terus tersenyum-senyum, saat teringat jikalau ternyata Alexi menyukainya.

"Ternyata, perasaanku selama ini tak bertepuk sebelah tangan," gumam Zike sambil terus berjalan menuju rumah kontrakannya. Langkah Zike terhenti saat melihat seorang gadis cantik berpakaian seksi sudah menunggu kedatangannya. Dia pun tersenyum kepada gadis itu, akan tetapi gadis itu hanya menatapnya dengan sorot mata penuh kebencian.

"Meilia, sudah lama di sini?" bertanya Zike dengan sikap ramah.

"Zike! Ngapain kamu di kamar Alexi begitu lama?" Meilia bertanya tanpa basa-basi sambil masih berdiri di depan pintu kontrakan. Kedua tangan gadis itu bersedekap dengan tubuh bersandar di dinding.

"Dari mana kamu tahu aku dari kamar Alexi?" Zike balik bertanya dengan perasaan heran.

"Jelas tau lah! Banyak yang liat kamu mapah Ale ke kamar." Meilia tampak sangat tidak suka atas apa yang diceritakan oleh orang-orang.

"Ooh yang itu. Tadi dia terjatuh di pelataran, jadi aku membantunya berjalan sampai ke kamarnya." Zike berkata dengan jujur.

"Membantunya, tapi mengapa kau lama sekali berada di dalam? Atau jangan-jangan, kalian melakukan sesuatu?" tanya Meilia penuh kecurigaan.

"Tidak! Percayalah Mei, tidak ada apa-apa antara aku dan Ale." Zike berusaha menutupi tentang peristiwa tadi.

"Bohong! Kau menyukainya juga kan?"

"Mei, maafkan aku!" Zike tertunduk dan merasa bersalah.

"Zike, ternyata kamu benar-benar mengkhianati aku! Bukankah kita sudah sepakat, kalau kita tidak akan menyukai dan berebut pria yang sama?" Meilia berteriak dengan sangat marah sambil mencengkeram kerah baju Zike.

"Tapi, Mei ... dia! Dia bilang menyukaiku." Zike tak ingin berbohong pada orang yang telah menolongnya ini.

"Lalu, kamu tidak menolaknya? Kamu menerimanya?" tanya Meilia dengan mata melotot lebar. "Kamu juga menyukainya!"

"Maafkan aku, Mei!"

"Hehh, Zikeee! Kurasa kamu sengaja mengabaikan semua peraturan di geng kita!" seru Meilia

"Mmh, aku ingat Mei." Zike tetap berusaha tenang.

"Oh ya, aku mau masuk dan berganti pakaian. Aku harus segera berangkat kerja," kata Zike lirih seraya meraih handle pintu, akan tetapi Meilia menghalanginya.

"Mei, apa maksudnya ini?"

"Maksudnya adalah ... mulai hari ini, kamu tidak usah bekerja di tempatku lagi. Kamu segera kemasi barang-barangmu dan cepat pergi dari sini!" seru Meilia dengan nada mengusir.

"Kau mengusirku, Mei?" tanya Zike.

"Ya! Karena kamu sudah melanggar aturan geng kita dan kamu juga sudah menyakiti hatiku!" teriak Meilia seraya melepaskan cekalannya pada kerah kemeja Zike. Meilia mendorong dengan keras tubuh Zike hingga gadis itu terhuyung-huyung ke belakang.

"Mei, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku ...."

"Aku sudah tahu semuanya, Zikeeee! Kamu diam-diam juga menyukai Alexi. Kamu terus bersamanya hingga tak ada kesempatan buatku untuk mendekatinya!" Meilia kini menangis. "Aku benci teman sepertimu! Zike, kau mengkhianati aku!!"

Zike merasa membeku di tempatnya berdiri. "Baiklah, Mei ... maafkan aku!"

"Sekarang terserah padamu. Kalau kamu ingin aku pergi, maka aku juga akan pergi." Zike berkata seraya membuka pintu dan bergegas masuk serta mulai mengambil kopernya.

Zike mulai membereskan barang-barangnya dengan hati sedih dan kecewa atas sikap Meilia yang tak mau memaafkannya. Tak terasa buliran air bening mulai mengembun disudut-sudut matanya. Setelah selesai membereskan benda apa saja yang bisa dibawanya, gadis cantik itu mengangkut semua barang-barangnya ke sebuah sepeda motor yang sudah dimodifikasi.

Sebelum melajukan motornya Zike berkata, "Mei, aku pergi. Terima kasih karena kamu sudah bersedia menampungku hingga hari ini. Aku juga banyak berhutang budi padamu." Zike berucap lirih. "Maafkan aku, Meilia!"

"Pergilah! Dasar pengganggu!!" Meilia tak menoleh sedikit pun kepada Zike. "Ingat Zike! Kita sudah tidak ada hubungan apa pun lagi mulai hari ini!"

"Oh ya, ke marikan ponselmu!" bentak Meilia dan dengan kasar gadis itu merampas ponsel Zike yang memang berasal darinya.

"Mei, mau kau apakan ponselku?" Zike bertanya dengan perasaan khawatir.

Tanpa banyak bicara Meilia membanting ponsel milik Zike dan menginjak-injaknya hingga ponsel itu mengalami kerusakan parah. Itulah usaha Meilia untuk memutuskan hubungan antara Zike dan Alexi agar tidak bisa lagi saling berkomunikasi.

"Mei, teganya kamu!" Zike menatap Meilia dan ponselnya secara bergantian. Hati gadis itu merasa sangat sedih, karena Meilia sekarang sangat membencinya.

"Pergilah!" seru Meilia tanpa perasaan kasihan sama sekali.

Meilia memang sangat membenci Zike sejak dirinya sering mendapat laporan-laporan dari para mata-matanya yang dia suruh untuk mengawasi gerak-gerik Alexi. Ia tak menyangka, jika ternyata mereka menjadi semakin akrab setiap harinya. Hati Meilia sungguh merasa sakit karena Alexi kerap menolaknya. Namun, justru itulah yang membuatnya semakin bertekad untuk mendapatkan Alexi, bagaimanapun caranya.

"Baiklah Mei, aku pergi. Jaga dirimu baik-baik!" Zike masih berpesan pada sahabatnya ini, sedangkan Meilia membuang wajahnya dengan sikap cuek. Zike kemudian melajukan motornya meninggalkan area penginapan Cheng Feng secara perlahan. Dia bahkan tak berniat sedikit pun untuk memberitahukan kepada Alexi tentang kepergiannya.

"Selamat tinggal, Ale! Jika kamu memang mencintaiku, kau pasti akan menemukanku." Zike berucap dalam hati.

"Haruskah aku pulang ke rumah?" tanyanya dalam hati sembari melajukan kendaraannya di atas jalanan beraspal. "Aku rindu mama, juga papa, tapi ...."

"Aahh, tidak! Mereka pasti akan memaksaku lagi!" Zike benar-benar tak ingin kembali ke rumah orang tuanya. Rupanya dia juga sama seperti Alexi yang juga tak mau pulang ke rumahnya karena suatu alasan.

Ke mana Zike akan pergi?

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Tang Lian

Tang Lian

sejauh yg aku baca, novel ini beda dari yg lainnya,, semakin lama semakin menarik dan seperti ada plot yg disembunyikan penulisnya agar yg baca terus bertanya, penasaran dan ingin menggali lebih lanjut,, apalagi di prolog heroin nya ditinggalkan oleh mc villain .... hmm makin ingin tahu ada apa sebetulnya

2022-08-27

1

Tang Lian

Tang Lian

maaf, anda tidak punya kualifikasi untuk mendapatkan Alexi 😎

2022-08-27

0

Tang Lian

Tang Lian

elu tuh yg penggangu, lucknut!

2022-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 GALAU ( PROLOG )
2 PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3 KELABU (Revisi 3 )
4 KONSER MUSIK (Revisi)
5 TEMAN? (Revisi)
6 SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7 MENCARI ALEXI (Revisi)
8 Pengumuman
9 WO XIHUAN NI (Revisi)
10 ICH LIEBE DICH (Revisi)
11 Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12 PERTEMUAN SI KEMBAR
13 IMPIAN SEDERHANA
14 SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15 TERNYATA TUAN MUDA
16 GURU DAN MURID
17 MONTIR CANTIK
18 FIRST LOVE (Revisi)
19 LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20 KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21 BERHATI BATU
22 CALON VOKALIS BARU
23 CUCU KESAYANGAN
24 MIMPI MUSIM SEMI
25 BERLATIH
26 PIL KULTIVASI
27 MERAGUKAN
28 BANDOT BOTAK
29 MENCARI INFORMASI
30 RUMAH KOSONG
31 BAYANGAN HANTU
32 RUMOR HANTU
33 LUKISAN BERDARAH
34 MAPLE BERDARAH
35 SYAIR DI BALIK LUKISAN
36 DEMI KEHORMATAN
37 PERKELAHIAN
38 CAKAR ELANG BESI
39 CURIGA
40 KEDATANGAN IBU
41 KEKAKUAN
42 MAWAR JINGGA
43 DASAR PEMIMPI
44 PENCURI TIMUN
45 KERAGUAN
46 DEMI ALEXI
47 CEWEK KAMPUNGAN
48 MIMPI BURUK
49 PERTENGKARAN
50 COBA SEKALI LAGI
51 TAMU MISTERIUS
52 KABAR BURUK
53 PENYERGAPAN
54 HARIMAU PUTIH
55 TERJEBAK
56 SENYUM PEMBUNUH
57 MALAM BERDARAH
58 HEAVEN AND HELL
59 RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60 NOMOR ASING
61 PANGGILAN SAYANG
62 SYARAT?
63 KEMBALI
64 NAMA UNTUK BAYI
65 BASAH
66 INGIN CANTIK
67 MURID BARU
68 RENCANA PERTARUHAN
69 RENCANA PENGHANCURAN
70 ANAK HARIMAU HILANG
71 PENCARIAN
72 CINDERELLA GENDUT
73 ANABUL
74 PENASARAN
75 TYGRA
76 SEPERTI PENCURI
77 MENANGKAP PENCURI
78 MENANGKAP PENCURI 2
79 MENANGKAP PENCURI 3
80 MENGAMBIL TYGRA
81 MEMINTA MAAF
82 TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83 HUKUMAN
84 GADIS MENGERIKAN
85 MEMIKIRKAN HADIAH
86 PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87 KEMBALI KE SEKTE
88 MENCINTAI PRIA ASING
89 BIARKAN MENGALIR
90 SEPERTI NENEK
91 INGIN SEPERTI MEREKA
92 SEMAKIN CANTIK
93 DARAH SIAPA?
94 KESEDIHAN
95 SEDERHANA DAN MEMIKAT
96 INGIN LEPAS
97 NAMA DALAM LUKISAN
98 SIASAT JAHAT
99 OBSESI
100 PERJALANAN
101 PENGGANGGU
102 TERANCAM
103 TENTANG WANITA
104 KEJUTAN
105 SIAPA MEREKA?
106 LALAT VS KUMBANG
107 KUMBANG DAN LALAT
108 INSIDEN
109 PERTIKAIAN
110 TERPANA
111 SI BODOH
112 BURON
113 HADIAH ANEH
114 ME TIME GAGAL
115 RINDU DENDAM
116 SEPAKAT
117 KETAKUTAN
118 TAPAK RACUN AKAR HITAM
119 BERANGKAT
120 KAMAR 999
121 KECURIGAAN KOSONG
122 SIKSAAN
123 ALEXI & ALEXA
124 MARAH
125 KESAL
126 MARAH
127 PEWARIS?
128 PERJANJIAN
129 TAKUT JARUM
130 RACUN YANG UNIK
131 BEREAKSI
132 SEPERTI AYAM GORENG
133 KAKAK PELIT
134 TERPUKAU
135 MATA MENGERIKAN
136 PERTEMUAN
137 PERBINCANGAN KECIL
138 TERTOHOK
139 ALEXA KECEWA
140 MENGALAHKAN DONG XI
141 JING XUAN
142 PERMAINAN 1
143 PERMAINAN 2
144 SAMPAH SEKTE
145 KE MANA YI XIE?
146 MENJADI REKAN
147 RENCANA PINDAH
148 KEINDAHAN BULAN
149 MASA LALU KELAM
150 MASA LALU KELAM 2
151 MASA YANG MENAKUTKAN
152 ALEXI HILANG
Episodes

Updated 152 Episodes

1
GALAU ( PROLOG )
2
PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3
KELABU (Revisi 3 )
4
KONSER MUSIK (Revisi)
5
TEMAN? (Revisi)
6
SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7
MENCARI ALEXI (Revisi)
8
Pengumuman
9
WO XIHUAN NI (Revisi)
10
ICH LIEBE DICH (Revisi)
11
Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12
PERTEMUAN SI KEMBAR
13
IMPIAN SEDERHANA
14
SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15
TERNYATA TUAN MUDA
16
GURU DAN MURID
17
MONTIR CANTIK
18
FIRST LOVE (Revisi)
19
LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20
KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21
BERHATI BATU
22
CALON VOKALIS BARU
23
CUCU KESAYANGAN
24
MIMPI MUSIM SEMI
25
BERLATIH
26
PIL KULTIVASI
27
MERAGUKAN
28
BANDOT BOTAK
29
MENCARI INFORMASI
30
RUMAH KOSONG
31
BAYANGAN HANTU
32
RUMOR HANTU
33
LUKISAN BERDARAH
34
MAPLE BERDARAH
35
SYAIR DI BALIK LUKISAN
36
DEMI KEHORMATAN
37
PERKELAHIAN
38
CAKAR ELANG BESI
39
CURIGA
40
KEDATANGAN IBU
41
KEKAKUAN
42
MAWAR JINGGA
43
DASAR PEMIMPI
44
PENCURI TIMUN
45
KERAGUAN
46
DEMI ALEXI
47
CEWEK KAMPUNGAN
48
MIMPI BURUK
49
PERTENGKARAN
50
COBA SEKALI LAGI
51
TAMU MISTERIUS
52
KABAR BURUK
53
PENYERGAPAN
54
HARIMAU PUTIH
55
TERJEBAK
56
SENYUM PEMBUNUH
57
MALAM BERDARAH
58
HEAVEN AND HELL
59
RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60
NOMOR ASING
61
PANGGILAN SAYANG
62
SYARAT?
63
KEMBALI
64
NAMA UNTUK BAYI
65
BASAH
66
INGIN CANTIK
67
MURID BARU
68
RENCANA PERTARUHAN
69
RENCANA PENGHANCURAN
70
ANAK HARIMAU HILANG
71
PENCARIAN
72
CINDERELLA GENDUT
73
ANABUL
74
PENASARAN
75
TYGRA
76
SEPERTI PENCURI
77
MENANGKAP PENCURI
78
MENANGKAP PENCURI 2
79
MENANGKAP PENCURI 3
80
MENGAMBIL TYGRA
81
MEMINTA MAAF
82
TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83
HUKUMAN
84
GADIS MENGERIKAN
85
MEMIKIRKAN HADIAH
86
PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87
KEMBALI KE SEKTE
88
MENCINTAI PRIA ASING
89
BIARKAN MENGALIR
90
SEPERTI NENEK
91
INGIN SEPERTI MEREKA
92
SEMAKIN CANTIK
93
DARAH SIAPA?
94
KESEDIHAN
95
SEDERHANA DAN MEMIKAT
96
INGIN LEPAS
97
NAMA DALAM LUKISAN
98
SIASAT JAHAT
99
OBSESI
100
PERJALANAN
101
PENGGANGGU
102
TERANCAM
103
TENTANG WANITA
104
KEJUTAN
105
SIAPA MEREKA?
106
LALAT VS KUMBANG
107
KUMBANG DAN LALAT
108
INSIDEN
109
PERTIKAIAN
110
TERPANA
111
SI BODOH
112
BURON
113
HADIAH ANEH
114
ME TIME GAGAL
115
RINDU DENDAM
116
SEPAKAT
117
KETAKUTAN
118
TAPAK RACUN AKAR HITAM
119
BERANGKAT
120
KAMAR 999
121
KECURIGAAN KOSONG
122
SIKSAAN
123
ALEXI & ALEXA
124
MARAH
125
KESAL
126
MARAH
127
PEWARIS?
128
PERJANJIAN
129
TAKUT JARUM
130
RACUN YANG UNIK
131
BEREAKSI
132
SEPERTI AYAM GORENG
133
KAKAK PELIT
134
TERPUKAU
135
MATA MENGERIKAN
136
PERTEMUAN
137
PERBINCANGAN KECIL
138
TERTOHOK
139
ALEXA KECEWA
140
MENGALAHKAN DONG XI
141
JING XUAN
142
PERMAINAN 1
143
PERMAINAN 2
144
SAMPAH SEKTE
145
KE MANA YI XIE?
146
MENJADI REKAN
147
RENCANA PINDAH
148
KEINDAHAN BULAN
149
MASA LALU KELAM
150
MASA LALU KELAM 2
151
MASA YANG MENAKUTKAN
152
ALEXI HILANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!