LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)

Nestin semakin cemas karena Zike masih saja larut dalam pikirannya. Ekspresi wajah gadis itu tampak datar dan menjadi menakutkan bagi Nestin sahabatnya.

"Zain Kamilaaa!"

"Eh, eh iya! Ada apa?" Zike merasa sangat terkejut hingga mengusap dadanya berulang-ulang, karena detak jantungnya menjadi cukup kacau.

"Lu kenapa melamun, siiih?" bertanya Nestin. "Gue udah takut banget tadi!"

Dia benar-benar baru tersadar dari pikirannya yang terus dibayangi wajah tampan Alexi. "Oohh, itu tadi gue ...."

"Gue kira tadi lu kesambet dhemit, tau gak?" seru Nestin sambil memukul bahu Zike.

"Aawwhh!" Zike terpekik sambil mengusap bahunya yang sedikit terasa nyeri.

"Lu sengaja mau ngerjain gue, yak?" bertanya Nestin seraya kembali ke tempat duduknya.

"Eh, kagak kok. Suweeerr!" jawab Zike sambil mengangkat tangan kanannya dan mengacungkan dua jari membentuk huruf V.

"Lain kali, lu jangan melamun kek gitu lagi!"

"Oh iya, iyaaaa ... gue janji!"

"Beneran loh, ya?"

"Mmhh." Zike menganggukan kepalanya.

Mereka berdua kemudian tak banyak bicara lagi sampai larut malam. Zike tetap setia menemani Nestin belajar hingga tubuh lelahnya terkulai di tempat itu dan mulai menjelajahi alam mimpi. Zzzzzz ....

Satu minggu telah berlalu, Alexi tidak juga menemukan Zike. Akhirnya dengan sangat terpaksa dia mengiyakan ajakan Alexa untuk kembali secepatnya ke Sekte Sanca Perak.

Para pelayan penginapan berdiri berderet di lantai bawah, mereka semua tak berani menatap langsung kepada Alexi, mereka semua menunduk dengan hormat kepada seorang anak muda pendatang yang kini menjadi boss utama bagi mereka semua,

Sekarang, penginapan Cheng Feng tempat mereka bekerja sudah menjadi milik Alexi. Bukan saja penginapan Cheng Feng itu saja, akan tetapi juga ke dua belas anak cabangnya juga telah dibeli oleh Alexi. Tuan muda Sekte Sanca Perak itu melakukannya demi membalas dendam kepada Meilia yang telah bertindak semena-mena kepada kekasih hatinya.

"Tuan Muda, apakah Anda tidak berniat mengganti nama penginapan ini?" tanya Segara sambil mengikuti tuan mudanya yang saat ini memilih berjalan-jalan untuk melihat-lihat keadaan penginapan yang telah menjadi miliknya itu.

"Mengganti nama?" Alexi balik bertanya.

"Eehh, barangkali Tuan Muda ingin mengadakan perubahan pada nama, tatanan atau apa saja yang tidak berkenan di hati Tuan Muda." Segara hanya sekadar mengusulkan.

"Merubah nama? Boleh juga. Aku bisa menggabungkan namaku dan namanya menjadi sebuah nama yang bagus," gumam Alexi dalam hati.

"Zike, siapa nama lengkapnya?" tanya Alexi dalam hati.

"Aahh sial! Mengapa aku sampai lupa menanyakan nama lengkap itu padanya?" Alexi baru menyadari kebodohannya. Dia bahkan tidak pernah bertanya dari mana gadis itu berasal.

"Segara! Tolong kau panggilkan Ah Liong!" perintahnya pada Segara.

"Baiklah, Tuan Muda!" Segara segera beranjak untuk memanggil Ah Liong. Pemuda itu memang tak pernah membantah apa pun perintah Alexi.

Alexi menunggu Segara di sebuah ruangan besar tempat biasanya digunakan untuk ruang perjamuan, resepsi atau acara besar lainnya. Pada dinding-dinding ruangan tersebut dipenuhi oleh beberapa lukisan yang menurut Alexi sangat menganggu pandangan matanya. Dia memang tak menyukai lukisan ataupun kerajinan apa pun.

"Tidak menarik!" gumam Alexi sambil menggelengkan kepala. "Sebaiknya, singkirkan saja mereka semua dari dinding ini."

Alexi lalu mengamati sebuah lukisan yang tampak masih baru. Mata cantiknya meneliti dengan seksama gambar daun-daun maple berwarna jingga kemerahan yang sengaja dibuat bagaikan dalam musim gugur. Gambar dedaunan itu berserakan di sekitar pangkal batang pohon maple yang berkulit cokelat tua. Lukisan tangan tersebut terlihat begitu alami dan hidup. Hal itu menandakan kemampuan dari sang pembuat yang sudah cukup ahli di bidang seni lukis.

"Hanya lukisan daun-daun seperti ini saja, mengapa terlihat sangat menarik?" Alexi membatin, lalu matanya menangkap sebuah tag nama di bawah tanda tangan sang pelukis.

"Zain Kamila, hmm ... nama yang bagus. Jadi, pelukisnya adalah seorang wanita," gumam  Alexi sambil mengelus dagunya dan manggut-manggut sendiri.

"Daun maple yang indah. Sepertinya si pelukis sangat menyukai pemandangan seperti ini," ujar Alexi dalam hati. "Tapi sayangnya, aku tak menyukai lukisan."

"Lalu ini?" Alexi meneliti sebuah gambar sulaman pada kain dasar berwarna hitam yang dibingkai dengan sebuah figura berkaca berukuran cukup besar, hampir setengah tingginya dari tubuh Alexi.

"Cantiknya,ibu pasti suka dengan sulaman bunga-bunga ini." Alexi teringat sang ibu yang sangat menyukai sulaman. "Yang ini akan aku bawa pulang untuk ibu."

Alexi kemudian menerawang ke seluruh bagian ruangan besar tersebut dan tiba-tiba dia teringat pada Kusuma Jaya. Jujur saja di dalam hatinya, Alexi sungguh tidak tega serta merasa perbuatannya itu sudah keterlaluan. Bagaimanapun juga, ada seuntai penyesalan atas tindakannya itu. Namun, Alexi sudah terlanjur mengatakan di hadapan banyak orang jika ia akan membeli seluruh penginapan milik keluarga Meilia yang telah menghina dan mengusir Zike kekasihnya itu.

Bagaimanapun, Alexi juga memiliki rasa ego yang tinggi demi menjaga image dan reputasinya sebagai seorang tuan muda dari sebuah sekte terkenal dan cukup ditakuti di kalangan para ahli bela diri.

"Apakah aku terlalu kejam kepada paman guru? Aku telah merampas usahanya selama lima tahun ini dengan tanpa perasaan. Hanya karena satu kesalahan anaknya," gumam Alexi masih dalam hati.

"Paman, maafkan aku!" bisik Alexi dalam hati.

"Tuan Muda, saya sudah membawa Ah Liong." Segara berkata sambil menghormat, meskipun posisinya di belakang Alexi yang masih termangu memandangi sulaman bunga yang sangat indah itu.

"Tuan Muda!" panggil Segara sekali lagi.

"Eehh, Se-Segara!" Alexi tergagap karena terkejut dan segera membalikan badannya. Segara bersama Ah Liong berdiri sambil menundukan wajahnya.

"Segara, kau mengagetkan aku saja!" Alexi terlihat sedikit merasa kesal.

"Maafkan aku, Tuan Muda saja yang tidak mendengarkan aku. Sejak tadi Anda melamun saja," sahut Segara dengan suara tenang.

"Yah sudahlah. Ah Liong, kemarilah!" pinta Alexi agar Ah Liong mendekat padanya.

"Salam, Tuan Muda. Adakah yang ingin Anda tanyakan atau ada yang Anda butuhkan dari saya?" bertanya Ah Liong dengan sikap hormat.

"Ya, langsung saja. Emmh ... aku ingin bertanya padamu." Alexi berjalan mendekati Ah Liong dan berbisik, "Jawab aku, jangan sampai Segara mendengar apa yang akan aku tanyakan."

"Tu-Tuan, Tuan Muda ingin menanyakan tentang apa? Saya akan jawab selama itu adalah hal yang saya ketahui." Ah Liong berkata dengan perasaan salah tingkah. Wajah Alexi yang tampan nan cantik begitu dekat dengannya. Dia bahkan bisa merasakan hangat hembusan napas Alexi yang berderuan di dekat telinga kirinya.

"Aku hanya ingin bertanya ... siapakah nama lengkap Zike?" bertanya Alexi masih berbisik.

"Jadi, Tuan Muda belum tahu nama lengkapnya?" Ah Liong balik bertanya dengan heran.

"Tinggal kau jawab saja! Mengapa malah balik bertanya?" Alexi berkata dengan nada kesal.

"Oh, maaf! Maafkan saya, Tuan Muda." Ah Liong menutup mulutnya sendiri dengan kedua telapak tangannya. "Zike itu adalah singkatan dari nama aslinya, yaitu Zain Kamila."

"Apa?" Alexi tanpa sadar terpekik hingga membuat Segara yang sejak tadi hanya diam saja melihat kedua orang di hadapannya tengah berbisik-bisik itu menjadi kaget.

"Tuan Muda, ada apa?" Segara bertanya dengan wajah cemas. Dia tidak ingin terjadi hal apa pun kepada tuannya itu.

"Zain Kamila itu bukankah gadis yang disukai oleh Tuan Muda?" tanya Segara dalam hati. Mata Segara beralih menatap Ah Liong. Dia khawatir jika laki-laki itu telah mengatakan hal yang tidak baik dan membuat Alexi terkejut.

"Kau! Apa yang telah kau katakan kepada tuan mudaku? Lihat! Tuan muda menjadi sangat terkejut!" Segara membentak kepada Ah Liong dengan nada marah seraya bergerak mencengkeram kerah baju Ah Liong dengan kasar.

"Apa yang terjadi dengan gadis itu?" Segara menjadi gusar dan khawatir jika gadis yang dicintai oleh tuan mudanya telah mengalami hal yang buruk.

"Tidak ada! Sungguh, saya tidak mengatakan apa-apa!" Ah Liong mulai ketakutan.

"Tidak Segara, aku tidak apa-apa. Kau tenanglah!" ujar Alexi seraya memberi isyarat kepada Segara untuk melepaskan Ah Liong. 

"Mengapa Tuan Muda seperti sangat terkejut tadi?" tanya Segara masih penasaran.

Ah Liong menggelengkan kepalanya. "Saya sungguh tidak tahu, sejak dia pergi dari sini tak ada satu pun yang mendengar beritanya lagi."

"Segara, kau jangan khawatir! Tidak terjadi apa-apa. Tadi, aku hanya menanyakan nama lengkap Zike saja." ujar Alexi, lalu berkata, "Jujur saja, selama ini aku memang belum tahu nama lengkapnya."

"Namanya adalah Zain Kamila. Jadi Tuan Muda selama ini, bahkan tidak mengetahuinya?" tanya Segara lagi-lagi merasa heran.

"Mmhh." Alexi mengangguk. "Eh, Segara. Dari mana kau tahu namanya adalah Zain Kamila?"

"Meilia yang mengatakannya, Tuan Muda," jawab Segara tanpa ragu.

"Oh!" Alexi kini berbalik dan kembali menatap lukisan daun maple. "Jadi dia ituuuu ...."

"Apa yang terjadi dengan gadis itu, Tuan Muda?" tanya Segara dia merasa khawatir, jika gadis yang dicintai oleh tuan mudanya telah mengalami sesuatu yang kurang baik.

"Tidak ada, bukankah kita belum mendapatkan kabar apa pun tentangnya?" Alexi balik bertanya.

"Ah Liong!" panggil Alexi.

"Apakah lukisan ini, dia juga yang membuatnya?" tanya Alexi sambil memperlihatkan

Ah Liong dan Segara ikut melihat lukisan yang dimaksudkan oleh Alexi. Mereka merasa kagum dengan lukisan sederhana namun dibuat dengan sepenuh hati itu.

"Benar, Tuan Muda. Lukisan ini memang buah tangan Zike," jawab Ah Liong. "Dia memang sangat berbakat. Dan bukan itu saja hasil karyanya."

"Masih ada lagikah?" Alexi terlihat sangat antusias. "Ambilkan semua, apa pun buatannya!"

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Xiao Se

Xiao Se

Slalu suka mak bai, meski agak bingung ini

2022-07-10

1

Xiao Se

Xiao Se

Hilih kamu

2022-07-10

1

lihat semua
Episodes
1 GALAU ( PROLOG )
2 PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3 KELABU (Revisi 3 )
4 KONSER MUSIK (Revisi)
5 TEMAN? (Revisi)
6 SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7 MENCARI ALEXI (Revisi)
8 Pengumuman
9 WO XIHUAN NI (Revisi)
10 ICH LIEBE DICH (Revisi)
11 Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12 PERTEMUAN SI KEMBAR
13 IMPIAN SEDERHANA
14 SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15 TERNYATA TUAN MUDA
16 GURU DAN MURID
17 MONTIR CANTIK
18 FIRST LOVE (Revisi)
19 LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20 KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21 BERHATI BATU
22 CALON VOKALIS BARU
23 CUCU KESAYANGAN
24 MIMPI MUSIM SEMI
25 BERLATIH
26 PIL KULTIVASI
27 MERAGUKAN
28 BANDOT BOTAK
29 MENCARI INFORMASI
30 RUMAH KOSONG
31 BAYANGAN HANTU
32 RUMOR HANTU
33 LUKISAN BERDARAH
34 MAPLE BERDARAH
35 SYAIR DI BALIK LUKISAN
36 DEMI KEHORMATAN
37 PERKELAHIAN
38 CAKAR ELANG BESI
39 CURIGA
40 KEDATANGAN IBU
41 KEKAKUAN
42 MAWAR JINGGA
43 DASAR PEMIMPI
44 PENCURI TIMUN
45 KERAGUAN
46 DEMI ALEXI
47 CEWEK KAMPUNGAN
48 MIMPI BURUK
49 PERTENGKARAN
50 COBA SEKALI LAGI
51 TAMU MISTERIUS
52 KABAR BURUK
53 PENYERGAPAN
54 HARIMAU PUTIH
55 TERJEBAK
56 SENYUM PEMBUNUH
57 MALAM BERDARAH
58 HEAVEN AND HELL
59 RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60 NOMOR ASING
61 PANGGILAN SAYANG
62 SYARAT?
63 KEMBALI
64 NAMA UNTUK BAYI
65 BASAH
66 INGIN CANTIK
67 MURID BARU
68 RENCANA PERTARUHAN
69 RENCANA PENGHANCURAN
70 ANAK HARIMAU HILANG
71 PENCARIAN
72 CINDERELLA GENDUT
73 ANABUL
74 PENASARAN
75 TYGRA
76 SEPERTI PENCURI
77 MENANGKAP PENCURI
78 MENANGKAP PENCURI 2
79 MENANGKAP PENCURI 3
80 MENGAMBIL TYGRA
81 MEMINTA MAAF
82 TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83 HUKUMAN
84 GADIS MENGERIKAN
85 MEMIKIRKAN HADIAH
86 PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87 KEMBALI KE SEKTE
88 MENCINTAI PRIA ASING
89 BIARKAN MENGALIR
90 SEPERTI NENEK
91 INGIN SEPERTI MEREKA
92 SEMAKIN CANTIK
93 DARAH SIAPA?
94 KESEDIHAN
95 SEDERHANA DAN MEMIKAT
96 INGIN LEPAS
97 NAMA DALAM LUKISAN
98 SIASAT JAHAT
99 OBSESI
100 PERJALANAN
101 PENGGANGGU
102 TERANCAM
103 TENTANG WANITA
104 KEJUTAN
105 SIAPA MEREKA?
106 LALAT VS KUMBANG
107 KUMBANG DAN LALAT
108 INSIDEN
109 PERTIKAIAN
110 TERPANA
111 SI BODOH
112 BURON
113 HADIAH ANEH
114 ME TIME GAGAL
115 RINDU DENDAM
116 SEPAKAT
117 KETAKUTAN
118 TAPAK RACUN AKAR HITAM
119 BERANGKAT
120 KAMAR 999
121 KECURIGAAN KOSONG
122 SIKSAAN
123 ALEXI & ALEXA
124 MARAH
125 KESAL
126 MARAH
127 PEWARIS?
128 PERJANJIAN
129 TAKUT JARUM
130 RACUN YANG UNIK
131 BEREAKSI
132 SEPERTI AYAM GORENG
133 KAKAK PELIT
134 TERPUKAU
135 MATA MENGERIKAN
136 PERTEMUAN
137 PERBINCANGAN KECIL
138 TERTOHOK
139 ALEXA KECEWA
140 MENGALAHKAN DONG XI
141 JING XUAN
142 PERMAINAN 1
143 PERMAINAN 2
144 SAMPAH SEKTE
145 KE MANA YI XIE?
146 MENJADI REKAN
147 RENCANA PINDAH
148 KEINDAHAN BULAN
149 MASA LALU KELAM
150 MASA LALU KELAM 2
151 MASA YANG MENAKUTKAN
152 ALEXI HILANG
Episodes

Updated 152 Episodes

1
GALAU ( PROLOG )
2
PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3
KELABU (Revisi 3 )
4
KONSER MUSIK (Revisi)
5
TEMAN? (Revisi)
6
SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7
MENCARI ALEXI (Revisi)
8
Pengumuman
9
WO XIHUAN NI (Revisi)
10
ICH LIEBE DICH (Revisi)
11
Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12
PERTEMUAN SI KEMBAR
13
IMPIAN SEDERHANA
14
SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15
TERNYATA TUAN MUDA
16
GURU DAN MURID
17
MONTIR CANTIK
18
FIRST LOVE (Revisi)
19
LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20
KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21
BERHATI BATU
22
CALON VOKALIS BARU
23
CUCU KESAYANGAN
24
MIMPI MUSIM SEMI
25
BERLATIH
26
PIL KULTIVASI
27
MERAGUKAN
28
BANDOT BOTAK
29
MENCARI INFORMASI
30
RUMAH KOSONG
31
BAYANGAN HANTU
32
RUMOR HANTU
33
LUKISAN BERDARAH
34
MAPLE BERDARAH
35
SYAIR DI BALIK LUKISAN
36
DEMI KEHORMATAN
37
PERKELAHIAN
38
CAKAR ELANG BESI
39
CURIGA
40
KEDATANGAN IBU
41
KEKAKUAN
42
MAWAR JINGGA
43
DASAR PEMIMPI
44
PENCURI TIMUN
45
KERAGUAN
46
DEMI ALEXI
47
CEWEK KAMPUNGAN
48
MIMPI BURUK
49
PERTENGKARAN
50
COBA SEKALI LAGI
51
TAMU MISTERIUS
52
KABAR BURUK
53
PENYERGAPAN
54
HARIMAU PUTIH
55
TERJEBAK
56
SENYUM PEMBUNUH
57
MALAM BERDARAH
58
HEAVEN AND HELL
59
RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60
NOMOR ASING
61
PANGGILAN SAYANG
62
SYARAT?
63
KEMBALI
64
NAMA UNTUK BAYI
65
BASAH
66
INGIN CANTIK
67
MURID BARU
68
RENCANA PERTARUHAN
69
RENCANA PENGHANCURAN
70
ANAK HARIMAU HILANG
71
PENCARIAN
72
CINDERELLA GENDUT
73
ANABUL
74
PENASARAN
75
TYGRA
76
SEPERTI PENCURI
77
MENANGKAP PENCURI
78
MENANGKAP PENCURI 2
79
MENANGKAP PENCURI 3
80
MENGAMBIL TYGRA
81
MEMINTA MAAF
82
TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83
HUKUMAN
84
GADIS MENGERIKAN
85
MEMIKIRKAN HADIAH
86
PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87
KEMBALI KE SEKTE
88
MENCINTAI PRIA ASING
89
BIARKAN MENGALIR
90
SEPERTI NENEK
91
INGIN SEPERTI MEREKA
92
SEMAKIN CANTIK
93
DARAH SIAPA?
94
KESEDIHAN
95
SEDERHANA DAN MEMIKAT
96
INGIN LEPAS
97
NAMA DALAM LUKISAN
98
SIASAT JAHAT
99
OBSESI
100
PERJALANAN
101
PENGGANGGU
102
TERANCAM
103
TENTANG WANITA
104
KEJUTAN
105
SIAPA MEREKA?
106
LALAT VS KUMBANG
107
KUMBANG DAN LALAT
108
INSIDEN
109
PERTIKAIAN
110
TERPANA
111
SI BODOH
112
BURON
113
HADIAH ANEH
114
ME TIME GAGAL
115
RINDU DENDAM
116
SEPAKAT
117
KETAKUTAN
118
TAPAK RACUN AKAR HITAM
119
BERANGKAT
120
KAMAR 999
121
KECURIGAAN KOSONG
122
SIKSAAN
123
ALEXI & ALEXA
124
MARAH
125
KESAL
126
MARAH
127
PEWARIS?
128
PERJANJIAN
129
TAKUT JARUM
130
RACUN YANG UNIK
131
BEREAKSI
132
SEPERTI AYAM GORENG
133
KAKAK PELIT
134
TERPUKAU
135
MATA MENGERIKAN
136
PERTEMUAN
137
PERBINCANGAN KECIL
138
TERTOHOK
139
ALEXA KECEWA
140
MENGALAHKAN DONG XI
141
JING XUAN
142
PERMAINAN 1
143
PERMAINAN 2
144
SAMPAH SEKTE
145
KE MANA YI XIE?
146
MENJADI REKAN
147
RENCANA PINDAH
148
KEINDAHAN BULAN
149
MASA LALU KELAM
150
MASA LALU KELAM 2
151
MASA YANG MENAKUTKAN
152
ALEXI HILANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!