MENCARI ALEXI (Revisi)

...Di Sekte Sanca Perak...

Malam itu, di sebuah pelataran bangunan megah dengan arsitektur bangunan bergaya kerajaan jawa kuno. Sekelompok pria berpakaian serba hitam tampak sedang berbaris. Di sekeliling bangunan itu, berdiri candi-candi kecil dan patung-patung berukir relief yang cukup indah dan unik. Di pintu masuk utama, berdiri pula dua buah patung ular Sanca berwarna perak.

Ya! Itu adalah simbol dari perguruan tersebut yaitu Sekte Sanca Perak.

"Bodoh! Bagaimana bisa kalian sampai kehilangan jejak?" teriak seorang pria berusia sekitar tiga puluh enam tahun. Pria itu sedang memarahi sekelompok orang-orang yang i ditugaskan untuk mengawal anak lelakinya.

"Ampun Ketua kedua! Kami tak bisa menjaga tuan muda dengan baik!" ujar salah seorang dari mereka sambil bersujud. Demi melihat pimpinannya bersujud, maka para anak buahnya pun melakukan hal yang sama.

"Kalian semua memang tak berguna! Sia-sia saja kalian berlatih siang dan malam untuk menjadi pasukan elit perguruan ini! Sedangkan hanya menjalankan tugas kecil seperti itu saja kalian tidak becus!" Nata Praja tampak sangat murka.

"Ampun Ketua! Kami akan berangkat lagi untuk mencari Tmtuan muda!" kata pimpinan pasukan itu.

"Tidak perlu! Aku akan mengirimkan tim elit lain. Kalian semua akan menerima hukuman, diturunkan dari pasukan elit menjadi pasukan tingkat paling rendah di sekte ini!" seru Nata Praja dengan nada marah dan kecewa.

"Ketua kedua! Tolong beri kami kesempatan sekali lagi. Kami akan mencari tuan muda dan membawanya kembali, kami berjanji!" ujar pimpinan pasukan elit itu dengan nada memohon.

"Apa Kalian pikir aku akan mengirimkan lagi orang-orang dungu seperti kalian?" Nata Praja tampak semakin emosi.

"Ketua, percayalah pada kami sekali lagi! Kami akan membawa tuan muda kembali." Pimpinan pasukan Elit itu memohon sekali lagi.

Nata Praja mendesah. "Baiklah! kuberi kalian kesempatan sekali lagi. Kali ini tidak boleh ada kata gagal, mengerti kalian semua?" tanya Nata Praja dengan wajah menakutkan.

"Siap, Ketua! Terima kasih atas kemurahan hati Ketua!" seru Cakra sang pimpinan pengawal itu.

"Baiklah, pergilah kalian semua! Malam ini kalian bisa beristirahat," ujar Nata Praja. Bagaimanapun dia tahu, jika para pengawal itu sudah cukup kelelahan.

"Terima kasih, Ketua!" kata para pengawal elit secara bersamaan. Para pengawal itu pun segera meninggalkan pelataran itu. Nata Praja bergegas masuk ke dalam mansion kediamannya dan segera disambut oleh Diah Ningsih isterinya. Pada raut wajah wanita itu terlihat sekali jika dia habis menangis.

"Ale belum diketemukan juga?" tanya Diah Ningsih dengan raut wajah cemas dan mata basah.

"Belum, kau tenanglah! Anakmu pasti kembali," jawab Nata Praja.

"Ada apa dengan anak itu? Apakah mungkin, selama ini kita terlalu mengekangnya?" tanya Diah Ningsih.

"Anak itu memang hanya tau bermain saja! Dia seharusnya giat belajar dan berlatih ilmu bela diri. Terutama tentang ilmu-ilmu yang diajarkan di sekte ini. Tapi lihatlah! Dia hanya bermalas-malasan saja setiap hari!" Nata Praja nampak sangat kesal.

"Sudahlah Kang. Biarkan saja anak kita menikmati masa mudanya dengan bahagia," ujar Diah Ningsih.

"Kau juga terlalu memanjakannya! Sebagai calon penerus Sekte Sanca Perak ini, seharusnya dia sudah bisa menguasai ilmu tapak racun akar Hitam, ilmu Jmjari dewa, ilmu brajamusti dan lain-lain. Tapi, dia malah mengatakan kepada Segara kalau dia tak mau mempelajarinya!" Nata Praja nampak sangat kecewa.

Segara adalah salah seorang murid Sekte Sanca Perak yang ditugaskan untuk mengawal Alexi. Namun, hari ini Segara sedang ada kepentingan keluarga sehingga dia tak bisa mengawal tuan mudanya.

"Mungkin, saat ini Ale belum merasa tergugah Kakang. Semoga saja nanti dia menyadari betapa pentingnya semua ilmu yang ada di perguruan ini." Diah Ningsih berusaha menenangkan suaminya.

Dari balik dinding yang lain, ada seorang gadis yang sangat cantik tengah menguping pembicaraan kedua orang tuanya. Gadis itu adalah Alexa Nata Praja saudara kembar Alexi.

"Jadi kak Ale belum kembali?" Alexa bertanya dalam hati. Dia pun memutuskan untuk menemui ayah dan ibunya.

"Ayah! Ibu!" Alexa menyapa kedua orang tuanya sembari berjalan mendekat. Nata Praja dan Diah Ningsih agak terkejut mendengar suara anak gadisnya. Mereka menoleh ke arah Alexa.

"Exa sayang, kemarilah!" Diah Ningsih memanggil Alexa. Alexa mendekati ibunya dan duduk di sampingnya.

"Kau mendengar pembicaraan kami?" tanya Nata Praja dengan tatapan tajam.

"Maaf, Ayah ... Exa tidak sengaja." Alexa menjawab sambil menunduk. Dia takut sekali jika ayahnya akan marah.

"Hmm, tak apa Alexa. Oh ya, apa kau bisa menghubungi kakakmu?" tanya Nata Praja.

"Tidak Ayah, nomor kakak tidak aktif seharian ini," jawab Alexa.

"Dasar bocah itu! Benar-benar berniat sekali menentangku!" Nata Praja sangat marah.

"Ayah, bolehkah aku ikut mencarinya besok?" tanya Alexa dengan takut-takut.

"Kau!" Nata Praja terkejut.

"Maaf Ayah. Jika aku yang menemukannya, mungkin aku bisa membujuknya. Tapi, jika para murid sekte yang menemukannya, bisa jadi kakak akan melarikan diri lebih jauh lagi." Alexa menjelaskan alasannya.

Nata Praja tercenung, bagaimanapun dia juga membenarkan penjelasan Alexa. Nata Praja mendesah berat dan bertanya, "Apa kamu tahu mengapa kakakmu berbuat begitu?"

"Ya Ayah, aku melihat kakak sedih setelah tidak sengaja mendengar pembicaraan Ayah dan Ibu tentang perjodohannya dengan Kak Garnis," jawab Alexa.

"Jadi, dia sudah tahu?" tanya Diah Ningsih. Alexa menganggukan kepalanya.

"Jadi, itu yang membuatnya minggat?" Nata Praja terhenyak.

"Benar Ayah, mohon ijinkan aku ikut turun untuk mencari kakak. Kakak hanya akan mendengarkan aku saja," kata Alexa memohon.

"Ayah akan pikirkan dulu. Sekarang kau kembalilah ke tempatmu!" ujar Nata Praja. Dia merasa sangat lelah memikirkan anak lelakinya itu.

"Tapi, aku masih ingin dengan Ibu." Alexa merengut. Diah Ningsih memeluk puteri cantiknya.

"Kalau begitu, biar ibu temani kamu di kamarmu saja," kata Diah Ningsih.

"Benarkah, Bu?" tanya Alexa senang.

"Bagaimana Ayah?" tanya Alexa. Gadis cantik itu khawatir jika ayahnya tak mengijinkannya.

"Pergilah kalian! Bagaimanapun dia juga milikmu," kata Nata Praja.

"Terima kasih Ayaaaah!" Alexa kini beranjak memeluk ayahnya. Nata Praja balas memeluknya dan tersenyum menatap wajah Alexa yang sangat cantik itu. Tetiba dia teringat akan seseorang yang juga memiliki wajah yang nyaris sama dengan putrinya ini.

"Mmhh, pergilah tidur," ujar Nata Praja sambil membelai rambut anak gadisnya yang panjang terurai.

Alexa tersenyum sambil mengangguk. Dia segera melepas pelukannya dan langsung membawa sang ibu pergi dari ruangan itu.

"Memang sangat mirip. Karena mereka berdua memang anaknya." Nata Praja menerawang. Di matanya, kini berlarian bayangan-bayangan yang menyiksanya siang dan malam.

...Pagi hari di Penginapan Maple Jingga...

Alexi baru terjaga dari tidurnya, Dia mengusap matanya beberapa kali saat merasa silau oleh sinar matahari yang masuk melalui celah-celah dinding dan jendela penginapan yang terbuat dari susunan kayu Jati. Alexi menggeliatkan tubuhnya lalu bangkit dan duduk di atas ranjang. Perlahan dibukanya daun jendela. Pemandangan indah segera menyambutnya dengan keindahan warna pagi yang cerah. Hangatnya sinar mentari, hembusan angin segar menyapa wajah tampannya. Alexi menyipitkan pandangannya saat kesilauan menimpa kedua mata cantik berwarna biru tua yang indah.

"Indah juga pemandangan dari atas sini," gumam Alexi seraya mengedarkan pandangannya. Tampak dari kejauhan berjajar gugusan perbukitan dengan puncak-puncaknya yang bersinar kehijauan. Beberapa lembar awan putih turut menghiasi langit biru, bagai menggambarkan indahnya lukisan syurgawi.

"Ada perbukitan di sini? Aahh, aku ingin juga ke sana!" Mata Alexi berbinar dengan cerahnya. " Dan, alangkah baiknya jika pergi ke sana dengan banyak teman. Atau setidaknya dengan salah seorang teman." Alexi merasa sedih.

Teman yang dimaksudkannya adalah benar-benar murni teman. Teman yang tidak ada perasaan segan dan takut kepadanya yang memiliki sebutan seorang tuan muda. Teman yang Alexi inginkan adalah seseorang yang bisa diajak tertawa lepas, bercanda ria bersama dan tak menyebutnya dengan embel-embel tuan muda.

"Baru dia saja yang memperlakukan aku seperti yang kuinginkan. Atau karena dia belum tahu jika aku adalah seorang tuan muda?" Alexi bertanya dalam hati.

"Lalu, bagaimana jika dia sudah tahu identitasku? Apakah sikapnya akan menjadi lain dan ... meninggalkanku juga?" Alexi membayangkan sesuatu dalam lamunannya.

"Maaf, Tuan Muda. Mohon ampunilah saya! Saya sungguh tidak tahu kalau anda adalah Tuan Muda Sekte Sanca Perak yang sangat dihormati itu." Zike berkata sambil bersimpuh dengan wajahnya sangat ketakutan.

"Bangkitlah! Aku tak suka kau berbuat begitu!" seru Alexi seraya memapah gadis itu agar bangkit.

"Tapi, Tuan Muda! Saya telah berlaku lancang kepada Anda," ujar Zike yang menyadari kelakuannya selama ini.

"Sudahlah! Aku tak ingin mempermasalahkannya lagi. Kau tetap akan jadi temanku ... selamanya temanku," kata Alexi.

"Tidak! Aku tidak akan bisa menjadi teman Anda. Itu sangat tidak pantas Tuan Muda! Saya sadar siapa diri saya. Saya hanya orang rendahan yang tak pantas bergaul dengan seorang pangeran seperti Anda." Zike berbicara tanpa mau menatap wajah Alexi.

"Siapa yang pangeran? Kau tetap temanku! sebut aku Ale atau apa saja sesukamu!" Alexi sambil merengut. "Asal jangan kau anggap aku tuan muda!"

"Tidak Tuan! Saya tidak bisa!" jawab Zike.

"Harus bisaaaaa!" teriak Alexi.

"Tidaaaaaak! Jangan paksa saya Tuaaan!" Zike menelungkupkan wajahnya.

"Harus mau!" Alexi marah.

"Tidak mauuuu!" Zike berteriak.

"Aaahh! Kenapa aku membayangkan hal yang tidak-tidak?" Alexi tersadar dari bayangannya dan bergidig muak. Pemuda itu sungguh merasa sangat tak bahagia dengan kenyataan hidupnya. Dia tak bisa bebas seperti orang lain dalam menentukan pilihan dan keinginan hatinya. Alexi hanya ingin hidup normal seperti orang kebanyakan. Tanpa tekanan, tanpa peraturan dan terutama tanpa perjodohan aliansi.

"Alangkah lebih baik dan bahagianya hidupku, jika aku bisa bebas seperti mereka ...." Mata Alexi menatap jauh ke bawah sana dan melihat beberapa orang tampak sedang berlari-lari kecil.

"Hei! Apa aku bermimpi?" Alexi menangkap sosok yang sudah dikenalnya sedang sibuk melakukan sesuatu.

"Mengapa bisa kebetulan sekali?"

...Bersambung ......

Terpopuler

Comments

Tang Lian

Tang Lian

sekte Jawa ini ya?

2022-08-27

0

El_Tien

El_Tien

mikirnya ke jaman maja pahit larinya ke jaman kekaisaran kuno wkwkwk

2022-04-29

2

lihat semua
Episodes
1 GALAU ( PROLOG )
2 PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3 KELABU (Revisi 3 )
4 KONSER MUSIK (Revisi)
5 TEMAN? (Revisi)
6 SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7 MENCARI ALEXI (Revisi)
8 Pengumuman
9 WO XIHUAN NI (Revisi)
10 ICH LIEBE DICH (Revisi)
11 Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12 PERTEMUAN SI KEMBAR
13 IMPIAN SEDERHANA
14 SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15 TERNYATA TUAN MUDA
16 GURU DAN MURID
17 MONTIR CANTIK
18 FIRST LOVE (Revisi)
19 LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20 KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21 BERHATI BATU
22 CALON VOKALIS BARU
23 CUCU KESAYANGAN
24 MIMPI MUSIM SEMI
25 BERLATIH
26 PIL KULTIVASI
27 MERAGUKAN
28 BANDOT BOTAK
29 MENCARI INFORMASI
30 RUMAH KOSONG
31 BAYANGAN HANTU
32 RUMOR HANTU
33 LUKISAN BERDARAH
34 MAPLE BERDARAH
35 SYAIR DI BALIK LUKISAN
36 DEMI KEHORMATAN
37 PERKELAHIAN
38 CAKAR ELANG BESI
39 CURIGA
40 KEDATANGAN IBU
41 KEKAKUAN
42 MAWAR JINGGA
43 DASAR PEMIMPI
44 PENCURI TIMUN
45 KERAGUAN
46 DEMI ALEXI
47 CEWEK KAMPUNGAN
48 MIMPI BURUK
49 PERTENGKARAN
50 COBA SEKALI LAGI
51 TAMU MISTERIUS
52 KABAR BURUK
53 PENYERGAPAN
54 HARIMAU PUTIH
55 TERJEBAK
56 SENYUM PEMBUNUH
57 MALAM BERDARAH
58 HEAVEN AND HELL
59 RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60 NOMOR ASING
61 PANGGILAN SAYANG
62 SYARAT?
63 KEMBALI
64 NAMA UNTUK BAYI
65 BASAH
66 INGIN CANTIK
67 MURID BARU
68 RENCANA PERTARUHAN
69 RENCANA PENGHANCURAN
70 ANAK HARIMAU HILANG
71 PENCARIAN
72 CINDERELLA GENDUT
73 ANABUL
74 PENASARAN
75 TYGRA
76 SEPERTI PENCURI
77 MENANGKAP PENCURI
78 MENANGKAP PENCURI 2
79 MENANGKAP PENCURI 3
80 MENGAMBIL TYGRA
81 MEMINTA MAAF
82 TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83 HUKUMAN
84 GADIS MENGERIKAN
85 MEMIKIRKAN HADIAH
86 PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87 KEMBALI KE SEKTE
88 MENCINTAI PRIA ASING
89 BIARKAN MENGALIR
90 SEPERTI NENEK
91 INGIN SEPERTI MEREKA
92 SEMAKIN CANTIK
93 DARAH SIAPA?
94 KESEDIHAN
95 SEDERHANA DAN MEMIKAT
96 INGIN LEPAS
97 NAMA DALAM LUKISAN
98 SIASAT JAHAT
99 OBSESI
100 PERJALANAN
101 PENGGANGGU
102 TERANCAM
103 TENTANG WANITA
104 KEJUTAN
105 SIAPA MEREKA?
106 LALAT VS KUMBANG
107 KUMBANG DAN LALAT
108 INSIDEN
109 PERTIKAIAN
110 TERPANA
111 SI BODOH
112 BURON
113 HADIAH ANEH
114 ME TIME GAGAL
115 RINDU DENDAM
116 SEPAKAT
117 KETAKUTAN
118 TAPAK RACUN AKAR HITAM
119 BERANGKAT
120 KAMAR 999
121 KECURIGAAN KOSONG
122 SIKSAAN
123 ALEXI & ALEXA
124 MARAH
125 KESAL
126 MARAH
127 PEWARIS?
128 PERJANJIAN
129 TAKUT JARUM
130 RACUN YANG UNIK
131 BEREAKSI
132 SEPERTI AYAM GORENG
133 KAKAK PELIT
134 TERPUKAU
135 MATA MENGERIKAN
136 PERTEMUAN
137 PERBINCANGAN KECIL
138 TERTOHOK
139 ALEXA KECEWA
140 MENGALAHKAN DONG XI
141 JING XUAN
142 PERMAINAN 1
143 PERMAINAN 2
144 SAMPAH SEKTE
145 KE MANA YI XIE?
146 MENJADI REKAN
147 RENCANA PINDAH
148 KEINDAHAN BULAN
149 MASA LALU KELAM
150 MASA LALU KELAM 2
151 MASA YANG MENAKUTKAN
152 ALEXI HILANG
Episodes

Updated 152 Episodes

1
GALAU ( PROLOG )
2
PENGEN NIKAH (Revisi 2)
3
KELABU (Revisi 3 )
4
KONSER MUSIK (Revisi)
5
TEMAN? (Revisi)
6
SI CERIA DAN YANG KESEPIAN (Revisi)
7
MENCARI ALEXI (Revisi)
8
Pengumuman
9
WO XIHUAN NI (Revisi)
10
ICH LIEBE DICH (Revisi)
11
Tā Shì Wǒ De! (DIA MILIKKU Revisi)
12
PERTEMUAN SI KEMBAR
13
IMPIAN SEDERHANA
14
SILVER PYTHON 'MARTIAL SOUL' (revisi)
15
TERNYATA TUAN MUDA
16
GURU DAN MURID
17
MONTIR CANTIK
18
FIRST LOVE (Revisi)
19
LUKISAN DAUN MAPLE (Revisi)
20
KEMBALIPUN TAK ADA GUNANYA
21
BERHATI BATU
22
CALON VOKALIS BARU
23
CUCU KESAYANGAN
24
MIMPI MUSIM SEMI
25
BERLATIH
26
PIL KULTIVASI
27
MERAGUKAN
28
BANDOT BOTAK
29
MENCARI INFORMASI
30
RUMAH KOSONG
31
BAYANGAN HANTU
32
RUMOR HANTU
33
LUKISAN BERDARAH
34
MAPLE BERDARAH
35
SYAIR DI BALIK LUKISAN
36
DEMI KEHORMATAN
37
PERKELAHIAN
38
CAKAR ELANG BESI
39
CURIGA
40
KEDATANGAN IBU
41
KEKAKUAN
42
MAWAR JINGGA
43
DASAR PEMIMPI
44
PENCURI TIMUN
45
KERAGUAN
46
DEMI ALEXI
47
CEWEK KAMPUNGAN
48
MIMPI BURUK
49
PERTENGKARAN
50
COBA SEKALI LAGI
51
TAMU MISTERIUS
52
KABAR BURUK
53
PENYERGAPAN
54
HARIMAU PUTIH
55
TERJEBAK
56
SENYUM PEMBUNUH
57
MALAM BERDARAH
58
HEAVEN AND HELL
59
RAPUNZEL DARI TIONGKOK
60
NOMOR ASING
61
PANGGILAN SAYANG
62
SYARAT?
63
KEMBALI
64
NAMA UNTUK BAYI
65
BASAH
66
INGIN CANTIK
67
MURID BARU
68
RENCANA PERTARUHAN
69
RENCANA PENGHANCURAN
70
ANAK HARIMAU HILANG
71
PENCARIAN
72
CINDERELLA GENDUT
73
ANABUL
74
PENASARAN
75
TYGRA
76
SEPERTI PENCURI
77
MENANGKAP PENCURI
78
MENANGKAP PENCURI 2
79
MENANGKAP PENCURI 3
80
MENGAMBIL TYGRA
81
MEMINTA MAAF
82
TUDUHAN TANPA KEBENARAN
83
HUKUMAN
84
GADIS MENGERIKAN
85
MEMIKIRKAN HADIAH
86
PUNGGUK MERINDUKAN BULAN
87
KEMBALI KE SEKTE
88
MENCINTAI PRIA ASING
89
BIARKAN MENGALIR
90
SEPERTI NENEK
91
INGIN SEPERTI MEREKA
92
SEMAKIN CANTIK
93
DARAH SIAPA?
94
KESEDIHAN
95
SEDERHANA DAN MEMIKAT
96
INGIN LEPAS
97
NAMA DALAM LUKISAN
98
SIASAT JAHAT
99
OBSESI
100
PERJALANAN
101
PENGGANGGU
102
TERANCAM
103
TENTANG WANITA
104
KEJUTAN
105
SIAPA MEREKA?
106
LALAT VS KUMBANG
107
KUMBANG DAN LALAT
108
INSIDEN
109
PERTIKAIAN
110
TERPANA
111
SI BODOH
112
BURON
113
HADIAH ANEH
114
ME TIME GAGAL
115
RINDU DENDAM
116
SEPAKAT
117
KETAKUTAN
118
TAPAK RACUN AKAR HITAM
119
BERANGKAT
120
KAMAR 999
121
KECURIGAAN KOSONG
122
SIKSAAN
123
ALEXI & ALEXA
124
MARAH
125
KESAL
126
MARAH
127
PEWARIS?
128
PERJANJIAN
129
TAKUT JARUM
130
RACUN YANG UNIK
131
BEREAKSI
132
SEPERTI AYAM GORENG
133
KAKAK PELIT
134
TERPUKAU
135
MATA MENGERIKAN
136
PERTEMUAN
137
PERBINCANGAN KECIL
138
TERTOHOK
139
ALEXA KECEWA
140
MENGALAHKAN DONG XI
141
JING XUAN
142
PERMAINAN 1
143
PERMAINAN 2
144
SAMPAH SEKTE
145
KE MANA YI XIE?
146
MENJADI REKAN
147
RENCANA PINDAH
148
KEINDAHAN BULAN
149
MASA LALU KELAM
150
MASA LALU KELAM 2
151
MASA YANG MENAKUTKAN
152
ALEXI HILANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!