"Kak, aku hanya ingin Kakak bahagia, aku juga ingin melihat seperti apa wajah calon Kakak iparku itu." Alexa tersenyum. "Aku sangat ingin bertemu dengan gadis yang telah mengacaukan hati Kakak tercintaku ini."
"Kak, pakailah bajumu dan kita pulang sekarang. Okay?" bujuk Alexa.
"Baiklah, aku akan pulang denganmu. Tapi, setelah aku menyelesaikan semua urusan Meilia dan penginapan ini," ujar Alexi.
"Jadi, kita semua tinggal di sini selama beberapa hari?" tanya Alexa.
Alexi mengangguk. "Setelah urusan Meilia selesai, kita segera kembali."
Alexa mengangguk tanda menyetujui, bagaimanapun ia harus kembali dengan membawa serta Alexi, baginya lebih baik menunggu selama beberapa hari, daripada memaksa dan menyinggung kakaknya yang memang menjadi sangat perasa akibat selalu mendapat tekanan dari ayah mereka.
"Aku berjanji akan mempertaruhkan hidupku demi memohon ampunan dari Ayah untukmu Kak," bisik Alexa dalam hati.
...Di tempat lain ......
Para pelayan berbisik-bisik satu sama lain.
"Luar biasa!" seorang pelayan berdecak kagum.
"Ck ck ck, ini sungguh lebih kaya dari keluarga Jonathan," celetuk yang lain.
"Jadi selama ini, anak muda yang kita anggap biasa saja, hanya luntang-lantung tak punya pekerjaan itu, dia ternyata seorang Tuan Muda dari keluarga kaya raya, pantas saja dia sangat tampan."
"Bukan saja kaya raya dan tampan, tetapi dia adalah putera dari Ki Nata Praja yang memiliki perguruan Sekte Sanca Perak," kata pria berkumis.
"Sanca Perak?" mereka tercengang.
"Benar! Sanca Perak itu sangat terkenal dengan teknik ilmu-ilmu beracunnya," ujar yang lain. "Bukan hanya itu, kabarnya juga Nata Praja adalah adik kandung dari penguasa kota Wu Shang ini,"
"Penguasa Kota Wu Shang, Tuan Wira Praja?"
"Waahh! benarkah?!" tanya yang lain.
"Pantas saja tadi Tuan Muda itu mengatakan agar mengusir Meilia dan keluarganya dari kota ini!"
"Meilia benar-benar telah berani menyukai dan menyinggung Tuan Muda dari Sekte Sanca Perak, apakah yang akan dia terima sebagai balasannya?" tanya seseorang.
"Entahlah, yang jelas saat ini kita harus melayani Tuan Muda Alexi dengan sangat baik."
"Sayang sekali saat ini Tuan Johan Martin sedang tidak ada di sini, jadi harus kita sendirilah yang harus mengatur dengan baik Penginapan ini." pria yang paling tua berkata.
"Ya sudah, bubar kalian! segera bereskan tempat ini dan siapkan segala sesuatunya untuk melayani mereka semua!" perintah pria yang paling tua kepada semua rekannya.
Para pelayan akhirnya membubarkan diri untuk melakukan tugas seperti biasanya, namun kali ini mereka harus lebih berhati-hati agar tidak menyinggung Alexi.
Segara dengan membawa dua puluh anak buahnya telah berada di pintu gerbang kediaman orang tua Meilia. Meilia sendiri menjadi cukup terkejut saat melihat deretan mobil mewah yang membawa orang-orang dari Sanca Perak, semula gadis itu menyangka jika Alexi hanya membual dengan mengatakan ingin membeli penginapan Cheng Feng milik keluarganya, namun setelah ia melihat dengan mata kepalanya sendiri deretan mobil mewah Rolls Royce Ghost hanya untuk mengangkut para pengawal yang mengiringi Alexa.
Tidak hanya satu atau dua mobil saja, bahkan dengan secara mencuri-curi pandang Meilia menghitung berapa banyak mobil sultan yang berderet dengan anggun dan arogan itu, jumlahnya ada dua belas Rolls Royce Ghost yang semua berwarna hitam serta memiliki tanda khusus armada Sekte Sanca Perak, Dan semua itu belum termasuk beberpa buah mobil Buggati Veyron yang sengaja di parkir secara terpisah.
Mansion kediaman orang tua Meilia begitu besar dan megah, jelas sekali terlihat jika mereka adalah keluarga yang sangat kaya, terkenal dan tidak bisa dipandang remeh. Di dalam mansion, kedua orang tua Meilia yang sudah mendapat kabar ditangkapnya puteri mereka menjadi sangat marah, Kusuma Jaya ayah dari Meilia Kusuma itu nampak berjalan mondar-mandir dengan gelisah, ia telah memerintahkan Median Kusuma anaknya untuk mempersiapkan para pengawalnya guna berjaga atau bahkan melawan orang-orang yang telah menangkap puteri bungsunya itu.
"Beraninya mereka menyakiti puteriku!" seru Kusuma Jaya.
"Ayah tenanglah! aku sendiri yang akan menyambut kedatangan mereka!" kata Median.
"Hati-hati Nak, kita belum tahu siapa mereka," ujar isteri Kusuma Jaya.
"Meiliaku yang malang," isak wanita itu.
"Ibu tenanglah, aku pasti akan membebaskan adik," hibur Median.
Meilia berada di dalam salah satu mobil Rolls Royce Ghost bersama Segara dan Agni, gadis itu sudah sadar dan menjadi sangat ketakutan, ia sama sekali tak berani berkutik dengan Agni yang berada disamping kirinya dan Segara yang berada di samping kanannya, sementara Thomas sang supir pribadi Alexi juga telah siap di posisi duduknya.
"Si siapa kalian ini sebenarnya? apa hubungan kalian dengan Alexi?" Meilia memberanikan diri untuk bertanya.
"Jadi, kau benar-benar tidak tahu siapa orang yang namanya kau sebut secara sembarangan itu?" Segara balik bertanya, Segara membuka kacamata hitamnya.
"Tidak tahu! aku sungguh tidak tahu," jawab Meilia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kau bahkan tidak tahu siapa dia dan juga asal usulnya, tapi kau telah membuatnya marah dan tersinggung!" tukas Segara.
"Bagaimana kau bisa mengenalnya? lalu siapa gadis yang telah kau usir itu, di mana dia dan mengapa kaumengusirnya?!" pertanyaan Agni bagai rentetan peluru yang memberondong gadis Meilia.
"Aku dan teman-teman mengenalnya sebulan yang lalu di sebuah konser musik, aku juga tak mengira kalau ternyata dia menginap di penginapan kami yang terpencil ini." Meilia bercerita.
"Lalu kau menyukainya?" tanya Agni.
"Ya, ya aku menyukainya, sangat menyukainya ... tapi dia menyukai temanku, hampir setiap hari Alexi mencarinya, menanyakannya, bahkan dia kadang sampai lupa waktu saat bersamanya." Meilia bertutur dengan nada sedih.
"Apakah gadis itu juga menyukai Tuan Muda Kami?" tanya Segara.
Meilia mengangguk. "Karena aku tahu dia juga menyukai Ale eh Tuan Muda Alexi, sebab itulah aku mengusirnya dari tempatku dan aku memecatnya dari tempat dia bekerja, dia pergi kemana, aku sungguh tak tahu!"
Segara dan Agni saling bertatapan, mereka cukup terkejut dengan ucapan gadis itu. Akan tetapi mereka tak memedulikan semua itu, bagi mereka cukup menjalankan tugas saja dan mencari semua keterangan yang berkaitan dengan tugas tersebut.
"Siapa nama gadis yang disukai oleh Tuan Muda kami itu?" tanya Segara.
"Namanya Zain Kamila dan kami biasa memanggilnya Zike." Meilia menjawab dengan nada lirih.
"Zike? jadi itu namanya, kau punya nomor ponselnya?" tanya Agni.
"Nomornya sudah tidak aktif, aku sengaja merusak ponselnya, agar dia tidak bisa menghubungi Tuan Muda kalian itu," jawab Meilia jujur.
"Jadi begitu? pantas saja Tuan Muda kami sangat marah padamu, kau dan keluargamu akan menanggung akibat dari semua perbuatanmu itu!" Segara berkata dengan nada mengancam.
"Akan kalian apakan keluarga kami?" tanya Meilia.
"Sesuai perintah Tuan Muda kami, kalian harus pergi dari kota ini dan semua penginapan milik keluargamu itu akan kami beli, dengan atau tanpa persetujuan dari Ayahmu," jawab Segara.
"Kalian pikir bisa semudah itu?" tanya Meilia.
"Dengan kau ditanganku, ayahmu bisa apa?" Segara bertanya dengan nada sinis. "Jangan sekali-sekali berani meremehkan kekuatan di belakang Tuan Muda Alexi. Penguasa kota ini bahkan tak berani berbuat macam-macam kepadanya."
"Cihh, dasar pembual!!" rutuk Meilia dalam hati.
"Jika ayahmu tak menuruti kemauan Tuan Muda kami, maka kemungkinan tak sampai besok pagi kepalamu ini tak lagi bertengger di sini." Segara menyentuh leher Meilia dengan sebilah belati yang baru saja ia cabut dari sarungnya.
"Ka ... kau!" Meilia gemeteran saat merasakan benda sedingin es menempel di lehernya.
"Cepat, kau minta para penjaga itu untuk membuka gerbangnya!" perintah Segara dengan sedikit menekan belatinya hingga leher Meilia tergores, luka itu mengalirkan beberapa tetes darah. Meilia merasakan perih pada lehernya, ia semakin ketakutan dan merasa ingin pingsan saja saat ini juga.
Meilia hanya menurut dengan badan lemas saat Agni memintanya keluar dari dalam mobil, para penjaga yang bersiaga segera berhamburan.
"Nona Mei!" seru salah seorang.
"Buka pintu gerbangnya!" pinta Meilia.
"Tapi, tapi ...." penjaga gerbang kebingungan.
"Buka cepat! sebelum Nona kalian ini kami jadikan daging cincang!!" ancam Segara.
Para penjaga akhirnya membuka pintu gerbang mansion dengan terpaksa, karena melihat nona mudanya dalam ancaman orang-orang berpakaian serba hitam yang menyandera Meilia.
Agni berkata kepada anak buahnya untuk segera menangkap semua kekuarga Meilia dan membawanya ke penginapan Cheng Feng setelah mendapat pesan perintah dari Alexa melalui telepon genggamnya.
Dengan sigap sepuluh orang dibawah pimpinan Agni segera memasuki rumah besar itu dan meringkus kedua orang tua Meilia dan menggiringnya ke luar.
Sedangkan Median berusaha melawan, namun Agni dengan sigap segera melumpuhkannya, pengawal pribadi Alexa itu menghajarnya hingga babak belur. Mau tak mau kakak kandung Meilia itupun akhirnya menyerah untuk dibawa ke penginapan Cheng Feng bersama Meilia dan kedua orang tuanya.
...Di penginapan Cheng Feng ......
Alexi turun dari lantai atas penginapan melalui anak tangga yang biasa ia lewati setiap hari, semua mata para pelayan yang sering berpapasan dengan Alexi menjadi cukup terkejut melihat sosok Alexi yang sangat lain dari hari-hari sebelumnya.
Alexi kali ini terlihat sangat tampan, anggun dan elegan saat telah mengenakan kembali busana kebesaran tuan mudanya, kini Alexi terlihat selayaknya seorang pangeran yang bukan hanya rupawan dan mempesona, akan tetapi juga dipenuhi aura kebangsawanan yang sangat memukau.
Para pelayan sungguh tak menyangka jika selama ini anak muda yang terlihat lemah, dekil dan hanya tahu makan, bermain dan tidur itu ternyata adalah seorang putera pewaris sebuah sekte besar kedua yang ada di Kota Wu Shang, selain itu juga Alexi adalah seorang pengusaha belia yang sedang mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri.
Para pengawal dari Sekte Sanca Perak sudah berbaris rapi dan siaga di pelataran penginapan, mereka sudah tak sabar menunggu kedatangan tuan mudanya yang telah lama mereka cari. Alexa sendiri memimpin pasukan pengawal yang tak kurang dari lima puluh orang itu untuk menyambut Alexi, mereka semua adalah pasukan pengawal elit yang ditugaskan mengawal Alexa selama masa pencarian.
"Salam hormat Tuan Muda, senang melihat anda kembali!!" seru para pengawal secara serentak sambil membungkukan badan tanda menghormat begitu mereka melihat kedatangan Alexi.
"Mmhh, bangunlah kalian semua," ujar Alexi dengan suara berwibawa.
"Siap, Tuan Muda!!" seru para pengawal elit dari Sekte Sanca Perak.
Para pengawal segera bangun dari membungkuknya, mereka nampak sangat senang atas ditemukannya Alexi, itu artinya tugas mereka berhasil dan bisa segera kembali ke Sekte Sanca Perak.
Alexi kemudian duduk di atas sebuah kursi yang telah disiapkan untuknya, Segara dengan setia berdiri tegak di samping Alexi. Segara adalah pengawal pribadi Alexi yang ditunjuk secara langsung oleh Alexi.
Alexi memperhatikan satu persatu orang-orang yang terikat di hadapannya dengan seksama, sampai pada akhirnya Alexi mengenali seseorang di antara mereka. Alexi cukup kaget dibuatnya.
"Dia ...?!" pekik Alexi dalam hati.
Alexi tetap berusaha tenang dan bagaimanapun ia harus menjaga image yang melekat pada dirinya sebagai seorang Tuan Muda di hadapan para anak buah dan semua orang yang hadir di sana.
"Apa kabar Paman Jaya? dan bagaimana bisa sekarang kau berhadapan denganku sebagai musuh?" tanya Alexi lembut namun tajam.
Kusuma Jaya terkejut sekali, namun ia sama sekali tak berani mengangkat wajahnya, meskipun ia sangat ingin melihat siapa orang yang tanpa ragu menyebutnya paman itu.
"Si siapakah anda ini sebenarnya?" tanya lelaki yang usianya mungkin sebaya dengan ayah Alexi.
"Kau lihatlah aku Paman!" pinta Alexi.
"Ti tidak berani, saya tidak berani!" ujar Kusuma Jaya.
"Hei, Tuan Muda kami memintamu untuk melihatnya! itu artinya anda harus melihatnya!" seru Agni. Ia memang tak memedulikan adab dan sopan santun saat bertugas menjadi pengawal para Tuannya. Bagi Agni, ia hanya peduli kepada perintah Tuannya saja.
"Paman, lihat aku!" perintah Alexi.
"Ba baik, baik Tuan." Kusuma Jaya mengangkat wajahnya. Ia memberanikan diri melihat wajah Alexi.
Lelaki itu sangat terkejut saat melihat wajah Alexi.
...Bersambung ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Rembulan Telaga Sunyi
keren
2022-03-13
1
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
lanjut baca tadi habis nonton drakor
2022-03-03
2
Sangga Buana
Next Thor
2021-12-26
0