Daren bangun dari tidur nya tidak ada lagi kehadiran Amanda entah kemana istri nya itu tidak ingin pusing Daren ke kamar mandi untuk bersiap bekerja karna dia akan pulang cepat karna harus menghadiri pesta bisnis yg hanya orang penting yg datang
Daren keluar dari kamar mandi menuju ruang ganti memakai CD nya tidak lama dia mendengar langkah kaki yg mendekat
"Daren kamu di mana"teriak Amanda
"Sini kenapa"teriak Daren biar Amanda mendengar Amanda ikut masuk tapi dia kaget melihat Daren memakai boxer nya dan telanjang dada tubuh yg sangat perfect Daren memakai kaos dalaman nya
"Aku pilihkan ya"ucap Amanda membuka armali besar itu
"Setidaknya kamu dan Alinda ada beda nya"ucap Daren santai
"Maksudnya"ucap Amanda memilih baju Daren
"Ya beda biasanya aku bersiap sendiri karna adik kamu terlalu sibuk "ucap Daren santai
"Aku hanya melakukan tugas ku sebagai istri sesuai yg mami jelaskan"ucap Amanda mengambil kemeja putih lalu menyerah kan celana berwarna hitam pada Daren yg mulai bersiap Amanda memakai kan kemeja Daren mengancing kan nya memakaikan dasi Daren
"Lumayan bagus"ucap Daren melihat penampilan nya yg rapi
"Ya lah aku melakukan pakai hati jadi bagus ngak kayak kamu selalu ngomong nya ngak pakai hati"sindir Amanda
"Sudah lah aku sudah telat kamu dari mana berkeringat kayak gini"ucap Daren memakai jam tangan nya
"Kepo "ucap Amanda
"Tapi kamu nampak seksi"ucap Daren memperhatikan leher Amanda yg kelihatan karna Amanda menyanggul rambut nya
"Kamu memang mesum ayo"ucap Amanda menarik tangan Daren setelah mencangking jas Daren
"Hmm setidak aku mengecup leher mu"ucap Daren santai
Peletek
"Ayo ngomong nya jangan sembarangan"ucap Amanda menyetil bibir Daren membuat Daren sebal tapi Daren dia tidak punya kesempatan bicara
"Ayo sarapan"ajak tuan Damusa melihat Daren dan Amanda
"Iya pi"ucap Daren mulai duduk Amanda menyiapkan makan untuk Daren
Di kantor Daren sudah mulai bekerja menatap laptop nya pekerjaan harus dia selesai kan Daren menelpon Fiko menyuruh nya ke ruangan nya
"Iya tuan"ucap Fiko setelah dapat izin dari Daren
"Saya harus selesai kan pekerjaan secepatnya karna akan menghadiri pesta nanti malan cepat siapkan pekerjaan dan meeting saya sekalian suruh Nadia ke ruangan saya"ucap Daren tanpa melihat Fiko
"Baik tuan"ucap Fiko berlalu
Tok tok
"Masuk"teriak Daren
Cklek
"Pak Daren mamanggil saya"ucap Nadia dengan bahasa formalnya
"Nanti malam saya akan pergi pesta bersama istri saya siapkan gaun nya"ucap Nadia
"Baik pak apa ada hal lain lagi"ucap Nadia
"Tidak ada sebelum saya sampai rumah pukul 7 malam istri saya harus sudah siap kamu mengerti"ucap Daren
"Mengerti pak"ucap Nadia
"Bagus siapkan jangan membuat kesalahan"ucap Daren segera Nadia pergi untuk menyiapkan pakaian Amanda
Di rumah Damusa
Amanda memasak kan makan siang untuk Daren di ajarkan bik Inem yg mengajarkan Amanda masak ikan bumbu
"Terakhir non iris tomat nya"ucap bik Inem tersenyum Amanda mengambil tomat mencuci nya dan mengiris
"Aww sstt ternyata tidak semudah aku pikirkan"ucap Amanda saat tangan nya malah teriris segera Amanda mencuci dengan mendesis karna perih
"Apa nona ngak apa apa"tanya bik Inem
"Iya bik hanya luka sedikit"ucap Amanda mengambil otak obat dan membalut luka nya
"Ini nama nya perjuangan seorang istri untuk membuat perut suaminya kenyang"kekeh bik Inem
"Iya bik"ucap Amanda tersenyum kembali melanjutkan masakan nya
"Ehh buk nyonya lagi apa"ucap Nadia tersenyum
"Nana"ucap Amanda tersenyum
"Ya ampun tangan nya kenapa"ucap Nadia melihat tangan Amanda terluka
"Ngak sengaja tergores tadi "ucap Amanda sibuk dengan masakan nya
"Lagian buat apa sih pakai masak segala"ucap Nadia cemas
"Buat Daren untuk makan siang nya"ucap Amanda tersenyum
"Bik udah selesai nanti saat Nadia pulang masukin di bekal ya titipin aja buat Daren"ucap Amanda
"Iya nona"ucap bik Inem
"Ayo Na ada apa ke sini"ucap Amanda merangkul bahu Nadia
"Gue di suruh Daren cari baju untuk pesta nanti malam"ucap Nadia mengajak Amanda duduk
"Aduh aku ngak jago banget dandan kamu tau kan jadi aku nurut aja apa yg kamu pilih kan"ucap Amanda tidak ingin pusing
"Mbak Nadia tadi ada pesan dari tuan Daren pakaian nya jangan terbuka dan seksi dan harus senada dengan pakian yg akan dia pakai saya rasa anda harus mencocokkan dengan gaun ini"ucap nya
"Itu tidak bagus"ucap Nadia menolak
"Nah yg ini saja"ucap Nadia tersenyum dia sudah membayang kan semua akan berjalan lancar
🌙🌙🌙
Amanda memakai baju yg di pilih kan Nadia ,Amanda sedikit risih dengan penampilan nya tapi dia harus berpenampilan perfect di depan semua orang jadi Amanda menurut saja
Cklek
"Amanda kenapa lama sekali"kesal Daren membuka pintu seketika dia terdiam melihat penampilan Amanda yg mana dada serta punggung nya bolong dan paha nya kelihatan dengan kulit putih membuat Daren menginginkan Amanda
"Apa yg kamu pakai kamu mau semua orang memuji mu dengan memakai pakaian ini"ucap Daren marah mendekati Amanda
"Ini Nadia yg pilih kan dia bilang aku harus berpenampilan perfect"ucap Amanda takut melihat Daren
"Kamu mau melihat kan lekuk tubuh mu pada semua orang yg bahkan aku belum melihat hah"ucap Daren
"Maaf aku tidak tau jika kamu tidak suka tapi aku jujur ngak pandai memilih dan berpenampilan jangan memarahi ku jantung ku mau copot kamu bentak terus"ucap Amanda menunduk
"Kamu ahhh makin telat jadi nya"kesal Daren menelpon seseorang Amanda duduk di ujung ranjang besar itu dia belum di izinkan Daren keluar tidak lama Daren datang membawa gaun
"Ganti cepat"ucap Daren,Amanda mengambil nya menuju ruang ganti mengenakan gaun panjang menutupi kaki dan hanya setengah bahu Amanda memakai helk nya lalu keluar
"Bagus kamu nampak sopan"sindir Daren
"Rapikan rambut mu"ucap Daren Amanda merapi kan rambut nya dengan model rambut di sanggul mengambil tas nya dan mendekati Daren
"Ayo kita sudah telat"ucap Daren menarik Amanda
"Huh tuan membuat aku berlari mencari gaun itu ini semua ulah Nadia masih saja membantah perintah bos dan akhirnya menyusah kan aku"gerutu Fiko lalu membuka pintu mobil melihat Daren serta Amanda tadi nya Fiko tertekun menatap Amanda yg sangat cantik tapi melihat tatapan Daren membuat Fiko menunduk
"Apa lagi yg kamu pakai"ucap Daren melihat Amanda yg masih sibuk
"Anting tapi sedikit kesusahan karna jari ku terluka tolong bantu aku"ucap Amanda pelan Fiko melaju kan mobil nya
"Kenapa lagi jari nya pakai terluka kamu jangan aneh aneh "ucap Daren mengenakan anting Amanda
"Aku memasak kan mu jadi terluka apa tadi siang kamu memakan masakan ku yg di bawa Nadia"ucap Amanda tersenyum menghentikan gerakan Daren dia ingat tadi siang dia membuang makanan itu karna rasanya sangat asin Daren berfikir itu bik Inem yg masak
"Iya aku memakan nya lain kali jangan masak untuk ku yg akan membuat mu terluka tapi bukan nya kamu ngak bisa masak"ucap Daren melanjutkan aktifitas nya
"Hehe aku belajar "ucap Amanda tersenyum
"Heem ,kamu "ucap Daren menghirup aroma tubuh Amanda yg menatap ke depan
"Amanda"ucap Daren dia ingin memberi tanda di leher Amanda
"Iya"ucap Amanda menoleh membuat hidung nya menyentuh rahang Daren
"Ohh maaf bisa jauh kan wajah mu"ucap Amanda Daren segera menarik wajahnya dari Amanda dengan mengepal kan tangan mengingat masalalu Daren benci wajah baik dan sok polos
Di acara
Semua rame hampir semua kalangan pembisnis hadir Daren baru sampai sudah di sambut banyak orang dari kalangan media pembinis dan teman
"Mohon beri saya waktu "ucap Daren berlalu Amanda hanya tersenyum memeluk lengan Daren
"Hei Nadia kamu saya berikan kan tugas tidak pernah becus apa yg berusaha kamu pakaian kan untuk istri saya"omel Daren mendekati Nadia bersama Ikbal
"Ya ampun Daren lho ganti padahal gaun itu sangat pas untuk Amanda"ucap Nadia
"Ya cocok oleh pria hidung belang sekali lagi ya aku ngak suka dia berpenampilan seksi dan terbuka"ucap Daren tajam
"Sudah kenapa lho marah Nadia hanya ingin Amanda berpenampilan perfect"ucap Ikbal menepuk pundak Daren
"Ehh kamu jangan membela nya"kesal Daren
"Sudah Daren kenapa kamu jadi marah kita harus menikmati acara ini"ucap Amanda mengusap lengan Daren dan tersenyum
"Hem aku hanya kesal pada Nadia"ucap Daren duduk
"Tuan Daren Damusa"ucap nya tersenyum mengulurkan tangan nya
"Siapa"ucap Daren belum pernah dia melihat wajah pria itu
"Ayo berdansa bersama ku"ucap nya menarik tangan Amanda memeluk pinggang itu erat
"Siapa kamu lepaskan aku"ucap Amanda menolak berusaha lepas
"Hayati"ucap nya tersenyum misterius mereka berdansa sangat intim sampai menjadi pusat perhatian Daren mengepal kan tangan nya berdiri mendekat merengkuh tangan Amanda mengajak nya berdansa
"Daren kamu menyakiti ku"bisik Amanda karena Daren mencengkram tangan Amanda
"Kamu sangat menikmati di sentuh oleh nya"bisik Daren tajam membuat Amanda mendorong nya pelan Amanda benar tidak suka ini
"Ohh jadi kamu ngak mau berdansa dengan ku"ucap Daren menarik tangan Amanda lalu memeluk pinggang Amanda dan menarik tengkuk mencium bibir Amanda membuat mata Amanda melebar Daren punya cara sendiri membuat Amanda mengizinkan nya Daren menekan lebih dalam tengkuk Amanda membuat Amanda tidak bisa bernafas membuka mulut nya itu kesempatan Daren menjamah bibir dan rongga bibir Amanda tepuk tangan jadi meriah dengan perilaku mereka
"Kenapa Daren seperti itu bukan ciuman yg dia berikan tapi emosi"ucap Nadia memperhatikan itu
"Kita tidak usah ikut campur lho tau sendiri kan Daren seperti apa mungkin dia tidak ingin Amanda seperti masa lalu nya"ucap Ikbal menatap Daren nampak mencium Amanda dengan rasa marah dan kecewa Daren melepaskan ciumannya merasakan isakan Amanda segera dia menarik Amanda turun panggung dan pergi
"Tuan"ucap Fiko kelagapan melihat Daren keluar dengan wajah memerah karna marah segera dia membuka kan pintu tapi tidak mengikuti bos nya yg masuk mobil
"Kamu mau aku jamah jangan kamu pikir selama ini aku tidak menyentuh mu kamu sesuka hati ingin di sentuh pria lain"ucap Daren tajam
"Bukan seperti itu"ucap Amanda menyeka air mata nya
"Aku ngak siap ngak bisa melepas kan pegangan pria itu"ucap Amanda
"Sini aku akan memberikan kamu sebuah sentuhan"ucap Daren menghimpit Amanda dan kembali mencium Amanda dengan amarah serta Daren menjambak rambut Amanda menekan nya untuk lebih dalam Amanda kembali meringis merasakan kesakitan itu kembali terisak
"Ngak usah menangis"bentak Daren mendorong Amanda lalu keluar
"Aghh"teriak Daren mengacak rambut nya
"Daren kenapa lho jadi marah dengan Amanda "ucap Ikbal menghampiri Daren
"Kamu ngak usah ikut campur"ucap Daren tajam
"Kenapa dengan rasa pada Vina kamu lampiaskan pada Amanda "ucap Ikbal
Bugh
"Ngak usah ikut campur"teriak Daren memukul Ikbal
"Lho jangan keterlaluan Daren"teriak Ikbal membalas pukulan Daren
"Jika lho tidak memperlakukan Amanda dengan baik lepaskan kan dia banyak pria menyukai nya dan dia akan bahagia"teriak Ikbal mencengkram kemeja Daren segera Fiko mererai dua pria tampan itu
"Pengecut lho ngak bisa berdamai pada masa lalu dan menyakiti masa depan lho"ucap Ikbal mendorong Daren lalu pergi dengan rasa kesal di hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments