Brak
Daren melepas kan bibir nya dari bibir Amanda yg belum dia jelajahi dia menatap siapa yg menganggu nya ternyata Nadin dan Nadia mereka menunduk saat melihat Daren menatap mereka tajam Daren melepas kan pelukan nya segera Amanda berdiri mengusap bibir nya kasar
"Apa kamu tidak punya telinga Nadia apa yg saya ucapan kan tadi"ucap Daren dingin.
"Maaf pak saya sudah mencegah Nadin masuk tapi dia tidak percaya dan memaksa masuk"ucap Nadia menunduk
"Apa ada hal yg penting Nadin"ucap Daren datar
"Masalah laporan"ucap Nadin tertahan
"Di sini saya di rektur nya apa yg saya perintah kan berarti mutlak tapi kalian melanggar nya dan kamu Nadin, Nadia itu sekretaris saya jadi jika dia bilang saya tidak bisa di ganggu berarti tidak apa kamu mau saya hilang kan telinga mu biar kamu menghargai pendengaran mu "teriak Daren marah
"Maaf pak lain kali saya akan mendengar kan Nadia"ucap Nadin
"Pergi sebelum kata pecat keluar dari mulut saya"kesal Daren segera Nadin pergi
"Dan kamu Nadia sebagai hukuman nya gaji kamu akan saya potong"ucap Daren
"Tapi pak"ucap Nadia membantah
"Pergi wajah mu sangat jelek sampai mood saya menurun"usir Daren rasanya Nadia ingin menjambak Daren yg sangat menyebalkan dengan rasa mengebu Nadia keluar
"Jadi udah tau jika aku bisa melakukan apa pun" Daren berdiri
"Ya aku baru tau jika kamu sangat mesum"ucap Amanda kesal
"Baik besok kita akan bicara pada orang tua mu mengulang akad nikah nya masalah membantu mu akan ku pikirkan bagaimana pun aku ngak mau rugi"ucap Daren kembali duduk
"Jangan egois dong aku hanya ingin kamu membantu ku "kesal Amanda
"Pergi aku sibuk atau mau kamu aku lahap"ucap Daren mengangkat bibir nya sedikit
"Emang aku makanan mau di lahap"gerutu Amanda
"Iya akan ku buat kamu seperti pisang tanpa kulit yg siap di lahap"ucap Daren memperhatikan dada Amanda melihat tatapan Daren mengarah ke dada nya membuat Amanda reflek melindungi dadanya
"Dasar pria mesum"ucap Amanda kesal melihat Daren berdiri membuat Amanda waspada
"Oke oke aku pergi kamu kembali bekerja saja ya"ucap Amanda berlari sebelum dia jadi santapan pria mesum itu dan Daren hanya menggeleng melihat Amanda
"Nana"ucap Amanda menghampiri Nadia
"Kok lho jadi waras sih"ucap Nadia bingung
"Ya Ananda bilang aku udah sembuh aku hanya heran aku ngak bisa ingat apa apa selain saat umur ku 16 tahun dan 10 tahun kedepan nya aku ngak bisa ingat apa apa"jelas Amanda
"Tapi serius lho ngak ingat sama sekali "ucap Nadia penasaran
"Iya aku ngak ingat sama sekali"ucap Amanda
"Tapi meski begitu lho harus hati hati sama wanita tadi dia itu menyukai Daren yg menyebalkan gara gara dia gaji gue di potong"kesal Nadia
"Ehh jangan heran gue sama Daren itu sahabat sejak kuliah sama dengan Alinda dan wanita itu juga dan apa lho tau kemarin gue memergoki mereka "ucap Nadia bercerita tentang kejadian saat itu
"Dasar dia emang pria mesum entah apa yg di pikirkan Ananda bisa nikah kan aku sama dia"ucap Amanda
"Gue yakin dia itu yg menggoda Daren karena memang begitu dia orang nya sangat licik lho harus menjaga Daren dan ingatkan terus dia supaya jauh jauh pada wanita ular itu"ucap Nadia
"Nona ayo pulang tadi nyonya sudah menelpon anda butuh istirahat"ucap seseorang memakai baju hitam tegap dan tinggi
"Aku pulang dulu ya Nana kapan kapan kita ngobrol lagi sekalian kita jalan"ucap Amanda tersenyum
"Tentu tapi tunggu gue ngak sibuk"ucap Nadia senang sahabat nya kembali
"Ini nomor telpon gue nanti lho save ya"ucap Nadia memberi kan sebuah kertas
"Baik lah aku pulang dulu sampai jumpa lagi"ucap Amanda tersenyum memeluk sahabat nya lalu pergi di kawal oleh bodyguard keluarga Damusa
Asisten Daren bernama Fiko lagi berdiri di depan Daren karna ada hal yg harus dia sampai kan pada Daren yg sangat sibuk
"Kapan acaranya"tanya Daren matanya masih fokus pada laptop nya
"3 hari lagi tuan"jawab Fiko datar
"Baik atur jadwal ku ohh ya besok jelaskan pada pihak KUA jika besok saya harus menikahi ulang istri saya nanti saya kabari lagi yg perlu kamu lakukan persiapkan semuanya"perintah Daren tegas
"Baik tuan saya akan laksanakan"ucap Fiko patuh
🌙🌙🌙
Amanda lagi makan malam bersama keluarga Damusa yg lain Amanda juga sudah bilang jika dia mau nikah ulang dengan Daren secara dia menikah dengan Daren pada saat kondisi nya tidak stabil Amanda ingin menikah dengan keinginan nya sendiri
"Ohh ya Amanda kamu kan istri nya Daren jadi kamu tau kan tugas seorang istri"ucap papi mengunyah makanan nya
"Tugas seorang istri"ulang Amanda tepat nya dia tidak mengerti
"Jadi kamu harus persiapan keperluan Daren mengurus nya dan termasuk melayani nya di atas ranjang"ucap mami tersenyum
"Ahh maaf mi aku ngak ngerti sama sekali"ucap Amanda tersenyum malu
"Tidak masalah kak besok aku akan ajak kakak ke perpustakaan untuk mencari buku bagaimana jadi istri ya baik"ucap Mia semangat
"Ide bagus itu"ucap mami tersenyum
"Iya udah deh "ucap Amanda ikut tersenyum
Pukul sembilan Daren pulang dengan rasa cepek Daren mengerak kan kepalanya karna pegal di lihat nya Amanda menghampiri nya
"Capek ya pasti lapar sini aku sudah masakan ayo makan"ajak Amanda berusaha melayani Daren dengan baik
"Pasti ada mau nya baik lah karna aku sangat lapar akan ku makan masakan mu"ucap Daren melangkah ke meja makan
"Mana makanannya"tanya Daren bingung yg hanya melihat mie instan di meja makan
"Ini aku masakan mie instan"ucap Amanda tersenyum
"Apa"ucap Daren melipat tangan nya
"Ehh nona manja aku ini kerja seharian kelaparan masak kamu suguh kan dengan mie instan aku mau makan yg lain"ucap Daren tajam pada Amanda
"Hallo pria mesum aku ngak bisa masak jadi usahakan makan apa ada nya"ucap Amanda kesal senyum manis nya luntur karna Daren.
"Belajar dong"ucap Daren kesal lalu berlalu
"Ehh tunggu dulu"ucap Amanda mengejar Daren sampai ke kamar mereka
"Ayo makan lah kamu capek kan katanya tadi lapar"ucap Amanda mengejar
"Aku ngak suka mie instan "ucap Daren tidak suka lalu melangkah ke kamar mandi
"Hargai dong aku udah berusaha memasak untuk mu meskipun hanya sekedar mie instan"kesal Amanda menghentikan langkah Daren dengan pelan Daren berbalik mendekati Amanda
"Kamu ingin aku makan"ucap Daren dingin
"Ya tentu"ucap Amanda acuh
"Jika begitu karna kamu ngak bisa masak bayar dengan tubuh mu"bisik Daren
"Ternyata kamu selain mesum psikopat mau makan daging ku ihh seram banget kamu"ucap Amanda takut sedangkan Daren mengangkat alis nya heran setelah lama akhirnya Daren mengerti maksud Amanda
"Ternyata selain manja kamu juga to*ol ya"ucap Daren mendorong Amanda
"Maksud ku aku ingin mencicipi tubuh mu biar kamu cepat hamil"ucap Daren menyeringai.
"Oww ya ampun aku dalam masalah"ucap Amanda waspada
"Hehe mandi ya tuan suami ku yg mesum"ucap Amanda duduk lalu kabur dari bawah Daren karna tadi dia terkunci di dinding
"Dasar wanita gila"gumam Daren menggeleng lalu ke kamar mandi membersihkan tubuh nya
🌞🌞🌞
Keluarga Damusa sudah sampai di rumah Andalas mereka keluar dari mobil Amanda menatap rumah yg masih lama banyangan semasa kecil terlintas dia rindu dengan Alinda tapi dia sedih juga mengingat masa lalu pahit nya
"Ayo Aman nunggu apa"ucap mami Fera melangkah di ikuti yg lain
"Kakak"ucap Ananda tersenyum langsung berhamburan memeluk kakak nya
"Aku sangat suntuk di rumah kak bosan"ucap Ananda mengeluh
"Papa sama mama mu ada "tanya tuan Damusa
"Ada om silahkan duduk aku panggil mereka dulu"ucap Ananda lalu pergi.
"Apa yg kamu lihat Amanda"tanya mami Fera melihat Amanda melihat sekitar
"Ngak mi hanya di sini ngak ada yg berubah dan apa mami tau di meja ini kami sering menghabiskan waktu menyelesaikan tugas sekolah"ucap Amanda mengusap meja di depan mereka dengan perasaan sedih
"Sudah jangan bersedih jika kamu bahagia mami yakin Alinda pasti bahagia"ucap mami Fera mengusap bahu Amanda
"Ada apa kalian ke sini"ucap tuan Andalas mendekat lalu duduk
"Begini Amanda mau nya nikah ulang sama Daren jadi kami datang untuk mengajak kalian menikah kan mereka"ucap tuan Damusa langsung Ananda berfikir apa yg harus dia katakan biar kakak nya mendapat hak nya
"Kenapa harus di ulang"ucap mama Anggun rasanya Amanda ingin sekali memeluk orang tua nya tapi melihat tatapan Ananda membuat Amanda mengurung kan niat nya
"Aku perlu kejelasan ma saat kami menikah aku ngak bisa ingat apa apa lagian saat itu keadaan ku tidak stabil jadi aku mau menikah dengan Daren secara sadar"ucap Amanda mereka nampak terkejut
"Kamu "ucap mama Anggun
"Tentu kita akan lakukan sekalian juga dengan resepsi nya"ucap Ananda semangat
"Tidak "bantah tuan Andalas
"Kami akan menikah kan langsung mereka tapi tidak dengan resepsi dengan itu berarti kami menerima Amanda dan kami tidak mau menerima anak yg membawa bencana"ucap tuan Andalas lagi
"Kalian ini lucu pa mengatakan kak Aman bencana"ucap Ananda terkekeh
"Ananda diam"ucap mama Anggun
"Cukup ma aku muak dengan ini semua apa mama pernah sadar anak yg mama lahirkan sudah tumbuh dewasa apa mama pernah sadar anak yg mama lahir kan pergi tidak ma mama tidak pernah ada di saat kami mulai tumbuh dewasa"kesal Ananda
"Ananda"ucap Amanda tidak suka
"Hei diam jangan berusaha mengendalikan ku"ucap Ananda
"Apa mama tau anak yg mama dan papa bangga kan itu seperti iblis siapa nama nya ya Danur dia seperti iblis dan apa mama dan papa tau kenapa dia jatuh bukan karna kak Aman tapi aku aku"ucap Ananda lantang
"Ananda"teriak tuan Andalas ingin menampar Ananda
"Aku mohon pa jika membenci ku silah kan tapi jangan sesekali papa menampar Ananda"mohon Amanda
"Aku akan katakan kebenaran kejadian sepuluh tahun lalu"ucap Ananda menatap papa nya
"Ananda cukup kamu terlalu banyak bicara bukan kah aku setuju bicara pada papa dan mama tapi tampa perdebatan dan pertengkaran"ucap Amanda memohon
"Ohh tidak kak di balik itu semua aku ingin kebenaran terungkap"ucap Ananda menggeleng
"Benar apa yg di katakan Ananda kita semua ingin kebenaran nya"ucap tuan Damusa
"Amanda dia sendiri yg bilang melepaskan pegangan nya saat kakak nya akan terjatuh"ucap mama Anggun
"Tidak ma itu semua karna kakak melindungi ku saat itu aku terlanjur emosi sampai menendang Danur dan saat kak Aman ingin menarik tangannya aku memukul tangan kak Aman sampai melepaskan pegangan itu"ucap Ananda
"Dan kalian mau tau apa yg kami alami selama satu minggu kak Aman dan kak Alin berusaha bicara pada kalian tapi kalian sibuk kak Aman sudah memperingati Danur untuk tidak mengulangi nya tapi apa dia tetap melakukan itu pada kak Alinda dia tetap memper**** kak Alinda yg masih belia apa itu pantas di sebut seorang kakak dia bukan kakak tapi iblis "ucap Ananda lantang dia menyeka air mata nya mengingat Alinda
"Ya tiga kali dia memper**** kak Alin saat itu yg terakhir di puncak di fila sampai aku marah dia meleceh kan kakak ku ma pa"ucap Ananda emosi meluapkan amarah nya
"Dan kalian hanya sibuk dengan pekerja tanpa memperdulikan kami"teriak Ananda air mata nya menetes
"Jangan ingat kan"lirih Amanda menggeleng memeluk Ananda erat dengan menangis Ananda membalas pelukan kakak nya menangis sesegukan semua terdiam termasuk orang tua mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments