Ananda tengah beristirahat dengan tenang dia capek seharian bekerja lalu telpon nya berbunyi memaksa nya membuka mata kembali dengan malas dia mengangkat telpon nya
"Ya tante Fera"ucap Ananda malas
"Hilang bagaimana tan kak Alin udah besar"ucap Anan
"Baik lah baik lah"ucap nya malas lalu mencuci wajah segera pergi menuju rumah mertua kakak nya tidak butuh waktu lama dia sampai turun mobil
"Hei kamu sebagai suami gimana sih menjaga kakak ku aja ngak bisa"omel Ananda pada Daren
"Hei bocah sotoi jangan salah kan aku ya mana aku tau Alinda ngak pulang bukan nya dia bekerja bersama mu harus nya aku yg nanya dia di mana"kesal Daren
"Stop jangan bertengkar"ucap mami Fera mererai
"Jadi gimana dia bisa hilang"ucap Ananda malas
"Tadi pagi Alinda izin keluar tapi belum juga kembali sampai sekarang kami udah cari kemana mana tapi tetap tidak ada"ucap mami Fera
"Hei macan tutul apa kalian bertengkar"ucap Ananda pada Daren
"Cewek aneh aku ini bukan penyiksa istri ya lagian palingan kamu yg selalu bertengkar pada nya"ucap Daren sinis
"Di telpon"tanya Ananda
"Udah tapi ngak bisa di hubungi"ucap mami Fera
"Tante tunggu sebentar aku pergi cari di suatu tempat "ucap Ananda
"Aku ikut"ucap Daren
"Jika ngak ada muka silahkan"ucap Ananda santai
"Kamu"kesal Daren tapi Ananda sudah berlalu pergi dia yakin Alinda ada di tempat Amanda berada setelah 30 menit dia sampai di sambut penjaga segera Ananda pergi menuju kamar kakak nya
"Untung aku punya kunci candangan"ucap Ananda membuka pintu kamar dia sudah menyiapkan segala hal terlihat Alinda menatap Amanda sendu tangannya terus mengusap wajah Amanda lembut rasanya Ananda akan menampar kakak nya orang panik dia malah enak di sini
"Kak"ucap Ananda tertahan
"Aku sayang pada kakak"ucap Alinda pelan mengecup kening Amanda
"Ayo pulang macan tutul cariin kakak"ucap Ananda pelan takut membangun kan Amanda
"Iya Nan"ucap Alinda tersenyum
"Kak aku pamit pergi ya kakak selalu ada di hati ku aku sangat menyayangi kakak "ucap Alinda mengecup dengan lama kening Amanda turun ke pipi air mata nya menetes di kecup ya lagi tangan Amanda lalu pergi
"Kakak kenapa sih kekanakan tau ngak "kesal Ananda
"Udah ayo"ucap Alinda menarik tangan Ananda untuk pulang mereka segera pergi
"Ananda maafin kakak jika belum jadi kakak yg baik"ucap Alinda pelan
"Jangan ngebacod deh kak"ucap Ananda malas
"Kakak bangga mempunyai kamu sama kak Amanda"ucap Alinda tersenyum mengusap kepala Ananda
###
"Alinda kamu dari mana aja sih"ucap Daren cemas
"Maaf ponselku lowbet aku di perpustakaan dan ketiduran"cengir Alinda
"Kamu buat aku cemas"ucap Daren lagi
"Yg penting Alinda kembali terimakasih ya Ananda"ucap mami Fera dan Ananda berlalu karna dia benar capek dan butuh istirahat
"Daren maafin aku ya"ucap Alinda memeluk pinggang Daren
"Iya lain kali kamu izin kamu tau kan aku sangat sibuk ngak bisa jaga kamu jadi jika mau kemana mana izin biar aku ngak cemas"ucap Daren mengecup puncak kepala Alinda
"Siap bos"ucap Alinda terkekeh mereka segera masuk kamar dan istirahat
🌞🌞🌞
Tidak biasanya Alinda bangun telat bahkan Daren sudah bersiap ke kantor mereka tengah sarapan pagi keluarga mereka sarapan dengan damai
Tap tap tap
"Alinda ayo sarapan"ajak mami Fera,Alinda tersenyum sangat aneh
"Aku lelah mi"ucap nya menunduk semua berhenti makan dan menatap nya
"Maksud kamu"ucap Daren heran
Sret
"Alinda"teriak semua
Alinda menyayat tangannya dia terjatuh lemas lalu dengan gerakan cepat dia menusuk perut nya sampai dia sendiri terkulai tidak berdaya
"Apa yg kamu lakukan"ucap Daren panik ingin mengendong Alinda
"Tidak Daren dengar kan aku sebentar"ucap nya terbatuk
"Tidak Alin kamu harus di bawa ke rumah sakit"ucap mami Fera panik Alinda tertawa lalu menangis
"Aku lelah hidup seperti ini apa kamu tau Daren aku hamil anak orang lain"ucap Alinda menangis menyerah kan tespek
"Aku yakin kamu bisa memberi aku keadilan Daren"lirih Alinda pada Daren yg syok bukan main
"Mami"ucap Alinda mengulur kan tangan nya
"Meski aku hina aku senang bila mati karna semua akan selesai tapi tolong mi "ucap Alinda mulai terbata
"Beri kami keadilan se....selamat kan kakak ku j...j..jaga dia karna aku sangat menyayangi nya sampaikan aku meninggalkan nya bukan ngak suka pada nya tapi aku lelah sampai kan jika aku sangat menyayangi nya"ucap Alinda menghembuskan nafas terakhir
"Alinda"ucap mami Fera memeriksa Alinda
"Pengkhianatan"ucap Daren tajam lalu Daren pergi memeriksa ponsel Alinda dan ada pesan yg mana seseorang tengah menunggu Alinda untuk melayaninya Daren berteriak frustasi
Pemakaman Alinda berlangsung lancar meski semua nampak sedih kehilangan sosok itu nyonya Andalas nampak terpukul begitu pun tuan Andalas
3 hari kepergian Alinda memberi luka yg mendalam untuk keluarga apa lagi keluarga Damusa mereka merasa terhina atas pengkhianatan Alinda hamil bersama pria lain tapi mereka tidak mempunya pilihan lain selain berunding kembali mereka melakukan pertemuan besar
"Apa semua benar"ucap mama Anggun selaku nyonya Andalas
"Benar"ucap mami Fera
"Kita harus terus kan hubungan ini tidak bisa putus sampai di sini"ucap tuan Damusa
"Ya benar masih ada Ananda"ucap tuan Andalas
"Maksud papa"ucap Ananda
"Kamu yg akan gantikan Alinda sebagai istri Daren"ucap tuan Damusa,Daren ikut saja itu karna tradisi keluarga dan syarat menjadi pewaris tunggal
"Tidak"bantah Ananda
"Ananda"bentak mama nya
"Cukup ma aku punya pendirian sendiri aku hanya ingin menikah dengan pria yg aku cintai dan satu lagi aku bukan kak Alinda yg nurut sama mama dan papa"tegas Ananda dia sudah muak dengan keadaan
"Tradisi keluarga harus di jalan kan"ucap tuan Andalas
"Ya Ananda kamu turuti saja kemauan kita"ucap mama Anggun
"Oke jika kalian mau jalan keluar aku muak dengan semua dan juga aku ngak punya pilihan lain kak Alin pergi aku tidak bisa sendiri"ucap Ananda
"Beri aku waktu sebentar"ucap Ananda lalu melangkah pergi.
."Mau kemana Anan"ucap mama nya
"Cari jalan keluar ma kalian tunggu"ucap Ananda berlalu
"Maafkan aku kak Alinda tapi ini jalan yg terbaik aku ngak bisa sendiri"gumam Ananda
"Apa Ananda bisa di percaya"ucap tuan Damusa
"Kita tunggu aja apa yg akan di lakukan bocah itu"ucap Daren semua menunggu
2 jam berlalu
"Sudah dua jam"ucap tuan Damusa
"Sabar pi tunggu aja Ananda"ucap mami Fera lalu mereka mendengar suara mobil cukup lama mereka mendengar derap langkah lalu mereka menatap Ananda yg berkeringat dengan seseorang mereka tidak bisa melihat wajah nya karna tertutup rambut dia di tuntun Ananda
"Huh bantu aku kak Alinda ini semua ulah mu"ucap Ananda menghembuskan nafasnya kasar dia memberikan isyarat untuk diam pada semua
"Anan kamu ngak lagi boong"ucap nya seperti orang idiot
"Ngak kak"ucap nya mereka penasaran siapa yg di bawa Ananda
"Kita udah sampai kak"ucap Ananda membuka penutup mata saat wanita itu membuka mata dia bisa melihat wajah orang di sela rambut nya yg menutupi wajah nya
"Aghh"teriak nya mundur sampai terjatuh
"Kak tenang dulu"ucap Ananda
"Ngak ngak hiks hiks Ananda jahat aku benci Ananda"teriak nya mendorong Ananda kuat
"Hiks hiks Alinda Ananda jahat aku benci dia"teriak nya menangis berlari tapi Ananda menarik nya
"Kak Amanda tenang dulu lihat aku kak di sini aku"ucap Ananda menangkup wajah Amanda betapa terkejut nya mereka melihat sosok itu hanya Daren merasa bingung
"Ngak suka"ucap nya memeluk lutut dan berlari
"Kak Aman tunggu"teriak Ananda
"Penjaga"teriak Ananda dengan cepat bodyguard mengepung Amanda membuat dia semakin ketakutan sampai gemetar
"Alinda hiks hiks Ananda jahat dia ngak sayang lagi sama aku"tangis Amanda memanggil Alinda
"Hah kak tenang aku bersama kakak tenang ya"ucap Ananda merengkuh tubuh Amanda lalu mengajak nya kembali tapi Amanda menyembunyikan wajahnya di bahu Ananda tangan nya memeluk lengan Ananda ketakutan
"Kenapa kamu membawa wanita itu kemari"ucap tuan Andalas
"Pa anak tetap lah anak"ucap Ananda
"Dia sudah mati bagi kami"ucap mama memalingkan wajah
"Tunggu jadi selama ini yg kalian bilang Amanda telah tiada itu bohong"ucap mami Fera
"Iya benar tan aku dan kak Alinda yg merawat kakak selama ini mereka membuang kak Amanda"ucap Ananda
"Pilihan ada di tangan kalian menikah kan kak Amanda atau tidak karna aku yg akan pergi membawa kak Amanda pergi jadi tidak ada penyatuan keluarga dan kalian kehilangan pewaris yg hanya aku penerus nya"ucap Ananda
"Beri kami waktu"ucap tuan Damusa berunding pada tuan Andalas
"Tunggu pi dia gila masak aku nikah sama orang gila"ucap Daren
"Jaga bicara mu macan tutul"kesal Ananda
"Di sini ada macan tutul"ucap Amanda antusias menatap Ananda
"Ya tentu kak macan tutul di sini itu dia"ucap Ananda menunjuk Daren membuat Daren kesal
"Macan tutul nya seram lihat lah"bisik Amanda semakin erat
"Hai"ucap mami berusaha mendekat kan diri karna dia teringat permintaan terakhir Alinda
"Ngak mau sama orang jahat "ucap Amanda menggeleng
"Mami bukan orang jahat kok panggil mami Fera"ucap mami Fera
"Mami Fera"ucap Amanda mendongak menatap mami lalu dia tersenyum
"Aku suka mami Fera"ucap Amanda mengaruk kepalanya
"Kenapa"ucap Ananda cemberut
"Alin bilang mami Fera sangat baik jadi aku harus sayang sama mami Fera sesuai yg Alin kata kan"ucap Amanda mengecup pipi mami Fera
"Ighh aku ngak pernah di cium"ucap Ananda kesal menghentak kan kaki nya
"Kaki nya semutan ya Anan"ucap Amanda membuat mami Fera tertawa geli
"Ngak cemburu lho kak masak kakak cium orang asing adik sendiri ngak"kesal Ananda
"Mami Fera bukan orang asing Anan dia itu emm apa ya"ucap Amanda berfikir mami Fera menyingkirkan rambut yg menutupi wajah Amanda hingga tampak wajah teduh nya
"Apa ya mer mer aku lupa"ucap Amanda
"Hah mertua itu berarti saudara"ucap Amanda
"Duh kakak siapa yg bilang"ucap Ananda
"Alinda "ucap Amanda
"Sepertinya kak Alinda menyembunyikan sesuatu"ucap Ananda berfikir
"Iya dia punya rahasia tapi aku ngak boleh bilang Alin bilang aku hanya boleh cerita sama macan tutul aja ngak boleh yg lain hihihi"ucap Amanda tertawa geli
"Anan aku mau pulang aku takut di sini"ujar Amanda menunduk
"Oke kita pulang tapi kakak harus ikuti kata kata aku ya"ucap Ananda
"Ananda lucu emang aku pernah ngak nuruti apa yg Ananda katakan"ucap Amanda cekikikan
"Sudah lah lupakan kita pulang tapi besok kisini lagi"ucap Ananda tapi Amanda menggeleng
"Ngak aku ngak maafin Ananda yg boong"ucap Amanda memeluk mami Fera yg menyimak pembicaraan mereka
"Lho kok kakak kayak gitu sih"ucap Ananda cemberut
"Soal nya Ananda boong jadi aku mau peluk mami Fera aja"ucap Amanda
"Alinda kenapa kamu mengambil kak Aman "geram Ananda mengerat kan gigi nya
"Anan kamu sakit gigi ya"ucap Amanda
"Bukan sakit gigi tapi sakit hati"kesal Ananda
"Sakit hati hah Ananda patah hati sama kayak Alinda dia sering sakit hati karna patah hati"ucap Amanda tertawa dan Ananda menahan kekesalan nya terutama Alinda memperkenalkan mami Fera membuat Amanda dekat dengan mami Fera dan Ananda jadi cemburu kasih sayang kakak nya terbagi tapi Ananda senang juga karna Amanda mau bicara pada orang lain selama ini Amanda hanya mau bicara pada Ananda dan Alinda dokter aja tidak bisa menangani nya bahkan menenang kan Amanda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments