Ketakutan Amanda

Mami Fera berusaha mendekati Amanda dia mengintip apa yg Amanda lakukan Ananda juga sudah berangkat kerja.Amanda hanya menyenderkan kepala di dinding kamar kaki nya dia tekuk mami Fera bingung harus apa

"Dari mana aku mulai"gumam mami Fera bingung lalu dia ada inisiatif mengetuk pintu

Tok tok tok

Mendengar ketukan pintu membuat Amanda panik dia berlari ke kasur lalu sembunyi di bawa selimut

Tok tok tok

"Amanda"ucap mami Fera dan Amanda makin ketakutan

Tok tok tok

"Amanda"pangil mami Fera tidak mendapati jawaban dari Amanda mami Fera masuk

Cklek

"Dia bersembunyi"gumam mami Fera lalu mendekat di buka nya selimut

"Aghhh"teriak Amanda terlonjak kaget

"Ya ampun Amanda telinga mami budek"ucap mami Fera menutup telinga nya

"M....mami mau apa"ucap Amanda mundur memeluk lutut nya

"Kata nya suka sama mami kok takut gitu"ucap mami duduk

"Aku takut tapi aku di suruh Alinda buat suka pada mami"ucap Amanda ketakutan

"Kemarin kemarin ngak takut tapi sekarang kenapa takut"ucap mami Fera tersenyum

"Beda karna ada Ananda sekarang ngak ada aku takut"lirih Amanda gemetaran

"Apa yg paling kamu takuti"ucap mami Fera

"Orang orang"jawab Amanda wajahnya tertutup oleh rambut nya

"Berarti kamu takut juga terhadap diri sendiri kan kamu orang juga"ucap mami Fera

"Mami pergi aja aku jadi nya lemes"ucap Amanda makin meringkuk

"Mami ngak jahat sayang"ucap mami Fera lembut

"Kita temanan"ucap mami Fera lagi mengulur kan tangan

.

"Teman"ucap Amanda

"Iya mau kan temanan sama mami"ucap mami Fera tersenyum mengusap kepala Amanda

"Nanti mami jahatin aku ngak mau"ucap Amanda tapi mami Fera hanya tersenyum di kecup nya kening Amanda lembut rambutnya dia rafikan

"Mau ya temanan sama mami"ucap mami dengan pelan dan menunduk Amanda menyentuh wajah mami Fera

"Mami sayang aku"ucap Amanda pelan

"Iya kenapa"ucap mami tersenyum

"Habis nya Ananda sama Alinda sering cium kening aku mereka sayang aku mami juga sayang aku"ucap Amanda

"Iya mami sayang Amanda"ucap mami tersenyum

"Tapi jika mami sayang mami beliin aku eskrim dulu baru aku percaya"ucap Amanda tersenyum manis

"Oke anak manis mami akan belikan ya"ucap mami di angguki Amanda

"Ohh ya Amanda kita keluar kamar yuk"ajak mami Fera

"Ngak mau aku takut"ujar Amanda cepat

"Lho kenapa ruangan kamu kan seluruh rumah ini kecuali di luar"ucap mami Fera membuat Amanda terdiam dia mendongak menatap mami

"Aku takut orang orang menakutkan semua"ucap Amanda

"Mami katanya mau beliin aku eskrim"ucap Amanda lagi

"Ohh iya benar ya"ucap mami Fera keluar

###

Ananda sangat capek akhir akhir ini dia sangat sibuk apa lagi semenjak kepergian Alinda seperti nya orang tua nya sengaja menyibukkan Ananda biar tidak sering bertemu dengan Amanda tapi Ananda tidak menyerah dia selalu banyak waktu untuk kakak nya.Setelah meeting penting Ananda kembali ke rumah Damusa untuk menjenguk kakak nya

"Kakak pasti tidur"gumam Ananda keluar dari mobil menuju kamar Amanda dia di perboleh kan keluar masuk di rumah Damusa

Cklek

Ananda tidak percaya sekarang Amanda tengah memakan eskrim di samping mami Fera tengah mendengar kan celotehan Amanda tentang Ananda

"Nah itu Ananda"ucap mami Fera menunjuk Ananda

"Tapi sebentar aku sangat marah pada Ananda mami"ucap Amanda menekuk wajah nya

"Kenapa begitu kak"ucap Ananda duduk di sofa

"Ananda egois hanya perlu yg di depan nya apa kamu peduli dengan Alinda apa kamu mengerti dia aku sangat marah kamu ngak memahami kesulitan nya hingga dia pergi"ucap Amanda air mata nya menetes

"Maaf kak aku ngak membantu kak Alinda"ucap Ananda menyesal dia mendekati Amanda lalu bersipu dagu nya dia letak kan di paha Amanda yg duduk menguntai kan kaki nya

"Emang apa kesulitan Alinda"tanya mami penasaran

"Aku ngak boleh cerita kecuali sama macan tutul"ucap Amanda menggeleng

"Kakak sedih kak Alin pergi"tanya Ananda menatap kakak nya lekat

"Apa kamu sedih jika kakak pergi"ucap Amanda malah balik bertanya

"Tentu kak aku kan sayang kakak"ucap Ananda cepat

"Begitu pun aku sangat sedih kehilangan Alinda karna aku sayang kamu sayang Alinda"ucap Amanda air mata nya mengalir

"Maaf kan aku kak tapi aku janji tidak akan menyerah berjuang demi kesembuhan kakak demi kak Alin"ucap Ananda penuh tekad di peluk nya Amanda dengan sayang begitu pun Amanda

"Kak kita keluar kamar yuk"ajak Ananda

"Ngak mau aku takut"ucap Amanda cepat

"Tapi kak ruangan kakak nya seluruh rumah ini kecuali di luar baru kakak boleh takut "ujar Ananda menyakinkan

"Ngak kamu ngak mami ngomong nya sama"ucap Amanda berdiri

"Iya kami kan benar kak iya kan mami kami akan selalu menemani kakak jalan jalan di rumah ini"ucap Ananda ikut berdiri

"Betul itu Amanda mari kita keluar kamar"ucap mami Fera tersenyum lembut

"Baik lah aku akan ke kamar mandi dulu"ucap Amanda berlalu

"Semoga saja kakak ada perubahan"ucap Ananda berharap

"Pernah ada pepatah usaha tidak akan mengkhianati hasil usaha kamu selama ini akan berhasil"ucap mami Fera menyemangati

Amanda memeluk lengan Ananda kaki nya keluar dari kamar itu kepala nya celangak celinguk sepi karna mami sudah memerintah kan semua orang berdiam diri di kamar .Amanda berjalan dengan pelan menuju meja makan

"Lihat kan seru di sini lebih luas mending kita ke ruang tamu udara nya lebih segar"ucap Ananda mengajak Amanda ke ruang tamu

"Tadi itu tempat makan"ucap mami mengusap kepala Amanda.Amanda melepaskan tangan nya merentangkan tangan seolah menikmati angin yg berhembus

Cklek

Dengan cepat Amanda berlari bersembunyi di balik punggung Ananda takut pada orang yg membuka pintu

"Mia"ucap mami Fera

"Iya mi duh capek banget kuliah hari ini"ucap Mia mendekat

"Mending naik ke kamar belajar yg benar"ucap mami

"Aduh mami aku capek mengurus lukisan mami suruh aku belajar lagi"ucap Mia mengerek kan leher nya

"Naik sana Mia"ucap mami dia kesal kenapa anak nya tidak peka juga

"T....tapi b...belajar itu harus"ucap Amanda takut Mia baru menyadari jika ada kakak ipar nya

"Ehh ada kakak ipar siang kak"sapa Mia dia sangat penasaran dengan Amanda

"Kakak ipar "ucap Amanda mengintip

"Iya kamu kan kakak ipar tapi aku harus ke kamar ya kak pusing pada lukisan"ucap Mia tersenyum

"Lukisan"ucap Amanda antusias di angguki Mia

"Aku bantu boleh"ucap Amanda dengan cepat menangkup wajah Mia membuat Mia kaget

"Boleh"ucap Mia takut tapi mami Fera memberi isyarat untuk bersikap biasa saja

"Ayo kak ke kamar aku"tunjuk Mia ke lantai atas malah membuat Amanda takut dia mundur

"Ngak mau ahh "ucap Amanda menunduk

"Bagaimana jika Mia melukis nya di ruang tamu aja"ucap Ananda memberi ide

"Ide bagus"ucap Mami Fera setuju

"Aku ikut"ucap Amanda cepat

"Oke kalian tunggu aku siapin bahan nya"ujar Mia

"Baik lah"ucap Amanda duduk dengan manis di sofa mami Fera mempunyai ide dia akan menelpon Daren

Daren sangat sibuk bekerja tapi telpon terus berdering membuat Daren kesal ternyata mami jadi lah dia mengangkat telpon nya

"Iya mi kenapa"ujar Daren menempelkan ponselnya di telinga

"Ngak bisa mi aku banyak kerjaan"ujar Daren

"Tapi mi aku sibuk"ucap Daren kesal karena mami maksa untuk pulang

"Oke oke aku pulang mami puas"ucap Daren kesal memutuskan sambungan telpon dia bereskan untuk di bawa pulang

Daren sangat kesal karna mendekat kan diri dengan Amanda dia harus menundah urusan pekerjaan nya Daren keluar dari mobil langsung masuk membuka pintu tapi dia malah terdiam melihat Amanda tangan nya lincah dengan kuas lukis wajahnya nampak serius bahkan Daren bisa lihat dengan jelas lekuk wajah Amanda yg sangat cantik untuk kedua kali nya

"Dia cantik banget"gumam Daren tanpa sadar

"Kak"panggil Mia menyadarkan Daren dia segera mendekat

"Daren ayo duduk sini"ujar mami Fera tanpa sadar itu mampu membuat wajah Amanda jadi pucat pasi menatap Daren.

"Kenapa macan tutul mu udah datang"ujar Daren mendekat

"T....tadi mami bilang apa"ucap Amanda takut

"Macan tutul"ucap mami Fera

"Benar itu"tanya Amanda pada Ananda

"Kakak salah dengar apa yg kakak dengar orang mami Fera bilang macan tutul"ucap Ananda meminum jus nya

"Tapi aku takut pada macan tutul jika dia jahat lagi gimana"ucap Amanda takut

"Hei aku ini kan suami kamu jadi aku ngak akan nyakiti kamu"ucap Daren mami menyingkut Daren terpaksa Daren tersenyum manis Amanda mengangkat tangan nya menyentuh wajah tampan Daren lalu dia tersenyum

"Macan tutul janji akan sayang pada ku janji ngak nyakati aku"ucap Amanda memberi kan kelingking nya

"Iya janji"ucap Daren tersenyum mengait kan kelingking nya tapi dia mengumpat di dalam hati

"Lanjut kak"ucap Mia

"Oke"ucap Amanda kembali melukis dengan serius Daren sangat menikmati situasi ini

"Ananda ngomong ngomong apa Amanda sangat pandai melukis"tanya mami Fera penasaran

."Kakak sangat suka mi bahkan dulu sebelum seperti ini dia pernah juara dalam melukis di sekolah nya selama ini banyak sekali hal hal yg tidak aku mengerti yg di gambar kakak sama hal nya dengan kak Alin tidak mengerti maksud kak Aman"ucap Ananda

"Kita memulai dari kesukaan Amanda dan menjauhkan pada yg tidak dia sukai"ucap mami Fera

"Kakak sangat menyukui melukis dan dia sangat sangat takut pada ketinggian jadi jika kita akan mengajak nya ke lantai atas kita harus menutup mata nya biar ngak takut"jelas Ananda

"Berapa lama kamu di luar negri"tanya mami

"Aku ngak tau mi papa menyuruh ku membangun sebuah proyek di sana dan aku berharap sebelum aku pergi kakak sudah terbiasa dengan mami Mia serta macan tutul dan kamu macan tutul aku berharap kali ini jagain kakak ku baik baik "ucap Ananda penuh harap

"Harus aku seperti itu atas apa yg Alin lakukan lagian aku akan menjaga nya bukan karna keluarga Andalas atau pun Alin tapi aku akan menjaga nya untuk kehormatan keluarga Damusa dan sebagai istri ku"ucap Daren serius

"Bukan kah kakak ipar gila kak"ucap Mia menyindir kakak nya yg mengatakan nya sangat benci dan ilfil dengan Amanda

"Aku yakin mami akan memaksa ku melakukan itu"ucap Daren kesal

"Tentu karna Amanda menantu keluarga Damusa apa pun keadaan nya "ucap mami tersenyum mengecup pipi Amanda membuat Amanda menoleh dengan senyum menunduk Amanda mengotori wajah mami

"Ya ampun jadi kotor deh wajah mami"ucap mami menyentuh wajah nya yg kotor

"Mami kayak kucing garong"ucap Amanda cekikikan membuat Amanda makin mempesona lagi lagi Daren bengong menatap wajah Amanda yg sangat cantik

Episodes
1 Alinda
2 Bunuh diri
3 Keputusan
4 Part 4
5 Membiasakan
6 Ketakutan Amanda
7 Makin membaik
8 Pesona Amanda
9 Tidak ingin bicara
10 Ada harapan bisa normal kembali
11 Part 11
12 Mengamuk
13 Kebenaran
14 Sadar
15 Mengungkap semua nya
16 Menikah ulang
17 Resepsi
18 Part 18
19 Pergi ke pesta
20 Di incar
21 Tuan D sebenarnya
22 Sakit
23 Bersitatap dengan Danur
24 Mantan
25 Kagum
26 Part 26
27 Melepaskan atau menerima
28 Ciuman yg lembut
29 Perang saudara
30 Malam pertama yg gagal
31 Part 31
32 Rencana Vina
33 Part 33
34 Cemburu
35 Part 35
36 Menghabiskan waktu bersama
37 Part 37
38 Rencana yg berhasil
39 Ulang tahun
40 Kejutan
41 Pagi yg indah
42 Aku mencintai mu
43 Part 43
44 Amnesia
45 Part 45
46 Part 46
47 Hamil
48 Part 48
49 Di tabrak
50 Sadar
51 Part 51
52 Malam kedua
53 Mau di pisah kan orang tua
54 Mau di pisah kan orang tua
55 Part 55
56 Part 56
57 Merasakan menjadi seorang ibu
58 Menghadapi sang pelakor
59 Marah pada adik
60 Part 60
61 Hamil kembali
62 Anniversary
63 Tidak tau balas budi
64 Part 64
65 Melahirkan
66 Part 66
67 POV Ikbal
68 Part 68
69 LDR
70 Kehilangan anak
71 Kacau
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Penguat ku
76 Di hukum
77 Part 77
78 Saling memaafkan
79 Rencana licik
80 Jebakan yg gagal
81 Part 81
82 Menyelidiki
83 Di penjara
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Menua bersama ku
88 Part 88
89 Anak mereka sudah dewasa
90 Anak dan ayah sama saja
91 Bukan anak orang tua nya
92 Jebakan
93 Membalas
94 Part 94
95 Tidak main main
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Anya yg mesum
101 Tidak bisa menahan amara
102 Part 102
103 Part 103
104 Mulai tumbuh cinta
105 Part 105
106 Part 106
107 Honeymoon
108 Part 108
109 Part 109
110 Berbuat ulah
111 Akhir hidup Danur
112 Part 112
113 Marahan
114 Part 114
115 Part 115
116 Minta pisah
117 Sakit
118 Batal berpisah
119 Hamil
120 Ambika hilang
121 Menemukan Ambika
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Ingin di bunuh
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Menegang kan
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Selesai
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Alinda
2
Bunuh diri
3
Keputusan
4
Part 4
5
Membiasakan
6
Ketakutan Amanda
7
Makin membaik
8
Pesona Amanda
9
Tidak ingin bicara
10
Ada harapan bisa normal kembali
11
Part 11
12
Mengamuk
13
Kebenaran
14
Sadar
15
Mengungkap semua nya
16
Menikah ulang
17
Resepsi
18
Part 18
19
Pergi ke pesta
20
Di incar
21
Tuan D sebenarnya
22
Sakit
23
Bersitatap dengan Danur
24
Mantan
25
Kagum
26
Part 26
27
Melepaskan atau menerima
28
Ciuman yg lembut
29
Perang saudara
30
Malam pertama yg gagal
31
Part 31
32
Rencana Vina
33
Part 33
34
Cemburu
35
Part 35
36
Menghabiskan waktu bersama
37
Part 37
38
Rencana yg berhasil
39
Ulang tahun
40
Kejutan
41
Pagi yg indah
42
Aku mencintai mu
43
Part 43
44
Amnesia
45
Part 45
46
Part 46
47
Hamil
48
Part 48
49
Di tabrak
50
Sadar
51
Part 51
52
Malam kedua
53
Mau di pisah kan orang tua
54
Mau di pisah kan orang tua
55
Part 55
56
Part 56
57
Merasakan menjadi seorang ibu
58
Menghadapi sang pelakor
59
Marah pada adik
60
Part 60
61
Hamil kembali
62
Anniversary
63
Tidak tau balas budi
64
Part 64
65
Melahirkan
66
Part 66
67
POV Ikbal
68
Part 68
69
LDR
70
Kehilangan anak
71
Kacau
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Penguat ku
76
Di hukum
77
Part 77
78
Saling memaafkan
79
Rencana licik
80
Jebakan yg gagal
81
Part 81
82
Menyelidiki
83
Di penjara
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Menua bersama ku
88
Part 88
89
Anak mereka sudah dewasa
90
Anak dan ayah sama saja
91
Bukan anak orang tua nya
92
Jebakan
93
Membalas
94
Part 94
95
Tidak main main
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Anya yg mesum
101
Tidak bisa menahan amara
102
Part 102
103
Part 103
104
Mulai tumbuh cinta
105
Part 105
106
Part 106
107
Honeymoon
108
Part 108
109
Part 109
110
Berbuat ulah
111
Akhir hidup Danur
112
Part 112
113
Marahan
114
Part 114
115
Part 115
116
Minta pisah
117
Sakit
118
Batal berpisah
119
Hamil
120
Ambika hilang
121
Menemukan Ambika
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Ingin di bunuh
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Menegang kan
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!