Daren mengucek matanya merasakan sinar pagi dia menatap Amanda yg tidur lelap tangan nya sebagai bantal wajahnya bisa Daren lihat begitu dekat dia sangat cantik bibir nya merah muda membuat dia semakin cantik Daren mengusap wajah halus Amanda membuat Amanda mengeliat
"Aduh macan tutul aku ketiduran"ucap Amanda menggeliat pelan dengan suara khas bangun tidur
"Kamu butuh istirahat jadi tidak apa"ucap Daren dia mendekat kan wajah nya
"Macan tutul mau apa aku takut"ucap Amanda
Cup
"Hanya ingin mencium mu"ucap Daren mengecup pipi Amanda lalu ke leher Daren kecanduan dia ingin lebih
"Macan tutul aku sesak"ucap Amanda menahan dada Daren
"Baiklah kamu bisa sendiri kan kembali ke kamar aku mau mandi hari ini hari libur aku akan mengajak mu bermain"ucap Daren tersenyum mengusap wajah Amanda
"Oke"ucap Amanda tersenyum membuat Daren makin deg degan
"Aduh kenapa dia sangat mempesona"ucap Daren berusaha menepis rasanya pergi ke kamar mandi
Amanda celengak celinguk sepi dia lega tapi saat dia akan turun tangga dia terlonjak kaget karna ada di atas dia lemas Amanda duduk meringkuk ketakutan kepala nya sakit lalu ada yg naik ke atas membuat Amanda makin ketakutan dia berdiri tapi yg datang malah kaget karna Amanda berdiri dengan rambut menutupi wajah nya
"Aghhh hantu"teriak nya
"Aghhh "teriak Amanda berlari kembali kekamar Daren yg baru keluar dari kamar mandi melihat Daren Amanda langsung memeluk Daren dengan erat sampai Daren terjatuh
"Macan tutul aku takut ada hantu"ucap Amanda ketakutan makin erat
"Sempurna udah tegang aww Amanda"racau Daren menekan tubuh Amanda
Ceklek
"Daren ada hantu"ucap nya
"Aghh hantu nya menerkam Daren"teriak nya
"Aghh "teriak Amanda makin erat
"Berhenti kenapa kalian teriak"ucap Daren tersadar
"Ikbal Nadia tunggu di bawah aku akan menemui kalian"ucap Daren melihat Amanda ketakutan
"Baik lah"ucap mereka keluar
"Amanda tunggu sebentar ya aku pakai baju dulu"ucap Daren
"Aku aku takut"ucap Amanda gemetar
"Tunggu ya"ucap Daren berlalu tidak lama dia kembali menemui Amanda
"Ayo kita turun percaya semua akan baik baik saja"ucap Daren memeluk Amanda
"I...Iya"ucap Amanda berdiri dia bersembunyi di punggung Daren yg berjalan mendekati dua manusia itu
"Kalian kenapa kesini"ucap Daren berusaha tidak kesal
"Mau temui lho buat janji serta olahraga bareng"ucap Ikbal
"Siapa tuh cewek Daren"tanya Nadia lagi penasaran
"D...Daren"ucap Amanda ketakutan
"Tidak jangan takut ya sini"ucap Daren tapi Amanda menggeleng
"Mereka ini sahabat aku dan mereka juga sangat baik"ucap Daren membuat Amanda memaju kan wajahnya menatap wajah Daren
"Sahabat "ucap nya semangat
"Iya ayo duduk dengan benar mau kenal kan jangan takut"ucap Daren dengan pelan Amanda duduk di samping Daren
"Siapa"tanya Ikbal penasaran
"Dia"ucap Daren menyelip kan wajah Amanda lalu Ikbal terpana wajah nya menganga apa lagi melihat Amanda tersenyum membuat Ikbal menyentuh jantung nya
"Gue Ikbal "ucap Ikbal cepat tersenyum
"Cantik banget"ucap Ikbal takjub
"Istriku"ucap Daren
"What"ucap Ikbal dan Nadia
"Istri"ucap Nadia
"Cerita nya panjang"ucap Daren mulai cerita tradisi dan naik ranjang nya apa lagi keadaan Amanda
"S...serius"ucap Nadia membekap mulut nya lalu dia berjalan
"Amanda Andalas"ucap nya tapi Amanda tidak suka dengan panggilan itu
"Macan tutul aku ngak suka dia panggil aku kayak gitu teman macan tutul menyebalkan"ucap Amanda tidak suka dia kembali menunduk
"Tapi bagaimana bisa bukan kah Amanda sudah meninggal karna kecelakaan"ucap Nadia karna mendengar kabar berita anak dari keluarga Andalas
"Aku ngak tau"ucap Daren
"Lho kayak kenal sama dia aja"sindir Ikbal
"Diam"ucap Nadia mengibaskan tangan di udara
"Man ingat aku coba ingat aku Man"ucap Nadia merapikan rambut Amanda biar lebih yakin
"Siapa"ucap Amanda bingung
"Kenapa kamu lupain aku"ucap Nadia terharu
"Aku Nana Man ingat sahabat kamu waktu SMP aku Man ingat Nana yg selalu mengusili mu Nana yg membuat masalah"ucap Nadia
"Pilihan hidup itu hanya di tekan atau menekan di tindas atau menindas di bully atau membully tapi yg pasti kita harus melawan itu semua biar tidak akan kalah harus berani ya Nana"
"Macan tutul aku ngak suka kepala ku sakit"ucap Amanda memegang kepalanya
"Yg selalu ada yg membantu tanpa imbalan yg bersaudara tapi tanpa darah yg mengingat meski kurang"ucap Ananda mendekat lalu mencondongkan kan tubuh nya dengan Amanda
"Sahabat"ucap Ananda tapi Amanda malah menarik rambutnya
"Kak Nadia kenapa di sini"tanya Ananda serius
"Bertemu sama Daren katakan Ananda apa ini aku ngak ngerti"ucap Nadia bingung
"Kak aku mohon sabar ya"ucap Ananda mengasah otak kakak nya
"Kakak ingat sewaktu kakak ada tugas aku dan kak Alinda selalu membuntuti kakak kemana pun kakak sampai kami tau satu orang yg sering buat kami cemburu satu orang yg selalu membuat kita bertengkar satu orang yg sangat aku dan kak Alinda benci karna mengambil kasih sayang kakak"ucap Ananda berharap
"N..Nana"gumam Amanda lalu menggeleng
"Ananda"ucap dokter Hani mendekat
"Jangan memaksa Amanda perlu tahap kamu terlalu jauh "ucap nya
"Dokter Hani aku mau pulang kenapa kepala ku sakit"ucap Amanda menangis
"Amanda coba aku tanya punya sahabat"ucap dokter di angguki Amanda
"Siapa"tanya nya
"Alinda Ananda"ucap Amanda menyeka air mata nya
"Ehh tapi ada lagi dokter aku baru ingat Nana juga tapi dia sangat menyebalkan selalu mengejek ku saat aku ajak adik adik ku jalan dia bilang aku kayak emak emak yg selalu membawa adik adik ku jalan"ucap Amanda membuat Nadia tertawa
"Dan aku selalu memisahkan mereka membuat Amanda panik mencari adik adik nya"ucap Nadia memeluk Amanda
"Dasar tol***"ucap Nadia mendorong kening Amanda
"Ighh Nana"kesal Amanda menghentak kan kaki nya
"Bodo amat"ucap Nadia menjulur kan lidah nya lalu tertawa melihat Amanda pergi menghentak kan kaki nya
"Seperti aku katakan Ananda kamu pasti senang melihat perubahan kakak mu yg perlu kita lakukan adalah kerja keras"ucap nya tersenyum
"Dok aku akan melakukan apa saja asal kakak sembuh"ucap Ananda baru kali ini dia melihat kakak nya seperti itu
"Hanya kasih sayang Ananda dengan itu Amanda akan merasa hidup kembali "ucap dokter mengeluarkan botol obat lalu menuangkan di sendok
"Berikan pada Amanda biarkan dia istirahat sejenak biar otak nya bisa bekerja"ucap dokter
"Terimakasih dok"ucap Ananda berlalu memberi kan obat kakak nya
.
"Mengenal Amanda"tanya dokter pada Nadia
"Kenal saya teman nya Amanda saat SMP kami cukup dekat"jelas Nadia
"Tapi Nadia kamu bilang sahabatan sama Alinda"ucap Daren penasaran
"Iya dulu saat aku dengar kabar Amanda yg katanya meninggal aku tau Ananda dan Alinda sangat menyayangi Amanda jadi aku berusaha menemui mereka lama lama aku jadi dekat dengan Alinda sampai ketemu kamu saat kuliah"jelas Nadia mengingat masa lalu nya
"Jika begitu kamu tau mengenai Danur"ucap Daren
"Danur emang kenapa bukan nya Danur dan yg lain kecelakaan sampai membuat Amanda dan Danur meninggal"ucap Amanda
"Aku merasa heran dengan kebenaran ini Amanda bilang juga Alinda tidak bersalah dia di tekan selama ini ada seseorang yg mengancam Alinda"ucap Daren
"Jika begitu aku yakin ada hubungan nya dengan masalah kak Danur"ucap Ananda datang
"Dari perbuatan asusila soal Danur ketinggian aku merasa semua itu bersakutan karna Ananda bilang Amanda sebelum nya tidak takut pada ketinggian"ucap dokter Hani
"Aku ingat dok saat pertama kali aku nikah sama Amanda aku ingin membuktikan dia benar apa ngak gila nya aku berusaha meniduri nya dia sangat ketakutan sampai pingsan"ucap Daren
"Apa mungkin perbuatan asusila kak Danur di dorong oleh kak Amanda aww aku jadi pusing"ucap Ananda memijit kepala nya
"Kamu harus banyak istirahat Ananda"ucap dokter Hani
"Benar saya kurang tidur dok jika begitu karna kakak udah istirahat aku mau pulang"ucap Ananda lalu pergi
"Tuan Daren coba anda kirim seseorang untuk mengawasi nona Ananda saya curiga jika dia memiliki ke pribadian ganda"ucap dokter Hani mengingat gerak gerik Ananda yg aneh
"Kepribadian ganda"ucap Daren
"Ya benar karna dulu aku pernah melihat nona Ananda memukul seorang sampai orang itu sekarat tapi saat dia balik dia pingsan saat aku tanya dia sadar dia bilang kelelahan lalu pingsan ciri ciri juga menunjukkan kepribadian ganda"ucap dokter Hani
"Baik lah saya akan mengambil tanggung jawab soal anak anak keluarga Andalas"ucap Daren serius
.
"Jika begitu saya permisi dulu sampai ketemu lagi"ucap dokter lalu pergi
"Aku perlu bantuan kalian"ucap Daren serius
"Ren lho ada niatan untuk menceraikan Amanda tidak"tanya Ikbal yg diam dari tadi
"Emang Kenapa"tanya Daren heran
"Gue mau jadi suami Amanda serius dia cantik banget meski begitu gue rela menunggu"ucap Ikbal
"Sialan aku ngak akan melepaskan nya"ucap Daren kesal
"Pesona Amanda emang seperti itu dari dulu juga selalu jadi rebutan walau dia ngak waras sekali pun tetap dia jadi rebutan"ucap Nadia tersenyum mengingat masalalu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments