Pesona Amanda

Daren mengucek matanya merasakan sinar pagi dia menatap Amanda yg tidur lelap tangan nya sebagai bantal wajahnya bisa Daren lihat begitu dekat dia sangat cantik bibir nya merah muda membuat dia semakin cantik Daren mengusap wajah halus Amanda membuat Amanda mengeliat

"Aduh macan tutul aku ketiduran"ucap Amanda menggeliat pelan dengan suara khas bangun tidur

"Kamu butuh istirahat jadi tidak apa"ucap Daren dia mendekat kan wajah nya

"Macan tutul mau apa aku takut"ucap Amanda

Cup

"Hanya ingin mencium mu"ucap Daren mengecup pipi Amanda lalu ke leher Daren kecanduan dia ingin lebih

"Macan tutul aku sesak"ucap Amanda menahan dada Daren

"Baiklah kamu bisa sendiri kan kembali ke kamar aku mau mandi hari ini hari libur aku akan mengajak mu bermain"ucap Daren tersenyum mengusap wajah Amanda

"Oke"ucap Amanda tersenyum membuat Daren makin deg degan

"Aduh kenapa dia sangat mempesona"ucap Daren berusaha menepis rasanya pergi ke kamar mandi

Amanda celengak celinguk sepi dia lega tapi saat dia akan turun tangga dia terlonjak kaget karna ada di atas dia lemas Amanda duduk meringkuk ketakutan kepala nya sakit lalu ada yg naik ke atas membuat Amanda makin ketakutan dia berdiri tapi yg datang malah kaget karna Amanda berdiri dengan rambut menutupi wajah nya

"Aghhh hantu"teriak nya

"Aghhh "teriak Amanda berlari kembali kekamar Daren yg baru keluar dari kamar mandi melihat Daren Amanda langsung memeluk Daren dengan erat sampai Daren terjatuh

"Macan tutul aku takut ada hantu"ucap Amanda ketakutan makin erat

"Sempurna udah tegang aww Amanda"racau Daren menekan tubuh Amanda

Ceklek

"Daren ada hantu"ucap nya

"Aghh hantu nya menerkam Daren"teriak nya

"Aghh "teriak Amanda makin erat

"Berhenti kenapa kalian teriak"ucap Daren tersadar

"Ikbal Nadia tunggu di bawah aku akan menemui kalian"ucap Daren melihat Amanda ketakutan

"Baik lah"ucap mereka keluar

"Amanda tunggu sebentar ya aku pakai baju dulu"ucap Daren

"Aku aku takut"ucap Amanda gemetar

"Tunggu ya"ucap Daren berlalu tidak lama dia kembali menemui Amanda

"Ayo kita turun percaya semua akan baik baik saja"ucap Daren memeluk Amanda

"I...Iya"ucap Amanda berdiri dia bersembunyi di punggung Daren yg berjalan mendekati dua manusia itu

"Kalian kenapa kesini"ucap Daren berusaha tidak kesal

"Mau temui lho buat janji serta olahraga bareng"ucap Ikbal

"Siapa tuh cewek Daren"tanya Nadia lagi penasaran

"D...Daren"ucap Amanda ketakutan

"Tidak jangan takut ya sini"ucap Daren tapi Amanda menggeleng

"Mereka ini sahabat aku dan mereka juga sangat baik"ucap Daren membuat Amanda memaju kan wajahnya menatap wajah Daren

"Sahabat "ucap nya semangat

"Iya ayo duduk dengan benar mau kenal kan jangan takut"ucap Daren dengan pelan Amanda duduk di samping Daren

"Siapa"tanya Ikbal penasaran

"Dia"ucap Daren menyelip kan wajah Amanda lalu Ikbal terpana wajah nya menganga apa lagi melihat Amanda tersenyum membuat Ikbal menyentuh jantung nya

"Gue Ikbal "ucap Ikbal cepat tersenyum

"Cantik banget"ucap Ikbal takjub

"Istriku"ucap Daren

"What"ucap Ikbal dan Nadia

"Istri"ucap Nadia

"Cerita nya panjang"ucap Daren mulai cerita tradisi dan naik ranjang nya apa lagi keadaan Amanda

"S...serius"ucap Nadia membekap mulut nya lalu dia berjalan

"Amanda Andalas"ucap nya tapi Amanda tidak suka dengan panggilan itu

"Macan tutul aku ngak suka dia panggil aku kayak gitu teman macan tutul menyebalkan"ucap Amanda tidak suka dia kembali menunduk

"Tapi bagaimana bisa bukan kah Amanda sudah meninggal karna kecelakaan"ucap Nadia karna mendengar kabar berita anak dari keluarga Andalas

"Aku ngak tau"ucap Daren

"Lho kayak kenal sama dia aja"sindir Ikbal

"Diam"ucap Nadia mengibaskan tangan di udara

"Man ingat aku coba ingat aku Man"ucap Nadia merapikan rambut Amanda biar lebih yakin

"Siapa"ucap Amanda bingung

"Kenapa kamu lupain aku"ucap Nadia terharu

"Aku Nana Man ingat sahabat kamu waktu SMP aku Man ingat Nana yg selalu mengusili mu Nana yg membuat masalah"ucap Nadia

"Pilihan hidup itu hanya di tekan atau menekan di tindas atau menindas di bully atau membully tapi yg pasti kita harus melawan itu semua biar tidak akan kalah harus berani ya Nana"

"Macan tutul aku ngak suka kepala ku sakit"ucap Amanda memegang kepalanya

"Yg selalu ada yg membantu tanpa imbalan yg bersaudara tapi tanpa darah yg mengingat meski kurang"ucap Ananda mendekat lalu mencondongkan kan tubuh nya dengan Amanda

"Sahabat"ucap Ananda tapi Amanda malah menarik rambutnya

"Kak Nadia kenapa di sini"tanya Ananda serius

"Bertemu sama Daren katakan Ananda apa ini aku ngak ngerti"ucap Nadia bingung

"Kak aku mohon sabar ya"ucap Ananda mengasah otak kakak nya

"Kakak ingat sewaktu kakak ada tugas aku dan kak Alinda selalu membuntuti kakak kemana pun kakak sampai kami tau satu orang yg sering buat kami cemburu satu orang yg selalu membuat kita bertengkar satu orang yg sangat aku dan kak Alinda benci karna mengambil kasih sayang kakak"ucap Ananda berharap

"N..Nana"gumam Amanda lalu menggeleng

"Ananda"ucap dokter Hani mendekat

"Jangan memaksa Amanda perlu tahap kamu terlalu jauh "ucap nya

"Dokter Hani aku mau pulang kenapa kepala ku sakit"ucap Amanda menangis

"Amanda coba aku tanya punya sahabat"ucap dokter di angguki Amanda

"Siapa"tanya nya

"Alinda Ananda"ucap Amanda menyeka air mata nya

"Ehh tapi ada lagi dokter aku baru ingat Nana juga tapi dia sangat menyebalkan selalu mengejek ku saat aku ajak adik adik ku jalan dia bilang aku kayak emak emak yg selalu membawa adik adik ku jalan"ucap Amanda membuat Nadia tertawa

"Dan aku selalu memisahkan mereka membuat Amanda panik mencari adik adik nya"ucap Nadia memeluk Amanda

"Dasar tol***"ucap Nadia mendorong kening Amanda

"Ighh Nana"kesal Amanda menghentak kan kaki nya

"Bodo amat"ucap Nadia menjulur kan lidah nya lalu tertawa melihat Amanda pergi menghentak kan kaki nya

"Seperti aku katakan Ananda kamu pasti senang melihat perubahan kakak mu yg perlu kita lakukan adalah kerja keras"ucap nya tersenyum

"Dok aku akan melakukan apa saja asal kakak sembuh"ucap Ananda baru kali ini dia melihat kakak nya seperti itu

"Hanya kasih sayang Ananda dengan itu Amanda akan merasa hidup kembali "ucap dokter mengeluarkan botol obat lalu menuangkan di sendok

"Berikan pada Amanda biarkan dia istirahat sejenak biar otak nya bisa bekerja"ucap dokter

"Terimakasih dok"ucap Ananda berlalu memberi kan obat kakak nya

.

"Mengenal Amanda"tanya dokter pada Nadia

"Kenal saya teman nya Amanda saat SMP kami cukup dekat"jelas Nadia

"Tapi Nadia kamu bilang sahabatan sama Alinda"ucap Daren penasaran

"Iya dulu saat aku dengar kabar Amanda yg katanya meninggal aku tau Ananda dan Alinda sangat menyayangi Amanda jadi aku berusaha menemui mereka lama lama aku jadi dekat dengan Alinda sampai ketemu kamu saat kuliah"jelas Nadia mengingat masa lalu nya

"Jika begitu kamu tau mengenai Danur"ucap Daren

"Danur emang kenapa bukan nya Danur dan yg lain kecelakaan sampai membuat Amanda dan Danur meninggal"ucap Amanda

"Aku merasa heran dengan kebenaran ini Amanda bilang juga Alinda tidak bersalah dia di tekan selama ini ada seseorang yg mengancam Alinda"ucap Daren

"Jika begitu aku yakin ada hubungan nya dengan masalah kak Danur"ucap Ananda datang

"Dari perbuatan asusila soal Danur ketinggian aku merasa semua itu bersakutan karna Ananda bilang Amanda sebelum nya tidak takut pada ketinggian"ucap dokter Hani

"Aku ingat dok saat pertama kali aku nikah sama Amanda aku ingin membuktikan dia benar apa ngak gila nya aku berusaha meniduri nya dia sangat ketakutan sampai pingsan"ucap Daren

"Apa mungkin perbuatan asusila kak Danur di dorong oleh kak Amanda aww aku jadi pusing"ucap Ananda memijit kepala nya

"Kamu harus banyak istirahat Ananda"ucap dokter Hani

"Benar saya kurang tidur dok jika begitu karna kakak udah istirahat aku mau pulang"ucap Ananda lalu pergi

"Tuan Daren coba anda kirim seseorang untuk mengawasi nona Ananda saya curiga jika dia memiliki ke pribadian ganda"ucap dokter Hani mengingat gerak gerik Ananda yg aneh

"Kepribadian ganda"ucap Daren

"Ya benar karna dulu aku pernah melihat nona Ananda memukul seorang sampai orang itu sekarat tapi saat dia balik dia pingsan saat aku tanya dia sadar dia bilang kelelahan lalu pingsan ciri ciri juga menunjukkan kepribadian ganda"ucap dokter Hani

"Baik lah saya akan mengambil tanggung jawab soal anak anak keluarga Andalas"ucap Daren serius

.

"Jika begitu saya permisi dulu sampai ketemu lagi"ucap dokter lalu pergi

"Aku perlu bantuan kalian"ucap Daren serius

"Ren lho ada niatan untuk menceraikan Amanda tidak"tanya Ikbal yg diam dari tadi

"Emang Kenapa"tanya Daren heran

"Gue mau jadi suami Amanda serius dia cantik banget meski begitu gue rela menunggu"ucap Ikbal

"Sialan aku ngak akan melepaskan nya"ucap Daren kesal

"Pesona Amanda emang seperti itu dari dulu juga selalu jadi rebutan walau dia ngak waras sekali pun tetap dia jadi rebutan"ucap Nadia tersenyum mengingat masalalu

Episodes
1 Alinda
2 Bunuh diri
3 Keputusan
4 Part 4
5 Membiasakan
6 Ketakutan Amanda
7 Makin membaik
8 Pesona Amanda
9 Tidak ingin bicara
10 Ada harapan bisa normal kembali
11 Part 11
12 Mengamuk
13 Kebenaran
14 Sadar
15 Mengungkap semua nya
16 Menikah ulang
17 Resepsi
18 Part 18
19 Pergi ke pesta
20 Di incar
21 Tuan D sebenarnya
22 Sakit
23 Bersitatap dengan Danur
24 Mantan
25 Kagum
26 Part 26
27 Melepaskan atau menerima
28 Ciuman yg lembut
29 Perang saudara
30 Malam pertama yg gagal
31 Part 31
32 Rencana Vina
33 Part 33
34 Cemburu
35 Part 35
36 Menghabiskan waktu bersama
37 Part 37
38 Rencana yg berhasil
39 Ulang tahun
40 Kejutan
41 Pagi yg indah
42 Aku mencintai mu
43 Part 43
44 Amnesia
45 Part 45
46 Part 46
47 Hamil
48 Part 48
49 Di tabrak
50 Sadar
51 Part 51
52 Malam kedua
53 Mau di pisah kan orang tua
54 Mau di pisah kan orang tua
55 Part 55
56 Part 56
57 Merasakan menjadi seorang ibu
58 Menghadapi sang pelakor
59 Marah pada adik
60 Part 60
61 Hamil kembali
62 Anniversary
63 Tidak tau balas budi
64 Part 64
65 Melahirkan
66 Part 66
67 POV Ikbal
68 Part 68
69 LDR
70 Kehilangan anak
71 Kacau
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Penguat ku
76 Di hukum
77 Part 77
78 Saling memaafkan
79 Rencana licik
80 Jebakan yg gagal
81 Part 81
82 Menyelidiki
83 Di penjara
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Menua bersama ku
88 Part 88
89 Anak mereka sudah dewasa
90 Anak dan ayah sama saja
91 Bukan anak orang tua nya
92 Jebakan
93 Membalas
94 Part 94
95 Tidak main main
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Anya yg mesum
101 Tidak bisa menahan amara
102 Part 102
103 Part 103
104 Mulai tumbuh cinta
105 Part 105
106 Part 106
107 Honeymoon
108 Part 108
109 Part 109
110 Berbuat ulah
111 Akhir hidup Danur
112 Part 112
113 Marahan
114 Part 114
115 Part 115
116 Minta pisah
117 Sakit
118 Batal berpisah
119 Hamil
120 Ambika hilang
121 Menemukan Ambika
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Ingin di bunuh
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Menegang kan
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Selesai
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Alinda
2
Bunuh diri
3
Keputusan
4
Part 4
5
Membiasakan
6
Ketakutan Amanda
7
Makin membaik
8
Pesona Amanda
9
Tidak ingin bicara
10
Ada harapan bisa normal kembali
11
Part 11
12
Mengamuk
13
Kebenaran
14
Sadar
15
Mengungkap semua nya
16
Menikah ulang
17
Resepsi
18
Part 18
19
Pergi ke pesta
20
Di incar
21
Tuan D sebenarnya
22
Sakit
23
Bersitatap dengan Danur
24
Mantan
25
Kagum
26
Part 26
27
Melepaskan atau menerima
28
Ciuman yg lembut
29
Perang saudara
30
Malam pertama yg gagal
31
Part 31
32
Rencana Vina
33
Part 33
34
Cemburu
35
Part 35
36
Menghabiskan waktu bersama
37
Part 37
38
Rencana yg berhasil
39
Ulang tahun
40
Kejutan
41
Pagi yg indah
42
Aku mencintai mu
43
Part 43
44
Amnesia
45
Part 45
46
Part 46
47
Hamil
48
Part 48
49
Di tabrak
50
Sadar
51
Part 51
52
Malam kedua
53
Mau di pisah kan orang tua
54
Mau di pisah kan orang tua
55
Part 55
56
Part 56
57
Merasakan menjadi seorang ibu
58
Menghadapi sang pelakor
59
Marah pada adik
60
Part 60
61
Hamil kembali
62
Anniversary
63
Tidak tau balas budi
64
Part 64
65
Melahirkan
66
Part 66
67
POV Ikbal
68
Part 68
69
LDR
70
Kehilangan anak
71
Kacau
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Penguat ku
76
Di hukum
77
Part 77
78
Saling memaafkan
79
Rencana licik
80
Jebakan yg gagal
81
Part 81
82
Menyelidiki
83
Di penjara
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Menua bersama ku
88
Part 88
89
Anak mereka sudah dewasa
90
Anak dan ayah sama saja
91
Bukan anak orang tua nya
92
Jebakan
93
Membalas
94
Part 94
95
Tidak main main
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Anya yg mesum
101
Tidak bisa menahan amara
102
Part 102
103
Part 103
104
Mulai tumbuh cinta
105
Part 105
106
Part 106
107
Honeymoon
108
Part 108
109
Part 109
110
Berbuat ulah
111
Akhir hidup Danur
112
Part 112
113
Marahan
114
Part 114
115
Part 115
116
Minta pisah
117
Sakit
118
Batal berpisah
119
Hamil
120
Ambika hilang
121
Menemukan Ambika
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Ingin di bunuh
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Menegang kan
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!