Daren sangat penasaran dengan kebenaran tentang Amanda apa benar Amanda gila atau tidak Daren akan mencari tau tapi dia tidak ingin lama lama Amanda menjadi istri nya jadi dia akan membuat Amanda segera hamil dengan langkah lebar Daren masuk ke kamar nya
"Mana wanita itu"ucap Daren bergegas turun kebawa
"Mi mana wanita itu"ucap Daren menemui mami Fera
"Namanya Amanda Daren"ucap mami Fera merasa capek
"Ya siapa pun dia mana"ucap Daren
"Dia tinggal di lantai bawah "ucap mami Fera dan Daren berlalu begitu saja membuat mami Fera curiga dia mengejar anak nya Daren mencari kamar Amanda dan bertanya pada pelayan
"Ini dia"ucap Daren masuk ke kamar Amanda yg tengah tertidur Daren membuka jas nya lalu dia naik dengan pelan menyeringai jahat tanpa aba aba Daren menyobek piyama Amanda membuat Amanda terbangun.
"Mari sayang"ucap Daren menyeringai
"Aghhh"teriak Amanda ingin memukul Daren tapi Daren memegang tangan itu lalu tanpa aba aba Daren mengecupi leher Amanda
"Lepas hiks hiks pergi"teriak Amanda memberontak tapi Daren tak peduli semakin kuat menekan leher Amanda
"Tolong tolong jangan jangan pergi"ucap Amanda memberontak
"Aku menyukai nya Alinda kamu menakjubkan aku menikmati hahaha" suara itu terasa nyata di telinga Amanda membuat dia pusing
"Pergi"teriak Amanda ketakutan Daren berpindah pada sebelah leher Amanda
"Daren apa yg kamu lakukan"ucap mami nya langsung menarik Daren
"Mami"lirih Amanda turun dari ranjang.Amanda jatuh pingsan membuat mami panik bukan main wajah nya pucat pasi
"Amanda"ucap mami Fera
"Pangil dokter"teriak nya lagi panik memampa Amanda ke kasur menyelimuti Amanda yg hanya memaki teptop nya karna piyama tidur nya sudah tergeletak
Plak
"Kamu keterlaluan Daren apa yg kamu lakukan mau memper**** Amanda"ucap mami Fera marah menampar Daren
"Aku hanya ingin dia cepat hamil lalu pergi mi apa kata orang orang jika tau keluarga Damusa memiliki menantu gila"ucap Daren menahan pipi nya
"Kamu yang udah gila Daren dia itu mengalami trauma jika begini kamu mempersulit keadaan"ucap mami Fera dia tidak habis pikir dengan anak nya
"Nyonya"ucap dokter keluar
"Gimana dok"ucap mami Fera cemas
"Nona mengalami syok yg luar biasa bahkan tubuh nya masih gemetar tapi nyonya saya saran kan bawa nona pada psikiater dia harus di tangani"ucap dokter
"Fisik nya baik kan dok"ucap mami Fera
"Baik nyonya tapi dari ciri ciri dan gejalanya bisa saya pasti kan jika nona mengalami gangguan jiwa dan trauma yg mendalam usahakan jangan membuat nya takut dan mengingatkan pada hal hal yg membuat nya seperti ini"ucap dokter
"Baik lah terimakasih dok"ucap mami Fera
"Saya udah kasih obat penenang jika begitu saya permisi nyonya"ucap nya lalu pergi
"Kamu dengar kan dia ngak pura pura"kesal mami Fera lalu berlalu masuk ke kamar Amanda di kecup nya kening Amanda setelah itu dia pergi
"Sebaiknya kamu ngak usah ketemu sama Amanda dulu jangan bertatap muka pada nya"ucap mami lalu pergi
"Aghhh"teriak Daren mengusap wajahnya kasar dia benar frustasi dengan keadaan
🌞🌞🌞
Amanda terbangun dia jadi ketakutan dengan panik dia berlari ke dalam lemari memeluk lutut nya takut
"Ngak suka di sini aku aku takut"lirih nya ketakutan air mata nya membasahi wajah cantik nya
Cklek
"Amanda"pangil mami Fera masuk ke kamar Amanda tapi kosong lalu memeriksa kamar mandi kosong membuat mami Fera panik
"Amanda"panggil nya lagi memerintah kan pelayan mencari ke seluruh penjuru rumah
"Kemana Amanda"gumam mami panik dia segera menghubungi Ananda memberi tau jika kakak nya hilang
"Tan kenapa kakak hilang"ucap Ananda ngos ngosan
"Tante ngak tau dia tidak ada di kamar dan di rumah juga"ucap mami Fera panik
"Tante udah periksa di lemari"ucap Ananda bertanya
"Belum emang kenapa"ucap mami bingung
"Jika ketakutan kak Aman sering sembunyi di tempat salah satu nya lemari"ucap Ananda lega setidak dia yakin jika kakak nya ada di sana
"Ayo kita periksa"ucap mami Fera bergegas ke kamar Amanda dan ternyata benar Amanda meringkuk ketakutan
"Kak"ucap Ananda tapi Amanda hanya diam tubuh nya gemetar
"Hei Aman kenapa di sini"ucap mami Fera lembut
"Ngak suka di sini aku mau pergi pulang di tempat lama aja macan tutul jahat aku ngak suka sama macan tutul aku benci Ananda aku benci macan tutul"ucap Amanda menyeka air mata nya
"Hah kenapa lagi tan"ucap Ananda menghela nafas mami Fera menceritakan kejadian semalam
"Dasar tuh anak"geram Ananda berlalu dia akan melabrak Daren
Brak
"Hei apa maksudnya melakukan hal semalam"tajam Ananda mengebrak meja
"Apa masalah mu"ucap Daren santai
"Jangan kamu pikir kamu berkuasa aku takut hah tidak sama sekali"ucap Ananda marah
"Ini rumah bukan rumah sakit jiwa mengerti"ucap Daren mengejek
"Terus apa yg harus kita lakukan"ucap mami Fera mendekat
"Daren harus minta maaf dan satu lagi jangan memanggil Daren kak Aman akan ketakutan"ucap Ananda
"Tidak mana sudih aku meminta maaf pada cewek gila itu"ucap Daren angkuh
"Kamu harus minta maaf lagian kamu berbuat masalah"ucap mami Fera
"Tapi mi"ucap Daren
"Harus minta maaf"ucap mami nya tegas membuat Daren mengeram
"Kenapa Amanda takut pada Daren bukan kah sebelum nya mereka ngak pernah ketemu"tanya mami Fera
"Tan karna nama Daren sama dengan kak Danur itu memicu rasa takut kakak dia akan merasa Daren orang yg sama dengan kak Danur"ucap Ananda menjelaskan
"Danur,tapi bukan kah Amanda yg mendorong Danur sampai meninggal"ucap mami Fera
"Aku ngak tau tan aku lupa kejadian itu yg tau masalah itu kak Danur kak Alinda serta kak Amanda tapi semua musnah hilang sudah kebenaran nya"ucap Ananda
"Oke tante dan Daren akan membantu mengungkap masalah itu dan menyembuhkan Amanda"ucap tante
"Tapi mi"ucap Daren karna dia sangat sibuk jika membantu masalah tidak penting itu akan membuang waktunya
"Ngak ada tapi tapian ayo ikut mami ingat harus bersikap baik pada Amanda"ucap mami menarik tangan Daren mereka kembali ke kamar Amanda
"Kak coba lihat aku"ucap Ananda dengan pelan Amanda mendogak dengan cepat dia mendorong Ananda dan mundur ketakutan
"Pergi hiks hiks aku takut pergi"teriak Amanda
"Kak tenang kak"ucap Ananda menangkup wajah Amanda
"Macan tutul ingin meminta maaf"ucap Ananda
."Ngak mau hiks hiks Ananda jahat"lirih Amanda menangis
"Maafkan aku"ucap Daren dengan nada tidak iklas
"Iya benar sayang Da maksud mami suami kamu ingin meminta maaf kasihan lho dia maafin dia ya"ucap mami tersenyum
"Iya kak kasihan lho macan tutul nangis jika ngak di maafin kakak"ucap Ananda
"Apa"ucap Daren melotot tapi mami nya menyikuk Daren
"Iya maafin aku "ucap Daren menahan kekesalan mengulur kan tangan Amanda dengan takut menyentuh tangan Daren
"Tapi macan tutul janji ngak nyakitin aku lagi"ucap Amanda takut
"Hmm"ucap Daren berdeham mami nya mencubit pinggang Daren
"Iya janji"ucap Daren
"Ngak harus minta maaf dengan benar"ucap Amanda menggeleng
.
"Minta maaf dengan benar"ulang Daren bingung
"Pegang telinga meminta maaf dan berlutut"ucap Ananda
"Ngak"ucap Daren cepat
"Ayo cepat "ucap mami nya
"Maafin aku ya"ucap Daren berlutut memegang telinga Amanda tersenyum senang mengusap kepala Daren
"Kak udah makan"ucap Ananda dan Amanda menggeleng
"Makan dulu ya"ucap Ananda
.
."Sebelum makan mandi dulu aku belum mandi"ucap Amanda mengaruk kepalanya Ananda terkekeh pelan
"Baik lah kakak mandi aku yg akan siapin makan"ucap Ananda tersenyum
"Benarkah"ucap Amanda antusias
"Iya kak"ucap Ananda dengan cepat Amanda mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi
"Jika begitu aku berangkat kerja dulu mi"ucap Daren lalu pamit pergi
Satu minggu kemudian
Selama satu minggu Amanda belum keluar dari kamar memang begitu dia mengurung diri dan Ananda sering mengunjungi Amanda dia mengurus kakak nya dengan baik serta melatih kejiwaan Amanda biar gimana pun tempat itu terasa asing bagi Amanda itu akan mengganggu kejiwaan nya
"Hei Daren "ucap seseorang mendekati Daren yg lagi minum
"Sendiri"ucap nya lagi
"Ya"jawab Daren singkat
"Apa benar ya Alinda selingkuh wah sayang sekali apa yg dia cari dari pria lain "ucap nya
"Kenapa Nadin kamu ingin menggantikan Alinda"ucap Daren santai
"Tidak seberuntung itu"ucap nya tersenyum
"Udah males aku di sini"ucap Daren beranjak
"Daren tunggu"ucap nya lalu berdiri
Cup
"Aku akan selalu ada untuk mu"ucap nya mencium pipi Daren lalu melangkah pergi
"Woi Daren apa yg lho pikirin"ucap seseorang pria bernama Ikbal sahabat Daren
"Awas Daren jangan kecantol dia perempuan tidak baik"ucap perempuan bernama Nadia sahabat Daren sekaligus sahabat Alinda
"Sotoi lho"ucap Ikbal
"Yuk ahh pulang"ucap Daren melangkah di ikuti sahabat nya
"Emm Daren apa benar Alinda selingkuh"tanya Nadia
"Siapa bilang itu semua hanya hoak"ucap Daren dia tidak ingin harga diri keluarga nya terinjak serta nama baik keluarga Andalas tercemar
"Masak sih terus kenapa Alinda mati bukan kah dia bunuh diri"ucap Ikbal penasaran
"Ngak dia di bunuh saat kami sarapan ada yg menembak nya dari jarak jauh hingga dia mati di tempat aku yakin itu musuh keluarga kami"ucap Daren bohong
"Udah aku mau pulang udah malem"ucap Daren lalu pamit pergi menuju parkiran
"Daren"panggil Nadin menghentikan Daren masuk mobil
"Ya"ucap Daren
"Aku mau ikut pulang ini udah malem ngak ada taksi tadi aku ikut teman ku tapi dia ada perlu dan pergi"ucap Nadin
"Ayo"ucap Daren masuk mobil di ikuti Nadin
"Daren ada yg ingin aku katakan"ucap Nadin pelan tapi Daren hanya diam
"Sebenarnya aku mencintai mu tapi karna Alinda istrimu jadi aku ngak nyatain perasaan ku"ucap Nadin menatap Daren
"Aku tau"ucap Daren santai
"Serius"ucap Nadin tidak percaya
"Iya Alinda bilang sebelum aku menikahi nya dia bilang semua nya pada ku tapi tetap aku pilih dia"ucap Daren masih fokus mengemudi
"Apa aku ngak ada kesempatan Daren"ucap Nadin sendu
"Udah sampai Nad"ucap Daren
"Daren beri aku kesempatan untuk bersama mu aku sungguh mencintai mu aku rela melakukan apa pun demi bisa bersama mu "ucap Nadin meraih tangan Daren
"Aku mencintai mu Daren"bisik Nadin mencium bibir Daren dengan perasaan
"Aku benci banget sama orang yg udah punya pasangan tapi punya hubungan sama wanita lain dia kayak ayam sayur"
"Nadin"teriak Daren mendorong Nadin dia tidak boleh seperti ini meski Alinda mengkhianati nya tapi Daren punya Amanda dia ingat dulu saat Daren dan Alinda liburan Alinda mengatakan jika sangat benci pada pasangan yg selingkuh meski Daren tidak menginginkan Amanda tapi benar kata Alinda jadi pria harus jentelmen menjaga harga diri nya tidak hanya wanita yg harus menjaga hati dia harus menghargai pernikahan gila nya
"Maaf Daren"ucap Nadin keluar dari mobil tapi Nadin senang tadi Daren sempat membalas ciumannya berarti dia punya peluang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments