Part 4

Daren sangat penasaran dengan kebenaran tentang Amanda apa benar Amanda gila atau tidak Daren akan mencari tau tapi dia tidak ingin lama lama Amanda menjadi istri nya jadi dia akan membuat Amanda segera hamil dengan langkah lebar Daren masuk ke kamar nya

"Mana wanita itu"ucap Daren bergegas turun kebawa

"Mi mana wanita itu"ucap Daren menemui mami Fera

"Namanya Amanda Daren"ucap mami Fera merasa capek

"Ya siapa pun dia mana"ucap Daren

"Dia tinggal di lantai bawah "ucap mami Fera dan Daren berlalu begitu saja membuat mami Fera curiga dia mengejar anak nya Daren mencari kamar Amanda dan bertanya pada pelayan

"Ini dia"ucap Daren masuk ke kamar Amanda yg tengah tertidur Daren membuka jas nya lalu dia naik dengan pelan menyeringai jahat tanpa aba aba Daren menyobek piyama Amanda membuat Amanda terbangun.

"Mari sayang"ucap Daren menyeringai

"Aghhh"teriak Amanda ingin memukul Daren tapi Daren memegang tangan itu lalu tanpa aba aba Daren mengecupi leher Amanda

"Lepas hiks hiks pergi"teriak Amanda memberontak tapi Daren tak peduli semakin kuat menekan leher Amanda

"Tolong tolong jangan jangan pergi"ucap Amanda memberontak

"Aku menyukai nya Alinda kamu menakjubkan aku menikmati hahaha" suara itu terasa nyata di telinga Amanda membuat dia pusing

"Pergi"teriak Amanda ketakutan Daren berpindah pada sebelah leher Amanda

"Daren apa yg kamu lakukan"ucap mami nya langsung menarik Daren

"Mami"lirih Amanda turun dari ranjang.Amanda jatuh pingsan membuat mami panik bukan main wajah nya pucat pasi

"Amanda"ucap mami Fera

"Pangil dokter"teriak nya lagi panik memampa Amanda ke kasur menyelimuti Amanda yg hanya memaki teptop nya karna piyama tidur nya sudah tergeletak

Plak

"Kamu keterlaluan Daren apa yg kamu lakukan mau memper**** Amanda"ucap mami Fera marah menampar Daren

"Aku hanya ingin dia cepat hamil lalu pergi mi apa kata orang orang jika tau keluarga Damusa memiliki menantu gila"ucap Daren menahan pipi nya

"Kamu yang udah gila Daren dia itu mengalami trauma jika begini kamu mempersulit keadaan"ucap mami Fera dia tidak habis pikir dengan anak nya

"Nyonya"ucap dokter keluar

"Gimana dok"ucap mami Fera cemas

"Nona mengalami syok yg luar biasa bahkan tubuh nya masih gemetar tapi nyonya saya saran kan bawa nona pada psikiater dia harus di tangani"ucap dokter

"Fisik nya baik kan dok"ucap mami Fera

"Baik nyonya tapi dari ciri ciri dan gejalanya bisa saya pasti kan jika nona mengalami gangguan jiwa dan trauma yg mendalam usahakan jangan membuat nya takut dan mengingatkan pada hal hal yg membuat nya seperti ini"ucap dokter

"Baik lah terimakasih dok"ucap mami Fera

"Saya udah kasih obat penenang jika begitu saya permisi nyonya"ucap nya lalu pergi

"Kamu dengar kan dia ngak pura pura"kesal mami Fera lalu berlalu masuk ke kamar Amanda di kecup nya kening Amanda setelah itu dia pergi

"Sebaiknya kamu ngak usah ketemu sama Amanda dulu jangan bertatap muka pada nya"ucap mami lalu pergi

"Aghhh"teriak Daren mengusap wajahnya kasar dia benar frustasi dengan keadaan

🌞🌞🌞

Amanda terbangun dia jadi ketakutan dengan panik dia berlari ke dalam lemari memeluk lutut nya takut

"Ngak suka di sini aku aku takut"lirih nya ketakutan air mata nya membasahi wajah cantik nya

Cklek

"Amanda"pangil mami Fera masuk ke kamar Amanda tapi kosong lalu memeriksa kamar mandi kosong membuat mami Fera panik

"Amanda"panggil nya lagi memerintah kan pelayan mencari ke seluruh penjuru rumah

"Kemana Amanda"gumam mami panik dia segera menghubungi Ananda memberi tau jika kakak nya hilang

"Tan kenapa kakak hilang"ucap Ananda ngos ngosan

"Tante ngak tau dia tidak ada di kamar dan di rumah juga"ucap mami Fera panik

"Tante udah periksa di lemari"ucap Ananda bertanya

"Belum emang kenapa"ucap mami bingung

"Jika ketakutan kak Aman sering sembunyi di tempat salah satu nya lemari"ucap Ananda lega setidak dia yakin jika kakak nya ada di sana

"Ayo kita periksa"ucap mami Fera bergegas ke kamar Amanda dan ternyata benar Amanda meringkuk ketakutan

"Kak"ucap Ananda tapi Amanda hanya diam tubuh nya gemetar

"Hei Aman kenapa di sini"ucap mami Fera lembut

"Ngak suka di sini aku mau pergi pulang di tempat lama aja macan tutul jahat aku ngak suka sama macan tutul aku benci Ananda aku benci macan tutul"ucap Amanda menyeka air mata nya

"Hah kenapa lagi tan"ucap Ananda menghela nafas mami Fera menceritakan kejadian semalam

"Dasar tuh anak"geram Ananda berlalu dia akan melabrak Daren

Brak

"Hei apa maksudnya melakukan hal semalam"tajam Ananda mengebrak meja

"Apa masalah mu"ucap Daren santai

"Jangan kamu pikir kamu berkuasa aku takut hah tidak sama sekali"ucap Ananda marah

"Ini rumah bukan rumah sakit jiwa mengerti"ucap Daren mengejek

"Terus apa yg harus kita lakukan"ucap mami Fera mendekat

"Daren harus minta maaf dan satu lagi jangan memanggil Daren kak Aman akan ketakutan"ucap Ananda

"Tidak mana sudih aku meminta maaf pada cewek gila itu"ucap Daren angkuh

"Kamu harus minta maaf lagian kamu berbuat masalah"ucap mami Fera

"Tapi mi"ucap Daren

"Harus minta maaf"ucap mami nya tegas membuat Daren mengeram

"Kenapa Amanda takut pada Daren bukan kah sebelum nya mereka ngak pernah ketemu"tanya mami Fera

"Tan karna nama Daren sama dengan kak Danur itu memicu rasa takut kakak dia akan merasa Daren orang yg sama dengan kak Danur"ucap Ananda menjelaskan

"Danur,tapi bukan kah Amanda yg mendorong Danur sampai meninggal"ucap mami Fera

"Aku ngak tau tan aku lupa kejadian itu yg tau masalah itu kak Danur kak Alinda serta kak Amanda tapi semua musnah hilang sudah kebenaran nya"ucap Ananda

"Oke tante dan Daren akan membantu mengungkap masalah itu dan menyembuhkan Amanda"ucap tante

"Tapi mi"ucap Daren karna dia sangat sibuk jika membantu masalah tidak penting itu akan membuang waktunya

"Ngak ada tapi tapian ayo ikut mami ingat harus bersikap baik pada Amanda"ucap mami menarik tangan Daren mereka kembali ke kamar Amanda

"Kak coba lihat aku"ucap Ananda dengan pelan Amanda mendogak dengan cepat dia mendorong Ananda dan mundur ketakutan

"Pergi hiks hiks aku takut pergi"teriak Amanda

"Kak tenang kak"ucap Ananda menangkup wajah Amanda

"Macan tutul ingin meminta maaf"ucap Ananda

."Ngak mau hiks hiks Ananda jahat"lirih Amanda menangis

"Maafkan aku"ucap Daren dengan nada tidak iklas

"Iya benar sayang Da maksud mami suami kamu ingin meminta maaf kasihan lho dia maafin dia ya"ucap mami tersenyum

"Iya kak kasihan lho macan tutul nangis jika ngak di maafin kakak"ucap Ananda

"Apa"ucap Daren melotot tapi mami nya menyikuk Daren

"Iya maafin aku "ucap Daren menahan kekesalan mengulur kan tangan Amanda dengan takut menyentuh tangan Daren

"Tapi macan tutul janji ngak nyakitin aku lagi"ucap Amanda takut

"Hmm"ucap Daren berdeham mami nya mencubit pinggang Daren

"Iya janji"ucap Daren

"Ngak harus minta maaf dengan benar"ucap Amanda menggeleng

.

"Minta maaf dengan benar"ulang Daren bingung

"Pegang telinga meminta maaf dan berlutut"ucap Ananda

"Ngak"ucap Daren cepat

"Ayo cepat "ucap mami nya

"Maafin aku ya"ucap Daren berlutut memegang telinga Amanda tersenyum senang mengusap kepala Daren

"Kak udah makan"ucap Ananda dan Amanda menggeleng

"Makan dulu ya"ucap Ananda

.

."Sebelum makan mandi dulu aku belum mandi"ucap Amanda mengaruk kepalanya Ananda terkekeh pelan

"Baik lah kakak mandi aku yg akan siapin makan"ucap Ananda tersenyum

"Benarkah"ucap Amanda antusias

"Iya kak"ucap Ananda dengan cepat Amanda mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi

"Jika begitu aku berangkat kerja dulu mi"ucap Daren lalu pamit pergi

Satu minggu kemudian

Selama satu minggu Amanda belum keluar dari kamar memang begitu dia mengurung diri dan Ananda sering mengunjungi Amanda dia mengurus kakak nya dengan baik serta melatih kejiwaan Amanda biar gimana pun tempat itu terasa asing bagi Amanda itu akan mengganggu kejiwaan nya

"Hei Daren "ucap seseorang mendekati Daren yg lagi minum

"Sendiri"ucap nya lagi

"Ya"jawab Daren singkat

"Apa benar ya Alinda selingkuh wah sayang sekali apa yg dia cari dari pria lain "ucap nya

"Kenapa Nadin kamu ingin menggantikan Alinda"ucap Daren santai

"Tidak seberuntung itu"ucap nya tersenyum

"Udah males aku di sini"ucap Daren beranjak

"Daren tunggu"ucap nya lalu berdiri

Cup

"Aku akan selalu ada untuk mu"ucap nya mencium pipi Daren lalu melangkah pergi

"Woi Daren apa yg lho pikirin"ucap seseorang pria bernama Ikbal sahabat Daren

"Awas Daren jangan kecantol dia perempuan tidak baik"ucap perempuan bernama Nadia sahabat Daren sekaligus sahabat Alinda

"Sotoi lho"ucap Ikbal

"Yuk ahh pulang"ucap Daren melangkah di ikuti sahabat nya

"Emm Daren apa benar Alinda selingkuh"tanya Nadia

"Siapa bilang itu semua hanya hoak"ucap Daren dia tidak ingin harga diri keluarga nya terinjak serta nama baik keluarga Andalas tercemar

"Masak sih terus kenapa Alinda mati bukan kah dia bunuh diri"ucap Ikbal penasaran

"Ngak dia di bunuh saat kami sarapan ada yg menembak nya dari jarak jauh hingga dia mati di tempat aku yakin itu musuh keluarga kami"ucap Daren bohong

"Udah aku mau pulang udah malem"ucap Daren lalu pamit pergi menuju parkiran

"Daren"panggil Nadin menghentikan Daren masuk mobil

"Ya"ucap Daren

"Aku mau ikut pulang ini udah malem ngak ada taksi tadi aku ikut teman ku tapi dia ada perlu dan pergi"ucap Nadin

"Ayo"ucap Daren masuk mobil di ikuti Nadin

"Daren ada yg ingin aku katakan"ucap Nadin pelan tapi Daren hanya diam

"Sebenarnya aku mencintai mu tapi karna Alinda istrimu jadi aku ngak nyatain perasaan ku"ucap Nadin menatap Daren

"Aku tau"ucap Daren santai

"Serius"ucap Nadin tidak percaya

"Iya Alinda bilang sebelum aku menikahi nya dia bilang semua nya pada ku tapi tetap aku pilih dia"ucap Daren masih fokus mengemudi

"Apa aku ngak ada kesempatan Daren"ucap Nadin sendu

"Udah sampai Nad"ucap Daren

"Daren beri aku kesempatan untuk bersama mu aku sungguh mencintai mu aku rela melakukan apa pun demi bisa bersama mu "ucap Nadin meraih tangan Daren

"Aku mencintai mu Daren"bisik Nadin mencium bibir Daren dengan perasaan

"Aku benci banget sama orang yg udah punya pasangan tapi punya hubungan sama wanita lain dia kayak ayam sayur"

"Nadin"teriak Daren mendorong Nadin dia tidak boleh seperti ini meski Alinda mengkhianati nya tapi Daren punya Amanda dia ingat dulu saat Daren dan Alinda liburan Alinda mengatakan jika sangat benci pada pasangan yg selingkuh meski Daren tidak menginginkan Amanda tapi benar kata Alinda jadi pria harus jentelmen menjaga harga diri nya tidak hanya wanita yg harus menjaga hati dia harus menghargai pernikahan gila nya

"Maaf Daren"ucap Nadin keluar dari mobil tapi Nadin senang tadi Daren sempat membalas ciumannya berarti dia punya peluang

Episodes
1 Alinda
2 Bunuh diri
3 Keputusan
4 Part 4
5 Membiasakan
6 Ketakutan Amanda
7 Makin membaik
8 Pesona Amanda
9 Tidak ingin bicara
10 Ada harapan bisa normal kembali
11 Part 11
12 Mengamuk
13 Kebenaran
14 Sadar
15 Mengungkap semua nya
16 Menikah ulang
17 Resepsi
18 Part 18
19 Pergi ke pesta
20 Di incar
21 Tuan D sebenarnya
22 Sakit
23 Bersitatap dengan Danur
24 Mantan
25 Kagum
26 Part 26
27 Melepaskan atau menerima
28 Ciuman yg lembut
29 Perang saudara
30 Malam pertama yg gagal
31 Part 31
32 Rencana Vina
33 Part 33
34 Cemburu
35 Part 35
36 Menghabiskan waktu bersama
37 Part 37
38 Rencana yg berhasil
39 Ulang tahun
40 Kejutan
41 Pagi yg indah
42 Aku mencintai mu
43 Part 43
44 Amnesia
45 Part 45
46 Part 46
47 Hamil
48 Part 48
49 Di tabrak
50 Sadar
51 Part 51
52 Malam kedua
53 Mau di pisah kan orang tua
54 Mau di pisah kan orang tua
55 Part 55
56 Part 56
57 Merasakan menjadi seorang ibu
58 Menghadapi sang pelakor
59 Marah pada adik
60 Part 60
61 Hamil kembali
62 Anniversary
63 Tidak tau balas budi
64 Part 64
65 Melahirkan
66 Part 66
67 POV Ikbal
68 Part 68
69 LDR
70 Kehilangan anak
71 Kacau
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Penguat ku
76 Di hukum
77 Part 77
78 Saling memaafkan
79 Rencana licik
80 Jebakan yg gagal
81 Part 81
82 Menyelidiki
83 Di penjara
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Menua bersama ku
88 Part 88
89 Anak mereka sudah dewasa
90 Anak dan ayah sama saja
91 Bukan anak orang tua nya
92 Jebakan
93 Membalas
94 Part 94
95 Tidak main main
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Anya yg mesum
101 Tidak bisa menahan amara
102 Part 102
103 Part 103
104 Mulai tumbuh cinta
105 Part 105
106 Part 106
107 Honeymoon
108 Part 108
109 Part 109
110 Berbuat ulah
111 Akhir hidup Danur
112 Part 112
113 Marahan
114 Part 114
115 Part 115
116 Minta pisah
117 Sakit
118 Batal berpisah
119 Hamil
120 Ambika hilang
121 Menemukan Ambika
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Ingin di bunuh
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Menegang kan
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Selesai
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Alinda
2
Bunuh diri
3
Keputusan
4
Part 4
5
Membiasakan
6
Ketakutan Amanda
7
Makin membaik
8
Pesona Amanda
9
Tidak ingin bicara
10
Ada harapan bisa normal kembali
11
Part 11
12
Mengamuk
13
Kebenaran
14
Sadar
15
Mengungkap semua nya
16
Menikah ulang
17
Resepsi
18
Part 18
19
Pergi ke pesta
20
Di incar
21
Tuan D sebenarnya
22
Sakit
23
Bersitatap dengan Danur
24
Mantan
25
Kagum
26
Part 26
27
Melepaskan atau menerima
28
Ciuman yg lembut
29
Perang saudara
30
Malam pertama yg gagal
31
Part 31
32
Rencana Vina
33
Part 33
34
Cemburu
35
Part 35
36
Menghabiskan waktu bersama
37
Part 37
38
Rencana yg berhasil
39
Ulang tahun
40
Kejutan
41
Pagi yg indah
42
Aku mencintai mu
43
Part 43
44
Amnesia
45
Part 45
46
Part 46
47
Hamil
48
Part 48
49
Di tabrak
50
Sadar
51
Part 51
52
Malam kedua
53
Mau di pisah kan orang tua
54
Mau di pisah kan orang tua
55
Part 55
56
Part 56
57
Merasakan menjadi seorang ibu
58
Menghadapi sang pelakor
59
Marah pada adik
60
Part 60
61
Hamil kembali
62
Anniversary
63
Tidak tau balas budi
64
Part 64
65
Melahirkan
66
Part 66
67
POV Ikbal
68
Part 68
69
LDR
70
Kehilangan anak
71
Kacau
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Penguat ku
76
Di hukum
77
Part 77
78
Saling memaafkan
79
Rencana licik
80
Jebakan yg gagal
81
Part 81
82
Menyelidiki
83
Di penjara
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Menua bersama ku
88
Part 88
89
Anak mereka sudah dewasa
90
Anak dan ayah sama saja
91
Bukan anak orang tua nya
92
Jebakan
93
Membalas
94
Part 94
95
Tidak main main
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Anya yg mesum
101
Tidak bisa menahan amara
102
Part 102
103
Part 103
104
Mulai tumbuh cinta
105
Part 105
106
Part 106
107
Honeymoon
108
Part 108
109
Part 109
110
Berbuat ulah
111
Akhir hidup Danur
112
Part 112
113
Marahan
114
Part 114
115
Part 115
116
Minta pisah
117
Sakit
118
Batal berpisah
119
Hamil
120
Ambika hilang
121
Menemukan Ambika
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Ingin di bunuh
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Menegang kan
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!