Setelah di runding dan dapat izin dari dokter Hani Amanda di pindah kan di lantai atas sekamar dengan Daren untuk melatih rasa takut nya pada ketinggian semakin hari Amanda semakin membaik tinggal bersama orang yg mencintai nya serta obat jalan yg di berikan dokter Hani
"Wah Amanda kamu hebat ngak takut pada dokter Saraf"ucap dokter di layar laptop karna Hani menelpon video
"Hehe sebenarnya aku ngak lolos sendiri dokter ada yg bantuin aku tapi iya aku ngak takut aku kan selalu mendengar kan ucapan dokter "ucap Amanda dengan tengkurap menatap dokter Hani
"Iya itu bagus ingat ya Amanda jangan lupa minum obat dan susu nya"ucap dokter Hani
"Siap"ucap Amanda beranjak berlari mendekati Daren duduk di sofa
"Macan tutul biasanya Ananda akan bikinin aku susu dan kasih apa ya kayak permen gitu aku belum melakukan itu"ucap Amanda
"Ck kamu membuat aku kayak mempunyai anak saja"ucap Daren malas lalu berdiri untuk membuat susu untuk Amanda tidak lama Daren kembali
"Terimakasih macan tutul"ucap Amanda menegak kan susu nya lalu meminum vitamin nya
"Emm enak"ucap Amanda menyapu bibir nya yg ada bekas susu pakai lidah membuat Daren menelan ludah
"Kenapa dia seksi banget mami juga ngapain nyuruh tinggal bersama ku ngak ada kamar lain apa jika aku khilaf aku pula yg di salah kan"gerutu Daren kembali melanjutkan pekerjaan nya
🌞🌞🌞
Daren membuka mata nya mendapati Amanda memeluk nya dia tidur sangat nyenyak kenapa Amanda semakin hari semakin menempel pada nya tapi sebenarnya bukan Amanda yg menempel tapi Daren semalam menyuruh Amanda tidur memeluk nya
"Tidur aja ngak mengurangi kekecantikan"gumam Daren mengusap pipi Amanda lalu dia melepaskan pelukan itu untuk mandi
Tok tok tok
"Kak apa kakak udah bangun"teriak Mia mengetuk pintu
Cklek
"Huaammm mau ketemu siapa"ucap Amanda menguap
"Aghh kakak ipar mau ketemu sama macan tutul"ucap Mia mencengir
"Ada apa Mia"ucap Daren keluar dari kamar mandi
"Papi mau bicara"ucap Mia serius
"Tunggu sebentar aku pakai baju dulu Amanda kamu mandi sekarang"ucap Daren segera bergegas
Di ruang kerja Daren
"Daren kamu harus melakukan sesuatu"ucap tuan Damusa serius
"Papi ngak mau semua orang tau jika istri kamu mengalami gangguan jiwa"ucap tuan Damusa
"Emang ada apa pi"tanya Daren bingung
"Pagi ini hebo dengan berita saat kamu mengendong Amanda di rumah sakit mereka sudah memintah penjelasan dari dokter jika Amanda gila kamu harus selamat kan harga diri keluarga kita"ucap tuan Damusa
"Terus apa yg harus kita lakukan pi ngak mungkin aku mengajak Amanda menemui media itu sama saja dengan memberi tau semua dengan keadaan Amanda"ucap Daren
"Kamu temui para media di bawa ulur waktu jangan sampai mereka menanyakan Amanda"ucap tuan Damusa
"Ananda apa punya rencana"ucap mami berfikir mereka tengah menemani Amanda di kamar Daren
"Mami turun saja aku pikirkan harus bagaimana"ucap Ananda berfikir
"Baik lah mami serahkan pada mu"ucap mami berharap lalu turun
"Apa yg harus aku lakukan"ucap Ananda berfikir lalu Amanda keluar dari kamar mandi dengan rambut basah membuat Ananda dapat ide luar biasa dia tersenyum pada kakak nya
"Untuk para media sabar ya sebenarnya kami masih berduka atas meninggal nya Alinda"ucap Daren kehabisan kata kata
"Tuan Daren kami hanya ingin kebenarannya apa benar istri anda sekarang itu tidak waras"ucap salah satu dari mereka
"Itu tidak benar berita itu hanya hoak"bantah tuan Damusa
"Kami perlu bukti tuan Damusa dan apa benar tuan Daren mengkhianati nona Alinda demi perempuan yg dugaan adalah tidak waras"ucap nya
"Tidak semua salah"bantah Daren cepat mami pun sama
Tap tap tap
Seseorang turun memakai dres berwarna merah jambu rambut tererai dengan senyum begitu manis sampai membuat Daren mengangga sama yg di sana juga terpesona dengan kecantikan nya
"Ada apa mas"ucap nya duduk di samping Daren
"A...Amanda"ucap Daren menyakinkan
"Tuan apa ini istri anda yg sekarang"ucap nya penasaran
"Tentu saja perkenalkan nama saya Amanda istri dari Da......Da...Daren Damusa"ucap Amanda tangan nya terkepal erat
"Anda sangat cantik nona tapi jelaskan mengenai anda dan bagaimana kalian bisa bertemu"ucap nya Amanda memasang senyuman mengembang
"Mengenai keluarga nama lengkap saya Amanda Andalas "ucap Amanda tidak rela
"Sewaktu adik saya maksud saya sewaktu Alinda adik saya meninggal demi melanjutkan wasiat dari nya saya harus pulang dari luar negri untuk menggantikan nya menjadi istri dari suami nya jadi kami dalam arti naik ranjang"jelas Amanda
"Tapi nona mengenai penjelasan jika anda tidak waras bagaimana maaf sebelum nya"ucap nya
"Kami dari keluarga terpandang dan terhormat banyak sekali orang ingin mengambil keuntungan dari kami jadi apa yg kalian lihat belum tentu benar"ucap Amanda dia mulai berkeringat
"Ohh ya semua maaf saya sedikit tidak enak badan jadi karna sudah mendapatkan informasi kalian boleh pergi"ucap Amanda lagi mengusap tengkuk nya
"Baik lah maaf atas ketidak nyamanan nya nona "ucap mereka mengambil foto Daren dan Amanda lalu pergi bodyguard menutup pintu
"Amanda ini benar kamu"ucap mami masih terbengong
"Mata mami bermasalah ya emang siapa yg mami lihat apa wajah aku berubah "ucap Amanda
"Aduh macan tutul aku pusing penglihatan ku mulai kabur"ujar Amanda
"Kakak"ucap Ananda tersenyum mengambil sesuatu dari telinga Amanda sesuatu yg kecil seperti headset
"Syukur aku mempunyai ide tapi sepertinya itu menganggu psikis kakak"ucap Ananda
"Tidak apa Ananda kamu melakukan hal yg hebat"ucap dokter Hani datang memberi Amanda obat
"Ananda ngak boong ya akan kasih aku hadia"ucap Amanda senang
"Iya kak"ucap Ananda tersenyum
"Aku periksa ya Amanda"ucap dokter membaringkan Amanda di sofa memeriksa detak jantung Amanda serta nadi nya
"Istirahat ya"ucap dokter memberi Amanda suntikan seketika Amanda terlelap
"Jelas kan aku ngak ngerti"ucap Daren bingung
"Jadi tadi aku bilang pada kak Amanda akan memberi nya hadia jika dia melewati tantangan yg aku berikan dia harus berjalan normal dan aku memberi nya headset biar aku tau apa yg mereka tanyakan dan aku bilang pada kakak harus nuruti apa yg aku katakan melalui headset jadi seperti ini"ucap Ananda
"Etss hati hati lho nanti kamu jatuh cinta"ucap Ananda
"Aku ngak akan pernah jatuh cinta pada kakak mu aku berbuat baik karna aku menepati janji ku pada mami untuk ikut serta dalam penyembuhan nya"tegas Daren
"Oke "ucap Ananda
"Tapi aku bisa lihat jika Amanda berusaha melawan ketakutan nya tadi itu kenapa dia berkeringat tapi itu bagus untuk nya ada harapan sehat menunggu kita"ucap dokter semua lega mendengar bahwa Amanda akan segera sembuh
Seseorang tengah menatap televisi yg menanyang kan Amanda yg menjadi menantu Damusa apa lagi dengan kecantikan mampu menarik warganet apa lagi fakta mengejut kan jika dia adalah anak dari keluarga Andalas
Tit
"Lakukan sesuatu ternyata Amanda masih hidup "ucap wanita paru baya mematikan televisi nya
"Itu tidak mungkin dengan hadir nya Amanda akan mengacau kan rencana kita ini tidak boleh terjadi kita sudah membantai Alinda yg kita pikir Amanda sudah tiada sepuluh tahun lalu malah kembali kita pikir kemenangan sudah ada di depan mata dengan Ananda sendiri nyatanya kita masih punya satu duri lagi"ucap paru baya itu
"Kalian lupa Amanda gila jangan lupakan itu"ucap seseorang masuk ruang tamu dengan tubuh tegap dan tinggi
"Danur kamu sudah memastikan nya"ucap wanita itu
"Iya tan aku sudah memastikan jika Amanda tidak waras dia dalam tahap penyembuhan "ucap nya tanpa ekspresi
"Tapi aku sudah punya rencana untuk memusnahkan Amanda dan Ananda"ucap nya lagi
"Apa rencananya"ucap nya
"Kita sudah membantai Alinda tinggal Ananda urusan Amanda itu gampang kelemahan Ananda terletak pada Amanda jika kita bisa merengut Amanda maka Ananda akan musnah dengan sendiri nya dan aku sudah punya rencana untuk menghancurkan harapan Ananda hihihahahaha"ucap nya tertawa psikopat lalu berlalu pergi
"Kenapa wajah Amanda terbayang terus sih aku bisa frustasi jika begini dan tidak tidak aku ngak boleh jatuh cinta pada cewek gila itu tugasku hanya satu membuat nya hamil setelah itu membuang nya"gumam Daren tidak fukus
Tok tok
"Masuk"teriak Daren masuk seseorang membuat wajah Daren serius
"Laporan keuangan yg anda minta pak"ucap nya meletakkan berkas itu Daren membacanya
"Apa bisa saya membantu yg lain pak"ucap nya mendekati Daren
"Nadin kenapa laporan nya ada yg berbeda"tanya Daren menunjuk
"Ohh itu sebenarnya waktu itu nyonya Alinda mengambil uang nya pak katakan nya untuk pengiriman barang"ucap nya hidung nya bahkan menyentuh wajah Daren karna dekat nya mereka
"Nadin"ucap Daren terpotong
"Sstt aku tau Daren tapi itu lah yg tengah terjadi Alinda mengambil uang itu aku tau apa yg kamu rasa kesepian dan butuh sesuatu"ucap Nadin meletakkan telunjuknya di bibir seksi Daren
"Jangan kurang ajar kamu Nadin"ucap Daren tertahan
"Aku bisa memberikan apa yg kamu butuh kan aku tidak akan menuntut hal lain"ucap Nadin memutar kursi Daren dia sengaja membuka kancing kemeja nya biar benda keramat itu terlihat
"Kamu semakin kurang ajar Nadin"bentak Daren berdiri
"Daren aku sangat mencintai mu Alinda sudah tiada aku mohon beri aku kesempatan"ucap Nadin memeluk Daren dengan erat
"Menyingkir Nadin"ucap Daren masih menahan amarah dengan gerakan cepat Nadin mencium bibir Daren menduduk kan Daren bibir nya meng***** bibir Daren dengan panas jiwa lelaki Daren bangkit
"Aku mencintai mu"ucap Nadin semakin kuat dengan cekatakan dia membuka resleting Daren dan Daren semakin menekan tengkuk Nadin
"Tidak"ucap Daren mendorong Nadin menolak tapi Nadin mendorong Daren dan berlutut
"K....kamu m...memalu kan Nadin"ucap Daren mengerang karna kali ini Nadin lebih intim
Brak
"Ya ampun"ucap seseorang masuk menarik Nadin
"Lho memalu kan sekali Nadin"ucap nya tajam Nadin menunduk lalu pergi
"Aku lemas di buat nya tanggung Nadia"ucap Daren terkulai
Plak
"Ingat Amanda Daren sana pulang lampiaskan pada Amanda lho sama saja memalukan seperti Nadin"kesal Nadia menampar Daren
"Kamu gila ya"ucap Daren membenar kan resleting nya
"Lho yg gila Daren di mana otak lho"kesal Nadia
"Sana lakukan pada Amanda kebanggaan lho me****ang"ucap Nadia dengan enteng nya
"Kamu mau aku di gantung sama mami menyentuh Amanda dengan keadaan seperti itu"kesal Daren
"Nah tante akan marah besar jika tau kelakuan lho kayak tadi"ucap Nadia murka
"Ck dia yg menggoda ku tentu aku tergoda karna Alinda tidak pernah aku sentuh dan Amanda"ucap Daren lesu
"Daren jika hal tadi tidak di sengaja lho harus berhati hati Nadin sangat berbahaya bisa saja dia memanfaatkan itu semua dia lebih licin dari belut dan bisa nya lebih mematikan dari pada ular "ucap Nadia mengingatkan
"Terimakasih mencegah kehancuran tapi iya emang dia seperti itu tapi jika begini terus yg ada hal yg tidak akan kita bayangkan terjadi"ucap Daren cemas
"Bertingkah lah seperti pria sejati Daren jangan pernah mengkhianati Amanda ingat Ikbal menunggu Amanda janda jadi "ucap Nadia menggantung ucapan nya lalu pergi
"Sial ngak ngak aku ngak boleh kehilangan cewek itu enak saja Ikbal mau memiliki nya sampai kapan pun Amanda harus tetap bersama mu"gumam Daren spontan
"Apa yg aku katakan seperti nya aku sudah gila karna sering bersama sih gila itu"gumam Daren mengusap wajah nya dengan kasar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments