Sadar

"Kak Alin jangan pergi"teriak Ananda tersadar dari komanya menatap sekitar lalu dia melepaskan infus serta benda menempel di tubuh nya melihat sekitar

"Alin jangan tinggal kan aku Alin"gumam Amanda

"Daren lihat Amanda kenapa "ucap mami Fera yg menunggu Amanda.

"Hei wanita tidak waras kamu kenapa"ucap Daren menepuk wajah Amanda

"Alinda"teriak Amanda reflek memegang tangan Daren mata lemah itu menatap Daren

"Mami dia sadar"ucap Daren menoleh pada mami nya

"Syukur lah akhirnya kamu sadar juga Amanda"ucap mami Fera lega

Ceklek

"Kakak"ucap Ananda menghampiri Amanda lalu memeluk nya

"Kakak tidak apa apa aku tadi mencari kenapa aku di sini ternyata kakak juga di rawat di sini"ucap Ananda

"Mimpi ku tadi benaran apa tidak ya mengenai kak Danur masih hidup sebaiknya aku ngak cerita dan mencari tau"batin Ananda

"Ananda mereka siapa"ucap Amanda berusaha duduk

"Hah kakak ngak ingat dan ngak kenal mereka siapa"ucap Ananda mengaruk kepala bingung

"Ngaur kamu ini baru pertama aku bertemu mereka bagaimana mau kenal dan kenapa rasanya aneh dengan tubuh ku"ucap Amanda melihat diri nya

"Hah aku baru sadar jika kakak sudah sembuh"ucap Ananda senang

"Sembuh emang aku kenapa"ucap Amanda bingung

"Aduh kakak ini bagaimana sih kakak sakit selama sepuluh tahun"jelas Ananda

"Dan kalian koma selama satu bulan"ucap mami Fera

"Apa"ucap kedua nya

"Jadi yg benar itu yg mana aku sakit sepuluh tahun apa koma satu bulan"ucap Amanda

"Jadi kakak itu sakit sepuluh tahun dan ada kejadian kita terjatuh dan koma satu bulan"ucap Ananda

"Mereka siapa"ucap Amanda banyak pertanyaan di benak nya

"Ini mami Fera mertua kakak dan ini Daren suami kakak"ucap Ananda memperkenalkan

"Apa suami ngak salah aku baru 16 tahun Ananda"ucap Amanda melotot

"Tidak sekarang kakak berusia 26 tahun"ucap Ananda tersenyum

"Kapan kami nikah nya bahkan aku ngak ingat sama sekali"ucap Amanda frustasi

"Tunggu mami punya bukti nya"ucap mami Fera menunjukkan akad nikah mereka

"Tan bisa keluar sebentar aku akan bicara dan jelas kan pada kak Amanda"ucap Ananda

"Baik lah jangan lama lama tante sudah sangat merindukan nya"ucap mami Fera tersenyum lalu keluar bersama Daren

"Jadi gitu kak ceritanya"ucap Ananda menceritakan semuanya

"Aduh Ananda kenapa kamu pilih kan aku suami kayak gitu harus nya kamu nikah kan aku dengan cowok tampan dewasa baik ramah tentu penyayang"ucap Amanda

"Kurang tampan apa kakak ipar kak dia ganteng banget dan soal permintaan kakak yg lain itu nyusul jika ngak cocok mohon bersabar ini ujian"ucap Ananda lalu tertawa

"Apaan sih"ucap Amanda sebal lalu dokter Hani masuk

"Kak kenalin dia dokter Hani dokter yg menangani kakak selama ini "ucap Ananda dan Amanda hanya tersenyum pada dokter Hani

"Dok aku tinggal dulu"ucap Ananda lalu pergi

"Hai Amanda"sapa dokter Hani menatap Amanda nampak berbeda

"Senang bertemu anda dok"ucap Amanda tersenyum

"Kamu ngak ingat sama aku Amanda"ucap dokter melipat tangan nya

"Maaf dok aku hanya ingat saat aku pingsan setelah kejadian itu"ucap Amanda lalu mengingat adik satu nya

"Alinda"ucap Amanda

"Seperti nya kamu kembali sembuh Amanda"ucap dokter Hani mulai bercerita selama dia menjadi dokter dalam menangani Amanda serta menceritakan kejadian kejadian pahit

"Apa Alinda meninggal"ucap Amanda mulai menangis

"Ya aku kurang tau penyebabnya apa tapi aku bersyukur obat yg aku berikan manjur sehingga kamu sembuh dan Ananda tidak merasa kehilangan kakak nya"ucap dokter selama satu bulan ini dokter Hani memberi kan suntikan vitamin pada Amanda

"Kenapa kamu ngak bilang sama aku jika Alinda sudah meninggal"ucap Amanda menemui Ananda yg menunggu di luar

"Kakak kira yg aku ceritakan tadi bohong sadar kak dan terima kenyataan"ucap Ananda

"Apa mimpi ku tadi benar dan apa benar kak Danur masih hidup aku akan cari tau "batin Amanda

"Bahkan kak Alin lebih menyayangi kakak dari pada aku sebelum dia bunuh diri dia menghabiskan waktu bersama kakak dan menceritakan kepedihannya pada kakak"kesal Ananda

"Kekanakan sekali kamu dan terlalu lebay"ucap Amanda menonyor kepala Ananda

"Apa"ucap Ananda melotot

"Oke aku percaya jika mereka mertua dan suami aku"ucap Amanda menatap Daren

"Cih kamu akan bangga memiliki suami seperti aku"ucap Daren bangga

"Hahah lihat Ananda pilihan mu oke banget"ucap Amanda tertawa

"Berhenti mengejek ku"kesal Ananda

"Mami senang kamu sembuh"ucap mami Fera menyentuh wajah Amanda

"Terimakasih mi dan siapa tadi"ucap Amanda pada Daren

"Daren"ucap Daren acuh

"Ya terimakasih untuk mami dan Daren membantu Ananda "ucap Amanda tersenyum mami memeluk Amanda erat

"Iya kamu kan menantu mami"ucap mami senang

"Tapi maaf untuk manggil nya apa ya "ucap Amanda

"Sayang"goda Ananda lalu tertawa

"Ushh keselek baru tau rasa kamu"ucap Amanda

"Manggil nya Daren aja maaf untuk Daren jika aku merepotkan kamu selama ini"ucap Amanda tersenyum

"Tidak masalah"ucap Daren dia lagi mengatasi rasa deg degan nya karna Amanda

"Amanda aku harus periksa kamu lebih lanjut lagian Ananda juga butuh istirahat"ucap dokter Hani

"Baik lah sayang nanti kami kesini lagi kamu istirahat ya"ucap mami Fera mengecup kening Amanda lalu pergi bersama Daren

3 hari berlalu dokter Hani sudah memastikan jika Amanda sudah pulih dari trauma dan stres nya tapi selama Amanda mengalami itu dia tidak bisa mengingat nya sama sekali itu cukup aneh .Ananda juga baik baik saja mereka sudah di izinkan pulang

"Baru ingat ma jika ada anak nya sakit"cibir Ananda mengemas barang nya

"Jangan ngomong kayak gitu Ananda mama peduli sudah lama mama cuti untuk menemani mu tapi kamu tidak kunjung sadar mama sayang sama kamu kami sibuk juga demi kamu"ucap mama Anggun mengusap kepala Ananda

"Udah ma aku malas sekarang mau pulang"ucap Ananda membawa tas nya lalu mereka pergi Ananda tidak memberi tau keadaan Amanda karna Amanda bilang dia tidak bisa mengingat sama sekali menikah dengan Daren jadi jika memang Daren masih ingin Amanda jadi istrinya mereka harus nikah ulang

"Selamat datang kembali di kediaman Damusa"ucap mami Fera mengajak Amanda masuk

"Mi Daren mana aku mau bicara hal yg serius"ucap Amanda mami Fera mengerti jika semua nampak membingungkan bagi Amanda

"Di kantor dia banyak pekerjaan jadi ngak bisa menjemput mu"mami Fera tersenyum

"Mi bolah ngak aku ketemu sama Daren"ucap Amanda serius

"Tentu boleh mau mami temani"ucap mami Fera

"Ngak usah mi ada hal penting yg mau aku bicara kan pada Daren"ucap Amanda menolak

"Baik lah bawa beberapa bodyguard dan sopir mami ngak mau kamu celaka"ucap mami mengusap wajah Amanda

"Pak Ucup"teriak mami Fera

"Iya nyonya"ucap paru baya itu sedikit berlari

"Pak Ucup antar menantu saya ketemu sama Daren bawa juga beberapa penjaga"ucap mami Fera

"Siap nyonya"ucap pak Ucup patuh segera berlari menyiapkan penjagaan buat Amanda

"Apa ngak berlebihan mi"ucap Amanda tidak enak

"Ngak apa apa sayang"ucap mami Fera

"Baik lah aku pergi dulu mi"ucap Amanda pamit .Amanda naik mobil bersama pak Ucup dan di belakang mobil lain mengikuti nya

Setelah sampai kantor Amanda menemui resepsionis mempersilakan Amanda masuk tapi sebelum sampai ruangan Daren Amanda harus izin pada sekretaris Daren

"Permisi mbak apa pak Daren ada"ucap Amanda sopan seketika sekretaris itu mendongak

"Nana"ucap Amanda tidak percaya

"Ehh buk nyonya kemari mau ngapain"ucap Nadia santai

"Kok ngak kaget gitu ketemu sama aku"ucap Amanda heran

"Mau kaget kayak gimana wanita tidak waras"ucap Nadia malas

"Wah ngajakin berantem nih orang"ucap Amanda lalu tertawa

"Ehh kayak nya tidak waras nya makin memburuk"gumam Nadia

Pletek

"Aww"rintih Nadia menyentuh bibir nya yg di sentil Amanda

"Ngaur kamu,nanti kita bicara lagi tapi sekarang apa pak Daren sibuk"ucap Amanda

"Ayo gue antar"ucap Nadia menuntun Amanda membuat Amanda heran dengan sahabat nya Nadia mengetuk pintu setelah dapat izin Daren segera mereka masuk

"Aku mau bicara hal serius"ucap Amanda menatap Daren yg pokus Daren mendongak dengan wajah datar

"Nadia jangan ada yg mengganggu saya kamu ngerti "ucap Daren tegas

"Baik pak"ucap Nadia mengerti keseriusan Daren segera dia pergi

"Silahkan duduk"ucap Daren,Amanda duduk di depan Daren

"Langsung saja aku sangat sibuk jangan berbasi basi"ucap Daren memang dia sangat sibuk dengan pekerjaan

"Aku sudah tau semuanya melalui Ananda kenapa kamu mau naik ranjang bersama ku"ucap Amanda serius

"Kita buat perjanjian"ucap Amanda membuat Daren tersenyum sinis

"Kemari"ucap Daren santai

"Aku ke sana"ucap Amanda menunjuk diri nya setelah itu menunjuk Daren

"Ya siapa lagi apa kamu lihat yg lain"kesal Daren

"Mana ku ngerti kamu berkata kemari siapa tau kamu bisa lihat makhluk halus"celetuk Amanda

"Cepat sebelum aku tambah kesal kamu bel*on sekali sih"kesal Daren

"Sabar napa pantas saja wajah mu kelihatan tua ternyata pemarah"gumam Amanda beranjak

"Apa kamu bilang"ucap Daren menatap Amanda insten

"Kepo"ucap Amanda berdiri tidak jauh dari Daren

"Mendekat"ucap Daren dan Amanda bergenser satu langkah

"Lebih Dekat"kesal Daren menarik tangan Amanda sampai Amanda terhenyak ke depan sampai menabrak bidang dada Daren

"Apa kamu bilang tadi buat perjanjian"ucap Daren terkekeh memeluk pinggang Amanda yg terjatuh di pangkuan nya

"Emang ada yg salah"ucap Amanda dengan tangan di bahu Daren

"Perjanjian nya apa"ucap Daren santai

"Aku tau kamu mau menikah dengan ku karna ingin mendapatkan harta warisan 75 persen dari papi"ucap Amanda

"Ya tentu itu syarat aku harus menikah dan memiliki anak dari keluarga Andalas kamu juga akan mendapatkan itu dari harta Andalas 50 persen sama sama menguntungkan"ucap Daren mata nya tidak lepas dari wajah Amanda

"Aku akan buat perjanjian lain aku akan mengandung anak mu mengizinkan kamu menyentuh ku asal kamu membantu ku"ucap Amanda penuh keyakinan

"Hahah kamu kira aku perlu izin menyentuh mu kamu kira aku perlu izin untuk membuat mu hamil itu tidak perlu karna apa karna aku Daren Damusa yg bisa melakukan apa pun sesuka hati ku"ucap Daren tertawa

"Jika aku ngak izinin kamu ngak akan mendapat kan apa yg kamu ingin kan"ucap Amanda berusaha lepas tapi telat Daren sudah memeluk pinggang nya erat tangan satu nya berada di wajah Amanda

"Itu tidak perlu aku bisa melakukan apa pun pada diri mu"ucap Daren datar mendekat kan wajah nya

"Ternyata kamu pria mesum"kesal Amanda berusaha lepas

"Katakan selanjutnya perjanjian nya siapa tau aku merasa iba dan mengizinkan mu mengandung anak ku"ucap Daren santai

"Apa"ucap Amanda melotot pria ini membuat Amanda kesal

"Aku akan mengandung anak mu setelah kamu membantu ku tentang masalah kak Danur dan jika kamu setuju aku mau kita nikah ulang dengan sadar"ucap Amanda tegas

"Kamu ini sangat bodoh sudah aku katakan aku tidak perlu izin mu melakukan apa pun pada mu"ucap Daren menempel kan bibir nya dengan paksa pada bibir Amanda tapi Amanda memberontak memukul Daren dan merapat kan bibir nya biar Daren tidak melakukan hal lebih

Brak

Episodes
1 Alinda
2 Bunuh diri
3 Keputusan
4 Part 4
5 Membiasakan
6 Ketakutan Amanda
7 Makin membaik
8 Pesona Amanda
9 Tidak ingin bicara
10 Ada harapan bisa normal kembali
11 Part 11
12 Mengamuk
13 Kebenaran
14 Sadar
15 Mengungkap semua nya
16 Menikah ulang
17 Resepsi
18 Part 18
19 Pergi ke pesta
20 Di incar
21 Tuan D sebenarnya
22 Sakit
23 Bersitatap dengan Danur
24 Mantan
25 Kagum
26 Part 26
27 Melepaskan atau menerima
28 Ciuman yg lembut
29 Perang saudara
30 Malam pertama yg gagal
31 Part 31
32 Rencana Vina
33 Part 33
34 Cemburu
35 Part 35
36 Menghabiskan waktu bersama
37 Part 37
38 Rencana yg berhasil
39 Ulang tahun
40 Kejutan
41 Pagi yg indah
42 Aku mencintai mu
43 Part 43
44 Amnesia
45 Part 45
46 Part 46
47 Hamil
48 Part 48
49 Di tabrak
50 Sadar
51 Part 51
52 Malam kedua
53 Mau di pisah kan orang tua
54 Mau di pisah kan orang tua
55 Part 55
56 Part 56
57 Merasakan menjadi seorang ibu
58 Menghadapi sang pelakor
59 Marah pada adik
60 Part 60
61 Hamil kembali
62 Anniversary
63 Tidak tau balas budi
64 Part 64
65 Melahirkan
66 Part 66
67 POV Ikbal
68 Part 68
69 LDR
70 Kehilangan anak
71 Kacau
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Penguat ku
76 Di hukum
77 Part 77
78 Saling memaafkan
79 Rencana licik
80 Jebakan yg gagal
81 Part 81
82 Menyelidiki
83 Di penjara
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Menua bersama ku
88 Part 88
89 Anak mereka sudah dewasa
90 Anak dan ayah sama saja
91 Bukan anak orang tua nya
92 Jebakan
93 Membalas
94 Part 94
95 Tidak main main
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Anya yg mesum
101 Tidak bisa menahan amara
102 Part 102
103 Part 103
104 Mulai tumbuh cinta
105 Part 105
106 Part 106
107 Honeymoon
108 Part 108
109 Part 109
110 Berbuat ulah
111 Akhir hidup Danur
112 Part 112
113 Marahan
114 Part 114
115 Part 115
116 Minta pisah
117 Sakit
118 Batal berpisah
119 Hamil
120 Ambika hilang
121 Menemukan Ambika
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Ingin di bunuh
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Menegang kan
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Selesai
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Alinda
2
Bunuh diri
3
Keputusan
4
Part 4
5
Membiasakan
6
Ketakutan Amanda
7
Makin membaik
8
Pesona Amanda
9
Tidak ingin bicara
10
Ada harapan bisa normal kembali
11
Part 11
12
Mengamuk
13
Kebenaran
14
Sadar
15
Mengungkap semua nya
16
Menikah ulang
17
Resepsi
18
Part 18
19
Pergi ke pesta
20
Di incar
21
Tuan D sebenarnya
22
Sakit
23
Bersitatap dengan Danur
24
Mantan
25
Kagum
26
Part 26
27
Melepaskan atau menerima
28
Ciuman yg lembut
29
Perang saudara
30
Malam pertama yg gagal
31
Part 31
32
Rencana Vina
33
Part 33
34
Cemburu
35
Part 35
36
Menghabiskan waktu bersama
37
Part 37
38
Rencana yg berhasil
39
Ulang tahun
40
Kejutan
41
Pagi yg indah
42
Aku mencintai mu
43
Part 43
44
Amnesia
45
Part 45
46
Part 46
47
Hamil
48
Part 48
49
Di tabrak
50
Sadar
51
Part 51
52
Malam kedua
53
Mau di pisah kan orang tua
54
Mau di pisah kan orang tua
55
Part 55
56
Part 56
57
Merasakan menjadi seorang ibu
58
Menghadapi sang pelakor
59
Marah pada adik
60
Part 60
61
Hamil kembali
62
Anniversary
63
Tidak tau balas budi
64
Part 64
65
Melahirkan
66
Part 66
67
POV Ikbal
68
Part 68
69
LDR
70
Kehilangan anak
71
Kacau
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Penguat ku
76
Di hukum
77
Part 77
78
Saling memaafkan
79
Rencana licik
80
Jebakan yg gagal
81
Part 81
82
Menyelidiki
83
Di penjara
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Menua bersama ku
88
Part 88
89
Anak mereka sudah dewasa
90
Anak dan ayah sama saja
91
Bukan anak orang tua nya
92
Jebakan
93
Membalas
94
Part 94
95
Tidak main main
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Anya yg mesum
101
Tidak bisa menahan amara
102
Part 102
103
Part 103
104
Mulai tumbuh cinta
105
Part 105
106
Part 106
107
Honeymoon
108
Part 108
109
Part 109
110
Berbuat ulah
111
Akhir hidup Danur
112
Part 112
113
Marahan
114
Part 114
115
Part 115
116
Minta pisah
117
Sakit
118
Batal berpisah
119
Hamil
120
Ambika hilang
121
Menemukan Ambika
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Ingin di bunuh
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Menegang kan
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!