Seseorang masuk ke kamar inap Amanda dengan berjalan gontai di usap nya kepala Amanda di kecup nya kening Amanda membuat Amanda yg tertidur membuka mata nya mata nya terbelalak kaget
"Kamu mulai membaik aku suka kamu bisa berekspresi"ucap nya mengecup tangan Amanda
"D....dokter"ucap Amanda takut
"Sstt aku sayang jangan takut"ucap nya membelai rambut Amanda
"Dokter pergi aku ngak suka dokter dekat dekat aku"ucap Amanda menggeleng
"Masa ini yg aku tunggu Manda kamu hanya milik ku aku akan membawa mu dan kita hidup bersama"ucap nya tersenyum mengeluarkan lakban lalu menutup mulut Amanda
Eghhh eghhh
Amanda memberontak tapi orang itu memborgol tangan Amanda lalu menutup mata nya orang itu tertawa senang di kecup nya kepala Amanda dan menarik Amanda yg mulai menangis takut tapi dia mengingat apa yg di katakan dokter Hani jika dia harus melawan dia harus mencari cara tapi apa mata mulut dan tangan di ikat oleh pria ini
Nadia lagi dalam perjalanan pulang dia sangat kesal pada Daren yg pergi mendadak di saat meeting penting dan dia harus menyelesaikan nya Nadia bekerja di kantor Daren sebagai sekretaris meski begitu mereka sangat dekat dan asisten Daren lah yg menjadi musuh besar Nadia bagaimana tidak asisten itu sama hal dengan bos nya yg dingin datar dan dia selalu galak berbeda dengan Daren yg hanya galak saat melakukan kesalahan
"Bosan banget harus lama lama bersama asisten bedebah itu Daren sangat menyebalkan"kesal Nadia lalu dia berhenti suatu jalan sepi memperhatikan sosok itu
"Emm kayak kenal coba lebih dekat"ucap Nadia melaju kan mobil nya
"Aghh ngak penting mending aku pulang"ujar nya melaju lalu dia mundur kan lagi mobil nya
"Jika itu di posisi ku bagaimana "ucap Nadia memperhatikan sosok itu
"Ya ampun itu sih Saraf perempuan mana lagi yg membuat nya putus saraf"ucap Nadia turun dari mobil
"Ayo kamu harus ikut aku"ucap Saraf menarik gadis itu
"Ehh Saraf ngapain lho narik narik wanita ini"ucap Nadia
"Siapa kamu jangan ikut campur masalah saya"ucap Saraf
"Hade seperti nya kamu cepat banget ya melupakan aku setelah di tinggal kan Amanda"ucap Nadia
"Siapa kamu"ucap Saraf penasaran kenapa dia bisa tau tentang masalalu nya
"Gue Nadia Kalter ingat sahabat Amanda"ucap Nadia bangga
"Jangan mendekat"ucap Saraf menyembunyikan wanita itu ke belakang nya
"Oke"ucap Nadia berbalik lalu dia dengan cepat menghadap Saraf serta menendang kebanggaan Saraf
"Awww wanita gila"teriak Saraf kesakitan
"Rasain lho ayo kabur"ucap Nadia menarik wanita itu dan memasukkan nya ke mobil segera dia kabur meski Saraf meneriaki nya
"Hah aman"ucap Nadia lega
"Eghhh Eghhh"gumam wanita itu Nadia menepi lalu menyiakan rambut wanita itu betapa kaget nya dia
"Amanda "ucap Nadia segera dia membuka penutup mata dan lakban nya
"Pelan pelan kenapa kamu kasar banget aku masih terluka"ucap Amanda menunjuk kening nya
"Ohh maaf gue kaget ternyata lho kayak bu kunti gentanyangan di siang hari dengan rambut menutup wajah"ucap Nadia melaju mobil nya pulang
"Aghhh ehh kamu mau bunuh aku kenapa tempat nya tinggi aghh aku takut"teriak Amanda berlari ke kasur karna Nadia mengajak nya ke Apartemen nya dan kebetulan Amanda melihat ke bawa arah balkon
"Ehh tenang di sini aman"ucap Nadia
"Iya tapi aku takut kamu jahat"ucap Amanda
"Aman"ucap Nadia mulai jengah
"Kenapa manggil aku "ucap Amanda tapi tangan nya masih di borgol
"Ehh siapa juga manggil lho gue bilang aman bukan Aman"ucap Nadia mulai kesal
"Tuh kamu manggil aku lagi Aman Aman pokok nya aku mau pulang aku takut"ucap Amanda gemetar ketakutan
"Aduh yg ada gue pites nih orang menyebalkan banget ternyata to*ol nya ngak hilang"kesal Nadia mengambil ponselnya
Sedangkan di rumah sakit lagi hebo penculikan Amanda di lakukan oleh Saraf membuat Ananda frustasi apa lagi mendengar berita tentang Saraf dari dokter Hani
"Pasti kak Aman akan berteriak memanggil ku "ucap Ananda mencari keberadaan Amanda bersama Daren
"Cih ke geeran banget belum tentu kayak gitu"ucap Daren sinis
"Alah diam aku mulai malas udah lama aku ngak makan orang"ucap Ananda membuat Daren membanting setir nya hingga kepala Ananda ke bentur
"Aww Daren"teriak Ananda kesal
"Syukurin"ucap Daren lalu ponselnya berdering
Sedangkan di Apartemen Nadia di buat Amanda frustasi dengan ocehannya yg menyebalkan seperti sekarang ini Amanda tengah merengek ingin di lepas borgol nya
"Ayo lepaskan kamu bukan polisi yg bisa tahan aku"ucap Amanda membuntuti Nadia
"Ehh bisa sabar ngak sih Daren dalam perjalanan"kesal Nadia
"Ya ampun ternyata kamu juga penjahat aku ngak suka Daren aku mau macan tutul harus kamu di borgol karna jahat bukan nya aku "cerocos Amanda
"Ehh mending sana lama lama yg gila bukan lho tapi gue "kesal Nadia
"Emang nya aku gila kamu tuh yg gila karna ngak jelas"ucap Amanda
Ting nung
"Akhirnya datang juga jika lama lama di sini gue bisa gila di buat nya"ucap Nadia berlalu membuka pintu saat melihat Daren Amanda berlari langsung lompat ke gendongan Daren
"Macan tutul"ucap Amanda senang lalu tertawa dengan gerakan kayang
"Ya ampun ternyata dia lebay banget gue yakin tuh yg di bawa Daren udah hidup melihat gundukan itu"ucap Nadia menepuk jidat nya benar saja Daren tengah menatap benda keramat yg terlihat karna kancing baju Amanda terbuka
"Macan tutul tadi ada yg culik aku tapi aku ngak takut"ucap Amanda tapi Daren bengong
"Macan tutul kok diam"ucap Amanda mengosong hidung nya pada hidung Daren
"Ehhh iya "ucap Daren kaget menurun kan Amanda
"Kak"ucap Ananda pelan
"Maafin aku ya acuhin kamu janji ngak lagi"ucap Amanda memegang telinganya membuat Ananda tersenyum memeluk kakak nya erat bahkan Ananda mengecup kedua pipi kakak nya
"Macan tutul lepasin aku ngak bisa apa apa"ucap Amanda menunjukkan tangan nya
"Bagaimana melepaskan nya kenapa juga tangan mu bisa di borgol"ucap Daren melihat tangan Amanda
"Ahh gue punya benda yg bisa melepasnya"ucap Nadia berlari tidak lama dia kembali membawa kapak
"Aghh kamu jahat banget"teriak Amanda ketakutan
"Ehh pokoknya ini aman jangan khawatir"ucap Nadia
"Ngapain juga manggil manggil aku"ucap Amanda tidak sudih.
"Gue bilang aman bukannya Aman"ucap Nadia frustasi
"Nah itu Aman Aman"cibir Amanda
"Aman dalam arti terkendali"ucap Nadia frustasi
"Aman jangan manggil manggil aku"ucap Amanda
"Aghh kapak ini aku bentur kan di kepala"kesal Nadia frustasi
"Kakak duduk tangan nya bukan di potong tapi borgol nya di lepas kakak diam ya semua akan baik baik saja"ucap Ananda menuntun Amanda duduk
"Janji "ucap Amanda di angguki Ananda
"Kita mulai"ucap Nadia mengangkat kapak nya
"Aghh ,lihat dia mau potong tangan aku"ucap Amanda tidak rela menarik tangan nya lagi
"Biar aku"ucap Daren mengambil kendali
"Diam ya Amanda aku usahakan pelan untuk melepaskan nya"ucap Daren
"Iya "ucap Amanda ,Daren mulai mengangkat kapak nya
Brak
"Aghh bukan borgol nya lepas tapi meja gue"teriak Nadia melihat meja kaca nan cantik hancur begitu saja sedangkan tangan Amanda dia tarik kembali.
"Oww itu bukan salah ku tapi salah macan tutul yg memukul nya kuat"ucap Amanda menutup mata
"Amanda"kesal Nadia mengeratkan giginya
"Gigi nya kenapa sakit ya itu berarti kamu ngak pernah gosok gigi"celetuk Amanda membuat Nadia makin frustasi
"Aghh gue bisa gila"teriak Nadia
"Kamu lebay banget sih aku ganti tenang saja orang kaya"ucap Daren jengah melihat Nadia teriak terus
"Iya dia teriak terus padahal kita ngak ada yg budek"ucap Amanda dengan lucu membuat Daren mengangkat sedikit bibir nya sedangkan Nadia sudah kusut karna kelewat kesal
"Oke jika kamu takut aku cari juru kunci untuk membuka nya"ucap Daren mengambil ponselnya
"Ananda aku lapar"ucap Amanda menyentuh perut nya
"Sekalian pesan makan"ucap Nadia pada Daren dia ogah memberi bos sombong dan nona ngeselin makan
Juru kunci sudah datang tapi dia harus menunggu karna apa karna nona nya lagi makan yg di suapin Ananda tapi dia menatap wajah Amanda dengan rambut terikat kebelakang membuat wajah cantik nya mudah di lihat
"Ohh ya gue heran kenapa sih Saraf itu bisa menculik Amanda"ucap Nadia berfikir
"Kak Nadia kenal sama dokter Saraf"ucap Ananda tangan nya sibuk menyuapi Amanda
"Dokter"ucap Nadia mengeryit
"Iya dia dulu pernah jadi dokter kak Amanda tapi di pecat karna sikap tidak senono nya"ucap Ananda
"Wah Saraf sejauh itu berarti selama ini dia tau keberadaan Amanda dan sengaja menjadi psikiater demi bersama Amanda yg nyatanya dia yg butuh psikiater"ucap Nadia tersenyum
"Kamu kenal"ucap Daren penasaran
"Kenal dulu Saraf itu cinta mati ples cinta monyet pada Amanda dia sangat terobsesi pada Amanda meski umur nya sangat muda tapi karna Amanda orang nya cerdas ingin mengejar cita cita nya dan mau pokus belajar dia tidak ingin pacaran sampai membuat Saraf frustasi siapa saja laki laki yg mendekati Amanda akan dia hajar babak belur sampai seketika ada kabar mengenai Amanda kecelakaan membuat nya meninggal dan dia tidak kelihatan lagi"jelas Nadia membuat semua mengerti
"Apa dulu Amanda menyukai nya"ucap Daren membuat Ananda dan Nadia saling tatap lalu tertawa
"Hei aku hanya bertanya "kesal Daren
"Ingat dia itu gila wanita tidak waras"sindir Ananda kata itu yg sering Daren katakan dulu
"Selera lho rendah banget orang gila"ucap Nadia tertawa
"Aku hanya bertanya apa salah"kesal Daren mengumpat
"Aku rasa tidak jika kakak menyukai nya sudah pasti sudah ada respon dari kakak setidak nya kakak mengingat nya"ucap Ananda menatap kakak nya menegakkan gelas dengan kedua tangan nya.
"Ya benar Amanda tidak pernah menyukai atau pun mencintai nya karna Amanda pokus pada sekolah nya"ucap Nadia
"Udah selesai kan jadi silah kan buka borgol nya"perintah Daren pria yg berdiri itu mulai membuka peralatan nya otomatis memegang tangan Nadia bisa dia rasakan jika tangan nona ini sangat halus
"Enak banget dia bisa menatap wajah Amanda dengan puas bahkan dia memegang tangan itu tapi jika aku protes aku makin di ejek oleh Nadia dan Ananda tidak aku hanya mau menjaga kehormatan Amanda tapi jika aku di ejek mereka ahh sudah lah mending aku diam saja"batin Daren menatap tangan pria itu yg memegang tangan Amanda untuk membuka borgol nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments