Makin membaik

Mia menatap lukisan hasil karya Amanda yg mana tiga perempuan berdiri di depan pria yg memegang pedang seakan siap menebas ketiga nya tapi Mia tidak mengerti arti nya karna dia tidak ngerti masalah lukis dia hanya mendapatkan hukuman untuk melukis.Sama hal nya dengan Mia semua juga ngak ngerti teruma Daren jadi dia malas melihat lukisan Amanda

"Terimakasih kak aku jadi ngak susah untuk melukis lagi"ucap Mia tersenyum Amanda hanya tersenyum mengusap ngusap kepala Mia

"Kakak ingat hanya aku adik kakak satu satu nya ngak boleh ada yg lain"ucap Ananda melihat kan kecemburuan nya

"Emang kenapa aku ngak sayang sama Mia lebih sayang kamu"ucap Amanda

"Pokoknya kakak ngak boleh sayang sama siapa siapa selain aku"kesal Ananda

"Kok kamu marah aku kan hanya usap usap kepala Mia dan juga Mia ngak marah juga"ucap Amanda mengerjab mata nya dengan lucu

"Tau ahh kesal pokoknya kakak hanya boleh sayang aku"ucap Ananda kesal membuat Amanda garuk kepala

"Ananda kenapa kamu jadi kesal Amanda hanya menunjukkan kepedulian nya terhadap Mia itu juga demi kebaikan Amanda kan kamu mau dia sembuh kan"ucap mami Fera

"Iya ngak jelas banget"ucap Daren sinis

"Iya maafin aku kakak boleh sayang pada siapa pun asal jangan lupain aku"ucap Ananda membuat Amanda tersenyum dia mengaruk kepalanya

"Boleh sayang sama Mia dan mami "ucap Amanda

"Hhmm boleh"ucap Ananda jutek

"Jika sayang cium dulu"ucap Ananda menunjuk pipi nya Amanda mencium pipi semua lalu tanpa sadar Amanda mengecup pipi Daren membuat Daren menyentuh pipi nya

"Mami apa boleh nanti aku kemana mana di rumah ini"ucap Amanda menatap lekat mami

"Boleh emang mau apa"ucap mami senang

"Aku mau ikut Mia belajar dan bermain boleh kan mami"ucap Amanda

"Tentu boleh kakak boleh melakukan semua yg kakak suka"ucap Ananda tersenyum mengusap kepala Amanda

🌙🌙🌙

Untuk menghilangkan rasa stres nya Daren keluar sama teman teman nya dia ke club yg sering dia kunjungi nya bahkan Daren sudah menghabiskan beberapa cangkir

"Kenapa stres"ucap Ikbal heran melihat sahabat nya

"Hidup ku penuh dengan kegilaan"teriak Daren

"Mulai mabuk nih orang"gumam Ikbal lalu ada wanita berjalan mendekati Daren

"Hai udah lama"ucap nya duduk

"Daren kamu minum banyak banget"ucap nya menyentuh bahu Daren dengan tersenyum

"Daren"ucap nya lagi

"Kamu kesepian ya"ucap nya mengelus bahu Daren

"Alinda "gumam Daren mengusap bibir wanita itu

"Kenapa kamu memberi aku kehidupan yg gila ini Alinda"ucap Daren ingin mencium wanita itu

"Woi Nadin lho pergi aja biar gue yg antarin Daren pulang"ucap Ikbal saat wanita itu akan mencium Daren

"Hei kenapa ingin misahan aku sama dia"kesal Daren meracau

"Daren itu Nadin bukan Alinda"ucap Ikbal menepuk wajah Daren biar sadar

"Menjijikan Nadin dan Alinda tidak jauh berbeda"ucap Daren masuk ke mobil

"Gue antarin "ucap Ikbal masuk mobil segera melaju

🌞🌞🌞

Hari ini latihan lagi buat Amanda dia di ajak Ananda keluar kamar dengan adanya tuan Damusa awal nya Amanda sangat takut dengan tuan Damusa karna tatapan nya yg tajam tapi karna ada Mia dan Ananda membuat semangat Amanda terlihat apa lagi dengan kasih sayang mereka

"Oke kakak harus berjalan seperti kami biar apa biar mami akan bangga miliki menantu kayak kak Aman"ucap Ananda serius tapi Amanda malah tertawa

"Emang jalan kalian beda yg sama aku jika aku jalan pakai kaki kalian jalan pakai apa"ucap Amanda penasaran

"Pakai tangan merangkak"ucap Mia tertawa terpingkal pangkal

.

"Aneh jalan pakai tangan kayak gini"ucap Amanda merangkak Mia makin tertawa di ikuti Amanda

"Ngak kakak kan sering nunduk tuh kan jalan nya harus kayak gini"ucap Ananda berjalan

"Ohh kayak gini"ucap Amanda meniru jalan laki laki membuat Mia tertawa

"Ngak kayak gitu dong kak"ucap Ananda mulai kesal

"Ananda harus sabar"ucap mami mengingat kan

"Latih pakai buku di kepala Amanda nya"teriak tuan Damusa masih pokus dengan buku nya

"Oww papi ngak marah marah lagi sama aku"ucap Amanda senang

"Iya malah sayang sama Amanda jadi semangat ya belajar nya"ucap tuan Damusa tersenyum

"Oke"ucap Amanda semangat

"Nih kak buku di kepala dengan bejalan jangan di pegang"ucap Mia dan Amanda mengambil meletakkan di kepala nya mulai berjalan tapi karna mengimbangi buku nya Amanda merentang kan tangan nya seolah berjalan di jembatan goyah itu sangat lucu membuat Mia terkekeh sedang Ananda menepuk jidat nya

"Pagi Amanda"sapa dokter Hani datang

"Pagi juga dokter Hani"ucap Amanda senang dia berlari mendekati wanita itu

"Aku senang bertemu terus sama doker lihat deh dok sekarang aku banyak teman"ucap Amanda antusias

"Kamu senang"ucap dokter tersenyum

"Iya"ucap Amanda

."Makan nya jangan takut dong sama orang biar teman nya makin banyak"ucap dokter itu

"Emm jika ada yg jahat gimana"ucap Amanda

"Ngak ada kekuatan di diri kita bukan kah kejahatan harus di lawan begitu pun rasa takut harus kamu lawan"ucap dokter Hani mengeluarkan sendok dan sebuah botol

"Akk"ucap nya Amanda membuka mulut segera dokter Hani menyuap kan pada Amanda

"Dokter takut nya apa"tanya Amanda serius

"Aku ngak ada takut aku harus berani demi melindungi orang yg aku sayang"ucap dokter mengusap pipi Amanda

"Ngak bisa kayak gitu Alinda kakak sayang pada mu jangan kan seorang kak Danur seluruh dunia akan kakak lawan demi kamu demi adik adik kakak demi orang yg kakak sayang kakak akan kuat dan jadi pemberani"

"Aww dok aku jadi pusing aku jadi takut lagi aku jadi lemes"keluh Amanda duduk kembali meringkuk

"Kak kakak kenapa"ucap Ananda cemas

"Biarkan Amanda mengingat masa lalu nya dia akan ingat pada hal tertentu yg akan membuat nya takut tugas kita harus mencurahkan kasih sayang dan memberi nya semangat biar dia kuat dan berani melawan ketakutan nya"ucap dokter Hani

"Ananda kakak capek"keluh Amanda menarik rambutnya

"Amanda ingat ya harus berani melawan ketakutan dan orang orang jahat jika takut pada orang jahat jangan mau kalah harus semangat mengalah kan nya semangat"ucap dokter mengepal kan tangan di udara memberi semangat

"Kakak ipar semangat"ucap Mia tersenyum

"Iya Amanda kami bersamamu ayo bangkit dan semangat"ucap mami tersenyum

"Ayo kak istirahat dulu di kamar nanti kita belajar lagi kakak harus tetap sehat"ucap Ananda memampa Amanda menuju kamar nya untuk istirahat

"Ananda"ucap Amanda berbaring di kamar nya

"Iya kak kenapa"ucap Ananda mengusap wajah Amanda

"Kamu kamu senang lihat kakak bersama mereka"tanya Amanda serius

"Jika kakak ngak bisa jangan di paksa kak apa yg membuat kakak bahagia maka aku akan lebih bahagia yg terpenting kakak tetap sehat karna aku sangat menyayangi kakak"ucap Ananda

"Aku ngantuk"ucap Amanda mulai memejamkan mata nya tertidur Ananda mengecup pipi kakak nya lalu keluar

"Ananda obat yg aku berikan itu dari dokter terkenal menangani masalah kejiwaan Amanda akan segera sembuh kita harus bekerja keras dan terus melatih nya"ucap dokter Hani

"Dok seperti yg pernah dokter lain jelaskan jika tingkah kak Amanda akan mendarah daging mengingat kakak seperti itu dari umur 15 tahun sekarang umur kakak 26 tahun apa dia akan sembuh"ucap Ananda pelan

"Ananda sekarang kamu ngak sendiri ada kita"ucap mami Fera menyemangati

"Memang benar kasus Amanda berbeda dari yg lain tapi percaya lah Ananda aku yakin Amanda akan sembuh di bantu keluarga Damusa yg akan memberi nya cinta"ucap dokter

"Benar kami akan membantu"ucap mami tersenyum

🌙🌙🌙

Malam ini Daren di suruh mami Fera untuk lebih dekat dengan Amanda dari pada Daren keluyuran tidak jelas jadi lah Daren masuk ke kamar Amanda yg tertidur tapi setiap Daren menatap Amanda akan timbul rasa aneh di hati nya.

"Dia emang cantik pantas dokter Saraf mau menodainya"gumam Daren mengusap wajah Amanda tanpa sadar

"Apa yg aku lakukan"ucap Daren menepis rasanya

"Amanda"panggil Daren membuat Amanda membuka mata

"Macan tutul mau apa"ucap Amanda mengucek mata nya

"Ngak ada mau bicara aja"ucap Daren

"Macan tutul jangan dekat dekat aku masih takut pada mu"ucap Amanda takut

"Jangan takut kamu kan istri ku jadi aku akan menjaga mu dan melindungi mu"ucap Daren mengusap kepala Amanda membuat Amanda tersenyum manis

"Iya aku ngak takut lagi"ucap Amanda tersenyum

"Mau ikut aku"ajak Daren mengengam tangan Amanda tapi jantungnya makin deg degan

"Gendong"ucap Amanda naik ke punggung Daren

"Berat ngak ya"ucap Daren mulai keluar kamar

"Macan tutul ngak mau naik ke lantai atas aku takut"ucap Amanda makin erat memeluk leher Daren

"Ke kamar aku la"ucap Daren mengajak Amanda ke kamar nya

"Ngak mau lihat"ucap Amanda memejamkan mata nya Daren memnurun kan Amanda saat sampai di kamar nya

"Macan tutul ngak akan nyakiti aku kan"ucap Amanda takut

"Ngak Amanda"ucap Daren mengecup kening Amanda

"Macan tutul sayang aku"ucap Amanda menyentuh wajah Daren

"Iya "ucap Daren mengajak Amanda bicara tidak terlalu buruk

"Kita itu satu kamu milik ku dan aku milik mu"ucap Daren menatap lekat Amanda

"Aku senang tinggal di sini hihi semua nya baik ngak di rumah ku ngak di rumah mama semua jahat aku benci tinggal di sana"ucap Amanda tertawa menyembunyikan wajahnya

"Jika bicara tatap orang nya lagian kamu lebih bagus menampakkan wajah "ucap Daren menyelip kan rambut Amanda

"Ohh ya Amanda emang Alinda punya rahasia"ucap Daren

"Iya macan tutul kata Alinda macan tutul harus membantu nya meski dia pergi macan tutul jangan membenci nya karna dia ngak sama sekali mengkhianati macan tutul"ucap Amanda seperti bisikan

"Ohh ya"ucap Daren

"Kata Alinda dia hamil anak pria jahat dia tidak mau mengecewakan semua jadi dia pergi dia di ancam di tekan untuk melakukan semua nya dan macan tutul harus mencari mencari tau tentang itu macan tutul ngak boleh benci sama Alinda karna dia ngak salah Alinda bilang dia di tekan untuk melakukan semuanya"cerita Amanda tapi dia menguap karna ngantuk

"Apa sebenarnya terjadi apa memang benar aku salah mengira Alinda mengkhianati ku apa aku salah membenci nya"gumam Daren bingung

"Terus apa lagi"ucap Daren tapi ternyata Amanda sudah tertidur

"Ya ampun aku garep baru tau rasa tidur di sini"ucap Daren mengaruk kepalanya dia menyelimuti Amanda lalu berlalu tidak ingin khilaf

Episodes
1 Alinda
2 Bunuh diri
3 Keputusan
4 Part 4
5 Membiasakan
6 Ketakutan Amanda
7 Makin membaik
8 Pesona Amanda
9 Tidak ingin bicara
10 Ada harapan bisa normal kembali
11 Part 11
12 Mengamuk
13 Kebenaran
14 Sadar
15 Mengungkap semua nya
16 Menikah ulang
17 Resepsi
18 Part 18
19 Pergi ke pesta
20 Di incar
21 Tuan D sebenarnya
22 Sakit
23 Bersitatap dengan Danur
24 Mantan
25 Kagum
26 Part 26
27 Melepaskan atau menerima
28 Ciuman yg lembut
29 Perang saudara
30 Malam pertama yg gagal
31 Part 31
32 Rencana Vina
33 Part 33
34 Cemburu
35 Part 35
36 Menghabiskan waktu bersama
37 Part 37
38 Rencana yg berhasil
39 Ulang tahun
40 Kejutan
41 Pagi yg indah
42 Aku mencintai mu
43 Part 43
44 Amnesia
45 Part 45
46 Part 46
47 Hamil
48 Part 48
49 Di tabrak
50 Sadar
51 Part 51
52 Malam kedua
53 Mau di pisah kan orang tua
54 Mau di pisah kan orang tua
55 Part 55
56 Part 56
57 Merasakan menjadi seorang ibu
58 Menghadapi sang pelakor
59 Marah pada adik
60 Part 60
61 Hamil kembali
62 Anniversary
63 Tidak tau balas budi
64 Part 64
65 Melahirkan
66 Part 66
67 POV Ikbal
68 Part 68
69 LDR
70 Kehilangan anak
71 Kacau
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Penguat ku
76 Di hukum
77 Part 77
78 Saling memaafkan
79 Rencana licik
80 Jebakan yg gagal
81 Part 81
82 Menyelidiki
83 Di penjara
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Menua bersama ku
88 Part 88
89 Anak mereka sudah dewasa
90 Anak dan ayah sama saja
91 Bukan anak orang tua nya
92 Jebakan
93 Membalas
94 Part 94
95 Tidak main main
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Anya yg mesum
101 Tidak bisa menahan amara
102 Part 102
103 Part 103
104 Mulai tumbuh cinta
105 Part 105
106 Part 106
107 Honeymoon
108 Part 108
109 Part 109
110 Berbuat ulah
111 Akhir hidup Danur
112 Part 112
113 Marahan
114 Part 114
115 Part 115
116 Minta pisah
117 Sakit
118 Batal berpisah
119 Hamil
120 Ambika hilang
121 Menemukan Ambika
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Ingin di bunuh
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Menegang kan
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Selesai
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Alinda
2
Bunuh diri
3
Keputusan
4
Part 4
5
Membiasakan
6
Ketakutan Amanda
7
Makin membaik
8
Pesona Amanda
9
Tidak ingin bicara
10
Ada harapan bisa normal kembali
11
Part 11
12
Mengamuk
13
Kebenaran
14
Sadar
15
Mengungkap semua nya
16
Menikah ulang
17
Resepsi
18
Part 18
19
Pergi ke pesta
20
Di incar
21
Tuan D sebenarnya
22
Sakit
23
Bersitatap dengan Danur
24
Mantan
25
Kagum
26
Part 26
27
Melepaskan atau menerima
28
Ciuman yg lembut
29
Perang saudara
30
Malam pertama yg gagal
31
Part 31
32
Rencana Vina
33
Part 33
34
Cemburu
35
Part 35
36
Menghabiskan waktu bersama
37
Part 37
38
Rencana yg berhasil
39
Ulang tahun
40
Kejutan
41
Pagi yg indah
42
Aku mencintai mu
43
Part 43
44
Amnesia
45
Part 45
46
Part 46
47
Hamil
48
Part 48
49
Di tabrak
50
Sadar
51
Part 51
52
Malam kedua
53
Mau di pisah kan orang tua
54
Mau di pisah kan orang tua
55
Part 55
56
Part 56
57
Merasakan menjadi seorang ibu
58
Menghadapi sang pelakor
59
Marah pada adik
60
Part 60
61
Hamil kembali
62
Anniversary
63
Tidak tau balas budi
64
Part 64
65
Melahirkan
66
Part 66
67
POV Ikbal
68
Part 68
69
LDR
70
Kehilangan anak
71
Kacau
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Penguat ku
76
Di hukum
77
Part 77
78
Saling memaafkan
79
Rencana licik
80
Jebakan yg gagal
81
Part 81
82
Menyelidiki
83
Di penjara
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Menua bersama ku
88
Part 88
89
Anak mereka sudah dewasa
90
Anak dan ayah sama saja
91
Bukan anak orang tua nya
92
Jebakan
93
Membalas
94
Part 94
95
Tidak main main
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Anya yg mesum
101
Tidak bisa menahan amara
102
Part 102
103
Part 103
104
Mulai tumbuh cinta
105
Part 105
106
Part 106
107
Honeymoon
108
Part 108
109
Part 109
110
Berbuat ulah
111
Akhir hidup Danur
112
Part 112
113
Marahan
114
Part 114
115
Part 115
116
Minta pisah
117
Sakit
118
Batal berpisah
119
Hamil
120
Ambika hilang
121
Menemukan Ambika
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Ingin di bunuh
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Menegang kan
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!