Tok.. Tok.. Tok... Suara mengetuk pintu.
Nak Viko.. Nak Lara.. Ucap Ibu Lena.
Tok.. Tok.. Tok.. Suara mengetuk pintu kembali.
"Iya Bu bentar." Ucap Lara lalu berjalan untuk membukakan pintunya.
"Habis beres mandi iya sayang? Oya, ayo kita makan, Ibu sudah siapkan makannnya mumpung masih hangat." ucap Ibu Lena.
"Iya baik Bu. Ya sudah Ibu tunggu saja di meja makan, Lara nunggu dulu Mas Viko lagi mandi Bu." Ucap Lara.
"Ya sudah kalau begitu Ibu tunggu dimeja makan iya Nak, jangan lama lama kasihan yang lain menunggu!" ucap Ibu Lena.
"Iya siap Bu." Jawab Lara.
Lalu Ibu Lena pun pergi berjalan menuju meja makan, sedangkan Lara kembali lagi ke kamar karena harus menyiapkan baju untuk Viko.
"Ini Mas baju dan celananya." Ucap Lara memberikan baju tersebut yang tadi dipilih dalam koper.
"Makasih sayang." jawab Viko lalu mulai mengambilnya dan memakaikan baju, celana tersebut yang Lara kasih.
"Ya sudah yuk Mas, Mari kita keluar. Kasihan mereka mau makan, nunggu kita lama." ucap Lara saat melihat suaminya sudah selesai memakaikan bajunya.
"Ya sudah yuk." Jawab Viko sambil menggenggam erat tangan Lara.
Lalu keduanya pun berjalan menuju meja makan.
"Cie Pengantin baru nih, gimana malam pertamanya sukseskan?" Tanya Lili saat mereka sudah sampai di meja makan.
"Pastinya sukses dong, tancap gaspol tidak henti hentinya haha.." Jawab Viko sambil tertawa.
"Mas Viko.. Memalukan sekali jawabanmu." ucap Lara sambil mencubit pinggang suaminya dengan pipi memerah karena malu.
"Ih hebat banget, ya begitulah kalau pengantin baru, nempel terus. Jadi kamu sudah resmi di belah duren kan?" goda Desi sambil mengangkatkan dua alisnya.
"Apaan sih kalian ini kalau bicara, sudah jangan bahas itu lagi, itu mah rahasia pribadi!" Ucap Lara.
"Sudah, sudah kalian ini iya malah menggoda mulu Lara, kasihan tuh pipinya memerah begitu. Sudah sekarang makan dulu mumpung masih hangat. " Ucap Ibu Lena.
"Baik Mbak. Habisnya gemes banget deh sama tingkah polosnya Lara." Jawab Desy.
Lalu satu persatu mengalaskan makannya dan menikmati makan siangnya tanpa ada yang berbicara sampai selesai.
Akhirnya beres juga makannya. "Oya Mbak saya pamit dulu mau pulang sekarang ke kota lagi, karena harus kembali lagi untuk bekerja saya dengan suami saya." pamit Desy.
"Iya saya juga sama Mbak, harus kembali lagi ke untuk bekerja." Ucap Lili.
"Ya sudah kalau begitu, hati hati di jalannya semoga selamat sampai tujuan." ucap Ibu Lena.
"Iya baik Mbak, terima kasih Mbak. Oya buat ponakanku yang cantik selamat iya atas pernikahannnya semoga kalian menjadi keluarga yang harmonis dan cepat di kasih momongan." Ucap Desy.
"Iya terima kasih Aunty Desy dan Aunty Lili." Jawab Lara.
Lalu satu persatu pamit dan pergi meninggalkan rumah Lara, kini hanya tinggal Lara, Viko, Ibu Len dan Ayah toni.
"Oya Bu, jam berapa Ibu saya pulang? kenapa mereka tidak berpamitan sama Viko dan juga lara?" Tanya Viko.
"Sekitar jam 11 malam, tadinya Ibu dan Ayah kamu mau ke kamar, tapi katanya kasihan takut ganggu malam pertamamu dan lebih pastinya kasihan harus istirahat setelah seharian harus menyalami tamu undangan." jawab Ibu Lena .
"Oh, begitu iya Bu. Tapi kenapa harus pergi malam? kenapa tidak menunggu pagi saja Ibu sama ayah itu kalau mau pulang." ucap Viko
"Ibu kamu bilang katanya ada urusan penting yang tidak boleh ditunda, Apalagi hari ini katanya adik Nak Viko lulus kuliah harus wisuda ." Jawab Ibu Lena.
"Eh iya Viko lupa, sekarang kan hari kelulusan kuliah Levi sekaligus wisuda. Oya Bu, Ayah boleh Viko bertanya?"
"Iya silahkan saja Nak Viko mau nanya apa?" Jawab Ibu Lena.
"Mmzz.. Viko kan sudah menikah sama Lara, tempo hari Viko hari Viko harus bekerja. Enggak apa apa kan Viko mengajak Lara untuk tinggal di rumah Viko?" Tanya Viko.
"Ya ampun Nak, kirain Ibu mau nanya apa. Ya silahkan saja kamu mau mengajak tinggal Lara dirumah kamu juga, lagian Lara sudah jadi Istri kamu jadi wajib seorang istri taat dan tidak boleh menolak ajakan suaminya." ucap Ibu Lena sambil menatap Lara dan Viko.
"Terima kasih iya Ibu , Ayah ." ucap Viko merasa senang.
"Iya Nak, ingat selama Lara bersama kamu, kamu tidak boleh bikin anak Ayah menangis, apalagi menyakitinya. Tetaplah bimbing dia ke jalan yang benar." Ucap Ayah Toni.
"Siap Yah, Viko berjanji akan menjaga Lara dan tidak akan menyakitinya. Lagi pula Lara adalah wanita yang sangat Viko cintai dan sayangi." ucap Viko sambil menatap lara.
"Baguslah kalau begitu." Ucap Ayah Toni.
"Terima kasih iya Nak Viko. Semoga kalian berdua berjodoh sampai maut memisahkan." ucap Ibu Lena.
"Aamiin." ucap Viko dan Lara bersamaan.
"Ya sudah Bu, Ayah, Lara dan Viko harus ke kamar dulu untuk membereskan Pakaian Lara dulu untuk dibawa ke jakarta. Lagian sore Lara dan Mas Viko akan berangkat ke jakartanya." Ucap Lara.
"Iya silahkan Nak." Jawab Ibu Lena.
Lalu mereka pun berjalan ke kamar untuk membereskan baju bajunya ke dalam koper.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
dengerin nasehat orang tua, viko....
2022-03-15
0
enungdedy
terlalu berbelit2...bnyak percakapan yg bgtu tdk penting mnrut saya
maaf y thor
tpi ttep lanjutlahh
2022-02-11
1