Malam ini hujan telah reda, dan Calya masih duduk menghadap jendela. Namun, kali ini dia tak lagi mengingat tentang Dirga. Kepulangan Praba di tengah hujan deras tadilah yang kini menggelitik pikirannya.
Calya mengambil gawainya, mencari kontak Praba dan mulai mengirimkan pesan whatsapp.
[Pak ....]
Terkirim, centang dua abu-abu. Hingga beberapa menit Calya tak jua mendapat balasan.
Calya mulai gelisah. Entah mengapa perasaannya mulai tak tenang. Setelah berpikir sejenak, ia pun bergegas keluar dari rumahnya, menuju rumah Praba.
Sesampai di depan pintu, tangannya segera mengetuk. Namun tak jua ada jawaban. Rasa penasaran mendorong Calya untuk mencoba membuka pintu.
Ceklek. Pintu terbuka. Calya melangkahkan kaki memasuki rumah Praba. Di dalam tampak sepi, bahkan hingga ia memasuki dapur.
'Di mana dia?' gumam Calya dalam hati.
Calya melihat pintu kamar sedikit terbuka. Mulanya ada keragu-raguan di benaknya untuk melihat ke dalam kamar itu. Namun, rasa cemas yang membuatnya tak tenang akhirnya mendorong langkahnya perlahan menuju kamar itu.
Perlahan didorongnya pintu. Setelah melihat ke dalam, Calya tersentak. Praba sedang terbaring di tempat tidur.
Calya mencoba mendekat. Dilihatnya wajah Praba yang tampak pucat. Hati Calya mulai curiga bila Praba sedang tak baik-baik saja. Sesaat kemudian punggung tangannya sudah menyentuh dahi Praba.
"Astaga! Panas sekali ...." desis Calya pelan.
Dengan cepat Calya berlari keluar kamar, menuju ke dapur. Mengambil wadah dan mengisinya dengan air hangat. Namun, karena bingung mencari kain untuk mengompres di rumah Praba, Calya segera berlari ke rumahnya untuk mengambil sapu tangan miliknya. Juga minyak gosok dan beberapa butir bawang merah.
Setelah kembali berada di kamar Praba, wanita itu pun segera mengompres dahi Praba. Calya menduga bila Praba mengalami demam akibat kehujanan tadi.
Sesaat kemudian Calya pergi ke dapur untuk memarut bawang merah yang dibawanya tadi. Lalu menyimpannya ke dalam mangkuk yang kemudian dilumuri dengan minyak gosok.
Calya telah kembali ke dalam kamar dan mulai melumuri badan Praba dengan ramuan yang dibuatnya tadi. Setelahnya Calya kembali merapikan pakaiaan Praba dan kini duduk di samping tempat tidur pria itu.
Beberapa menit sekali, Calya mengganti kompresan di kepala Praba sembari sesekali memeriksa suhu tubuhnya dengan punggung tangannya.
Malam semakin larut, namun suhu tubuh Praba tak jua menurun. Rasa kantuk mulai menerjang mata Calya, namun sekuat tenaga berusaha dilawannya. Dia merasa harus tetap bangun untuk memastikan air kompresan berganti di dahi Praba.
Hingga setelah melewati sepertiga malam, pertahanan Calya akhirnya runtuh juga. Kepalanya telah terhuyung di tepi tempat tidur Praba dengan posisi masih duduk di kursinya.
***
Sinar matahari pagi menyusup masuk melalui celah-celah ventilasi kamar itu. Praba yang dapat merasakan hangatnya bias cahaya itu perlahan membuka matanya. Seketika dia terkejut saat merasakan ada orang lain di sekitarnya.
Begitu hendak bangun, sapu tangan kompresan yang ada di dahinya pun terjatuh. Praba seketika teringat akan hal yang dialaminya kemarin. Saat ia pergi untuk membeli hadiah ulang tahun untuk Calya, hujan deras tiba-tiba turun. Karena merasa perlu untuk segera pulang menyiapkan kejutan ulang tahun untuk Calya, ia pun menerobos derasnya air yang jatuh dari langit itu.
Namun, saat sampai rumah kepalanya terasa berat. Setelah berganti pakaian, tubuhnya mulai menggigil. Praba merasa perlu berbaring sejenak. Akan tetapi tanpa disadarinya, ia baru terbangun di pagi ini dengan suhu tubuh yang sudah kembali normal.
Dan Praba pun menyadari bila wanita yang sedang tertidur itu adalah Calya. Selain itu, ia juga menyadari bila wanita itu berada di kamarnya semalaman dan mengompresnya serta membalur tubuhnya dengan minyak bercampur dengan bawang merah. Praba melihat mangkuk berisi ramuan itu di meja. Pun ia meyakinkan diri dengan mencium aroma tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Mela Rosmela
bahagiakan calya ya praba..
2020-07-26
1
Sri Kartini
lekas sehat praba kasihan calya biar tak merasa sendiri
2020-04-10
0