Setelah berpamitan dengan Pak Broto, Bu Broto serta Mirna, Haira dan Dirga memasuki ruang check-in bandara dan kemudian menuju ruang tunggu. Hingga akhirnya beberapa menit kemudian panggilan untuk naik pesawat membuat mereka kembali beranjak memasuki kabin pesawat.
Aura kebahagiaan tak pernah luput dari wajah Haira. Tak hentinya lengannya mengapit di lengan Dirga. Pernikahan dan bulan madu ini masih seperti mimpi baginya. Kini dia telah meraih status istri dari pria yang dicintainya itu, meskipun pria itu telah memberi gelar istri pada wanita lain.
Dalam bulan madu ini Haira berharap untuk benar-benar memiliki Dirga, buka hanya status tetapi juga raganya.
Setelah dua jam perjalanan, pesawat yang membawa mereka akhirnya mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali. Setelah keluar dari bandara, mereka mengambil taksi menuju hotel berbintang yang sudah dipesan untuk mereka.
Kini mereka sudah memasuki kamar hotel yang berada di tepi pantai itu. Haira membuka jendela dan menghampiri balkon. Semilir embusan angin menerpa wajahnya.
"Dir, coba ke sini," seru Haira pada Dirga yang sedang membuka koper.
"Ada apa?" tanya Dirga setelah berada di balkon.
"Indah ya," desis Haira.
"Hem ...." gumam Dirga.
Sejenak kemudian Haira merapat ke tubuh Dirga. Namun, pria itu mencoba mengelak.
"Aku mandi dulu ya, Ra," ujarnya sembari berbalik menuju kamar mandi.
Haira yang ditinggal hanya tersenyum. Batinnya berseru, 'Aku harus sabar, dia pasti akan kudapatkan.'
***
Menyadari suaminya tak pulang lagi hari ini, Calya memilih duduk di tepi jendela kamarnya memandang butir-butir hujan yang sedang jatuh dengan derasnya. Berharap hujan dapat mengguyur hatinya yang sedang terbakar. Menghanyutkan kesedihan dan amarahnya.
Dalam deburan gemericik air yang tumpah dari cakrawala itu, Calya seolah meratapi nasibnya. Mengapa kisah buruk selalu mengiringi langkah hidupnya.
Dahulu ketika kuliah Calya memiliki seorang kekasih yang sangat dicintai. Raindra namanya. Atas dasar perjuangan meraih mimpi yang sama, kisah cinta mereka pernah terjalin begitu indah selama empat tahun. Setelah lulus kuliah, Calya bekerja di sebuah perusahaan swasta. Namun, Raindra tak jua mendapat pekerjaan yang layak hingga setahun lamanya.
Sesungguhnya Calya tak pernah mempersoalkan hal itu. Bila saatnya tiba, Calya yakin bila Raindra akan mendapatkan pekerjaan yang didinginkannya. Jalan perjuangan saat kuliah telah mereka rintis bersama, jadi Calya pastilah akan tetap setia menemani Raindra menyusuri jalan perjuangan meniti karir.
Namun tidak begitu bagi Raindra. Rasa malu pada Calya dan keluarganya membuatnya mengambil keputusan. Meninggalkan Calya tanpa kata perpisahan. Mengadu nasib ke kota lain. Setahun Calya menunggu dan mencari Raindra dengan hasil yang nihil. Raindra tak jua kembali atau sekadar memberi kabar.
Hingga akhirnya Calya bertemu dengan Dirga saat ditugaskan di kota tempat Dirga mendapatkan penempatan pertamanya sebagai abdi negara. Perhatian dan ketulusan Dirga yang dirasakan oleh Calya akhirnya mampu membuatnya melupakan Raindra dan menerima pinangan Dirga.
Kini ... dua tahun sudah mereka bersanding sebagai suami istri. Tanpa pernah terpikir bahwa akhirnya status itu harus terbagi. Dirga kini memiliki dua wanita. Dua istri.
Brembembem ... brembembem ....
Lamunan Calya buyar saat mendengar suara erangan motor Praba memasuki halaman.
'Hujan-hujan begini dia dari mana?' Batin Calya bertanya-tanya.
Praba kini sudah memarkir motornya di teras dan masuk ke dalam rumah. Akan tetapi bunyi bersin Praba masih sempat terdengar oleh Calya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Mela Rosmela
aku benci dirga.. yg ga mampu berbuat apa"..
2020-07-26
1
Sri Kartini
kenapa dirga sama sx tidak memberi kabar carlya
2020-04-07
0