Ungkapan hati Irene

Dua hari kemudian jam menunjukan pukul 13.00.

Setelah makan siang dan sholat Dhuhur.

"Fatimah, mas berangkat jemput Iren ya...! kamu nggak apa-apa kan..?!" tanya Satya saat mereka berjalan menuju pintu keluar rumah.

"Nggak apa-apa mas, hati-hati ya mas dan salam buat Iren dan semuanya." jawab Fatimah.

Satya pun mengecup kening Fatimah. Dan Fatimah mencium punggung tangan Satya.

"Iya...! Assalamu' Alaikum..!" pamit Satya saat sudah masuk dalam mobilnya.

"Wa'alaikumsalam Warrohmatullahi wa barokatuh...!!" jawab Fatimah yang menatap kepergian suaminya sampai menghilang dari pandangannya.

"Hati wanita mana yang tak sakit hatinya, bila tahu suaminya akan menjemput calon istri keduanya. Aku harus kuat, ini demi suamiku dan juga pernikahan kami. Ya Allah, semoga jalan yang hamba tempuh ini benar adanya, Aamiin ya Robbal alaamiin...!" kata dalam hati Fatimah yang tak terasa keluar butir-butir kristal bening di pelupuk matanya.

Setelah menghapus air mata dan menarik nafas serta mengeluarkannya pelan-pelan, Fatimah segera masuk ke dalam rumah.

Sementara itu di dalam mobil, Satya pandangan matanya menerawang jauh ke luar jendela mobilnya.

"Ya Allah, semoga jalan yang hamba tempuh ini tidak akan ada yang tersakiti. Dan ini jalan yang terbaik untuk kami, Aamiin ya Robbal alaamiin..!!" kata dalam hati Satya.

"Pak Satya...! pak Satya tidak apa-apa?" tanya sopir mas Satya yang khawatir dengan keadaan majikannya.

"Tidak apa-apa, Sobri..!!" jawab Satya pada sopirnya yang bernama Sobri itu, seorang pemuda yang sebetulnya tak kalah tampan dengan mas Satya dan juga pintar. Hanya saja dia tidak lulus sekolah SMA karena biaya.

Sobri sebelumnya bekerja di bengkel langganan keluarga Sanjaya. Jadi Dia sudah kenal dengan semua keluarga Sanjaya kecuali Irene dan keluarganya.

"Aku minta kamu merahasiakan tentang kecelakaan dan semua hal tentang keluarga Iren dari kedua orang tuaku dan kakek-nenekku..! kamu mengerti kan..?!" pinta Satya.

"Lho memangnya kenapa Pak..?" tanya Sobri yang masih mengemudi.

"Karena keluargaku tak menyukai Iren, sejak mereka tahu kalau Iren menyukaiku." jelas Satya.

"Iya Pak saya mengerti...!!" jawab Sobri.

"Kamu sudah hafalkan jalannya?" tanya Satya sambil memposisikan dirinya untuk rileks.

"Iya pak..!" jawab Sobri yang masih mengemudi.

"Baguslah, saya akan tidur sebentar...!!" kata mas Satya yang kemudian memejamkan matanya.

Sobri menoleh dan tersenyum melihat majikannya tertidur pulas.

"Irene..! seandainya tidak ada kecelakaan ini, kita tidak akan bertemu. Walaupun dalam keadaan bersedih, kamu tetap cantik...! Aku yang menabrak suami kamu, kenapa kamu tidak menikah denganku saja? malah dengan pak Satya yang jelas sudah beristri..!! aku juga nggak kalah ganteng dengan pak Satya? apa karena aku seorang Sopir? lagi pula kamu kan anak pembantu..! bisa di katakan anak bekas pembantu. Apa jangan-jangan kamu cewek matre ya..?" kata dalam hati Sobri.

Tak di sangka Sobri menaruh hati pada Irene . Dan semua tak menyadarinya.

Tiga jam kemudian, mereka sudah sampai di depan rumah Irene.

Terlihat banyak tetangga yang membantu acara tujuh hari meninggalnya Wahyudi.

"Assalamu'alaikum...!!" salam Satya saat sudah berada di depan pintu rumah Irene.

"Wa'alaikumsalam..!!" jawab salah satu tetangga Irene.

"Oh masnya..! Mbak Iren ada di dalam mas..! sebentar saya panggilkan...!!" kata tetanggaku kedua.

Satya mengangguk dan tersenyum. Sedangkan Sobri sudah berbaur dengan warga lainnya.

"Iren.. Bu Rena..! mas yang dari kota sudah datang..!!" seru tetangga kedua ku itu waktu masuk ke dapur.

Mendengar hal itu, Irene segera menemui Satya.

"Eh, mas Satya..! mas Satya mau makan dan minum..?" tanya Irene saat menghampiri Satya.

"Tidak, tadi sudah .akan di rumah. Aku ingin bicara dengan kamu dan Rena sebentar..!!" Pinta Satya.

"Ohw ya, sebaiknya di kamar saja mas..! sebentar saya panggilkan bue..!" balas Irene.

Satya pun masuk ke kamar Irene dan di ikuti Irene dan ibu Irene.

Saat berada di kamar Irene, Satya tertegun sejenak. Di edarkan ya pandangannya ke seluruh ruangan.

Selain piagam dan medali, terdapat foto-foto kebersamaannya bersama Irene saat masih sekolah dulu.

"Ada apa nak Satya..?" tanya Rena yang membangunkan lamunan Satya.

"Oh..! Duduk dulu Bue...!" pinta Satya yang kemudian membantu Rena duduk di tepi ranjang dan Satya duduk di depan Rena.

Sedangkan Irene,. duduk di kursi samping meja yang dekat dengan ranjang.

"Bue, besok kita tidak jadi menemui papa dan mama ku. Kita langsung ke kota B, ke rumahku. Nanti kita langsung menemui Istriku. Biar Fatimah nanti yang menjelaskan, yang intinya Fatimah merestui pernikahan keduaku." jelas Satya.

Mendengar hal itu, Irene dan Ibunya saling pandang.

"Kenapa tidak menemui tuan Sanjaya?" tanya Irene penasaran.

"Mbok..! papa masih tak merestui jika nanti aku menikah dengan status sosial yang tak sama dengan kami..!" jelas Satya.

"Kalau begitu, terserah kalian saja, inikan yang menjalani kalian, bue hanya memberi restu kalian saja." kata Rena yang memang berharap sejak dulu Satya menikah dengan Irene, agar Sanjaya tak menggodanya.

"Mungkin seandainya Bapak masih ada, tak mungkin akan begini..! Pasti beliau akan melarang pernikahan kalian. Bue khawatir akan nasib si jabang bayi, karena selama ini, kami hanya mengandalkan nafkah dari Almarhum nak Wahyudi...!" jelas Rena

"iya bue...!!" jawab Satya dan Irene kompak.

"Kalau sudah tidak ada yang di bicarakan lagi bue masih ada urusan, Nak Satya kalau mau apa-apa tinggal bilang ya..! jangan sungkan...!!" kata Bue sambil menepuk paha Satya dan kemudian berdiri dan melangkah ke luar kamar.

Irene pun ikut keluar kamar, karena mengingat status mereka yang belum menikah. Tak baik hanya berdua di dalam kamar.

Namun tiba-tiba Satya memanggilnya.

"Iren..!!"

" Eh..Iya mas..!" jawab Iren dan dia membalikkan badannya..

"Kenapa banyak foto-foto kita di sini? Apa Wahyudi semasa hidupnya tidak marah?" tanya Satya yang masih mengamati foto-foto itu.

"Kamu perlu tahu mas, aku menyukaimu lebih dari sekedar suka. Aku ngefans sama kamu melebihi ngefans ku sama Steven Willian dan Arya Saloka. Aku mencintaimu bukan karena mas Satya anak tuan Sanjaya maupun karena mas Satya seorang konglomerat..! bukan itu mas..!" jelas Iren, yang kemudian menarik nafasnya panjang dan membuangnya pelan-pelan.

" Aku mencintaimu karena aku ingin mas Satya jadi Imam ku, suamiku yang akan membimbingku ke surganya Allah. Suamiku yang menjadi ayah dari anak-anakku nanti..! Kenapa Iren seperti ini? karena Iren tahu siapa mas Satya, yang sejak kecil kita selalu bersama dan mas Satya selalu membantuku saat aku susah, menghiburku saat aku sedang bersedih" lanjut Iren

"Dan Wahyudi tahu akan hal itu, dan dia ingin sekali menemuimu.Entah apa maksudnya, mungkin dia ingin menamparmu mas..!!?" jelas Irene dan dia berjalan menuju pintu kamar, dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iren..!!"

Satya terdiam dan memandangi Irene sampai keluar dari kamar.

...~¥~...

...Bantu dukung novel JADIKAN AKU YANG KEDUA dengan memberi Like/ komen/ fav/ rate5/ gift maupun Vote-nya ya.....

...Mampir juga di novelku sebelumnya ya.....

...*GADIS TIGA KARAKTER...

...*CINTA UNTUK YULIA...

...*SI OYEN PACARKU BUKAN MANUSIA...

...*HITAM BUKAN HITAM HIDUPNYA...

...Terima kasih....

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

lanjut tetap semangat ya

2022-10-31

0

Rohinem

Rohinem

ke surganya Allah kok minta di kawinin suaminya orang, gk masuk akal thor, itu sama aj nyakitin hati wanita lain.

2022-10-01

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

ca ela iren...

2022-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Kabar Duka
2 Masih Berduka
3 Awal Jumpa dengan Wahyudi
4 Sepulang dari pemakaman
5 Flashback Masa SMA
6 Satya sang Penolong
7 Satya yang dilema
8 Setelah peringatan Tiga Hari
9 Satya Sampai Rumah
10 Restu Fatimah
11 Ungkapan hati Irene
12 Persiapan Menuju Kota
13 Dari Hati ke Hati
14 Dari Hati ke Hati ll
15 Irene Ingin Kerja
16 Khilaf
17 Ngidam
18 Aldo lagi... Aldo lagi
19 Wahyu Arkatama Sanjaya
20 Malam Pertama,Puasa lagi..?
21 Syukuran
22 Satu Atap Dua Cinta
23 Fatimah check Up
24 Cinta Terlarang Sobri
25 Cinta Terlarang Sobri ll
26 Melawan Sobri
27 Isbat Nikah Satya dan Irene
28 Liburan Berempat
29 Tragedi di teras atas Ruko
30 Selamat jalan Mama
31 Selamat jalan ibu
32 Wahyuda Menggoda Irene
33 Belajar Mengaji
34 Belajar Mengaji ll
35 Kondisi Fatimah
36 Irene Kecelakaan
37 Irene Tak Bisa Melihat
38 Irene Tak Bisa Melihat ll
39 Tipu Muslihat Falan
40 Nenek lampir dan kakek Gerandong
41 Saran Dari Fatimah
42 Kedatangan Dokter Andre
43 Kedatangan Dokter Andre
44 Kemelut di Rumah Kakek Toro
45 Janji Irene
46 Kembali Berduka
47 Irene bisa Melihat Kembali
48 Habiskan malam di kamar
49 Menagih janji
50 Rencana Satya dan Irene
51 Bubur Jagung dan Buah Markisa
52 Lagu Favorit
53 Mengungkap Tabir Rahasia
54 Mengungkap Tabir Rahasia ll
55 Buah Dari Kesabaran
56 Pengumuman
57 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Kabar Duka
2
Masih Berduka
3
Awal Jumpa dengan Wahyudi
4
Sepulang dari pemakaman
5
Flashback Masa SMA
6
Satya sang Penolong
7
Satya yang dilema
8
Setelah peringatan Tiga Hari
9
Satya Sampai Rumah
10
Restu Fatimah
11
Ungkapan hati Irene
12
Persiapan Menuju Kota
13
Dari Hati ke Hati
14
Dari Hati ke Hati ll
15
Irene Ingin Kerja
16
Khilaf
17
Ngidam
18
Aldo lagi... Aldo lagi
19
Wahyu Arkatama Sanjaya
20
Malam Pertama,Puasa lagi..?
21
Syukuran
22
Satu Atap Dua Cinta
23
Fatimah check Up
24
Cinta Terlarang Sobri
25
Cinta Terlarang Sobri ll
26
Melawan Sobri
27
Isbat Nikah Satya dan Irene
28
Liburan Berempat
29
Tragedi di teras atas Ruko
30
Selamat jalan Mama
31
Selamat jalan ibu
32
Wahyuda Menggoda Irene
33
Belajar Mengaji
34
Belajar Mengaji ll
35
Kondisi Fatimah
36
Irene Kecelakaan
37
Irene Tak Bisa Melihat
38
Irene Tak Bisa Melihat ll
39
Tipu Muslihat Falan
40
Nenek lampir dan kakek Gerandong
41
Saran Dari Fatimah
42
Kedatangan Dokter Andre
43
Kedatangan Dokter Andre
44
Kemelut di Rumah Kakek Toro
45
Janji Irene
46
Kembali Berduka
47
Irene bisa Melihat Kembali
48
Habiskan malam di kamar
49
Menagih janji
50
Rencana Satya dan Irene
51
Bubur Jagung dan Buah Markisa
52
Lagu Favorit
53
Mengungkap Tabir Rahasia
54
Mengungkap Tabir Rahasia ll
55
Buah Dari Kesabaran
56
Pengumuman
57
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!