"Apa dokter..? jadi suami ku meninggal...?" tanya irene yang ingin kejelasan yang pasti.
"Iya...! pasien Wahyudi telah meninggal dunia." kata dokter itu sekali lagi.
Mendengar itu, kepala Irene mendadak pusing dan semua ruangan tiba-tiba gelap gulita.
Saat Irene membuka mata, dia berada di sebuah ruangan bertembok putih dan berlampu terang.dengan jam dinding dan televisi yang berukuran 21 inc, menembel di dinding depan hadapannya.
"Aku dimana?" tanya Irene lirih.
"Irene kamu sudah siuman?" tanya seorang laki-laki yang Irene kenal.
"Mas Satya..!" panggil Irene setelah mengingat nama orang di hadapannya itu.
Laki-laki berparas tampan dengan wajah asli Indonesia percampuran Sunda dan Jawa yang berkulit putih dengan rambut cepak.
"Irene...! sekali lagi aku minta maaf, aku akan bertanggung jawab untuk semuanya. Aku mohon maafkan aku..!!" ucap Satya dengan wajah sendu dan berkaca-kaca.
"Betulkah mas Satya mau bertanggung untuk semuanya?" tanya irene memastikan keputusan lelaki di hadapannya itu.
"Iya dan akan aku kabulkan semua permintaanmu" kata mas Satya yang merasa amat bersalah dan memegang tangan Irene.
"Mungkin inilah kesempatanku..!!" kata dalam hati Irene.
"Benarkah mas Satya mau mengabulkan apa pun permintaanku?" tanyaku sambil menatap wajah mas Satya yang tetap membuat jantungku serasa mau berhenti.
"Tentu saja, apakah itu?" tanya mas Satya penasaran.
"Irene ingin selain mas Satya mencukupi finansial dan selalu ada untukku saat masa kehamilanku ini, Iren ingin mas Satya menjadi suamiku setelah bayiku lahir..!" pintaku yang sungguh berharap.
"Aapa..? berarti aku harus menikahimu setelah kamu melahirkan?" tanya mas Satya memastikan.
"Iya...! Bagaimana mas?" jawab dan tanyaku balik.
"Bagaimana dengan Fatimah? apa kamu mau jadi Istri keduaku?" tanya Satya.
"Aku mau, asalkan bukan nikah kontrak maupun nikah siri...!!" pintaku, yang membuat mas Satya sedikit terkejut.
"Bolehkan aku diskusikan sama Fatimah lebih dulu?" tanya Satya yang sedikit ragu-ragu.
"Iya, kan waktunya sampai anakku lahir.Satu lagi mas..! kalau Fatimah tidak setuju aku jadi istri keduamu..!! Bila kamu tak menikahi aku, ceraikanlah Fatimah..!! Bagaimana..?" kataku dan sekalian bertanya.
"Kau ini...!!!" seru Satya yang geram.
"Maaf mas inilah kesempatanku untuk membalas sakit hatiku. Aku tak peduli orang menganggapku pelakor, nyatanya akulah yang lebih dulu mencintai mas Satya dari pada Fatimah..!!"kata Irene dalam hati.
"Jika kondisimu sudah lebih baik, ayo kita urus jenazah suamimu..!!" seru Satya yang mengalihkan pembicaraan..
"Oiya.. aku sudah lebih baik." kata Irene yang kemudian turun dari tempat tidur dan Satya mengurus semuanya.
Mas Satya meminta memandikan dan mengkafani jenazah Wahyudi di lakukan di rumah sakit.
Karena meninggalnya Wahyudi karena kecelakaan dengan keadaan yang tidak utuh seperti semula.
Dan Irene pulang dengan naik mobil Satya, duduk di belakang bersama Satya.
Saat dalam perjalanan pulang itu, pandangan Irene menerawang jauh ke luar jendela mobil.
Satya yang melihat keadaanku pun seakan selalu menyalahkan dirinya sendiri, walaupun sebenarnya bukan murni kesalahan dia. Tapi sopir pribadinya yang terlalu ceroboh,
Sopir barunya ini bernama Sobri adalah sopir yang ke ke tiga kalinya sejak Bapaknya Irene meninggal.
Baginya tak ada sopir yang sehandal pas Ilyas suami Rena.
Sesampainya di rumah, telah terpasang kajang atau atap yang biasa di pakai untuk setiap hajatan warga dan bendera kuning.
Kursi-kursi kumpulan warga pun tertata rapi dan terlihat para pelayat yang duduk-duduk di kursi dan mereka langsung berdiri saat rombongan Irene dan Satya sudah datang.
Terlihat Ibunya Irene dan kedua mertua Irene serta saudara kembar suami Irene Wahyuda yang pulang dari kuliah, sibuk menyalami warga yang berta' ziah.
Irene segera di peluk Rena dan Irene pun menangis sejadi-jadinya menumpahkan semua rasa yang ada dalam hatinya.
"Kamu yang sabar ya, mungkin ini sudah suratan dari yang diatas untuk kita. Jaga bayimu, jangan terlalu banyak pikiran dan kecapekan.." nasehat Rena untuk Irene.
"Nggih bu.."( ya Bu) jawab Irene
"Bi Rena...!!" mas Satya yang memanggil dan langsung memeluk Rena dengan erat, rindu dan keluh kesahnya tertumpah ruah begitu saja.
Rena mengusap kepala bagian belakang mas Satya, seolah rasa rindu dan sedihnya tertumpah begitu saja.
Satya yang masa kecilnya tumbuh bersama Irene itu, seolah Rena bertemu kembali dengan putranya yang telah dia tinggal.
Irene pun menceritakan kalau sopir Satya yang menabrak Wahyudi suami
nya.
Dan Rena pun memakluminya.
Namun ada yang tidak terima saat mendengar hal itu, tiba-tiba saja..
"Bugh..!!"
Satu pukulan tepat mengenai wajah Satya.
"Kau dan sopirmu pembunuh..,!
...~¥~...
Mohon maaf baru sempat Up.
...Bantu dukung novel JADIKAN AKU YANG KEDUA dengan memberi Like/ komen/ fav/ rate5/ gift maupun Vote-nya ya.....
...Terima kasih....
...Bersambung...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Fiwanaka
pasti keluarga nya Wahyudi tu yg mukul
2022-10-19
0
Fiwanaka
Tapi jodoh itu di tangan Tuhan Irene 🤭
2022-10-19
0
Putri Minwa
mantap thor lanjut
2022-10-14
0