Hari ini sengaja Jasmine ijin tidak masuk sekolah agar bisa datang ke kantor perusahaan pak Adam. Untung saja sejak semalam kedua orangtua Maya sedang pergi ke rumah nenek Maya karena kesehatannya sedang menurun, tapi mereka tidak mengajak Maya ikut karena tak ingin mengganggu sekolah anaknya itu. Sedang ijin ke sekolah sudah diurus oleh tante Fira. Pagi itu sengaja tante Fira langsung menjemput Jasmine dengan menyuruh sopir suaminya untuk mengantarnya langsung ke butik.
Sesampainya di sana ternyata tante Fira sudah menunggunya dengan segala persiapannya. Tanpa menunggu lama tante Fira pun kembali memoles wajah Jasmine namun kali ini ia juga menyuruh gadis itu untuk mengamati dan belajar agar dapat berhias sendiri. Tak butuh waktu lama untuk merubah Jasmine terlihat dewasa karena tante Fira memilih menggunakan make up sederhana dan natural.
"Gimana Jess? Kamu suka?" tanya tante Fira memperlihatkan hasil karyanya.
"Iya tante... suka banget" jawab Jasmine menatap bayangannya di cermin.
"Tante juga tadi sudah merekam saat merias kamu agar kamu bisa belajar dan bisa merias wajah kamu sendiri jadi nanti ga perlu harus tante yang melakukannya untukmu" ujar tante Fira panjang lebar.
"Iya tante maaf kalau selama ini tante harus repot" jawab Jasmine.
"Bukan begitu maksud tante sayang... tante hanya ingin kamu ada persiapan jika sewaktu-waktu diperlukan" ungkap tante Fira.
"Iya tante ... Jasmine faham"
"Oh iya nanti kamu pakai taxi online ya..."
"Baik tante.."
"Satu hal lagi Jess, jangan sekali-kali kau berikan nomer hp kamu kepada pak Adam dan juga yang lainnya karena bisa saja mereka melacak identitas kamu melalui nomer itu" sambung tante Fira.
"Baik tante... mungkin sebaiknya aku silent aja hpku agar tak bersuara dan berdalih sedang rusak jika mereka menanyakannya" kata Jasmine menerangkan idenya pada tante Fira.
"Bagus Jess tante setuju" jawab tante Fira.
"Sepertinya taxi yang aku pesan udah datang tante... aku berangkat dulu ya" pamit Jasmine.
"Iya... hati-hati disana ya dan ingat semua yang sudah tante katakan" kata tante Fira mengingatkan.
"Iya tante..." jawab Jasmine sambil mencium punggung tangan tante Fira.
Kemudian ia pun keluar dari butik dan langsung masuk ke dalam taxi yang sudah menunggunya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam akhirnya Jasmine tiba di depan gedung kantor perusahaan pak Adam. Jasmine terpaku sebentar saat melihat betapa besar dan megahnya gedung perkantoran yang akan dimasukinya itu. Sesaat nyalinya medadak ciut.
"Apa bisa aku bekerja sesuai dengan standar mereka? Sedang aku cuma gadis 15 tahun tanpa pendidikan dan pengalaman kerja yang cukup" gumamnya dalam hati.
Terlintas di fikirannya mamanya yang kini sedang koma dan tante Fira yang berharap banyak padanya.
"Semangat Jasmine... kamu pasti bisa!" desahnya pelan lalu melangkah masuk ke dalam gedung yang bak raksasa yang hendak menelannya.
Sesampainya di dalam ia langsung menuju kearah reseosionis.
"Selamat pagi mbak... boleh tanya dimana ruang pak Adam?" tanyanya dengan sopan.
"Dengan siapa ya? Apa sudah membuat janji?". "Sudah mbak... ini dengan Jessica" terang Jasmine.
"Baik tunggu sebentar..."
Setelah menghubungi seseorang resepsionis itu pun mempersilahkan Jasmine untuk langsung pergi keruangan direktur setelah memberitahukan letak ruangan tersebut. Setelah mengucapkan terima kasih Jasmine pun melangkah menuju lift dan menekan tombol lantai ruangan yang ditujunya. Sesampainya dilantai yang dituju ia pun melangkah keluar dari lift dan mulai mencari ruang direktur. Saat itulah ia bertemu kembali dengan Nana yang ternyata juga berada di lantai tersebut. Dengan senang hati Nana pun mengantar keruangan pak Adam.
Setelah mengetuk sebentar terdengar suara pak Adam yang mempersilahkannya untuk masuk.
"Selamat pagi pak..." ucap Jasmine sambil melangkah masuk.
"Kau sudah datang?" ucap pak Adam tanpa kelihat kearah Jasmine.
Pria itu tampak sedang sibuk menatap layar laptopnya.
"Duduklah" sambungnya.
Jasmine pun duduk di kursi depan meja pak Adam. Tak lama pria itu pun mengalihkan perhatiannya dari laptop dan memandang kearah Jasmine.
"Begini sebentar lagi kamu akan diajak berkeliling oleh sekretaris saya untuk melihat kegiatan setiap karyawan di sini dengan demikian saya harap kamu bisa mengerjakan desain kamu dengan baik"
"Baik pak"
Tak lama masuk seseorang ke dalam yang ternyata adalah Nana. Kemudian pak Adam pun menyuruh Nana untuk menemani Jasmine. Setelah itu Nana dan Jasmine pun keluar dari ruangan pak Adam. Sambil di temani Nana, Jasmine berkeliling untuk menanyai beberapa karyawan dan sesekali ia mencatat dan sedikit menggambar pada buku yang di bawanya. Saat jam makan siang semua yang di butuhkannya pun sudah didapat.
"Mbak sepertinya semua informasi yang saya butuhkan sudah lengkap, apakah saya sudah bisa kembali ke butik?" tanya Jasmine pada Nana.
"Aku tanyakan dulu sama pak Adam ya" jawab Nana.
Jasmine pun mengangguk setuju. Kemudian Nana pun menghubungi pak Adam.
"Halo pak..."
"........"
"Iya pak"
"......"
"Baik pak" Nana pun mengakhiri panggilannya.
"Jess kata pak Adam beliau mau mengajakmu makan siang sebelum kau pulang"
"Eumm... tapi mbak"
"Udah... ga pa-pa lagi pula kita kan belum makan siang .... lumayan..." ucap Nana sambil tersenyum.
"Jadi mbak Nana ikut?" tanya Jasmine memastikan.
"Iya tadi pak Adam udah bilang"
"Kalau begitu ga pa-pa deh aku ikut" sambung Jasmine.
Akhirnya Jasmine ikut makan siang bersama Nana dan pak Adam. Ketiganya makan di restoran dekat kantor pak Adam. Saat makan siang Nana mencoba untuk akrab dengan Jasmine namun gadis itu terlihat masih menjaga jarak. Hal ini tak luput dari perhatian pak Adam. Selesai makan siang Jasmine langsung pamit pada pak Adam dan Nana dengan alasan harus segera kembali ke butik.
"Pak Adam, mbak Nana kalau begitu saya permisi untuk kembali ke butik sebab sebentar lagi ada klien yang menunggu saya disana" ucap Jasmine memberi alasan.
"Lalu kamu pulang pakai apa Jess" tanya Nana.
"Saya naik taxi mbak"
"Taxi online?" tanya Nana lagi.
Jasmine menggelengkan kepalanya.
"Ga mbak ... soalnya hp saya rusak masih diservis jadi pakai taxi biasa"
"Jangan biar saya pesankan saja ya" tawar Nana.
"Makasih mbak udah ngerepotin"
"Ga kok Jess biasa aja" ujar Nana mulai mengetik di hpnya.
Pak Adam yang sedari tadi hanya memperhatikan akhirnya bicara.
"Batalin aja Na... biar dia saya antar bukankah setelah ini saya juga akan ketemu dengan klien dan tempat pertemuannya searah dengan butik bu Fira" kata pak Adam.
"Oh iya pak... anda benar kalau begitu baik pak saya tidak jadi pesan taxi"
"Tapi pak apa saya tidak merepotkan?" tanya Jasmine tak enak.
"Bukankah saya tadi sudah bilang jika arahnya sama... jadi sama sekali tidak merepotkan"
"Kalau begitu terima kasih pak" ucap Jasmine.
Pak Adam hanya mengangguk. Setelah itu keduanya pun pergi dengan menaiki mobil pak Adam. Ternyata pak Adam menyetir sendiri mobilnya sehingga Jasmine pun ikut duduk di depan.
"Sudah berapa lama kau bekerja di butik itu Jess?" tanya pak Adam.
"Eum... hampir dua tahun pak" kata Jasmine mengarang.
"Kau betah disana?"
"Iya pak ... bu Fira sangat baik pada saya begitu juga bu Tika ..." ucap Jasmine dengan mata yang mulai mengembun saat menyebut nama mamanya.
"Oh... " ucap pak Adam sambil melirik Jasmine sebentar.
Dapat dilihatnya jika wajah gadis yang ada disebelahnya itu sudah berubah murung.
"Apa kalian disana sangat dekat? Tampaknya kau sangat terpukul dengan kecelakaan yang menimpa kedua atasanmu itu" kata pak Adam.
"Iya pak... " jawab Jasmine sambil menundukkan kepalanya.
Ia sangat merindukan mamanya saat ini namun ia harus berusaha tegar.
"Maaf jika aku membuatmu jadi bersedih"
"Tidak apa-apa pak" ucap Jasmine sambil dengan cepat menghapus air mata yang sudah menggenang disudut matanya.
Gerakan tangan Jasmine menyeka air matanya masih dapat tertangkap oleh mata tajam pak Adam.
"Sepertinya hubungan gadis ini dengan atasannya itu sangat dekat" gumamnya dalam hati.
"Tapi kenapa ia memberikan data palsu pada mereka saat melamar kerja?" pikir pak Adam.
Tak lama mereka pun sampai di depan butik tante Fira.
"Terima kasih pak atas tumpangannya" ucap Jasmine sebelum dirinya keluar dari mobil.
"Iya sama-sama..." jawab pak Adam kemudian melajukan mobilnya meninggalkan butik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments