Rencana

Jasmine dan Maya sudah mulai masuk di sekolah baru mereka. Kegiatan orientasi yang diadakan oleh pihak sekolah pun diikuti keduanya dengan lancar. Jasmine pun sudah mulai ceria walau keadaan mamanya masih belum sadar. Tak di pungkiri hal ini terjadi karena dukungan orang-orang yang ada didekatnya yang selalu mendukungnya. Terutama Maya, bahkan keduanya kini sudah seperti saudara kembar yang kemana-mana selalu bersama. Jika ada Jasmine pasti disitu juga ada Maya begitu juga sebaliknya. Keduanya sangat kompak apalagi jika berhadapan dengan para siswa populer yang terkadang suka membully apalagi pada adik kelasnya.

Suatu hari saat jam istirahat tiba-tiba ponsel Jasmine berbunyi. Ternyata itu panggilan dari tante Fira yang mintanya datang ke butik sepulang sekolah. Jasmine yang penasaran dengan maksud tante Fira mengundangnya langsung setuju. Maka saat bel pulang berbunyi Jasmine dan Maya yang diantar oleh sopir pun langsung meluncur ke arah butik. Begitu mereka masuk terlihat Dara yang sedang sibuk membereskan beberapa gaun .

"Siang mbak Dara..." sapa keduanya yang membuat Dara sangat senang.

"Siang juga... wah udah lama kalian ga main kemari...mbak kangen lho..."

"Iya mbak... soalnya kami udah mulai masuk sekolah..." jelas Maya.

"Mbak, tante Firanya ada?" tanya Jasmine.

"Ada... kalian masuk aja langsung" sahut Dara sambil meneruskan pekerjaannya.

"Makasih mbak..."

"Sama-sama..."

Kemudian keduanya pun masuk keruangan tante Fira. Tante Fira ternyata sudah menunggu mereka.

"Tante sebenarnya ada apa memanggil Jasmine?" tanyanya.

"Begini nak... sebenarnya tante lagi bingung...kamu tahu kan saat kecelakaan kemarin itu kami sedang menemui investor yang tertarik menanamkan modalnya..." tante Fira menghembuskan nafasnya pelan.

"Namun karena kejadian kecelakaan itu kesepakatan kami tertunda. Dan rencananya mereka akan kemari untuk melihat langsung butik ini dan juga desain-desain yang sudah mama kamu buat, masalahnya karna mama kamu koma tante kesulitan menjelaskan rincian tiap disain mama kamu. Kamu tahu sendirikan kalau tante lebih fokus pada urusan penjualan dan sebagainya dan bukan desain." terangnya dengan nada frustasi.

"Karena itu tante mau minta bantuan kamu..." sambungnya.

"Lalu apa yang bisa Jasmine bantu tan?". "Selama ini kamu kan sering lihat mama kamu merancang dan bahkan juga sering merancang bersama jadi tante fikir kamu bisa membantu tante menerangkan rancangan mama kamu kepada para investor..."

"Tapi tante, Jasmine kan masih dibawah umur ... apa mereka akan percaya dengan kemampuan Jasmine? takutnya mereka malah tidak jadi menanamkan modalnya..." sahut Jasmine.

"Karena itu nanti kamu jangan jadi diri kamu... nanti tante akan make over kamu biar terlihat dewasa...dan bilang saja kalau kamu itu asisten mama kamu" kata tante Fira.

"Tapi tante..."

"Tolong Jasmine... jika mereka gagal menanamkan modal maka kita akan kesulitan membayar biaya rumah sakit mama kamu..."

Jasmine tertegun... memang tante Fira selama ini yang membayar biaya rumah sakit mamanya.

"Kamu jangan khawatir jika semua berjalan lancar kemungkinan kamu bertemu mereka cuma sekali ini saja. Dan bila ada pertemuan lagi semoga saat itu mama kamu sudah sadar dan bisa menghandel semua" kata tante Fira.

Maya yang sedari tapi mendengarkan pun akhirnya angkat bicara.

"Jess... sebaiknya kamu setujui aja usul tante Fira, toh kita tak merugikan siapa-siapa kamu kan cuma menerangkan rancangan mama kamu ..."

"Hmmm iya juga... baiklah tante, lalu kapan kita akan menemui mereka?"

"Nanti jam 4 sore..."

"Hah.. tante kok mendadak banget?"

"Tante juga baru dapat kabar tadi pagi dan saat itu kan kamu masih disekolah ... jadi tante berusaha memundurkan pertemuan yang semula mereka minta saat jam makan siang tante undur nanti jam 4" terang tante Fira.

"Tapi tante bagaimana persiapan untuk Jasmine?" tanya Maya yang jadi ikut panik. "Tenang ... soal make over serahkan sama tante...begini-begini tante juga jago untuk urusan make up." ujar tante Fira.

Akhirnya mereka pun bersiap-siap. Tante Fira langsung memoles wajah Jasmine, walaupun dirinya masih menggunakan kursi roda namun tak membuatnya kesulitan. Setelah berkutat selama setengah jam akhirnya selesai.

"Tarrraa..." ucapnya sambil memperlihatkan hasil kerjanya pada Maya.

Maya pun langsung pangling dengan penampilan baru Jasmine, mulutnya terbuka tak menyangka jika sahabatnya bisa berubah drastis.

"Ini coba kau lihat dicermin..." kata tante Fira memberikan sebuah cermin pada Jasmine. Dan seperti juga Maya ia tak dapat mengenali dirinya sendiri.

"Tante..." ucapnya tanpa berkedip.

"Bagaimana? kalian sekarang percayakan kalau tante bisa ...." kata tante Fira membanggakan hasil karyanya.

"Sekarang coba kamu keluar ... kita uji apa Dara bisa mengenalimu..." sambungnya sambil tersenyum jahil.

Lalu Jasmine pun keluar dari ruangan tante Fira dan berjalan kearah Dara yang baru saja melayani seorang pelanggan. Sedang tante Fira dan Maya memperhatikan dari belakang.

"Permisi mbak... bisa tunjukkan koleksi terbaru butik ini?" tanya Jasmine.

"Oh iya nona... silahkan ke sebelah sini..." jawab Dara sambil tersenyum ramah.

"Lihatlah... Dara sampai tidak bisa mengenalinya... padahal Jasmine masih memakai seragam dan juga kacamatanya itu..." bisik tante Fira pada Maya.

Maya pun hanya bisa mengangguk membenarkan. Setelah merasa cukup tante Fira dan Maya pun keluar dari tempat mereka tadi dan menghampiri Dara dan Jasmine yang sedang berpura-pura sebagai pembeli.

"Dara... ". "Eh bu Fira ..."

"Kamu kenal dia?" tanya tante Fira sambil menunjuk Jasmine.

"Tidak bu..." jawab Dara.

Beneran? coba diingat- ingat lagi..."

Dara pun memandang Jasmine dari atas sampai ke bawah namun terap tak dapat menginngatnya.

"Ini kan Jasmine mbak..." kata Maya sambil tertawa diikuti oleh tante Fira dan juga Jasmine.

Dara melongo memdengar ucapan Maya. Ia benar-benar tak mengenali gadis yang dihadapannya itu. Sebab ia terlihat lebih dewasa seperti berusia 20 an.

"Ah... kenapa aku tidak memperhatikan pakaian yang dikenakannya? seharusnya aku curiga saat melihatnya memakai seragam SMU" ucapnya setelah mengenali Jasmine.

"Betul kan ... bahkan Dara tak mengenalinya jika kau tidak membertahukan padanya..."

"Iya tante..." jawab Jasmine dan Maya bersamaan.

"Sekarang kita cari pakaian yang cocok untuk kamu Jasmine..." kata tante Fira.

Kemudian mereka pun sibuk mencari pakaian yang cocok untuk Jasmine begitu juga dengan sepatunya. Bahkan tante Fira sudah menyiapkan lensa kontak untuk dipakai Jasmine agar ia tak kesulitan saat membaca. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat dan sudah hampir waktunya para investor itu datang. Tante Fira sengaja mengundang mereka untuk datang langsung ke butik agar dapat melihat dengan langsung keadaan butiknya.

"Ra kamu sudah memesan makanan dan minuman untuk menjamu para investor itu?"

"Sudah bu... sebentar lagi juga datang"

"Bagus kita harus memberi kesan yang baik agar semuanya lancar..." ucap tante Fira yang diamini oleh semuanya.

"Jangan gugup Jasmine..." kata tante Fira saat melihat gadis itu gelisah.

"Iya Jess... semangat! ini demi butik dan juga mamamu..." sambung Maya sambil mengepalkan kedua tangannya keatas.

Jasmine pun tersenyum mencoba untuk menetralisir debaran di dadanya.

"Anggap saja ini seperti ujian lisan di sekolah..." tambah Maya berusaha menenangkan sahabatnya itu.

Pukul empat tepat rombongan investor tampak datang ke butik tante Fira. Walau mereka hanya empat orang namun ternyata direktur utama mereka juga ikut serta. Sebelum membahas kerjasama tante Fira sengaja mengajak mereka untuk melihat keadaan butik agar mereka tahu kwalitas produk serta pelayanan yang selama ini mereka berikan pada konsumen. Tampak sekali para calon investor sangat puas dengan apa yang mereka lihat.

Episodes
1 Anak Mama
2 Mimpi
3 Lulus
4 Kecelakaan
5 Rencana
6 Sandiwara
7 Sandiwara Berlanjut
8 Terlanjur
9 Hampir
10 Mulai Bekerja
11 Penasaran
12 Mama Tika Tahu
13 Rumit
14 Diawasi
15 Terkuak
16 Membuktikan
17 Galau
18 Teror
19 Pelajaran
20 Hampir
21 Akhirnya
22 Penculikan
23 Mulai Cinta
24 Kencan
25 Curhat
26 Menyamar
27 Sama
28 Ke Pantai
29 Perpisahan
30 Pernyataan
31 Celaka
32 Gadis Yang Berbeda
33 Mandiri
34 Kembali
35 Menghindar
36 Bertemu
37 Mendampingi
38 Terkuak
39 Patah Hati
40 Kebakaran
41 Hilang
42 Pengagum Rahasia
43 Bertahan
44 Pura-Pura
45 Mimpi Buruk
46 Rencana
47 Pembawa Pesan
48 Permintaan Tolong
49 Misi Penyelamatan
50 Akhir Penculikan
51 Berkumpul Kembali
52 Lamaran
53 Otw Nikah
54 Pernikahan
55 Waktu Berdua
56 Keluarga Kelam
57 Penyerangan
58 Selamat
59 Mencari Bantuan
60 Pembunuh
61 Kembali Pulang
62 Melarikan Diri
63 Ditangkap
64 Ingin Bertemu
65 Hamil
66 Bumil
67 Bertemu Untuk Memaafkan
68 Bertemu Rio
69 Kembali Bertemu
70 Pernikahan Maya
71 Penyesalan
72 Pengantin Baru
73 Berhenti Mengenang Masa Lalu
74 Melahirkan
75 Memilih Pergi
76 Hama
77 Salah Menggoda
78 Bibit Yang Buruk
79 Kemelut
80 Masih Memaksa
81 Permintaan Maaf
82 Sisi Gelap
83 Rencana
84 Dendam Lama
85 Balas Dendam
86 Tobat
87 Mengakui
88 Bima Tahu
89 Kasih Ibu
90 Dua Ibu
91 Berbagi
92 Menyesal
93 Kembali Hamil
94 Berubah
95 Kehidupan Baru
96 Bertemu lagi
97 Ungkapan Cinta
98 Armand
99 Bahagia
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Anak Mama
2
Mimpi
3
Lulus
4
Kecelakaan
5
Rencana
6
Sandiwara
7
Sandiwara Berlanjut
8
Terlanjur
9
Hampir
10
Mulai Bekerja
11
Penasaran
12
Mama Tika Tahu
13
Rumit
14
Diawasi
15
Terkuak
16
Membuktikan
17
Galau
18
Teror
19
Pelajaran
20
Hampir
21
Akhirnya
22
Penculikan
23
Mulai Cinta
24
Kencan
25
Curhat
26
Menyamar
27
Sama
28
Ke Pantai
29
Perpisahan
30
Pernyataan
31
Celaka
32
Gadis Yang Berbeda
33
Mandiri
34
Kembali
35
Menghindar
36
Bertemu
37
Mendampingi
38
Terkuak
39
Patah Hati
40
Kebakaran
41
Hilang
42
Pengagum Rahasia
43
Bertahan
44
Pura-Pura
45
Mimpi Buruk
46
Rencana
47
Pembawa Pesan
48
Permintaan Tolong
49
Misi Penyelamatan
50
Akhir Penculikan
51
Berkumpul Kembali
52
Lamaran
53
Otw Nikah
54
Pernikahan
55
Waktu Berdua
56
Keluarga Kelam
57
Penyerangan
58
Selamat
59
Mencari Bantuan
60
Pembunuh
61
Kembali Pulang
62
Melarikan Diri
63
Ditangkap
64
Ingin Bertemu
65
Hamil
66
Bumil
67
Bertemu Untuk Memaafkan
68
Bertemu Rio
69
Kembali Bertemu
70
Pernikahan Maya
71
Penyesalan
72
Pengantin Baru
73
Berhenti Mengenang Masa Lalu
74
Melahirkan
75
Memilih Pergi
76
Hama
77
Salah Menggoda
78
Bibit Yang Buruk
79
Kemelut
80
Masih Memaksa
81
Permintaan Maaf
82
Sisi Gelap
83
Rencana
84
Dendam Lama
85
Balas Dendam
86
Tobat
87
Mengakui
88
Bima Tahu
89
Kasih Ibu
90
Dua Ibu
91
Berbagi
92
Menyesal
93
Kembali Hamil
94
Berubah
95
Kehidupan Baru
96
Bertemu lagi
97
Ungkapan Cinta
98
Armand
99
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!