My Ustadzah, I Love You
Adhelia Putri, adalah gadis manis berusia 17 tahun.
Dia baru saja lulus SMA dan akan masuk ke perguruan tinggi.
Adhel adalah gadis yang nakal. Bahkan itu sudah terjadi sejak dia duduk di bangku SMA.
Dia sering bolos sekolah, bahkan sering pergi ke club malam bersama teman-temannya.
Ayahnya yang adalah seorang petinggi TNI sudah kehabisan cara untuk menasihati putri semata wayangnya tersebut, namun tetap saja tak ada perubahan.
Mungkin inilah salah satu resiko, ketika seorang anak kehilangan ibunya di usia yang masih sangat kecil. Sedangkan Ayahnya, lebih memilih untuk fokus dengan pekerjaan dan sama sekali tidak berniat untuk menikah lagi.
Itu semua dilakukan karena sang ayah masih sangat mencintai istrinya, meskipun istrinya telah lama tiada.
Lagipula, Adhelia tidak akan mengijinkan jika ayahnya sampai menikah lagi. Dia lebih memilih diasuh oleh neneknya, daripada harus memiliki ibu sambung.
Tentunya bukan tanpa alasan, mengingat label 'ibu sambung' biasanya digambarkan dengan sosok ibu yang kejam dan tidak berperasaan.
Sejak kecil Adhelia selalu dimanja. Dan itulah yang menyebabkan dia tumbuh menjadi gadis yang nakal.
Seperti yang terjadi hari ini, dan ini sudah kesekian kalinya.
Adhelia digiring oleh SATPOL PP bersama beberapa orang temannya saat sedang melakukan aksi balap liar.
"Adhel..Mau sampai kapan kamu seperti ini? Kamu sudah dewasa nak, harusnya kamu tahu mana yang baik dan buruk."
Omel ayahnya sesaat setelah mereka tiba dirumah.
"Ada apa ini Wan?"
Tanya nenek Adhelia yang baru saja keluar kamar karena mendengar suara ribut-ribut di ruang keluarga.
"Apa lagi bu, cucu kesayangan ibu. Dia mengulah lagi."
Ucap ayahnya.
Gadis itu hanya diam sambil memainkan ponselnya.
"Adhelia dengarkan ayah bicara!"
Hardik ayahnya.
Dengan santai Adhelia meletakkan ponselnya diatas meja.
"Kalau sudah seperti ini, ayah tidak ada jalan lain. Kamu akan segera ayah nikahkan!"
Ucap Ayahnya dengan geram.
"Apa maksud ayah?"
tanya Adhelia sambil berdiri dari posisinya.
"Kenapa, Kamu keberatan?"
"Jelas Adhel keberatan yah! Adhel masih muda, baru lulus SMA dan ayah justru mau menikahkan Adhel?"
protes Adhelia.
"Lalu kamu mau apa, hah? Mau jadi apa? setiap hari kamu hanya kelayapan, bergaul dengan anak-anak nakal. Bikin malu keluarga!"
"Adhel gak mau yah.. Adhel gak mau dijodohkan dan menikah dengan orang yang Adhel gak cinta!"
"Persetan dengan cinta! Ayah dan almarhumah ibumu dulu juga dijodohkan, buktinya sampai detik ini ayah masih setia kepada ibu kamu."
"Tapi yah.."
"Keputusan ayah sudah bulat. Ayah akan membekukan semua rekening kamu untuk sementara waktu, dan ayah akan segera mencarikan calon suami untuk kamu."
"Ayah egois!"
Adhelia berlari kekamarnya.
"Astaghfirullah.. Ya Allah, ampuni hamba yang tidak mampu mendidik anak hamba.. Sayang, Mas harus bagaimana?"
gumam ayah Adhelia sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Assalamualaikum"
Terdengar sapaan dari luar rumah.
"Waalaikumsalam"
Jawab Ayah Adhelia, lalu berjalan menuju pintu.
"Malam pak, maaf mengganggu. Saya hanya ingin menyampaikan ini.."
Seorang Lelaki muda berusia 23 tahun menyerahkan sebuah surat undangan kepada ayah Adhelia.
Lelaki itu menggunakan baju koko berwarna cream, dengan celana cingkrang berwarna hitam dan kopiah.
"Maaf, tapi kamu siapa? Sepertinya saya tidak pernah melihatmu didaerah ini.."
Tanya Ayah Adhelia.
"Saya Zaki pak, saya memang baru pindah ke daerah ini sore tadi. Kebetulan saya baru pulang dari masjid dan melintasi rumah bapak. sekalian saya mau menyampaikan undangan untuk acara syukuran, sekaligus silaturahmi dirumah saya besok malam setelah isya."
Jawab lelaki tersebut
"Oh, iya saya sudah dengar. Jadi kamu yang menempati rumah disamping rumah pak Bahar?"
tanya ayah Adhelia memastikan.
"Iya, betul pak. Mulai sekarang kita akan jadi tetangga, saya harap kita bisa menjadi tetangga yang rukun ya pak.."
"Ya, kamu benar. Oh iya, Saya Dermawan. Kamu jangan sungkan ya, kalau nanti ada apa-apa kamu bisa meminta bantuan kami semua yang ada disini."
Ujar Ayah Adhelia sambil menjabat tangan Zaki.
"Alhamdulillah, terimakasih pak. Kalau begitu saya pamit dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam"
Jawab Pak Dermawan sambil menatap punggung pria yang bertubuh atletis itu.
"Sepertinya dia lelaki yang baik."
Gumam Pak Dermawan sambil menutup pintu.
"Siapa Wan?"
tanya nenek Adhelia yang masih duduk diruang keluarga.
"Tetangga baru bu, nyampein undangan ini. Besok malam ada acara syukuran dirumahnya."
jawab Pak Dermawan.
☆☆☆☆☆
Keesokan harinya, Adhelia sudah bersiap untuk pergi.
"Adhel, mau kemana?"
tanya neneknya.
"Adhel mau main kerumah teman nek."
jawab Adhelia datar.
"Jangan, nanti ayah kamu marah lagi. Kamu dirumah aja ya sama nenek. lagipula sebentar lagi ayah kamu pulang."
"Tapi teman-teman Adhel udah nungguin Adhel nek."
Gerutu Adhelia.
Neneknya menghela napas panjang.
"Nek, bagi duit dong."
Adhelia berusaha membujuk neneknya, karena semua rekeningnya sudah dibekukan oleh ayahnya pagi tadi.
"Adhel, nenek gak punya uang. Kan untuk dipakai belanja dan gaji ART."
Jawab nenek Adhelia.
"Alah, nenek pelit!"
Bentak Adhelia yang kemudian pergi begitu saja.
"Bu, Adhel mana?"
Tanya ayah Adhelia yang baru saja pulang kerja.
"Adhel pergi, katanya mau main kerumah temannya."
"Ibu ijinkan dia pergi?"
"Mau bagaimana lagi, kamu tahu sendiri kan perangai anak kamu itu. nakalnya diluar kendali."
jawab nenek Adhelia.
Pak Dermawan hanya bisa mendengus kesal.
Sementara itu ditempat lain...
Adhelia sedang berkumpul bersama teman-temannya disebuah diskotik.
Adhelia memang tidak pernah meminum alkohol, dia hanya ingin menikmati hiruk pikuk dan kebisingan ditempat ini saja.
"Dhel, nih orange juice pesanan kamu."
Salah satu teman lelaki Adhelia meletakkan segelas orange juice di meja tepat dihadapan Adhelia.
"Thank you.."
jawab Adhelia sambil tersenyum sumringah.
"Adhel, kamu itu aneh deh. Pergi ke tempat seperti ini, tapi minumnya masih aja orange juice. Kayak anak TK tau gak."
Ledek temannya.
"Hehehe.. Sorry guys. Lagian kalian kan tau sendiri ayahku gimana.. Kalo sampe aku minum, bisa-bisa besok aku digantung kaki di kepala kepala di kaki."
jawab Adhelia sambil tertawa sumringah.
"Yaudah nih minuman favorit kamu nih, habiskan."
Temannya memberikan gelas orange juice dan Adhelia segera meminumnya.
Sedangkan teman disampingnya, meminum segelas vodka.
Tak lama kemudian, Adhelia merasa kepalanya sedikit pusing. Pandangannya mulai berkunang-kunang.
"Rick, Balik yuk. Sumpah ini kok kepalaku rasanya berat banget."
Namun belum sempat berdiri, Adhelia sudah tidak sadarkan diri dan menjatuhkan kepala di atas meja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
farah69
sepertinya tetanggaku jodohku ya
2022-01-23
0
Mutia Kim🍑
Astaga, apa adhelia di kasi obat tidur di minumannya? semoga ada yg membantu adhel😔
2022-01-22
0
Qanita-syahida
Pak Gunawan sudah menjadi contoh yang baik buat Adhel, dia setia meskipin ditinggalkan istrinya. Adhel adalah gambaran gadis yang kekurangan kasih sayang Ibu .
2022-01-22
0