Perlahan Zaki mengangkat tubuh Adhelia, dan membaringkannya di ranjang.
Setelah itu dia membersihkan diri dan melaksanakan sholat tahajud.
Usai melaksanakan sholat tahajud, Zaki menghempaskan tubuhnya di sofa.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Adhelia?
Kenapa dia sangat takut padaku, dan siapa Ricky?
Apa yang pernah terjadi diantara mereka sampai Adhelia terlihat begitu trauma?
Kenapa dia terlihat sangat frustasi?
Semua pertanyaan tentang Adhelia membuat Zaki tak bisa terlelap.
Akhirnya dia memutuskan untuk membaca ayat suci Al-Qur'an sambil menunggu subuh.
Adzan subuh telah berkumandang.
Zaki duduk ditepi ranjang dan perlahan membangunkan Adhelia.
"Dhel, bangun. Udah subuh."
Adhelia menggeliat sejenak, kemudian membuka matanya.
Wajah Zaki hanya berjarak beberapa senti darinya, hingga membuatnya terkejut.
"Kamu mau ngapain?"
Pekik Adhelia.
"Alhamdulillah, pagi istriku. Yuk subuh dulu."
sapa Zaki sambil tersenyum.
Adhelia menatap Zaki dengan tajam, kemudian membalikkan badan tanpa mengatakan apapun.
Astaghfirullah..Ya Allah, semoga hamba bisa bersabar menghadapi istri hamba.
Batin Zaki.
Tak kehabisan akal, Zaki mengusap pucuk kepala Adhelia.
"Sholat dulu, habis itu baru tidur lagi."
Ucap Zaki.
"Jangan pegang-pegang!"
Jawab Adhelia sambil menepis tangan Zaki.
"Em, jadi gak mau bangun nih? Oke.."
Zaki berbaring disamping Adhelia kemudian memeluk pinggangnya dari belakang.
Adhelia yang terkejut spontan langsung bangkit dari ranjang.
"Kamu udah gila ya?"
Sorot mata Adhelia tampak sangat kesal.
"Nah, gitu dong.. Karena kamu udah bangun, sekalian gih mandi. Jangan lupa wudhu, terus sholat."
Ujar Zaki sambil tersenyum jahil.
"Dasar mesum!"
Gerutu Adhelia yang kemudian masuk kekamar mandi.
Zaki hanya tersenyum melihat punggung istrinya yang menghilang dibalik pintu.
Adhelia memulai ritual paginya dengan mengguyurkan air ditubuhnya.
Dingin, tapi menyegarkan.
Selesai mandi Adhelia tampak bingung mencari handuk.
Astagaaa.. matilah aku. Pake lupa bawa handuk segala lagi.
Batin Adhelia.
Dia meraih ember pakaian kotor tempat dia meletakkan pakaian yang dia pakai sebelumnya, namun pakaian itu juga sudah basah terkena cipratan air pada saat Adhelia mandi tadi.
Ya salam.. Apes bener ya.
Adhelia membuka sedikit pintu kamar mandi, kemudian mengintip ke sekeliling kamar.
Zaki masih duduk di ranjang sambil membaca Al-Qur'an.
Ya udah deh, tunggu dia pergi aja. Eh, tapi tunggu. Bukannya udah terlambat kalo dia mau ke masjid?
Alah, bodo amat lah. Yang penting aku akan tunggu dia keluar. Gak mungkinlah aku keluar dalam keadaan begini didepannya, yang ada aku bakal diterkam
Batin Adhelia.
"Dhel, kamu belum selesai?"
Tanya Zaki.
Adhelia tidak menjawab. Atau lebih tepatnya, dia malas berbicara dengan Zaki.
"Dhel..Buruan yuk, biar kita sholat jamaah."
Zaki mengetuk pintu.
Lagi-lagi Adhelia tidak menjawab, dia justru membuat mimik-mimik wajah mengejek dari dalam kamar mandi.
"Dhel, kamu baik-baik aja?"
Zaki mulai panik karena tidak ada suara sama sekali.
"Kalo kamu gak jawab juga, aku dobrak nih."
"Dont you dare!"
Pekik Adhelia dari dalam kamar mandi.
"Kalo kamu mau sholat, ya sholat aja sendiri. Gak perlu ngajak-ngajak."
jawab Adhelia sinis.
"Adhelia, sholat berjamaah itu lebih utama dan lebih besar pahalanya daripada sholat sendiri."
ujar Zaki.
Adhelia mendengus kesal.
"Oh, jadi gak mau keluar nih? Atau perlu aku dobrak pintunya?"
"Awas ya kalo berani. Aku bakal teriak!"
Ancam Adhelia.
"Kamu mau teriakin apa? Toh kita udah sah."
Jawab Zaki enteng.
Adhelia mendengus kesal.
"Ambilkan handuk."
Ucapnya
"Dhel, kamu bilang sesuatu?"
Tanya Zaki dengan wajah polosnya.
"Tolong ambilkan handuk."
tegas Adhelia.
"Adhelia, kamu bicara dengan siapa?"
Zaki mulai jahil.
"Ya sama kamulah, masak iya sama tembok!"
Gerutu Adhelia.
"Oh, kamu ngomong sama aku. Ya maaf, aku kira kamu ngomong sama tembok."
jawab Zaki enteng.
"Yaudah mana handuknya?"
"em, oke. Aku bakal ambilkan handuknya. tapi ada satu syarat."
"Astaga.. ngambilin handuk aja pake syarat?"
"Kalo gak mau yasudah.."
jawab Zaki enteng.
"Yaudah deh, apa syaratnya?"
"Simple kok. Aku cuma minta mulai sekarang kamu panggil aku 'mas Zaki'."
"Idih, lebay banget sih. Ogah!"
Jawab Adhelia dengan ketus.
"Yakin nih nolak? Yaudah, kamu bisa tetap didalam sampai besok."
Ujar Zaki.
Sumpah ya ini orang ngeselin banget. Mimpi apa coba punya suami modal begini. Ganteng sih ganteng, tapi kelakuannya ngeselin.
Batin Adhelia sambil menggigit bibir.
"Aku hitung sampai tiga ya.
Satu.
Dua."
"Oke..Oke. Mas Zaki, tolong ambilkan handuk dong."
Akhirnya Adhelia mengalah, karena dia sudah merasa sangat kedinginan.
"Masih kurang lembut."
jawab Zaki sambil tersenyum jahil.
"Mas Zaki, tolong ambilkan Adhel handuk dong."
Ucap Adhelia dengan nada yang dibuat sedikit manja.
"Masya Allah.. Yasudah, sebentar mas ambilkan."
Adhelia baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kamu boleh keluar dulu gak? Aku mau ganti baju."
Zaki meliriknya sekilas sambil tersenyum.
"Mas Zaki, tolong keluar sebentar. Adhel mau ganti baju."
ujar Adhel masih dengan nada yang dibuat manja.
Zaki tersenyum geli melihat wajah kesal Adhelia saat mengatakannya.
Yasudah, cepat ganti baju setelah itu kita sholat subuh berjamaah.
Kemudian Zaki keluar dari kamar.
Tak lama kemudian Zaki kembali, dan melihat Adhelia sedang membaca novel di sofa.
"Sudah wudhu?"
Tanya Zaki.
Adhelia hanya mengangguk tanpa melihat Zaki.
Zaki meraih mukenah Adhelia, kemudian meletakkannya di pangkuan Adhelia.
"Pakai."
Ucapnya.
Adhelia menepis mukenah tersebut.
"Kalo kamu nolak, aku terkam kamu."
Ucap Zaki.
Adhelia melotot, kemudian dengan terpaksa menggunakan mukenahnya.
Akhirnya, mereka menjalankan ibadah sholat subuh berjamaah pertama kali sebagai pasangan suami istri.
Meskipun Adhelia melaksanakannya secara terpaksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
SoVay
santuiy sekali suamiknya
2022-01-24
0
SoVay
keberuntungan buat zaki
2022-01-24
0
Akhwat Qalbi
jgn terlalu galak adel nnti bucin loch
2021-12-02
0