"Kenapa saya pak?"
Tanya Zaki.
"Karena saya yakin, kamu bisa menjaga dan membimbing Adhelia."
"Apakah bapak sudah yakin dengan keputusan bapak? Saya, hanya pemuda biasa pak. Tentu tidak sebanding dengan keluarga bapak."
"Saya sangat yakin. Bukankah kemarin kamu sendiri yang menyampaikan saat tausiyah, Allah tidak pernah membedakan status sosial hambaNya. yang membedakan kita, hanyalah kadar keimanan kita pada Allah."
"Bapak benar. Kalau begitu, apakah putri bapak juga sudah bersedia?"
tanya Zaki.
Pak Dermawan terdiam sejenak.
"Dia harus bersedia. Karena saya melakukan ini semua untuk kebaikannya. Mungkin sekarang dia belum menyadarinya, tapi suatu hari nanti dia pasti mengerti."
"Sebaiknya bapak bicarakan hal ini kepada putri bapak terlebih dulu. Jika memang putri bapak sudah bersedia, baru bapak temui saya lagi."
Jawab Zaki.
"Nak Zaki sendiri bagaimana, apakah bersedia menikahi putri saya?"
Pak Dermawan mencoba memastikan.
"Saya akan mempersiapkan diri saya, sambil menunggu kesediaan putri bapak."
jawab Zaki sambil tersenyum.
"Kenapa ayah mengambil keputusan sepihak?
Kenapa ayah gak tanya dulu Adhel bersedia atau gak?"
Adhelia tampak murka saat mendengar apa yang disampaikan oleh ayahnya.
"Adhel.. Dengarkan ayah. semua yang ayah lakukan adalah untuk kebaikan kamu. tolong mengertilah nak. Zaki itu pemuda yang baik, dia soleh dan Insyaa Allah bertanggung jawab. Ayah yakin kamu akan bahagia jika menikah dengan lelaki soleh sepertinya."
"Bagaimana Adhel bisa bahagia dengan orang yang bahkan Adhel belum pernah kenal sebelumnya yah?
Apa ayah yakin dia pemuda baik-baik?
Apa ayah juga sudah mengenalnya dengan baik?"
"Adhelia.. Kamu harus ingat pesan ayah ini. Lelaki yang soleh, jika dia mencintai kamu maka dia akan memuliakanmu. Jika dia tidak mencintai kamu, dia juga akan tetap memuliakan kamu dan bersikap adil padamu. Dan ayah yakin Zaki adalah pemuda yang soleh."
"Adhelia.. Nenek setuju dengan keputusan ayah kamu.
Biar bagaimanapun juga ini untuk masa depan kamu juga sayang. Semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Begitu juga dengan ayah kamu."
Nenek berusaha menjadi penengah.
"Ayah..Tolong jangan melakukan ini ayah. Adhel mohon. Adhel janji Adhel akan berubah, Adhel akan mengikuti perintah ayah. Tapi tolong, jangan paksa Adhel menikah dengan orang yang tidak Adhel cintai."
Adhelia mulai menangis.
"Keputusan ayah sudah bulat Adhel, Kamu akan segera menikah dengan Zaki."
"Ayah benar-benar kejam.. Ayah jahat!!"
Adhelia berlari menuju kamarnya.
"Wan.. Bicaralah baik-baik dengan putrimu. Dia masih terlalu muda, tentu dia akan sulit menerima keputusan ini."
Ujar Nenek Adhelia.
"Aku sudah mencobanya bu.. Ibu lihat sendiri kan, dia justru bertingkah seperti anak kecil."
"Wan.. Kamu lupa?
Dulu kamu juga keras kepala seperti putrimu. Kamu bahkan sanggup tidak makan selama berhari-hari hanya untuk menolak perjodohan kamu dengan almarhumah Aisyah."
"Ya, Tapi itu kan sebelum ibu memaksaku menemuinya."
Jawab Ayah Adhelia.
"Kalau begitu kenapa kamu tidak melakukannya?
Pertemukan mereka, setidaknya ijinkan mereka saling mengenal."
"Tapi Bu.."
"Wan, percaya sama ibu. Jika memang mereka berjodoh, biarkan Allah yang mempersatukan mereka.
Bukankah Kamu dulu berubah pikiran setelah bertemu dengan Aisyah?"
Pak Dermawan menghela napas.
Biar bagaimanapun, mungkin ibu benar.
Dulu, dia juga dijodohkan dengan almarhumah istrinya, Aisyah.
Dia mati-matian menolak perjodohan itu karena dia mencintai gadis lain.
Gadis yang dia tak pernah tahu siapa namanya, dan dimana tinggalnya.
Dia hanya bertemu gadis itu satu kali, saat di halte bis.
Dan sejak pertemuan pertama, dia sudah jatuh hati pada gadis itu.
Keesokan harinya, dia sengaja kembali ke halte bis yang sama hanya sekedar untuk melihat gadis itu.
Namun hari berganti bulan, sosok yang dia harapkan tak pernah dia temui.
Akhirnya dia melepaskan harapannya.
Dua bulan kemudian, dia mengikuti masa pelatihan untuk menjadi TNI.
Tahun demi tahun berganti, akhirnya dia telah mencapai cita-citanya sejak kecil : menjadi seorang tentara.
Namun bayangan wajah gadis misterius itu, tak pernah hilang dari ingatannya.
Dia berharap Allah memberikannya kesempatan satu kali saja, untuk bertemu dan mengungkapkan perasannya pada gadis yang telah mencuri hatinya itu.
Namun lagi-lagi dia harus menelan pil pahit, ketika sang ayah memaksanya menikahi putri dari sahabat karibnya.
Aisyah nama gadis itu.
Gadis yang tak pernah dia kenal sebelumnya, namun dia dipaksa untuk menikahi gadis itu.
Dia berontak, dia bahkan sampai harus dirawat di rumah sakit setelah tidak makan selama satu minggu.
Akhirnya ibunya menjadi penengah.
Ibunya membujuknya untuk menemui gadis itu terlebih dulu.
"Temuilah dia dulu wan, dia gadis yang baik. Dia bahkan setiap hari berkunjung kesini hanya untuk mengetahui kondisi kamu. Kalau memang nantinya kamu tetap menolak, ibu tidak akan memaksa."
Satu minggu setelah dia keluar dari rumah sakit, dia memutuskan untuk menemui gadis itu dirumahnya.
Tentu dia yakin dia tidak akan berubah pikiran, namun dia masih menghargai pendapat ibunya.
Akhirnya dia mengalah. Dia pergi bersama ayah dan ibunya, untuk mengunjungi kediaman sahabat karib ayahnya tersebut.
"Ini Aisyah, putri sulungku."
Seorang wanita berhijab sedang menyiapkan beberapa cangkir teh dan camilan di atas meja.
Dan saat mata mereka bertemu..
Degggg...
jantung Dermawan bergejolak.
gadis itu, diakah gadis yang aku cari selama bertahun-tahun?
Dermawan nyaris tak mempercayai apa yang dia lihat.
Ya, sosok gadis misterius yang dia impikan sejak bertahun-tahun lalu, kini gadis itu ada dihadapannya.
"Paman..Apakah dia Aisyah?"
Dermawan memberanikan diri untuk bertanya, sedangkan Aisyah telah menghilang dari pandangan.
"Ya, bukankah tadi sudah kukatakan? Dia Aisyah, putri sulungku. Dialah yang akan aku nikahkan denganmu."
jawab Ayah gadis tersebut.
"Kalau begitu, nikahkan kami secepatnya."
Semua orang yang ada diruangan tersebut terkejut tak percaya, ketika tiba-tiba Dermawan justru meminta segera dinikahkan dengan Aisyah.
Namun mereka tak tahu, jika sebenarnya Dermawan sudah sangat lama mencintai Aisyah.
Si gadis misterius yang dia temui di halte bus enam tahun silam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Akhwat Qalbi
mantap cerita nya
2021-11-27
0
Eka
kalo jodoh mah kagak pergi kemana ya thor
2020-06-05
4
Mily Milia
itulah jodoh gk pernah bisa ditebak,..
2020-04-05
8