Adhelia menangis sambil menatap pantulan wajahnya di cermin.
Bagaimana bisa dia bersikap setenang itu, setelah dia menghancurkan hidupku? Dia bahkan sama sekali tidak merasa bersalah. Dasar pria egois! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintai kamu, apalagi menerima kamu sebagai suami!
Batin Adhelia.
Dadanya terasa sesak, sangat ingin rasanya dia berteriak untuk melepaskan beban berat yang menyiksanya.
Dan tiba-tiba...
"Aaaaarrrrrrgggggghhhhhh...!!!!"
Adhelia berteriak sekuatnya sambil menghempaskan semua benda yang ada dihadapannya.
Semua perlengkapan make up yang tersusun rapi di meja rias jatuh berantakan di lantai.
Bahkan Adhelia tak lagi peduli meski teriakannya didengar oleh seisi rumah.
Dia hanya ingin meluapkan semua kekesalannya, tanpa peduli pada siapapun dan apapun.
Beberapa anggota keluarga yang mendengar suara teriakan dari kamar Adhelia terkejut.
Pak Dermawan bahkan langsung berlari menuju kamar putrinya, dan mendapati kamar itu sudah dalam keadaan yang sangat berantakan.
Adhelia merusak kamar yang telah susah payah didekorasi oleh aunty Fatimah dan aunty Humairah.
"Adhelia, apa yang terjadi dengan kamu?"
Pak Dermawan segera meraih tubuh putrinya.
Namun Adhelia yang sedang kalap justru semakin menjadi.
Dia berteriak dan menangis histeris, membuat semua orang kebingungan.
Bahkan Adhelia mencakar lengan ayahnya yang sedang memeluknya.
"Dimana suaminya?"
Tanya Grandpa.
"Sepertinya tadi dia masih di masjid."
Jawab suami aunty Fatimah.
"Biar aku yang susul."
Dengan sigap suami aunty Humairah berlari keluar rumah menuju masjid.
"Za, gawat Za. Istri kamu."
Uncle Harry berkata sambil terengah akibat kelelahan berlari.
Zaki yang sedang ber i'tikaf di masjid terkejut melihat kedatangan uncle Harry, terlebih saat uncle Harry mengatakan sesuatu yang gawat sedang terjadi.
"Adhel kenapa uncle?"
Tanya Zaki.
"Dia..Dia ngamuk besar, seperti orang kesurupan."
Ucap uncle Harry yang masih terengah.
"Astaghfirullah.. Yasudah, Zaki lihat Adhelia dulu uncle."
Kemudian Zaki berlari kembali kerumah, dan mendapati anggota keluarga yang sedang berusaha menenangkan Adhelia.
"Ya Allah Adhel. Kenapa kamu bisa jadi seperti ini nak."
Gumam Pak Dermawan.
Zaki langsung menarik tubuh Adhelia kedalam pelukannya, kemudian membacakan surah Al-Fatihah sambil mengusap ubun-ubun Adhelia.
Zaki meraih segelas air di atas nakas, kemudian meminumkan air tersebut pada Adhelia. Perlahan tubuh Adhelia melemah, dan akhirnya tak sadarkan diri.
Zaki membopong tubuh Adhelia dan membaringkannya diatas ranjang.
"Apa yang terjadi dengan Adhel Zaki?"
Tanya Pak Dermawan yang tampak sangat cemas.
"Adhel sepertinya syok berat. Dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa dia harus menikah diusia yang masih belia."
jawab Zaki yang tampak tenang.
"Ya Allah, wan. Gimana sekarang? Apakah Adhel akan baik-baik saja?"
Gumam Nenek Adhelia.
"Dia hanya butuh waktu. Aku yakin cepat atau lambat dia akan menerimanya."
jawab Pak Dermawan.
"Zaki, ayah harap kamu bisa bersabar menghadapi tingkah Adhelia nantinya. Tapi kalau memang dia sudah keterlaluan dan membelakangkan kamu sebagai suami, ayah mendukung kamu untuk bersikap tegas."
"Baik ayah."
jawab Zaki.
"Sepertinya Adhel sudah tenang, sebaiknya kita biarkan dia istirahat."
Ujar Grandpa.
Akhirnya satu persatu anggota keluarga meninggalkan kamar Adhelia, kecuali Pak Dermawan dan kedua aunty Adhelia.
Aunty Fatimah dan aunty Humairah sedang membereskan kamar yang sangat berantakan akibat ulah Adhelia. Sedangkan Pak Dermawan, tampak sedang bicara empat mata dengan menantunya.
"Ayah benar-benar tidak menyangka peristiwa yang terjadi malam ini. Adhelia belum pernah seperti ini sebelumnya."
Gumam Pak Dermawan.
"Ayah, Adhelia masih sangat muda. pikirannya masih labil. itulah yang membuat pikirannya menjadi serabut, hatinya tidak menentu. Ditambah lagi dia harus menikah di usia belia. Tapi Insya Allah, Zaki akan mencoba membimbing Adhel perlahan-lahan."
"Zaki, ayah percaya sama kamu. Tolong jaga dan bimbing Adhel."
Pak Dermawan menepuk pundak Zaki, kemudian keluar dari kamar Adhelia.
Pukul satu dini hari, Zaki terbangun dan melihat Adhelia meringkuk di sudut ruangan sambil menangis.
"Adhel, kamu baik-baik aja?"
Tanya Zaki sambil berusaha mendekati Adhelia.
"Jangan mendekat! Jangan mendekat!"
Tubuh Adhelia tampak bergetar. Dari raut wajahnya jelas terlihat dia sangat ketakutan.
"Adhelia?"
Zaki mengernyitkan kening.
"Jangan mendekat!"
Pekik Adhelia sambil menatap tajam ke arah Zaki.
"Astaghfirullah.. Adhelia, istighfar. Aku ini suami kamu. Kenapa kamu takut denganku? Aku tidak menyakitimu, aku bahkan tidak menyentuhmu."
Ucap Zaki.
"Jangan mendekat Ricky!!!"
Lagi-lagi Adhelia mulai kehilangan kendali.
"Ricky?"
Zaki tampak bingung. Dia tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi pada istrinya.
dan, siapa Ricky?
"Adhelia, ini aku Zaki. Zaki Mirza, suami kamu. Aku bukan Ricky."
Zaki mencoba membujuk Adhelia dan berusaha mendekatinya.
"Jangan Ricky. Kita kan teman. Kenapa kamu tega melakukan ini?"
Zaki semakin tidak mengerti.
Siapa Ricky? Kenapa Adhelia sepertinya sangat takut dengan orang bernama Ricky?
Ya Allah.. Apa sebenarnya yang sedang terjadi terhadap istri hamba.
Batin Zaki.
"Adhelia, aku bukan Ricky. Aku Zaki.. Tolong kamu lihat baik-baik. Aku suami kamu. Aku bukan Ricky."
Zaki masih mencoba meyakinkan Adhelia.
Dan saat Adhelia sedikit lengah, Zaki langsung menarik tangan Adhelia dan memeluknya erat.
"Adhelia, aku bukan Ricky. Aku Zaki. Aku suami kamu. Tolong jangan memusuhiku seperti ini. Aku tahu kamu belum menerimaku sebagai suami kamu, tapi tolong jangan menghindariku dengan cara seperti ini."
Bisik Zaki ditelinga Adhelia yang sedang berusaha berontak.
"Lepasin aku. Tolong lepasin."
Adhelia mulai merintih.
"ssstttt. Diamlah. Biarkan seperti ini. Aku tidak ingin menyakiti kamu. Aku hanya ingin melindungi kamu.
Tolong dengarkan aku. Aku bukan Ricky. Aku Zaki, suami kamu."
Kemudian Zaki melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Suaranya terdengar sangat merdu, dan perlahan membuat Adhelia merasa tenang. Tubuh Adhelia berhenti berontak, dan akhirnya dia tertidur di dalam dekapan Zaki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Sadiah
asyikkk banget punya suami kaya Zaky nenangin qulub (hati)
2022-11-14
0
SoVay
beruntung kamu adhelia
2022-01-24
0
Akhwat Qalbi
Zaki aku datang untukmu
2021-12-02
0