Adhelia menggeliat, merasa seseorang menyentuh dahinya.
Dan saat dia terbangun, wajah Zaki tepat berada didepan wajahnya.
Adhelia sangat terkejut, spontan langsung mendorong kasar tubuh Zaki.
"Ricky.. Apa yang kamu lakukan? Pergi Ricky.. Pergi!!"
Lagi-lagi Adhelia tampak kalap, sambil meracau tidak jelas.
Tak kalah terkejut, Zaki mendekati Adhelia yang tampak ketakutan.
"Adhelia, aku Zaki. Z-A-K-I. Aku bukan Ricky."
Ucap Zaki yang berusaha menenangkan Adhelia.
"Pergi! Pergi!"
Adhelia berteriak histeris.
Bahkan teriakannya mengagetkan seisi rumah.
Ya Allah.. Apa sebenarnya yang terjadi pada Adhelia?
Kenapa dia tampak sangat ketakutan setiap kali aku ada didekatnya?
Siapa Ricky sebenarnya?
Batin Zaki.
"Zaki, apa yang terjadi di dalam?"
Pak Dermawan sudah berada didepan pintu kamar mereka dengan anggota keluarga yang lain.
Zaki segera membuka pintu. Namun saat Zaki melepaskan pandangan dari Adhelia, gadis itu meraih sebilah gunting di atas meja riasnya.
"Pergi! Kalian semua pergi!!"
Adhelia tampak semakin beringas.
"Astaghfirullah Adhelia.. Kamu kenapa nak?"
Pak Dermawan dan anggota keluarga yang lain masuk kedalam kamar.
Adhelia semakin tersudut.
"Adhelia, ini grandpa. Kemarilah, jangan takut. Grandpa ada disini."
Grandpa yang juga tampak khawatir menenangkan Adhelia, namun tidak berhasil.
Akhirnya Zaki memberanikan diri mendekati Adhelia yang sedang mengacungkan sebilah gunting, kemudian menarik tangannya.
Adhelia mencoba berontak.
Gunting itu mengenai telapak tangan Zaki.
Mereka saling bergelut, hingga akhirnya Zaki berhasil mengunci Adhelia didalam pelukannya.
"Adhelia.. Tenanglah. Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin melindungimu. Aku janji, tidak akan ada yang menyakitimu."
Kemudian Zaki melantunkan ayat suci Al-Qur'an sambil mengusap ubun-ubun Adhelia, dan akhirnya Adhelia melunglai.
Zaki mengangkat tubuh Adhelia dan membaringkannya di atas ranjang, kemudian memberikan air putih kepadanya.
Adhelia sudah tampak tidur dengan tenang.
"Ya Allah Zaki, tangan kamu."
Aunty Fatimah tampak histeris melihat luka yang cukup dalam di telapak tangan Zaki.
Aunty Humairah tak tinggal diam, dia bergegas mengambil perlengkapan P3K dari dalam tas di kamarnya dan mengobati luka di telapak tangan Zaki.
Beruntunglah Aunty Humairah dulunya adalah seorang Dokter Bedah yang sudah terbiasa menangani pasien yang terluka.
"Ayah, ada yang mau Zaki tanyakan ke ayah."
Ucap Zaki setelah telapak tangannya dibebat perban.
"Soal apa?"
Tanya Pak Dermawan.
"Ini soal Adhelia, dan..."
Zaki tampak ragu ingin menanyakannya.
"Ada apa dengan Adhelia?"
Tanya Pak Dermawan.
Anggota keluarga lain tampaknya mengerti bahwa Zaki ingin bicara empat mata dengan ayah mertuanya, kemudian mereka kembali ke kamar masing-masing.
"Ayah, Siapa Ricky?"
Tanya Zaki dengan wajah serius.
"Ricky?"
Pak Dermawan tampak terkejut.
"Apakah anak kurang ajar itu mengganggu Adhelia lagi?"
Kali ini tampak sorot kemarahan di mata Pak Dermawan.
"Gak, bukan itu. Tapi..."
Kemudian Zaki menceritakan apa yang terjadi dengan Adhelia, sampai saat Adhelia berteriak histeris menyebut nama Ricky.
"Ayah, sekarang Adhel adalah istriku. Dan aku berhak untuk tahu apa sebenarnya yang terjadi kepadanya yang menyebabkan dia seperti ini.
Tolong katakan dengan jujur."
Pak Dermawan menghela napas dalam.
"Zaki, memang kamu harus tahu hal ini. Alasan kenapa ayah bersikeras segera menikahkan Adhelia.
Kamu tahu kan, Adhelia adalah gadis yang sangat badung. Dan kelakuannya semakin menjadi semenjak SMA.
Dia sering bolos sekolah, sering ikut balapan liar, nongkrong di club, bahkan mereka sudah berkali-kali ditangkap oleh satpol pp.
Ayah sudah kehabisan cara untuk menasehatinya."
"Ya, Zaki sudah tahu hal itu. Dan Zaki juga sudah bersedia untuk menggantikan tanggung jawab ayah, untuk membimbing Adhelia."
Jawab Zaki.
"Beberapa hari sebelum ayah memutuskan untuk menjodohkan Adhelia, ada peristiwa buruk yang menimpa Adhelia. Dia.."
Ayah tampak ragu meneruskan ceritanya.
"Dia kenapa ayah?"
Tanya Zaki yang tampak ingin tahu.
"Dia dijebak oleh temannya sendiri. Waktu itu, dia pergi ke club bersama temannya. Ayah tahu Adhelia tidak pernah menyentuh alkohol sedikitpun, dia hanya senang menikmati suasana dan kebisingan ditempat itu.
Tapi malam itu, temannya sengaja menjebaknya. Dengan memasukkan obat tidur ke dalam minumannya."
"Lalu apa yang terjadi?"
"Temannya membawa Adhelia ke sebuah hotel. Adhelia nyaris saja mengalami pelecehan. Dia nyaris di p*****a oleh temannya sendiri. Beruntunglah saat itu polisi memang sedang mengintai temannya yang adalah bandar sekaligus pemakai narkoba.
Polisi menciduk mereka di kamar hotel itu diwaktu yang tepat. Ayah gak bisa bayangkan, jika waktu itu polisi terlambat. Mungkin...."
Ayah tercekat, tak sanggup meneruskan ceritanya.
"Dan temannya itu, adalah Ricky?"
tanya Zaki memastikan.
Pak Dermawan mengangguk lemah.
"Ayah minta maaf Zaki, ayah tidak bermaksud membohongi kamu tentang ini semua. Ayah hanya.."
"Ayah, biar bagaimanapun sekarang Zaki adalah suami Adhel. Dan saat Zaki mengucapkan ijab qabul, Zaki sudah siap menerima segala resiko yang mungkin akan terjadi. Zaki sudah menerima Adhelia, dengan semua kekurangannya. Meskipun sampai saat ini Adhelia belum bisa menerima Zaki sebagai suaminya."
"Zaki, ayah tidak akan memaksa kamu. Setelah kamu mengetahui semua ini. Jika memang kamu ingin membatalkan.."
Sebelum Pak Dermawan menyelesaikan kalimatnya, Zaki langsung menyela.
"Demi Allah, Zaki sudah menerima Adhelia lahir dan batin. Dan Zaki siap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Adhelia ayah."
jawab Zaki mantap.
Pak Dermawan menatap Zaki dengan tatapan sendu.
"Zaki, ayah yakin ayah tidak salah memilih kamu sebagai menantu. Kamu adalah lelaki yang soleh, semua orangtua pasti mengidamkan menantu seperti kamu. Tapi, apakah kamu yakin kamu sudah membuat keputusan yang tepat? Apakah kamu yakin kamu tidak akan menyesalinya?"
Zaki menarik napas dalam.
"Ayah, Insyaa Allah Zaki tidak akan menyesalinya. Karena Adhelia adalah jawaban atas doa yang Zaki minta pada Allah."
jawab Zaki.
Jauh sebelum bertemu dengan Adhelia,
Diam-diam Zaki selalu meminta pada Allah untuk dipertemukan dengan jodoh terbaik.
Banyak wanita yang mencoba mendekatinya, namun tak sedikitpun hatinya tergerak.
Tapi sore itu, dia seperti telah mendapatkan jawaban atas doa-doanya.
Sejak pertama kali dia bertemu dengan Adhelia, entah bagaimana perasaan itu muncul begitu saja.
Hingga dia memberanikan diri, menyelipkan nama Adhelia disetiap sepertiga malamnya.
Dan akhirnya, Allah mengijabah doanya.
Allah menakdirkan Adhelia untuk menjadi kekasih halalnya.
Itulah yang membuatnya yakin untuk menerima permintaan Pak Dermawan, untuk menikahi putri semata wayangnya : Adhelia Putri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
🎯Pak Guru📝📶
LIKE
2020-08-30
0
Rika Istiana
Ga org tua aja yg pengen punya menantu seperti Zaki, tp semua wanita mengidamkan suami seperti Zaki, termasuk akyuuu... 😍🤭🤫
2020-07-19
2
𖣤᭄꧁🌸ⁿᵃᵉᵗᵗʸ—͟͟͞͞𖣘:
up ny jgn lma2 thor.. nnti ku like dan vote deh.. lanjut...
2020-04-05
4