NovelToon NovelToon

My Ustadzah, I Love You

01

Adhelia Putri, adalah gadis manis berusia 17 tahun.

Dia baru saja lulus SMA dan akan masuk ke perguruan tinggi.

Adhel adalah gadis yang nakal. Bahkan itu sudah terjadi sejak dia duduk di bangku SMA.

Dia sering bolos sekolah, bahkan sering pergi ke club malam bersama teman-temannya.

Ayahnya yang adalah seorang petinggi TNI sudah kehabisan cara untuk menasihati putri semata wayangnya tersebut, namun tetap saja tak ada perubahan.

Mungkin inilah salah satu resiko, ketika seorang anak kehilangan ibunya di usia yang masih sangat kecil. Sedangkan Ayahnya, lebih memilih untuk fokus dengan pekerjaan dan sama sekali tidak berniat untuk menikah lagi.

Itu semua dilakukan karena sang ayah masih sangat mencintai istrinya, meskipun istrinya telah lama tiada.

Lagipula, Adhelia tidak akan mengijinkan jika ayahnya sampai menikah lagi. Dia lebih memilih diasuh oleh neneknya, daripada harus memiliki ibu sambung.

Tentunya bukan tanpa alasan, mengingat label 'ibu sambung' biasanya digambarkan dengan sosok ibu yang kejam dan tidak berperasaan.

Sejak kecil Adhelia selalu dimanja. Dan itulah yang menyebabkan dia tumbuh menjadi gadis yang nakal.

Seperti yang terjadi hari ini, dan ini sudah kesekian kalinya.

Adhelia digiring oleh SATPOL PP bersama beberapa orang temannya saat sedang melakukan aksi balap liar.

"Adhel..Mau sampai kapan kamu seperti ini? Kamu sudah dewasa nak, harusnya kamu tahu mana yang baik dan buruk."

Omel ayahnya sesaat setelah mereka tiba dirumah.

"Ada apa ini Wan?"

Tanya nenek Adhelia yang baru saja keluar kamar karena mendengar suara ribut-ribut di ruang keluarga.

"Apa lagi bu, cucu kesayangan ibu. Dia mengulah lagi."

Ucap ayahnya.

Gadis itu hanya diam sambil memainkan ponselnya.

"Adhelia dengarkan ayah bicara!"

Hardik ayahnya.

Dengan santai Adhelia meletakkan ponselnya diatas meja.

"Kalau sudah seperti ini, ayah tidak ada jalan lain. Kamu akan segera ayah nikahkan!"

Ucap Ayahnya dengan geram.

"Apa maksud ayah?"

tanya Adhelia sambil berdiri dari posisinya.

"Kenapa, Kamu keberatan?"

"Jelas Adhel keberatan yah! Adhel masih muda, baru lulus SMA dan ayah justru mau menikahkan Adhel?"

protes Adhelia.

"Lalu kamu mau apa, hah? Mau jadi apa? setiap hari kamu hanya kelayapan, bergaul dengan anak-anak nakal. Bikin malu keluarga!"

"Adhel gak mau yah.. Adhel gak mau dijodohkan dan menikah dengan orang yang Adhel gak cinta!"

"Persetan dengan cinta! Ayah dan almarhumah ibumu dulu juga dijodohkan, buktinya sampai detik ini ayah masih setia kepada ibu kamu."

"Tapi yah.."

"Keputusan ayah sudah bulat. Ayah akan membekukan semua rekening kamu untuk sementara waktu, dan ayah akan segera mencarikan calon suami untuk kamu."

"Ayah egois!"

Adhelia berlari kekamarnya.

"Astaghfirullah.. Ya Allah, ampuni hamba yang tidak mampu mendidik anak hamba.. Sayang, Mas harus bagaimana?"

gumam ayah Adhelia sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Assalamualaikum"

Terdengar sapaan dari luar rumah.

"Waalaikumsalam"

Jawab Ayah Adhelia, lalu berjalan menuju pintu.

"Malam pak, maaf mengganggu. Saya hanya ingin menyampaikan ini.."

Seorang Lelaki muda berusia 23 tahun menyerahkan sebuah surat undangan kepada ayah Adhelia.

Lelaki itu menggunakan baju koko berwarna cream, dengan celana cingkrang berwarna hitam dan kopiah.

"Maaf, tapi kamu siapa? Sepertinya saya tidak pernah melihatmu didaerah ini.."

Tanya Ayah Adhelia.

"Saya Zaki pak, saya memang baru pindah ke daerah ini sore tadi. Kebetulan saya baru pulang dari masjid dan melintasi rumah bapak. sekalian saya mau menyampaikan undangan untuk acara syukuran, sekaligus silaturahmi dirumah saya besok malam setelah isya."

Jawab lelaki tersebut

"Oh, iya saya sudah dengar. Jadi kamu yang menempati rumah disamping rumah pak Bahar?"

tanya ayah Adhelia memastikan.

"Iya, betul pak. Mulai sekarang kita akan jadi tetangga, saya harap kita bisa menjadi tetangga yang rukun ya pak.."

"Ya, kamu benar. Oh iya, Saya Dermawan. Kamu jangan sungkan ya, kalau nanti ada apa-apa kamu bisa meminta bantuan kami semua yang ada disini."

Ujar Ayah Adhelia sambil menjabat tangan Zaki.

"Alhamdulillah, terimakasih pak. Kalau begitu saya pamit dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam"

Jawab Pak Dermawan sambil menatap punggung pria yang bertubuh atletis itu.

"Sepertinya dia lelaki yang baik."

Gumam Pak Dermawan sambil menutup pintu.

"Siapa Wan?"

tanya nenek Adhelia yang masih duduk diruang keluarga.

"Tetangga baru bu, nyampein undangan ini. Besok malam ada acara syukuran dirumahnya."

jawab Pak Dermawan.

☆☆☆☆☆

Keesokan harinya, Adhelia sudah bersiap untuk pergi.

"Adhel, mau kemana?"

tanya neneknya.

"Adhel mau main kerumah teman nek."

jawab Adhelia datar.

"Jangan, nanti ayah kamu marah lagi. Kamu dirumah aja ya sama nenek. lagipula sebentar lagi ayah kamu pulang."

"Tapi teman-teman Adhel udah nungguin Adhel nek."

Gerutu Adhelia.

Neneknya menghela napas panjang.

"Nek, bagi duit dong."

Adhelia berusaha membujuk neneknya, karena semua rekeningnya sudah dibekukan oleh ayahnya pagi tadi.

"Adhel, nenek gak punya uang. Kan untuk dipakai belanja dan gaji ART."

Jawab nenek Adhelia.

"Alah, nenek pelit!"

Bentak Adhelia yang kemudian pergi begitu saja.

"Bu, Adhel mana?"

Tanya ayah Adhelia yang baru saja pulang kerja.

"Adhel pergi, katanya mau main kerumah temannya."

"Ibu ijinkan dia pergi?"

"Mau bagaimana lagi, kamu tahu sendiri kan perangai anak kamu itu. nakalnya diluar kendali."

jawab nenek Adhelia.

Pak Dermawan hanya bisa mendengus kesal.

Sementara itu ditempat lain...

Adhelia sedang berkumpul bersama teman-temannya disebuah diskotik.

Adhelia memang tidak pernah meminum alkohol, dia hanya ingin menikmati hiruk pikuk dan kebisingan ditempat ini saja.

"Dhel, nih orange juice pesanan kamu."

Salah satu teman lelaki Adhelia meletakkan segelas orange juice di meja tepat dihadapan Adhelia.

"Thank you.."

jawab Adhelia sambil tersenyum sumringah.

"Adhel, kamu itu aneh deh. Pergi ke tempat seperti ini, tapi minumnya masih aja orange juice. Kayak anak TK tau gak."

Ledek temannya.

"Hehehe.. Sorry guys. Lagian kalian kan tau sendiri ayahku gimana.. Kalo sampe aku minum, bisa-bisa besok aku digantung kaki di kepala kepala di kaki."

jawab Adhelia sambil tertawa sumringah.

"Yaudah nih minuman favorit kamu nih, habiskan."

Temannya memberikan gelas orange juice dan Adhelia segera meminumnya.

Sedangkan teman disampingnya, meminum segelas vodka.

Tak lama kemudian, Adhelia merasa kepalanya sedikit pusing. Pandangannya mulai berkunang-kunang.

"Rick, Balik yuk. Sumpah ini kok kepalaku rasanya berat banget."

Namun belum sempat berdiri, Adhelia sudah tidak sadarkan diri dan menjatuhkan kepala di atas meja.

02

Adhelia mulai tersadar dan mendapati dirinya sedang berada di suatu ruangan (lebih tepatnya kamar) yang sepertinya adalah kamar hotel.

Adhelia berusaha mengingat kembali saat sebelum dia pingsan, terakhir kali dia ada disebuah club malam bersama Ricky salah satu teman lelakinya.

Adhelia mengusap pelipisnya karena kepalanya yang masih terasa pusing.

"Baru bangun princess?"

Suara seseorang mengagetkannya.

"Ricky?"

Adhelia mengernyitkan kening berusaha menatap dengan fokus.

"Malam ini kita akan habiskan malam panjang princess, dan aku pastikan kamu gak akan pernah melupakannya."

Ricky tersenyum dengan licik.

"Apa maksud kamu? Kita dimana sekarang?"

Adhelia mulai panik.

"Sssstttt... slow down baby, nikmatin aja malam ini."

Ujar Ricky.

Dan kali ini posisi Ricky duduk di sisi ranjang, mencoba menyentuh Adhelia.

"Ricky, kalo kamu berani ngelakuin hal aneh-aneh aku bakal teriak!"

Ancam Adhelia.

Namun Ricky hanya tersenyum sinis.

"Gak usah munafik Dhel.. cewe-cewe seperti kamu, itu semuanya sama. MU-RA-HAN."

Adhelia langsung menerjang Ricky yang mencoba mendekatinya.

Namun dengan kondisinya yang masih lemah, tentu saja terjangan itu dengan mudah ditangkis oleh Ricky.

Bahkan kali ini Ricky sudah mencengkeram pergelangan kakinya.

"Rick please Rick, jangan kayak gini.. Kita kan temenan, kenapa kamu setega ini.."

Adhelia mulai ketakutan.

"Temen? Tapi aku gak pernah menganggap kamu temen tuh."

Jawab Ricky dengan sinis.

Baru saja Ricky akan mendekati posisi Adhelia, tiba-tiba pintu menjeblak terbuka.

Dua orang staff hotel datang bersama tiga orang polisi langsung menghambur masuk kedalam ruangan menarik Ricky dan Adhelia yang masih tergeletak lemas.

"Pak.. tolong pak."

Gumam Adhelia.

"Tolong ceritakan, bagaimana kronologis kejadian hingga anda dijebak dikamar itu."

Pinta salah seorang polisi yang sedang menginterogasi Adhelia.

Saat ini mereka sudah berada di kantor polisi.

Selama diperjalanan Adhelia meracau mengatakan bahwa dia telah dijebak oleh Ricky dengan cara memasukkan sesuatu kedalam minumannya.

"Saya.. Saya tidak ingat kejadian persisnya pak, saya hanya ingat terakhir kali saya sedang bersama Ricky di sebuah club malam dan Ricky memberikan segelas orange juice kepada saya. Setelah itu saya benar-benar tidak ingat apapun, hingga akhirnya saya sadar dan ternyata saya sudah berada dikamar itu."

Meski masih merasa trauma, namun Adhelia berusaha menjelaskannya dengan tenang.

"Apakah ada saksi mata yang melihat kejadian saat itu?"

"Saya tidak tahu pak, karena saat kejadian hanya ada saya dan Ricky di bangku itu."

"Kami akan menyelidiki kasus ini, dan untuk sementara anda harus selalu siap jika sewaktu-waktu pihak kepolisian memanggil anda kembali."

Ujar polisi tersebut.

"Baik, terimakasih pak."

"Kalau begitu, tolong berikan kontak keluarga anda yang bisa dihubungi, agar segera menjemput anda disini."

"Hah? Kenapa harus ada keluarga pak? prosesnya udah selesai kan?"

"Tapi ini memang sudah menjadi prosedur, harus ada pihak keluarga yang memberi jaminan. Terlebih anda masih belia."

Jawab polisi tersebut.

Adhelia terdiam sejenak. Jika dia tidak memberikan kontak salah satu keluarganya, sudah pasti dia akan tetap ditahan disini. Tapi jika dia memberikan kontak ayahnya, dia tidak tahu entah akan seperti apa kemarahan ayahnya terhadapnya.

Belum lagi masalah sebelumnya mereda, kini dia justru membuat masalah yang lebih besar.

Namun pada akhirnya Adhelia tidak punya pilihan lain.

Dia memberikan nomor ponsel ayahnya.

Tentu dia telah menduga akan seperti apa reaksi ayahnya nanti, tapi dia akan meminta maaf bahkan bila perlu berlutut di kaki ayahnya.

Dia merasa percaya diri, bahwa ayahnya tidak akan tega memberikan hukuman padanya.

Saat menjemput Adhelia di kantor polisi, wajah Pak Dermawan terlihat menahan amarah.

Namun dia berusaha menahan, atau setidaknya dia tidak ingin terlihat seperti sosok ayah yang kejam.

Setibanya dirumah, Pak Dermawan juga tidak mengatakan apapun.

Beliau langsung masuk kedalam kamarnya, dan hal itu membuat Adhelia merasa canggung.

"Tumben ayah gak marah?"

Gumam Adhelia sambil menatap pintu kamar ayahnya yang sudah tertutup.

Namun Adhelia tidak menggubris, dan menganggap sepele kejadian hari itu hanya karena ayahnya tidak marah seperti biasa.

Keesokan paginya, Pak Dermawan juga tidak sarapan dirumah seperti biasa.

Dia sudah berangkat pagi-pagi sekali, bahkan sebelum Adhelia terbangun dari tidurnya.

"Ayah mana nek?"

tanya Adhelia di sela sarapannya.

Sama seperti Pak Dermawan, Nenek Adhelia juga tidak bicara apapun kepadanya pagi ini. Dan itu baru Adhelia sadari, saat Neneknya justru pergi begitu saja setelah dia bertanya.

"Ini orang dirumah pada kenapa sih? Masak iya cuma karena masalah tadi malam jadi pada diamin aku? Dalam kasus ini kan aku jelas-jelas gak salah, aku dijebak."

Gumam Adhelia.

Namun lagi-lagi dia tidak mengambil pusing hal tersebut.

"Liburan masih panjang, atm semua di blok, aku harus ngapain coba?"

Gerutu Adhelia sambil mondar mandir didalam kamarnya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, notifikasi pesan whatsapp dari Vina, temannya.

Vina : Dhel, nongki yukk.. Sumpah demi nenek tapasya, aku bosen banget nih dirumah.

Adhel : Kamu mau ngajakin nongki pake apa bhambhanggg.. atm aku semua udah di block sama ayah.

Vina : Hah? Kok bisa? Trus gimana?

Adhel : Ya mau gimana lagi, dengan sangat terpaksa aku harus #StayAtHome sampe jadwal perkuliahan dimulai.

Vina : Tapi jadwal kuliah kan masih lama Dhel.. dua bulan lagi loh. Yakin kamu sanggup diam dirumah selama itu?

---

"Dasar nenek sihir, kamu ngajak nongki juga biar ada yang bayarin kan."

Adhelia mendengus kesal sambil melempar ponselnya ke atas kasur.

03 Pengenalan Karakter

Assalamualaikum temen-temen..🤗🤗

Mohon dukungannya untuk karya ketigaku ya.

Kali ini aku akan membuat sebuah karya yang sedikit berbeda dari sebelumnya.

Insya Allah lebih fresh, dan lebih baik dari sebelumnya.

Adhelia Putri (Alisha Soebandono) adalah seorang gadis manis berusia 17 tahun yang baru saja lulus SMA, anak semata wayang Panglima TNI.

Karena pengaruh teman-teman yang buruk di masa SMA, Adhelia tumbuh menjadi gadis yang badung dan nakal.

Dia sering bolos sekolah, sering ikut aksi balap liar, nongkrong di club malam.

Dia memang berhijab, dan itu adalah syarat mutlak dari ayahnya yang tidak bisa ditawar.

Tapi jangan tanya kelakuannya, berbanding terbalik dengan penampilannya.

Zaki Mirza (Dude Herlino),Seorang pria tampan berusia 23 tahun. Lulusan dari Al-Azhar (Kairo) dan bercita-cita menjadi pengemban dakwah.

Dia adalah pria yang sholeh, dan sangat taat pada agama.

Jenderal Dermawan adalah ayah dari Adhelia.

Beliau sosok ayah yang soleh, namun sangat tegas.

Karena beliau adalah salah satu angkatan TNI.

Itu dia tiga tokoh utama kita kali ini gengss, untuk tokoh lainnya kalian boleh visualkan sesuai imajinasi kalian.

Betewe, aku emang sengaja pilih Presiden Turki (Erdogan) jadi salah satu ilustrasi tokoh dalam karyaku, karena aku kagum banget sama beliau genggsss...😂😂

Beliau adalah salah satu Presiden muslim, yang sangat tegas dalam membela islam, dan membela saudara sesama muslim.

Dalam masa jabatannya sebagai Presiden Turki, Beliau juga berhasil membuat banyak perubahan bagi negara dan rakyat Turki..

(Andai negara kita punya pemimpin seperti beliau...😭)

Oke gengss, segitu dulu visualisasi karakternya..

Dan kalau ada kekurangan, mohon dimaafkan..

karena aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf dan dosa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!