dua jam kemudian Lin Chen dan kedua gadis cantik itu kembali setelah mereka selesai membersihkan diri.
namun mereka sudah di tunggu oleh kaisar Jian dan ketiga Patriak yang tertarik untuk merekrut Lin Chen ke sekte mereka.
"Salam hormat yang mulia" ucap Lin Chen dan kedua gadis cantik itu setempat dengan sedikit membukukkan badan memberi hormat kepada kaisar Jian.
kaisar Jian hanya tersenyum ramah kepada mereka bertiga.
"sudah jangan terlalu formal, aku kesini karena mengundang mu Kekaisaran, jika tuan muda ada waktu, berkunjung lah ke istana" ucap kaisar Jian lalu memberikan lencana emas, lencana emas itu hanya bagi anggota keluarga kekaisaran dan tamu agung kaisar saja yang memiliki nya.
ketiga Patriak juga melakukan hal yang sama, yaitu memberikan Lin Chen lencana khusus untuk Lin Chen.
"terima kasih yang mulia, para Patriak, jika ada waktu, aku akan mampir ke istana dan sekte kalian" ucap Lin Chen.
kemudian mereka berbincang bincang ringan hingga malam, karena besok mereka sudah berpisah karena kembali ke tempat mereka masing-masing.
***
tiga hari telah berlalu.
kini Lin Chen dan anggota klan nya sudah tiba di klan Lin, berita tentang sepak terjang Lin Chen di peperangan melawan kekaisaran Tang menyebar dengan cepat, dan Lin Chen menjadi idaman para gadis, sementara bagi para pemuda, mereka menjadikan Lin Chen sebagai panutan.
di kedai kedai, rumah makan dan restoran mereka semua membicarakan sepak terjang. Lin Chen.
ada yang percaya dan ada juga yang tidak percaya, karena menurut mereka, berita itu hanya di lebih lebihkan.
berita itu juga sampai ke telinga putri Huanran, dia begitu penasaran dengan sosok pemuda tampan yang memporak-porandakan pasukan kekaisaran Tang.
***
di sisi lain.
Lin Chen yang sudah tidak punya kesibukan di klan, dia berencana untuk berpetualangan dan mencari pengalaman di dunia luar, sekaligus mencari cara untuk pergi ke daratan tengah atau dunia tengah, sebab dengan kekuatan nya saat ini, dia sudah tidak mempunyai lawan yang sepadan, namun beda cerita nya jika ia di daratan tengah.
namun sebelum dia pergi berpetualangan, Lin Chen berencana mengantar Yin Mei Lin di kota daun hijau terlebih daluhu, karena dia tidak ingin Yin Mei Lin tetap di klan Lin selama dia tidak ada.
malam hari nya setelah Lin Chen, Lin Bai dan Yin Mei Lin selesai dari makan malam, Lin Chen langsung mengatakan rencana nya untuk berpetualangan.
Lin Bai yang sudah menduga hal itu tidak melarang nya, sebab Lin Bai tahu dengan berpetualang, Lin Chen akan mendapatkan banyak pengalaman hidup di dunia kultivator.
tapi tidak dengan Yin Mei Lin, mata gadis itu terlihat berkaca-kaca, sangat berat bagi nya untuk berpisah dengan Lin Chen, karena selama bersama Lin Chen, dia mendapatkan kebahagiaan yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata, apa lagi setelah dia mendengar Lin Chen mau mengantar nya kembali ke kota daun hijau.
sudah pasti dia dan Lin Chen tidak akan bertemu lagi, karena jika dia kembali ke rumah nya, sudah pasti dia akan di nikah kan dengan pria yang tidak dia cintai.
setelah memikirkan itu semua, Yin Mei Lin menatap Lin Chen dan berkata.
"aku ikut, kemana pun kamu pergi, aku ikut dengan mu" ucap Yin Mei Lin menatap Lin Chen dengan kesungguhan nya.
mendengar Yin Mei Lin ingin ikut dengan nya, Lin Chen tidak langsung menjawab, tapi dia menoleh ke Lin Bai meminta pendapat, seolah mengerti, Lin Bai menganggukkan kepala nya.
Lin Chen yang melihat mata Yin Mei Lin berkaca kaca, dia mendekat ke arah Yin Mei Lin dan mengelus kepala nya.
"baiklah kamu akan ikut dengan ku, tapi sebelum itu, kita ke kota daun hijau untuk berpamitan pada ayah mu" ucap Lin Chen sambil mengelus kepala Yin Mei Lin.
seakan mendapat angin segar, Yin Mei Lin langsung memeluk Lin Chen, Lin Chen pun membalas pelukan Yin Mei Lin dan mengelus kepala nya.
Lin Chen tidak bisa mengingkari perasaan nya, karena Lin Chen juga menyukai Yin Mei Lin dan berat rasa nya untuk berpisah dengan Yin Mei Lin.
"kamu ikut aku sebentar" ucap Lin Chen pelan di telinga Yin Mei Lin.
"emm, hanya itu yang keluar dari mulut Yin Mei Lin.
"ayah, aku dan Yin Mei Lin keluar sebentar" ucap Lin Chen pada Lin Bai.
paham maksud dari anak nya, Lin Bai hanya mengangguk.
kini Lin Chen dan Yin Mei Lin duduk di gazebo yang berada di halaman belakang rumah, setelah mereka duduk, Lin Chen memegang tangan Yin Mei Lin dan berkata.
"sebenarnya aku menyukai mu, dan aku juga tidak ingin berpisah dengan mu, tapi biar bagaimana pun juga, kita harus ke rumah mu dan bertemu dengan ayah mu." ucap Lin Chen yang mengutarakan isi hati nya.
mendengar itu, Yin Mei Lin langsung memeluk Lin Chen dan menangis bahagia, sebab dia juga sangat menyukai Lin Chen, dan dia takut jika Lin Chen hanya menganggap nya sebagai teman dan tidak lebih dari itu.
tapi tanpa di duga, Lin Chen juga menyukai nya, akhirnya mereka berpelukan cukup lama, dan Lin Chen mengelus kepala Yin Mei Lin.
setelah puas berpelukan, mereka melepaskan pelukan dan Lin Chen mengecup kening Yin Mei Lin.
cup 😘
"besok kita beritahu Lin Yue jika kita berdua akan pergi dari sini. ucap Lin Chen yang sekarang pada posisi berbaring di pangkuan Yin Mei Lin dan menjadikan paha empuk milik Yin Mei Lin sebagai bantal nya.
mendengar itu, Yin Mei Lin hanya diam, sebab dia sudah tahu jika Lin Yue juga menyukai Lin Chen, namun disisi lain dia juga sadar kalau sudah lama Lin Yue menyukai Lin Chen, dan sesama wanita, dia mengerti perasaan Lin Yue, apa lagi kedekatan mereka selama beberapa bulan ini.
"tapi jika Lin Yue ingin ikut dengan kita bagaimana Chen Gege?" tanya Yin Mei Lin yang mengubah panggilan nya.
Lin Chen hanya diam setelah mendapati pertanyaan itu.
"semua tergantung pada mu, jika aku boleh jujur, aku juga menyukai Lin Yue sejak dulu, sejak dia selalu membela ku, sejak dia selalu menolong ku, sejak saat itu, aku berjanji didalam hati ku untuk membahagiakan nya suatu hari nanti, tapi aku juga tidak ingin membuat mu kecewa dan menganggap ku sebagai pria yang suka memainkan wanita, tapi aku hanya ingin memenuhi janji yang aku ucapkan untuk diri ku" ucap Lin Chen yang mengingat semua kebaikan Lin Yue kepada nya disaat semua saudara dan penduduk kota awan biru menghina nya.
Yin Mei Lin hanya tersenyum mendengar itu, sebab dia sudah menduga hal itu, dan dia juga rela berbagi dengan wanita lain, apa lagi wanita itu adalah Lin Yue, gadis yang sudah dia anggap sebagai saudari nya itu.
"aku tidak apa apa Gege, aku sudah bahagia karena memiliki Gege, meski pun harus berbagi, tapi itu bukan masalah untuk ku, apa lagi kepada saudari Lin Yue" ucap Yin Mei Lin dengan tulus.
"terima kasih Lin'er" ucap Lin Chen.
***
"apa kalian sudah menemukan anak ku?" tanya seorang pria paruh baya yang duduk di kursi utama di sebuah aula pertemuan.
pria paruh baya itu adalah Yin Jieru atau ayah nya Yin Mei Lin.
"belum Patriak, kami sudah menyelusuri setiap kota besar dan menengah yang ada di kekaisaran ini, tapi sampai saat ini kami belum menemukan nona muda Mei Lin" jawab seseorang di depan nya.
"kemana kamu nak? pulang lah sayang, maafin ayah mu ini, ayah tahu ayah salah karena sudah memaksa mu menikah" gumam lirih Yin Jieru yang merasa bersalah karena sudah memaksa Yin Mei Lin untuk menikah dengan tuan muda bangsawan Bing.
"Ya sudah, kalian lanjutkan pencarian nya sampai ketemu" perintah Yin Jieru.
"baik Patriak" balas pria itu.
hari sudah pagi.
dan pagi ini Lin Chen dan Yin Mei Lin mau berpamitan kepada Patriak, para tetua dan juga Lin Yue.
namun di tengah jalan mereka bertemu dengan Lin Dan.
"selamat pagi saudara Chen, saudari Mei Lin" sapa Lin Dan.
"selamat pagi juga saudara Dan" balas mereka serempak.
"kalian mau kemana?" tanya Lin Dan.
"kami mau ke aula untuk berpamitan saudara Dan" ucap Lin Chen.
Lin Dan terkejut mendengar jawaban dari Lin Chen, meski penasaran tapi dia tidak bertanya lagi.
"baiklah, berhati hati lah di luar sana" ucap Lin Dan dengan tulus.
"terima kasih saudara Dan" balas Lin Chen.
setelah itu mereka berdua terus berjalan menuju aula.
"Salam Patriak, salam para tetua" ucap Lin Chen dan Yin Mei Lin bersamaan menyapa Lin Tian dan para tetua.
"ada apa Chen'er?" tanya Lin Tian.
"kami kesini untuk berpamitan pada Patriak dan para tetua, karena kami ingin berpetualangan menambah pengalaman" ucap Lin Chen.
"baiklah, berhati hati lah di luar sana, karena meski kutlivasi mu tinggi, namun tetap harus berhati hati, sebab di luar sana banyak orang licik" ucap Lin Tian lagi.
"terima kasih Patriak sudah mengingatkan kami, kalau begitu kami permisi" ucap Lin Chen dan keluar dari aula.
setelah mereka keluar dari aula, mereka pergi ke rumah tetua pertama untuk berpamitan pada Lin Yue.
"tumben sekali pagi pagi sudah kesini, ada apa? apa ada hal yang penting?" tanya Lin Yue tanpa basa basi begitu Lin Chen dan Yin Mei Lin sampai di rumah nya dan duduk.
"Sebenarnya kami mau berpamitan"
Deg...
detak jantung Lin Yue seperti berhenti berdetak,
Lin Yue seperti disambar petir, dan mata nya pun mulai berkaca kaca.
"ka-kalian mau pergi dan meninggalkan ku disini? tanya Lin Yue yang sudah tidak bisa menahan air mata nya.
melihat itu Yin Mei Lin yang paham akan perasaan Lin Yue.
Yin Mei Lin memeluk Lin Yue dan berbisik.
"jika saudari Yue ingin ikut, aku dan Chen Gege tidak menolak.
deg...
kembali Lin Yue terkejut setelah mendengar panggilan Yin Mei Lin yang berubah.
Lin Yue kembali meneteskan air mata nya, sebab dia tahu jika sudah mengganti panggilan seperti itu, artinya Lin Chen dan Yin Mei Lin sudah menjadi sepasang kekasih.
"saudari Yue tidak usa berpikir yang tidak tidak, aku dan Chen Gege memang sudah menjadi sepasang kekasih, tapi aku juga tidak menolak jika saudari Yue ingin menjadi wanita nya Chen Gege, justru aku bahagia karena kita selaku bersama." ucap Yin Mei Lin yang tahu akan perasaan Lin Yue.
"saudari berbicara lah dengan Chen Gege, aku tunggu di luar." bisik Yin Mei Lin pelan.
"Gege, aku lupa sesuatu di rumah, dan aku ingin kembali ke rumah dan mengambil nya" ucap Yin Mei Lin beralasan, karena sebenarnya dia ingin memberikan waktu untuk Lin Chen dan Lin Yue.
Lin Chen tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengangguk.
"aku ikut, ucap Lin Yue setelah Yin Mei Lin sudah keluar.
Lin Chen tidak menjawab, dia mendekati Lin Yue dan memeluk dan mengecup kening Lin Yue.
"aku tahu kamu menyukai ku, dan aku juga menyukai mu, aku menyukai mu sejak lama, dan sejak saat itu, aku berjanji akan menjadi kuat dan selalu menjaga mu, dan hari itu sudah tiba, jadi mulai saat ini, biarkan aku yang menjaga mu" ucap Lin Chen dengan tulus.
mendengar itu Lin Yue semakin mengeratkan pelukannya.
setelah beberapa saat, Lin Chen melepaskan pelukan dan menghapus air mata Lin Yue.
"setelah ini, kita akan menjelajahi dunia ini bersama" ucap Lin Chen yang menghapus air mata Lin Yue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Jade Meamoure
duhai...d chapter" sebelumnya aq antusias bacanya, giliran Lin Chen mau ampe 2 betina haishh aq lupain deh walaupun cerita menarik ujung"nya betina cuma jadi pabrik anaknya pejantan Lin Chen 😂😂😂
2024-08-04
1
algore
ini cerita hampir sama yg dulu"
tapi gpp lah lanjoet tetap like
2022-12-07
0
Cahy_Ramdn
wah parah banget
2022-06-20
1