1 Hari kemudian.
Lin Chen dan Yin Mei Lin akhirnya sampai di gerbang kota Awan Biru dsn ikut mengantri didepan gerbang kota, ketika mereka sampai, hari pun sudah sore.
"bukan nya itu Lin Chen sampah klan Lin"? tanya seseorang kepada yang lain.
"iya itu Lin Chen sampah klan Lin, aku dengar dia sudah pergi selama 3 tahun" ucap yang lain.
mendengar itu Yin Mei Lin akhirnya tahu bagaimana sikap para warga kota Awan Biru terhadap Lin Chen.
tapi Lin Chen tidak menghiraukan mereka yang berbisik bisik tentang dirinya.
pada saat giliran mereka diperiksa, penjaga gerbang sekilas melihat Lin Chen dan berlari kecil kemudian memeluk Lin Chen seolah olah menemukan sesuatu yang selama ini dia cari.
"aku tidak menyangka kamu akan pergi tanpa sepatah kata untuk ku, tapi syukur lah kau baik baik saja dan sudah kembali, aku sangat merindukan mu saudara Chen" ucap pria itu yang tidak lain adalah Qing Ruo sambil melepaskan kan pelukan nya.
Qing Ruo adalah satu satu nya sahabat Lin Chen, meski pun semua orang meremehkan dan menghina Lin Chen, namun Qing Ruo selalu memberi nya dukungan untuk tetap sabar dan berusaha agar menjadi kuat, kultivasi Qing Ruo juga tidak terlalu buruk, sebab diusia nya yang 18 tahun sudah di rana emas bintang 3.
"maafkan aku saudara Ruo, waktu itu aku berencana untuk memberitahu pada mu, namun aku tidak mempunyai banyak waktu" ucap Lin Chen meminta maaf kepada satu satu nya sahabat nya sejak kecil.
"baik lah saudara Chen, tapi sebagai gantinya, saudara Chen harus mentraktir ku minum arak" ucap Qing Ruo dengan senyum.
"baik aku akan mentraktir mu saat ini juga" ucap Lin Chen dan menarik tangan Yin Mei Lin Dan masuk kedalam kota.
Qing Ruo pun meminta izin untuk menemani sahabat nya sebentar kepada komandan regu mereka yang berada di post jaga.
selang beberapa menit, Lin Chen dan kedua teman nya memasuki sebuah kedai makan dan duduk dimeja paling pojok.
"ada yang bisa aku bantu tuan muda?" tanya seorang pelayan wanita yang cukup cantik menghampiri meja mereka.
"siapkan makanan dan arak yang terbaik yang ada" ucap Lin Chen sambil memberikan sekantong kain yang isi nya 10 keping emas.
"tunggu sebentar tuan muda, pesanan tuan muda akan segera diantar" ucap pelayan itu sambil mengambil kantong itu dan berlalu pergi.
sambil menunggu pesanan mereka datang, Qing Ruo menanyakan kemana saja Lin Chen selama ini.
Lin Chen pun menceritakan semua yang dia lalui dan dia lewati, tapi tentu saja dia tidak menceritakan tentang kerangka dewa petir dan harta yang dia temukan di goa yang menjadi tempat tinggal nya itu.
beberapa saat kemudian, 3 orang pelayan membawakan makanan dan arak untuk mereka.
mereka makan dan minum sambil berbincang bincang dan kadang mereka juga tertawa, tapi sudah pasti Yin Mei Lin tidak ikut ikutan minum arak, dia hanya menemani mereka berdua minum sambil mendengar mereka yang terus berbincang, terkadang Yin Mei Lin juga ikut tertawa jika ada kejadian lucu yang mereka ceritakan.
karena terlalu asik saling berbagi cerita mereka selama 3 tahun, mereka menjadi lupa jika mereka berada di kedai makan dan bukan di taman.
beberapa saat kemudian, manager kedai itu menghampiri mereka bertiga.
"maaf tuan muda nona muda, kedai nya sudah mau ditutup karena sudah larut malam" ucap sang manager.
"tidak apa apa tuan manager, seharunya kami yang minta maaf karena sehingga membuat anda menunggu" ucap Lin Chen dengan tersenyum.
"bagaimana jika begini saja tuan, anda ambil 10 keping emas ini dan biarkan kami melanjutkan acara minum kami, karena malam ini aku ingin membuat saudara Ruo senang" ucap Lin Chen memberikan penawaran sambil memberikan 10 keping emas kepada manager.
setelah berpikir sesaat, sang manager pun menerima tawaran itu dan mengambil koin emas dan berlalu pergi.
Lin Chen dan Qing Ruo melanjutkan acara minum minum mereka dan terus berbincang, Yin Mei Lin juga tetap setia menemani mereka berdua hingga pagi menyambut mereka.
pagi harinya.
Lin Chen meminta izin kepada manager untuk dia dan Yin Mei Lin mandi, selesai mandi, mereka berdua pergi ke klan Lin.
sedangkan Qing Ruo sudah lebih dulu kembali ke gerbang depan untuk melanjutkan tugas jaga nya, sebab tiap prajurit kota mendapat tugas menjaga gerbang kota 1 minggu.
kini Lin Chen dan Yin Mei Lin sudah berada didepan gerbang klan.
"bukan nya itu si sampah Lin Chen?" ucap salah seorang penjaga gerbang.
"tutup mulut mu atau ku robek mulut mu itu! ucap penjaga yang satu nya yang tak lain adalah Lin Feng, sebab Lin Feng dan Lin Chen berteman cukup baik, dan dia merasa Lin Chen sangat baik kepada nya.
mendengar Lin Feng yang membela nya, Lin Chen cukup senang dan memeluk lelaki itu.
"bagaimana kabar mu saudara Feng?" tanya Lin Chen sambil memeluk Lin Feng.
"aku baik baik saja saudara Chen" jawab Lin Feng.
setelah berpelukan sesaat, Lin Chen melepaskan pelukan nya dan memberikan 1 buah cincin penyimpanan yang berisikan puluhan butir pil tingkat kuno tingkat tinggi dan sebuah senjata yang berupa pedang tingkat surgawi.
"in... ini?" ucap Lin Feng yang gemetar setelah melihat isi cincin penyimpanan yang diberikan Lin Chen.
Lin Chen hanya tersenyum senang melihat Lin Feng yang terkejut dengan pemberian nya.
"aku tidak bisa menerima nya saudara Chen, ini terlalu berharga, aku tidak bisa membalas mu" ucap Lin Feng setelah sadar dari keterkejutan nya.
"aku akan sangat kecewa jika saudara Feng menolak pemberian kecil ku itu" ucap Lin Chen sambil menepuk pundak Lin Feng.
"kalau begitu aku masuk dulu saudara Feng, oh iya, ayah ku baik baik saja kan?" tanya Lin Chen.
"Tetua Bai baik baik saja saudara Chen" jawab Lin Feng.
setelah itu Lin Chen dan Yin Mei Lin masuk kedalam klan dan langsung menuju kerumah nya.
sesampai nya didepan rumah, Lin Chen berteriak.
"aku pulang ayah" teriak Lin Chen dari luar.
namun tidak ada suara balasan dari dalam, Lin Chen pun masuk kedalam rumah dan di ikuti Yin Mei Lin dari belakang.
sesampainya nya didalam, Lin Chen membawa Yin Mei Lin ke kamar tamu.
"ini kamar untuk mu, masuklah" ucap Lin Chen.
"baik" jawab singkat Yin Mei Lin.
"kalau begitu aku juga ke kamar ku" ucap Lin Chen sambil berlalu pergi.
Sesampainya dikamar, Lin Chen membaringkan tubuh nya dan menatap langit langit kamar hingga tertidur.
***
Di aula klan.
"bagaimana dengan persiapan nya tetua pertama?" tanya seorang pria paruh baya yang duduk di kursi utama yang tak lain adalah Patria klan Lin Tian.
"sejauh ini kita hanya mempunya 3 peserta saja Patriak" jawab tetua pertama atau biasa dipanggil tetua dong atau Lin dong.
"Ya sudah jika hanya ada 3 orang yang masuk dalam kriteria untuk mengikuti kompetisi antar klan" ucap Lin Tian.
"kompetisi hanya tersisa 6 bulan lagi, aku harap mereka bertiga sudah benar benar siap untuk mengikuti kompetisi" ucap lanjut Lin Tian.
ketiga pemuda yang dimaksud adalah Lin Dan, Lin Yue dan Lin fan.
sebenar nya masing masing klan minimal menyiapkan peserta mereka berjumlah 5 orang, tapi karena yang berada di rana emas hanya ada 3 orang, maka dari itu hanya mereka bertiga yang dibolehkan ikut berkompetisi di turnamen muda yang akan di adakan di kota awan biru 6 bulan lagi.
kini kultivasi Lin Dan di rana emas bintang 4, Lin Yue di rana emas bintang 2 dan Lin Dan juga berada di rana emas bintang 2.
malam pun tiba.
sepulang dari aula klan, Lin Bai kini sudah berada di depan rumah nya, namun sebelum dia masuk, dia mencium aroma masakan dari arah rumah nya, dia pun bertanya tanya siapa yang masak di rumah nya, karena setahu dia tidak ada siapa siapa.
dengan rasa penasaran yang sangat, Lin Bai masuk kedalam rumah dan langsung menuju ke dapur, sesampai nya di dapur, dia melihat seorang gadis cantik yang lagi memasak makan malam mereka, dan gadis itu tak lain adalah Yin Mei Lin, Bai hanya diam dan memperhatikan gadis itu memasak, sedangkan Yin Mei Lin tidak menyadari ada yang memerhatikan nya.
Lin pun akhir nya terbangun dari tidur nya, setelah membersihkan diri, dia pergi ke dapur karena mencium aroma makanan yang sangat menggugah selera.
sesampai nya di dapur, dia melihat ayah nya yang memerhatikan Yin Mei Lin memasak karena penasaran, Lin Chen memanggil ayah nya.
"ayah? apa yang ayah lakukan disini.?
mendengar suara Lin Chen, Lin Bai dan Yin Mei Lin sama sama menoleh ke arah suara, dan betapa terkejut nya Yin Mei Lin karena Lin Bai berada dimeja makan.
"Hahahaha.....
"Ayah sangat bangga pada mu Chen'er, setelah 3 tahun kamu pergi, kamu membawa pulang menantu untuk ayah, pilihan mu sangat tepat, selain cantik, menantu ayah juga pandai memasak" ucap Lin Bai yang berpikir bahwa Yin Mei Lin adalah istri Lin Chen.
mendengar itu, wajah Yin Mei Lin memerah seperti tomat lalu menundukkan wajah nya.
sementara Lin Chen hanya menggaruk garuk kepala nya yang tidak gatal.
"ayah salah sangka, dia hanya teman aku saja ayah" ucap Lin Chen yang membantah perkataan ayah nya.
"kamu masak apa"? tanya Lin Chen mencoba mengalihkan obrolan.
"aku masak daging yang aku bunuh tempo hari, dan juga sayur kacang panjang" ucap Yin Mei Lin yang masih malu malu karena ucapan Lin Bai tadi.
"aku jadi tidak sabar ingin merasakan masakan kamu, kelihatan nya sangat enak" ucap Lin Chen yang sudah tidak sabaran.
sementara Lin Bai hanya tersenyum senang melihat Lin Chen kemudian mengajak Lin Chen duduk dimeja makan, sedangkan Yin Mei Lin mengambil satu persatu masakan yang dimasak nya untuk di santap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Amat Banjar
singkat padat selesai latihan mantap thur
2024-07-13
0
Budi Hariyanto
👍👍👍👍👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪💪💪😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎
2022-03-11
1
Eddy Lagaligo
mantap sihh...
tapi alur cerita cepat bingittsss
2022-03-06
0