Hari ini adalah hari dimana Lin Chen dan anggota klan nya pergi ke perbatasan, terlihat semua anggota klan sudah berkumpul di depan aula pertemuan, sebelum pergi, Lin Tian sekali lagi memberi semangat kepada pasukan tempur nya.
"ingat! kita adalah klan Lin, kita adalah rakyat Kekaisaran Shong, jika ada orang asing yang mencoba mengganggu kedamaian kita, mencoba mengambil apa yang kita punya, apa yang harus kita lakukan?"
Bunuh... Bunuh... Bunuh...
teriakan semua pasukan tempur klan Lin.
mendengar dan melihat semangat pasukan nya, Lin Tian sangat bangga dengan mereka.
Lin Tian kemudian melirik ke arah Lin Chen,
Lin Chen yang melihat Lin Tian melirik nya, dia mengerti lirikan itu dan maju ke depan.
"saudara sekalian, hari ini kita akan bertarung hidup dan mati, maka dari itu, aku minta saudara semua jangan takut, keluarkan semua kemampuan kalian, hancurkan musuh musuh, buat lah sejarah, buat lah musuh takut kepada kita, buat lah orang orang yang kita cintai merasa aman, apa kalian mengerti?" tanya Lin Chen mengakhiri pidato nya.
"kami mengerti"
Hidup kekaisaran Shong.
hidup klan Lin.
hidup kekaisaran Shong.
hidup klan Lin.
kata kata itu terus menggema di aula klan Lin dengan semangat juang yang tinggi.
"baik lah, mari kita berangkat, mari kita habisi orang asing yang sudah mencoba mengusik kita, buat musuh musuh gentar dan ketakuan." ucap kembali Lin Tian.
"baik Patriak" jawab mereka sekali lagi.
***
Di perbatasan.
sudah banyak pasukan yang ada disana, pasukan dari seluruh kalangan, baik dari bangsawan, sekte, klan dan prajurit kekaisaran.
terlihat lebih dari 500 ribu pasukan yang sudah ada di perbatasan.
di sebuah tenda yang paling besar, ada para Patriak sekte, klan, bangsawan dan para jenderal Kekaisaran.
"bagaimana dengan pasukan musuh? apa mereka sudah terlihat? tanya Hua Zhen, Patriak sekte Naga langit.
"pasukan musuh sudah mulai terlihat Patriak, kemungkinan mereka akan tiba dalam waktu 3 hari" jawab salah satu jendral Kekaisaran, yang tak lain adalah jendral Hu Shan.
"lalu bagaimana dengan strategi kita?" tanya Dalu Rong yang tak lain adalah Patriak sekte Kuil Cahaya.
kemudian jendral cao menjelaskan rencana yang dia susun, sebab jendral cao adalah jendral tertinggi di kekaisaran Shong.
"karena kita kalah jumlah, aku ingin pasukan yang berada di rana emas ke atas sebagai pasukan garis depan, sedangkan pasukan yang berada di rana perunggu dan perak, mereka berada di pasukan pemanah yang berada di belakang, sebab jika mereka berada didepan, sama saja dengan menyuruh mereka bunuh diri" jawab jendral cao tentang rencana nya.
"iya aku setuju dengan rencana itu, karena memang benar jika pasukan lemah berada didepan, kita akan kehilangan banyak pasukan dan hal itu akan membuat semangat juang prajurit yang lain akan lemah" jawab Patriak sekte Gunung emas atau Liu Chang.
"lalu bagaimana dengan pasukan dari kota kota kecil dan klan klan kecil di bagian barat? apa mereka belum bergerak?" tanya Liu Chang.
"saat ini pasukan dari kota kota dan klan klan yang berada di wilayah barat sudah bergerak kesini, kemungkinan 2 hari lagi mereka akan sampai.
***
Ditempat lain.
Lin Chen dan pasukan klan Lin sudah keluar dari klan, mereka terus bergerak ke perbatasan, Lin Chen, Yin Mei Lin dan Lin Yue berada di paling belakang dan berbincang bincang santai untuk mengusir rasa jenuh, dan kadang Lin Chen menyuruh kedua gadis itu jangan menganggap remeh musuh dan jangan jauh jauh dari dia, kedua gadis itu mengangguk tanda mengerti.
2 hari telah telah berlalu,
di perbatasan menjadi heboh ketika pasukan klan Lin tiba.
bagaimana tidak, pasukan yang hanya 3500 orang itu sangat tidak masuk akal, yang terlemah berada di rana emas bintang 5.
"sungguh kekuatan tempur yang sangat menakutkan" begitulah yang ada di isi kepala semua orang yang melihat pasukan klan Lin.
karena penasaran dengan pasukan klan Lin.,
para jenderal dan para Patriak pergi ke tenda klan Lin.
sesampainya disana.
"laporkan pada Patriak kalian kalau aku jendral cao dan para Patriak ingin bertemu dengan Patriak kalian" ucap jenderal cao pada prajurit yang berjaga di luar tenda Lin Tian.
"baik jendral" jawab seorang prajurit kemudian masuk ke dalam tenda.
beberapa saat kemudian prajurit itu keluar dan mempersilahkan jendral cao dan kelompok nya masuk.
sekali lagi mereka takjub dan ngeri ketika mereka merasakan aura yang sangat kuat dari Lin Tian, bukan hanya Lin Tian saja, tapi dari Lin Chen dan para tetua juga.
namun yang menjadi perhatian para jendral dan para Patriak adalah Lin Chen, sebab pemuda yang baru 18 tahun itu sudah di rana kaisar tahap puncak.
"apakah jenius? tidak tidak, dia bukan jenius, dia itu monster" ucap mereka membatin.
maaf mengganggu waktu kalian, kenal kan aku jendral cao, jika boleh tahu, kalian pasukan dari sekte atau klan mana?" tanya jendral cao yang penasaran.
"tidak apa jendral, kenal kan nama ku Lin Tian, kami dari klan Lin yang berada di kota awan biru, wilayah barat kekaisaran Shong.
mereka semua terkejut dan tercengang setelah mendengar apa yang di ucapkan Lin Tian.
bagaimana tidak, mereka semua tahu, klan Lin adalah salah satu klan kecil yang jauh dari ibukota Kekaisaran, tapi siapa sangka, klan kecil yang mereka anggap bukan apa apa itu ternyata salah.
setelah tersadar dari lamunan mereka masing-masing, para Patriak memperkenalkan diri masing masing.
namun tatapan mereka selalu tertuju pada Lin Chen, mereka berencana untuk menarik Lin Chen ke dalam sekte mereka.
bagi para Patriak yang datang itu, Lin Chen adalah permata yang tidak bisa dibiarkan.
"tuan muda, boleh yang tua ini tahu nama tuan muda?" tanya Liu Chang pada Lin Chen.
"salam hormat Patriak Liu, kenalkan nama ku adalah Lin Chen, ucap Lin Chen yang tersenyum dengan sedikit membukukkan badan memberi hormat pada Liu Chang.
"kamu sungguh luar biasa tuan muda, di usia yang sangat muda, kamu sudah mencapai pendekar kaisar tahap puncak" ucap Liu Chang memuji Lin Chen.
"aku hanya beruntung saja Patriak" ucap Lin Chen dengan tersenyum ramah.
kemudian mereka berbincang bincang ringan untuk lebih dekat, dan tentu nya Hua Zhen dan Dalu Rong juga ikut mengobrol dengan Lin Chen,
selain Lin Chen, mereka juga tertarik dengan kedua gadis yang ada di sisi kiri dan kanan Lin Chen, kedua gadis cantik itu tentu saja Yin Mei Lin dan Lin Yue, sebab kultivasi kedua gadis cantik itu juga tidak main-main.
berada di rana berlian di usia belasan tahun?
sekali lagi ketiga Patriak itu berdecak kagum kepada Yin Mei Lin dan Lin Yue.
namun karena suasana dalam perang, jadi ketiga Patriak itu menunda rencana mereka untuk merekrut Lin Chen dan kedua gadis cantik itu.
***
satu hari telah berlalu.
kini pasukan kekaisaran Tang sudah berada di perbatasan kekaisaran Shong.
"yang mulia, hari ini kita akan meratakan kekaisaran Shong, kita akan membalas penghinaan kaisar Jian. ucap jendral Hieang.
"Hahahaha...
"benar sekali jendral Hieang, hari ini kekaisaran Shong akan hilang dari peta benua teratai putih" ucap Kaisar Jiafu yang penuh percaya diri, sebab pasukan nya lebih banyak dua kali lipat dari pasukan kekaisaran Shong.
"kita akan beristirahat selama 2 hari untuk mengembalikan stamina para prajurit yang kelelahan, dua hari lagi kita akan menggempur kaisar Jian dan pasukan nya" ucap kembali kaisar Jiafu.
"baik kaisar" jawab jendral Hieang.
***
Di tempat lain.
Lin Chen dan para tetua membagikan senjata tingkat berlian kepada pasukan klan Lin, sedangkan untuk para tetua dan Patriak klan, Lin Chen memberikan mereka senjata tingkat surgawi, sebab dia melihat pasukan musuh yang lebih banyak dari pasukan kekaisaran Shong.
Lin tidak mau mengambil resiko dengan membiarkan pasukan klan Lin memakai senjata tingkat rendah, karena senjata tingkat berlian dan surgawi ini sangat membantu anggota klan nya dalam perang ini.
setelah selesaikan senjata kepada pasukan klan, Lin Chen, Lin Tian dan para tetua kembali ke tenda patriak untuk mengatur strategi mereka.
Lin Chen mengutarakan rencana nya.
"aku ingin memimpin pasukan yang berada di rana raja hingga rana kaisar, aku berencana menyerang langsung kaisar Jiafu, karena dengan membunuh atau menyandera kaisar Jiafu, maka perang ini akan cepat berakhir dan mengurangi korban dari pihak kita, dan kita yang memenangkan perang ini" ucap Lin Chen menjelaskan rencana gila nya.
para tetua dan Patriak tercengang dengan rencana Lin Chen.
"Chen'er, rencana mu ini terlalu beresiko nak" ucap Lin Bai yang tampak khawatir dengan rencana anak nya yang menurut nya sangat beresiko.
"ayah tenang saja, begitu perang pecah, semua mata hanya tertuju pada medan perang saja, tapi jika ayah tidak setuju dengan rencana yang aku buat, ya sudah" ucap Lin Chen untuk menenangkan ayah nya.
tapi sebenarnya Lin berencana menyerang kaisar Jiafu sendirian, karena dengan kekuatan nya saat ini, pasukan pengawal kaisar Jiafu itu hanya semut, sebab kultivasi pasukan pengawal kaisar Jiafu adalah jendral Heiang yang berada di rana raja bintang 9, sedangkan yang lain hanya berada di rana berlian dan raja bintang 5.
memikirkan itu, Lin Chen tersenyum licik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
algore
joz
2022-12-06
0
algore
jos
2022-12-06
0
Riswandi Megi
seharusnya lin chen tidak terbatas deteksi ranahnya, terus apakah para patriak di masih di atas lin chen?
2022-03-22
1