Setelah selesai memakai pakaian nya, Lin Chen terlihat semakin tampan dengan baju hijau bercorak keemasan yang menambah ketampanan nya, kalau dia mencoba untuk mengistirahatkan badan nya setelah selesai meningkatkan kualitas tulang, tubuh dan juga kultivasi nya.
tak terasa 3 hari berlalu dan Lin Chen masih juga belum terbangun dari tidur nya, di hari keempat dia terbangun dari tidur nya dengan kondisi yang prima.
setelah membersihkan diri dan makan, Lin Chen menyadarkan kesadaran nya didalam cincin penyimpanan milik dewa petir untuk melihat kitab apa saja yang ada didalam
dan terlihat banyak sekali kitab beladiri yang sangat banyak dan semua kitab beladiri itu berada pada tingkat kuno dan dewa, berselang beberapa menit, Lin Chen melihat sebuah kitab berwarna kuning dengan corak kebiruan dan bergambar naga yang terlilit dengan petir berwarna putih kebiruan.
Lin Chen mulai membuka kitab itu dari bab ke bab yang lain.
kitab yang berjudul KITAB PEDANG MEMBELAH LANGIT itu memiliki 5 tingkatan dalam tiap jurus jurus nya.
Tebasan Kematian
Pedang Halilintar
Hujan Pedang
Amukan Pedang Halilintar
Tebasan Membelah Surga
Hari demi Hari Lin Chen terus mempelajari KITAB PEDANG MEMBELAH LANGIT.
tak terasa 6 bulan berlalu dan Lin Chen sudah menguasai 4 jurus dari KITAB PEDANG MEMBELAH LANGIT.
selain mempelajari jurus jurus yang ada di kitab itu, Lin Chen juga terus berkultivasi untuk memperkokoh pondasi nya agar bilamana dia menembus ke Rana yang lebih tinggi, dia sudah tidak kerepotan dengan pondasi kultivasi nya.
selama 6 bulan itu juga Lin Chen mempelajari satu kitab yang lain juga
yaitu KITAB TOMBAK NAGA CAHAYA yang memiliki 4 jurus.
kedua kitab itu semua elemen petir, dan Lin Chen juga sudah menyempurnakan 3 jurus dari KITAB TOMBAK NAGA CAHAYA dan masih tersisa 1 jurus terakhir.
Waktu terus berlalu.
hari demi hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun.
***
2 tahun kemudian Lin Chen mengakhiri masa latihan nya dan berencana untuk pulang sebelum dia berkelana ke seluruh daratan benua teratai putih.
dalam 2 tahun ini juga Lin Chen telah menguasai semua jurus jurus dari kedua kitab itu, dan kultivasi Lin Chen juga meningkat pesat dari pendekar berlian bintang 6 menjadi pendekar raja bintang 3.
dan hanya segelintir orang saja yang bisa bersaing dengan nya, Dan orang orang itu adalah Patriak sekte matahari, Patriak sekte Pedang tunggal, Patriak sekte awan biru dan Patriak sekte lembah tengkorak yang masing masing berada pada tahan pendekar raja bintang 4-6.
pagi hari terdengar kicauan burung yang menyambut hangat nya mentari pagi, Lin Chen pun membuka mata nya setelah berkultivasi sepanjang malam.
"ternyata sudah pagi, aku sudah sangat merindukan ayah, aku harus pulang sekarang" gumam Lin Chen kemudian dia berdiri dan membersihkan diri.
setelah membersihkan diri, Lin Chen memasukan semua tanaman herbal yang ada di dalam gua itu, termasuk pohon dari buah buah abadi yang ada ke dalam cincin penyimpanan nya, tak lupa juga kedua danau yang berada di ruangan yang paling bawah.
yaitu danau petir ungu dan danau petir emas.
Lin Chen kemudian pergi ke makam dewa petir untuk berpamitan.
"Guru, aku pamit kepada guru karena aku berencana pulang ke klan, aku berjanji akan membalaskan dendam guru kepada orang orang yang sudah mengkhianati guru" ucap Lin Chen didepan makam dewa petir lalu memberi hormat 3 kali.
namun sebelum Lin Chen keluar dari hutan larangan, dia berencana berburu hewan buas tingkat 6-7 untuk dibawa pulang ke klan nya dan memperkuat anggota klan nya, karena daging hewan buas sangat membantu kultivator yang masih berada di bawah rana berlian.
2 jam setelah dia berburu, sudah ada ratusan ekor hewan buas tingkat 6-7 yang dia bunuh,
terlihat juga ada beberapa ekor yang berada tingkat 8.
Gooaaaaaaaarrr.
Gooaaaaaaaarrr..
Gooaaaaaaaarrr...
terdengar dari kejauhan suara hewan buas yang bertarung, Lin Chen bergegas ke tempat terjadi nya pertempuran, jelang beberapa menit, Lin Chen sampai dan sembunyi di atas pohon yang tinggi sambil melihat 2 ekor hewan buas tingkat 10 yang bertarung satu sama lain.
yang satu nya adalah ular kepala 3 yang panjang nya mencapai 50 meter lebih, dan satu nya lagi adalah singa berkepala 2 yang panjang nya mencapai 20 meter dan tinggi badan hampir mencapai 10 meter.
karena pertarungan mereka berdua, hutan larangan yang awal nya penuh dengan pepohonan, kini menjadi tandus dalam dalam jarak ratusan mil jauh nya, dan juga terdapat kawah yang sangat besar dengan kedalaman puluhan mil.
pertarungan mereka terlihat seimbang, namun seiring berjalan nya waktu, dapat di lihat singa kepala dua itu semakin lemah karena Qi nya sudah hampir habis.
Gooaaaaaaaarrr...
Gooaaaaaaaarrr..
singa itu mengaum kesakitan karena di lilit ular kepala 3, sebenarnya ular itu juga sudah lemah, namun ular itu beruntung karena dapat melilit si singa.
"seperti nya aku akan mendapat tunggangan hewan buas tingkat tinggi" gumam Lin Chen dengan senyuman licik nya.
karena takut singa kepala dua itu mati karena di lilit ular kepala tiga, Lin Chen mengeluarkan pedang nya dari dalam cincin penyimpanan dan melesat
dengan kecepatan penuh.
"Jurus ketiga"
"HUJAN PEDANG"
dari atas langit terlihat pedang berwarna biru dibalut dengan petir berwarna putih kebiruan dan menghantam ketiga kepala ular itu.
SLEEEPP
SLEEEPP
SLEEEPP
Boooooom Boooooooom Booooomm...
ketiga kepala ular itu langsung menjadi kabut darah setelah terkena serangan hujan pedang dari Lin Chen.
"untung nya ular itu sudah sangat lemah, jika tidak, mungkin aku yang akan jadi kabut darah" gumam Lin Chen yang menyadari kekuatan ular kepala tiga yang berada pada tingkat 10 atau setara dengan dewa bumi.
apa yang dikatakan Lin Chen memang benar,
pendekar raja dimata pendekar dewa bumi itu hanya semut, hanya saja ular itu sudah sangat lemah karena bertarung dengan singa kepala dua dengan kekuatan yang sama dengan nya.
Lin Chen kemudian melepaskan singa kepala dua itu dari lilitan ular tadi, singa itu juga sudah tidak sadarkan diri, kemudian Lin Chen menggigit ujung jari nya dan membuat kontrak darah dengan singa.
Lin Chen kemudian memasukan sebutir pil penyembuhan dan membantu singa itu untuk menyerap khasiat dari pil itu.
1 jam kemudian singa itu membuka mata nya dan sedikit membungkukkan badan nya kepada Lin Chen.
"Tuan" ucap singa itu memberi hormat kepada Lin Chen.
"Siapa nama mu.? dan kenapa kalian bertarung?" tanya Lin Chen kepada singa itu.
"hamba bertarung dengan ular itu karena memperebutkan wilayah kekuasaan tuan, sebenarnya hamba tidak mau bertarung dengan nya, tapi jika hamba tidak bertarung dengan nya, maka hamba akan kehilangan wilayah kekuasaan."
"Hamba tidak memiliki nama tuan, jika tuan berkenaan, hamba akan sangat berterima kasih kepada tuan jika tuan memberi hamba sebuah nama" jawab ular itu.
" Ohh jadi hanya karena perebutan wilayah kekuasaan toh?" ucap Lin Chen dan di angguki singa itu.
Lin Chen keliatan berpikir sebentar sambil mengelus dagu nya mencari nama yang bagus untuk hewan kontrak nya.
"baiklah, karena aku bermarga Lin, maka sekarang nama mu adalah Lin Han, iya nama mu adalah Lin Han" ucap Lin Chen.
"Oh iya, apa kamu bisa merubah wujud menjadi manusia atau merubah wujud mu menjadi kecil?" tanya Lin Chen kepada Lin Han.
"Hamba bisa berubah menjadi manusia tuan" jawab Lin Han yang di angguki Lin Chen.
"baiklah, sekarang kita istrahat dulu, besok kita akan ke rumah ku" ucap Lin Chen sambil memasukkan jasad ular kepala tiga kedalam cincin penyimpanan nya.
***
Di klan Lin
terlihat seorang pria paruh baya yang sedang duduk di gazebo sambil menikmati teh hijau sambil merindukan anak satu satu nya yang tidak lain adalah Lin Chen.
"Chen'er, kamu dimana? sudah 3 tahun kamu diluar sana, apa kamu baik baik saja?
ayah sangat merindukan mu" ucap Lin Bai yang merindukan Lin Chen dengan mata nya yang berkaca kaca.
Dalam lamunan nya tiba tiba dia merasakan ada aura yang sangat familiar, iya itu adalah aura dari gadis cantik bak dewi.
dia adalah Lin Yue, selama 3 tahun ini Lin Yue selalu datang dan bertanya tentang Lin Chen, namun jawaban nya tetap sama yang dia dapatkan dari Lin Bai.
meski pun begitu, Lin Yue tidak bosan untuk terus datang, selama 3 tahun ini juga Lin Yue tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, dan menjadi gadis yang paling cantik di klan Lin,
Lin Yue juga termasuk gadis yang paling cantik di kota awan biru.
sudah ada beberapa tuan muda dari klan klan kecil mau pun klan menengah dan beberapa tuan muda dari beberapa sekte menengah yang tertarik dengan nya, namun hanya sikap dingin yang dia tunjukkan kepada mereka. itu semua karena hati nya hanya untuk seseorang yang tak lain adalah Lin Chen.
kultivasi nya juga saat ini sudah berada pada rana pendekar emas bintang 2.
"selamat sore tetua Bai" sapa Lin Yue kepada Lin Bai dengan sedikit membungkukkan badan nya disertai dengan senyum manis nya.
"selamat sore juga Yue'er" balas Lin Bai.
"apa ada kabar dari Lin Chen tetua?" tanya Lin Yue yang sudah sangat merindukan Lin Chen.
lagi lagi Lin Yue hanya mendapat gelengan kepala dari Lin Bai.
dengan wajah sedih Lin Yue pun berpamitan pulang.
" kalau begitu aku pulang dulu tetua Bai" pamit Lin Yue dan di angguki Lin Bai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
XIAO WANG LIN TIAN
astaghfirullah yg benar bg nulis 😂 bikin ngakak aja
2024-04-15
0
Dodi Paris M. Jambak
semua cerita bagus...hanya saja ngak kelar sampe akhir...
2023-04-29
0
agus
lnjutkan
2023-03-28
0