Bab 19 Undangan manggung

Akhirnya Dayat sekeluarga pamit undur diri dari rumah Nadhira.

Ayah Nadhira dan Ibunya mengantarkan keluarga Ustadz sampai ke mobilnya.

"Assalamu'alaikum.'' ucap Dayat sembari menyalakan mobilnya.

" Waalaikum salam.'' jawab Ayah Nadhira dan Ibunya berbarengan.

Dayat melajukan mobilnya secara perlahan-lahan, sesampainya di jalan raya Dayat mulai menambah kecepatan mobilnya.

Hendri sibuk dengan Ponselnya, Dayat melirik Hendri adiknya yang sedang memainkan ponselnya.

Aedangkan sang Umi dan Abahnya mengobrol membahas tentang Nadhira.

"Abah, kita bakal nunggu Nadhira 1 tahun lagi dong?!'' ucap sang Umi memulai obrolannya.

"Ya begitulah Umi, tapi kalau lagi libur tinggal jemput saja ke Pondok Pesantren, atau suruh Dayat antar ke rumah Umi.'' ucap sang Abah yang langsung di komentarin oleh Dayat.

"Lha kok Dayat sich yang kena, Abah yang benar saja? Dayat sibuk kali, kalau sekolah formal libur Auto kegiatan di pondok pesantren di tambah Abah?'' ucap Dayat.

"Nich saja yang jemput Nadhira kalau liburan sekolah.'' ucapnya lagi sambil menunjuk ke arah Hendri sang adik.

Hendri yang di tunjuk sangat senang karena sejak tadi Hendri hanya menyimak obrolan mereka saja. tanpa berkomentar sama sekali.

''Beneran boleh nich, Hendri jemput Nadhira kalau sekolah sedang libur.'' tanyanya nggak percaya.

"Lho nggak budek kan dek? barusan aku ngomong apa sama Abah dan Umi.'' ucap Dayat ketus.

"Githu banget lho sich Bang? sama adek sendiri juga, Hendri kan cuma mau memastikan saja abangku sayang?!'' ucap Hendri menekan kata sayang.

"Nggak usah sayang sayang, ilfil aku jadinya.'' celetuk Dayat yang tetap fokus pada jalanan.

"Lagian Abang sich? nggak percaya sama Hendri.'' gerutunya yang langsung menyambar ponselnya kembali lalu bermain game.

Dayat hanya geleng-geleng kepalanya melihat tingkah sang adik yang masih kekanak-kanakan.

Dayat melihat sang Abah dan Uminya dari kaca spion, sang Umi masih tetap dengan posisinya dari tadi menghadap keluar melihat jalanan.

Dayat terus melajukan mobilnya sampai di kediaman sang istri.

Sesampainya di Pondok Pesantren jam sudah menunjukkan Angka 22:00.

Alvi yang mendengar ada suara mobil di luar langsung beranjak dari tempat tidur nya menuju ke teras rumahnya.

Alvy langsung mencium tangan sang mertua dan tangan suaminya, lalu bertanya pada Dayat sang suami.

"Kok sampai malam gini? terus gimana Bi keputusan Ayahnya Nadhira.'' tanyanya beruntun.

"Kita ke dalam dulu yuck.'' ajak Dayat tak menjawab pertanyaan istrinya.

Alvy mengangguk lalu mengikuti langkah sang suami masuk ke dalam dan duduk di sofa panjang. di sana sudah ada sang mertua, Abah dan Uminya Dayat.

"Uma kok belum tidur.'' tanya Dayat.

"Nggak bisa tidur Bi? badan Pegel-pegel jalan menuju ke rumah Foni bebatuan jadi nyampek ke sananya lama, Pulangnya juga lama nyampek di Pesantren.'' ucapnya berkeluh kesah pada sang suami.

"Anak-anak gimana pada seneng Jalan-jalan nya.'' tanya Dayat pada Alvy, karena sebelum berangkat ke rumah sakit Dayat sempat mendengar obrolan muridnya yang mengatakan bakalan Jalan-jalan sekalian ke kondangan.

"Senang apanya sich Bi? semuanya pada ngeluh karena jalanan yang di lewati kayak githu.'' ucap Alvy manyun.

"Lha, kok malah nanya Anak-anak sich Bi, Alvy kan mau nanya Nadhira di ijinkan apa nggak sama Bapaknya.'' tanya Alvy yang baru ingat.

" Iya di ijinkan sama Bapaknya, tapi masih harus nunggu 1 tahun lagi, karna Nadhira juga baru pindah ke sini? jadi Nadhira akan ada di sini sampai lulus MTS.'' ucap Dayat singkat.

"Ya nggak Apa-apa Nadhira di sini dulu, kan Umi sama Abah bisa nengok Nadhira ke sin.'' kata Alvy.

" Iya nggak apa-apa kok Al, titip Nadhira ya.'' kata sang Abah tiba-tiba.

"Iya Abah?'' ucap Dayat dan Alvy barengan.

"Jangan perlakukan Nadhira istimewa atau beda sama yang lain, perlakukan dia selayaknya Santri di sini.'' Imbuhnya.

"Iya Abah, Dayat ngerti kok.'' Ujar Dayat.

"Ya sudah besok Abah sama Umi balik.'' Ucap Abah Rahman.

"Kok buru-buru sich Abah, nggak mau nginap lagi githu.'' Tanya Alvy.

"Nggak ezt, kapan-kapan kesini lagi kok.'' ucap sang Umi pada Alvy

"Ya sudah Umi tidur dulu, kalian juga tidurlah sudah malam.'' kata sang Abah dan beranjak dari sofa yang di dudukinya.

Dayat dan Alvy hanya mengangguk dan melangkah pergi ke kamarnya.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

2 Bulan kemudian Santriwati di undang untuk mengisi acara khitanan Anaknya Pak Ferdi.

Kebetulan rumah Pak Ferdi tidak jauh dengan rumah Eza.

Selama di perjalanan Nadhira dan kawan kawannya bersenda gurau saat berada di dalam mobil.

Nadhira tidak terlalu memikirkan jalanan sekitar, setelah mobil berhenti, Nadhira dan kawan kawannya mulai turun satu persatu dari mobil, Nadhira baru menyadarinya kalau dia bakalan tampil di dekat rumah Adi teman Herman sang kakak.

"Astaghfirullah, kita bakal tampil di sini ya.'' tanya Nadhira pada Yuli.

" Iya, emangnya kenapa Dhira.'' tanya Yuli balik.

"Nggak apa-apa sich? nanya doang.'' ucapnya tertawa.

"Och asem, kirain kenapa.'' kata Yuli dan Santi yang berbarengan.

Nadhira hanya nyengir kuda menanggapi omongan Yuli dan Santi.

Sampai akhirnya Selvi datang menghampiri mereka bertiga, Selvi langsung menepuk bahu kiri Yuli dan berkata.

"Ech kalian kok masih ada di sini sich, tuh di panggil neng Alvy di suruh masuk.'' ucapnya ketus.

"Nada bicaranya biasa aja neng? nggak usah ketus githu kali Sel, ini kita juga mau masuk kok.'' celetuk Yuli sambil mencubit pipi Selvi.

"Ya ayo cepetan, entar kena marah lagi sama Kyai.'' ucap Selvi lagi.

Selvi menggandeng tangan Nadhira untuk masuk ke dalam rumah Pak Ferdi yang punya hajatan.

tanpa sepengetahuan Nadhira ada orang yang memperhatikannya, dia adalah Eza dan kawan-kawannya.

Sedangkan Adi memilih menghampiri Nadhira yang sedang di gandeng sama Selvi.

"Hay? Dik Dhira.'' ucap Adi basa basi.

"Ech Mas Adi, hay juga.'' Ucap Nadhira ambigu.

"Tak kira siapa kamu Dik.'' ucap Adi.

"Kayak lupa ingatan saja, lupa sama Nadhira.'' ucap Nadhira manyun.

"Ya nggak gituu juga kali Dik? ya kamu sekarang beda saja gitu, apalagi bajunya sama semua sampai-sampai Mas pangling.'' ucap Adhi tersenyum.

Nadhira tersenyum pada Adi, sedangkan Eza makin penasaran sama cewek yang begitu akrab dengan Adi tetangganya.

"Sudah dulu ya Mas? kami harus masuk sebentar lagi acaranya mau di mulai.'' ucap Selvi.

"Ayo Ra cepat, nanti Kyai marah lho.'- ucap Selvi.

"Ya sudah Dhira masuk dulu Mas Adi?'' ucapnya sambil melangkah pergi menuju ke teman-temannya yang lain, mereka sudah bersiap-siap untuk tampil di atas panggung.

Nadhira yang ke bagian untuk sholawatan merasa senang karna tidak harus ikut javen yang kata Nadhira malu kalau tampil di depan orang-orang yang dia kenal.

👉👉👉

jangan lupa dukung Al-mayra kk?

maaf masih penulis amatir kk, masih banyak belajar dari kk yang lain.

dan jangan lupa like, komen dan vote nya.

makasih kk🙏🙏

Terpopuler

Comments

Yulia Yulia

Yulia Yulia

🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️bener2 dah semuanya da di sini

2021-12-23

2

💕Al-mahyra Lubis💕

💕Al-mahyra Lubis💕

makasih dah mampir kk🙏

2021-11-03

2

Sweet chicie💞

Sweet chicie💞

mampir kak,, yukk saling dukungan

2021-11-03

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2 bab 2 Pindah sekolah
3 bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4 bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5 Bab 5 Bertemu Hendri
6 Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7 Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8 Bab 8 Kangen Nadhira
9 Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10 Bab 10 Kangen Nadhira
11 bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12 Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13 Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14 Bab 14 Nadhira sakit
15 Bab 15 Masuk rumah sakit
16 Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17 Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18 Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19 Bab 19 Undangan manggung
20 Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21 Bab 21 Suara merdu Nadhira
22 Bab 22 Melepas Rindu
23 Bab 23 Diki sang Playboy
24 Bab 24 Main di Pantai
25 Bab 25 Keisengan Adhi
26 Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27 Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28 Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29 Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30 Bab 30 Liburan ke Surabaya
31 Bab 31 Pertandingan Basket
32 Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33 Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34 Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35 Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36 Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37 Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38 Bab 38 Di paksa nge-dance
39 Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40 Bab 40 Kerja keras semua Tim
41 Bab 41 Nadhira Cs
42 Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43 Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44 Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45 Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46 Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47 Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48 Bab 48
49 Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50 Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51 Bab 51 500 Tanda tangan
52 Bab 52 Akhirnya selesai
53 Bab 53 Incaran Maya
54 Bab 54 Tamparan
55 Bab 55 Penyesalan Maya
56 Bab 56 Karyawan Baru
57 Bab 57 Acara Lamaran
58 Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59 Bab 59 Acara saweran lamaran
60 Bab 60 Pertemuan tak terduga
61 Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62 Bab 62 Silaturahim
63 Bab 63 Candaan Nadhira
64 Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65 Bab 65 Artis Komplek
66 Bab 66 Grub Artis komplek
67 Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68 Bab 68 Kebahagiaan Hera
69 Bab 69 Hera yang nyebelin
70 Bab 70 Mungkin sudah takdir
71 Bab 71 Pangeran berkuda putih
72 Bab 72 Teka teki inisial N
73 Bab 73 Tukar cincin
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77 Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78 Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79 Bab 79. S2 Pujian Eza
80 Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2
bab 2 Pindah sekolah
3
bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4
bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5
Bab 5 Bertemu Hendri
6
Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7
Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8
Bab 8 Kangen Nadhira
9
Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10
Bab 10 Kangen Nadhira
11
bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12
Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13
Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14
Bab 14 Nadhira sakit
15
Bab 15 Masuk rumah sakit
16
Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17
Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18
Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19
Bab 19 Undangan manggung
20
Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21
Bab 21 Suara merdu Nadhira
22
Bab 22 Melepas Rindu
23
Bab 23 Diki sang Playboy
24
Bab 24 Main di Pantai
25
Bab 25 Keisengan Adhi
26
Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27
Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28
Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29
Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30
Bab 30 Liburan ke Surabaya
31
Bab 31 Pertandingan Basket
32
Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33
Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34
Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35
Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36
Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37
Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38
Bab 38 Di paksa nge-dance
39
Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40
Bab 40 Kerja keras semua Tim
41
Bab 41 Nadhira Cs
42
Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43
Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44
Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45
Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46
Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47
Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48
Bab 48
49
Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50
Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51
Bab 51 500 Tanda tangan
52
Bab 52 Akhirnya selesai
53
Bab 53 Incaran Maya
54
Bab 54 Tamparan
55
Bab 55 Penyesalan Maya
56
Bab 56 Karyawan Baru
57
Bab 57 Acara Lamaran
58
Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59
Bab 59 Acara saweran lamaran
60
Bab 60 Pertemuan tak terduga
61
Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62
Bab 62 Silaturahim
63
Bab 63 Candaan Nadhira
64
Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65
Bab 65 Artis Komplek
66
Bab 66 Grub Artis komplek
67
Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68
Bab 68 Kebahagiaan Hera
69
Bab 69 Hera yang nyebelin
70
Bab 70 Mungkin sudah takdir
71
Bab 71 Pangeran berkuda putih
72
Bab 72 Teka teki inisial N
73
Bab 73 Tukar cincin
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77
Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78
Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79
Bab 79. S2 Pujian Eza
80
Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!