Bab 14 Nadhira sakit

Zila yang sudah sampai di pelataran Pondok Pesantrennya langsung menuju ke pondok putri.

Zila bertanya Nadhira ada di mana pada Yusro, yang kebetulan berpapasan dengan Yusro waktu hampir sampai ke pondok putri.

"Yusro, Nadhira kemana?'' tanya Zila.

" Nadhira ada di Asramanya neng?'' sahutnya.

"Tolong panggilin Nadhira, Marsya mencarinya.'' suruh Zila pada Yusro.

"Sebelumnya mohon maaf neng, Nadhira lagi nggak enak badan, badannya panas neng.'' ucap Yusro pada sang Nyai.

"Lha sejak kapan Nadhira sakit? tanya Zila penasaran.

" Sehabis pulang tadi neng, Nadhira hanya bilang pusing tapi suhu badannya panas.'' tutur Yusro pada Nengnya.

"Sudah di kasih obat belom?'' tanya Zila lagi, yusro mengangguk.

"Ya sudah jangan panggil, biar dia istirahat saja.'' ucapnya memperingatkan.

"Iya neng, oia... neng bagaimana keada'an Umi sekarang.'' tanya yusro memberanikan diri.

" Alhamdulillah sudah sadar dan mulai membaik.'' sahut Zila.

"Alvy sudah tau belum kalau Nadhira lagi demam.'' tanya Zila.

"Neng Alvy belum tau Neng? karena tadi waktu neng Alvy ke Asrama Nadhira lagi tidur, jadi neng Alvy nggak jadi membangun kan Nadhira.'' kata yusro panjang lebar.

"Kalau gitu aku ke dalam dulu.'' ucap Zila sambil melangkah pergi.

Yusro pun berlalu dari tempatnya yang barusan menuju ke Musholla, karena ROTIBUL HADDAD mau di mulai.

Setiap jam 4 sore semua Santri harus mengikuti ROTIBUL HADDAD, kalau sampai tidak ikut akan kena denda(hukuman).

Santi yang sudah selesai buru-buru pergi ke Musholla sebelum kegiatan tersebut di mulai.

Semua Santri dengan sangat hikmat membaca ROTIBUL HADDAD, selesainya ROTIBUL HADDAD semua Santri masih menetap di Musholla dengan berbagai di lakukan sembari menunggu Adzan Maghrib, ada yang tiduran karna capek dengan rutinitas yang ada di Pesantren(bagian Santri sekolah madrasah Aliyah).

Ada juga yang ngobrol(bagian santri yang masih sekolah madrasah tsanawiyah) dan ada juga yang menghatamkan Al-qur'an nya.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

Jam 3 dini hari semua Santri telah bangun tak terkecuali yang lagi PMS.

Sebelum Zila ke Musholla Santri wati, semua Santri yang tidak berhalangan (PMS) melakukan sholat Tahajjud dan sholat hajat di teruskan dengan berdo'a.

Tak lama kemudian Zila sang neng sudah datang untuk memimpin Istigosah.

walaupun masih ada yang mengantuk tapi rasa kantuk nya di kalahkan dengan niat.

Karena semua keinginan akan tercapai dengan adanya niat, kalau tidak di selingi dengan niat maka akan percuma atau akan sia-sia.

Sedangkan Nadhira masih meringkuk di dalam selimut di temani Yuli di Asrama atas permintaan Yusro sang pengurus.

Nadhira nampak pucat karena selama seminggu belakangan Nadhira kurang tidur, karena harus menunggu sang mertua dari Alvy.

"Adek mau kemana?'' tanya Yuli saat melihat Nadhira bangun dari tempat tidurnya.

" Nadhira mau ke kamar mandi Kak.'' jawab nya

"Ayo kakak temani.'' ucap Yusro.

"Nggak usah Kak, Dhira bisa sendiri kok.'' menolak Yuli yang mau mengantarkan.

"Nanti adek jatuh.'' ucapnya lagi.

" Nadhira nggak Apa-apa kok kak.'' Nadhira tersenyum melihat Yuli yang khawatir.

"Nggak usah lebay gitu napa kak.'' ledek nya

"D perhatiin malah di katain lebay.'' ucap Yuli memanyunkan bibirnya.

Nadhira tertawa dengan tingkah si Yuli yang kadang-kadang kayak anak kecil menurutnya.

Jam 6 pagi Alvy ke Asrama yang di tempati oleh Nadhira, sesampainya Alvy melihat Nadhira masih tiduran dengan selimut di tubuhnya.

Pelan-pelan Alvy menghampiri Nadhira dan memegang keningnya.

Nadhira yang kaget dengan kedatangan sang neng langsung bangun dari tiduran nya, dan berkata.

"Maaf neng, Nadhira tidak tau kalau neng ke Asrama",

"Nggak apa-apa kok, ganti baju sekarang habis ini ikut ke rumah sakit.'' ucap Alvy.

"Iya neng.'' kata Nadhira.

" Ya sudah aku tunggu di depan ya?'' kata Alvy lalu melangkah keluar dari Asrama yang di tempati Nadhira.

Nadhira buru-buru cuci muka dan mengganti bajunya, lalu menuruni tangga lagi setelah selesai siap-siap.

"Mau kemana dek?'' tanya Santi.

"Mau ke rumah sakit kak, di ajak neng Alvy barusan.'' Jawab Nadhira.

"Bukannya adek lagi sakit ya, kok malah mau ikut gitu.'' kata Santi

" Nadhira sudah nggak Apa-apa kok kak Santi, tolong bilangin ke kak Yuli kalau Dhira ikut neng Alvy.'' ucap Nadhira.

"Ya entar aku sampaikan.'' ucap Santi.

"Ya sudah Dhira berangkat ya kak, Assalamu'alaikum.'' pamit Dhira

" Waalaikum salam.'' jawab Santi.

Nadhira melangkah pergi menuju ke depan pondok pesantren di mana Alvy dan Dayat sudah menunggu nya.

sedangkan Marsya tidak ikut Uma dan Abinya.

Marsya tidak mau ikut karena sang Uma bilang mau memeriksakan Nadhira di rumah sakit, makanya Marsya lebih memilih di temani Yusro.

Marsya di bawa ke Asrama melati yang di tempati Yusro dan pengurus lainnya.

"Neng Marsya nggak ikut Uma ke rumah sakit.'' tanya Yuli yang berpapasan dengan Marsya dan Yusro.

" Masha ndak ikut Uma kak, Uma bilang mau memelikcakan kak Dhiya ke lumah cakit.'' jawab Marsya

''Bukannya mau nengok Umi kak Yus.'' tanya Yuli.

" neng Alvy dan ustadz Dayat mau nengok Umi sekalian memeriksakan Nadhira.'' jawab Yusro.

Yuli mengangguk dan berpamitan ke sekolah karena sudah di panggil sama si Santi.

Yuli dan Santi satu sekolah di madrasah aliyah.

"Lama banget sich lho Yul, ngapain saja.'' tanya Santi.

"Aku lagi ngobrol sama kak Yusro dan neng Marsya.'' ucapnya

" Pagi-pagi sudah kepo lho San.'' kata Yuli

"Nggak apa-apa kepo, dari pada mati penasaran ya nggak.'' celetuk Santi.

" Oia...ngobrol apa'an sama pengurus.'' tanya Santi.

"Nanyain Nadhira saja kok, kata kamu di ajak neng Alvy kan?'' ucap Yuli.

" Iya, emang lagi di ajak neng Alvy kok, emangnya kenapa gituu.'' tanya Santi penasaran.

"Nggak apa-apa, cuma nengok Umi sekalian memeriksakan dek Nadhira saja.'' ucap Yuli.

Yuli hanya ber och ria saja.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

Sedangkan Nadhira di rumah sakit lagi di periksa di UGD rumah sakit. setelah di periksa secara menyeluruh ternyata Nadhira kena tifes dan harus menginap di rumah sakit tersebut.

Tadinya Nadhira tidak mau di rawat di rumah sakit, karena bujukan dari Alvy sang neng akhirnya Nadhira mau di rawat.

" Kamu nggak usah mikirin macam-macam dulu, pikirin kesembuhan kamu dulu ya?'' ucap Alvy lembut.

Nadhira hanya mengangguk.

"Atau mau nelfon Ibu di rumah.'' tanya Alvy pada Nadhira.

Nadhira mengangguk, lalu Alvy memberikan ponsel-nya pada Nadhira.

Telfon tersambung tapi tidak diterima,

"Nggak di angkat neng, mungkin Mas Herman lagi kerja nggak pegang HP.'' ucap Nadhira memberikan ponselnya pada Alvy sang neng.

"Biar aku saja yang telfon.'' kata Alvy

Alvy beranjak keluar dari ruangan yang di tempati Nadhira.

Alvy terus mencoba menghubungi keluarga Nadhira di rumahnya,

Setelah 4 kali menelfon akhirnya panggilannya di terima oleh Herman.

"Hallo, Assalamu'alaikum.'' ucap Herman memberi salam.

" Waalaikum salam.'' jawab Alvy.

"Dengan kakaknya Nadhira nggeh.'' tanya Alvy.

" Iya, saya Herman kakaknya Nadhira.'' ucapnya

"Begini? saya mau memberi tahu Nadhira sekarang lagi di rawat di rumah sakit, kata dokter kena tifes.'' ucap Alvy berterus terang pada Herman.

" a... apa adik masuk rumah sakit.'' tanya Herman gugup.

"Iya, sudah di tangani sama dokter barusan.'' jawab Alvy

" Ya sudah, saya segera ke sana.'' ucap Herman khawatir.

Buru-buru Herman menuju ke rumah-nya.

👉👉👉👉

jangan lupa dukung al-mayra ya kak.

jangan lupa like dan komen-nya

makasih 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Yulia Yulia

Yulia Yulia

manzila jadi nengnya juga,
Ase ase🤪🤪🤪

2021-12-23

2

lina

lina

semangat ✍️

2021-10-26

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2 bab 2 Pindah sekolah
3 bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4 bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5 Bab 5 Bertemu Hendri
6 Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7 Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8 Bab 8 Kangen Nadhira
9 Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10 Bab 10 Kangen Nadhira
11 bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12 Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13 Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14 Bab 14 Nadhira sakit
15 Bab 15 Masuk rumah sakit
16 Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17 Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18 Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19 Bab 19 Undangan manggung
20 Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21 Bab 21 Suara merdu Nadhira
22 Bab 22 Melepas Rindu
23 Bab 23 Diki sang Playboy
24 Bab 24 Main di Pantai
25 Bab 25 Keisengan Adhi
26 Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27 Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28 Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29 Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30 Bab 30 Liburan ke Surabaya
31 Bab 31 Pertandingan Basket
32 Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33 Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34 Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35 Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36 Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37 Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38 Bab 38 Di paksa nge-dance
39 Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40 Bab 40 Kerja keras semua Tim
41 Bab 41 Nadhira Cs
42 Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43 Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44 Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45 Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46 Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47 Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48 Bab 48
49 Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50 Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51 Bab 51 500 Tanda tangan
52 Bab 52 Akhirnya selesai
53 Bab 53 Incaran Maya
54 Bab 54 Tamparan
55 Bab 55 Penyesalan Maya
56 Bab 56 Karyawan Baru
57 Bab 57 Acara Lamaran
58 Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59 Bab 59 Acara saweran lamaran
60 Bab 60 Pertemuan tak terduga
61 Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62 Bab 62 Silaturahim
63 Bab 63 Candaan Nadhira
64 Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65 Bab 65 Artis Komplek
66 Bab 66 Grub Artis komplek
67 Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68 Bab 68 Kebahagiaan Hera
69 Bab 69 Hera yang nyebelin
70 Bab 70 Mungkin sudah takdir
71 Bab 71 Pangeran berkuda putih
72 Bab 72 Teka teki inisial N
73 Bab 73 Tukar cincin
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77 Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78 Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79 Bab 79. S2 Pujian Eza
80 Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2
bab 2 Pindah sekolah
3
bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4
bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5
Bab 5 Bertemu Hendri
6
Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7
Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8
Bab 8 Kangen Nadhira
9
Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10
Bab 10 Kangen Nadhira
11
bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12
Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13
Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14
Bab 14 Nadhira sakit
15
Bab 15 Masuk rumah sakit
16
Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17
Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18
Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19
Bab 19 Undangan manggung
20
Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21
Bab 21 Suara merdu Nadhira
22
Bab 22 Melepas Rindu
23
Bab 23 Diki sang Playboy
24
Bab 24 Main di Pantai
25
Bab 25 Keisengan Adhi
26
Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27
Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28
Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29
Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30
Bab 30 Liburan ke Surabaya
31
Bab 31 Pertandingan Basket
32
Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33
Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34
Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35
Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36
Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37
Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38
Bab 38 Di paksa nge-dance
39
Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40
Bab 40 Kerja keras semua Tim
41
Bab 41 Nadhira Cs
42
Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43
Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44
Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45
Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46
Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47
Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48
Bab 48
49
Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50
Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51
Bab 51 500 Tanda tangan
52
Bab 52 Akhirnya selesai
53
Bab 53 Incaran Maya
54
Bab 54 Tamparan
55
Bab 55 Penyesalan Maya
56
Bab 56 Karyawan Baru
57
Bab 57 Acara Lamaran
58
Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59
Bab 59 Acara saweran lamaran
60
Bab 60 Pertemuan tak terduga
61
Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62
Bab 62 Silaturahim
63
Bab 63 Candaan Nadhira
64
Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65
Bab 65 Artis Komplek
66
Bab 66 Grub Artis komplek
67
Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68
Bab 68 Kebahagiaan Hera
69
Bab 69 Hera yang nyebelin
70
Bab 70 Mungkin sudah takdir
71
Bab 71 Pangeran berkuda putih
72
Bab 72 Teka teki inisial N
73
Bab 73 Tukar cincin
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77
Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78
Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79
Bab 79. S2 Pujian Eza
80
Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!