Sesampainya di rumah Herman langsung mencari Ibunya.
"Ibu! Ibu! Ibu!!'' teriak Herman karena tidak menemukan Ibu di rumah-nya.
" Ibu kemana sich? jam segini sudah nggak ada di rumah.'' gerutu-nya.
Herman memutuskan mencari sang Ibu di kebun, sesampainya di kebun Herman langsung menghampiri sang Ibu dan berkata.
"Ibu ayo ikut Herman sekarang.'' Ajak Herman memegang tangan ibunya.
"Mau kemana Her?'' tanya ibunya pelan.
"Ayo ezt, pulang dulu ganti baju, habis itu ikut Herman, cepetan Bu?'- kata Herman di kala melihat sang Ibu belum beranjak dari tempat-nya.
"Ada apa sich Herman? kok gupuh kayak gitu.'' tanyanya penasaran.
Herman yang melihat sang Ibu belum beranjak juga, akhirnya Herman memegang tangan sang Ibu, menuntun-nya untuk pulang,
Herman yang begitu khawatir sama sang adik, meng gerutu di perjalanan menuju ke rumahnya.
"Sebenarnya ada apa sih Herman, kok perasaan Ibu jadi nggak enak gini sich.'' tanya Bu Susi lagi.
"Ayo ezt Bu cepetan jalan-nya, biar cepat nyampek di rumah habis itu mandi, ganti baju dan langsung ikut Herman saja.'' ucap Herman mempercepat jalan-nya.
Sang Ibu hanya menuruti perkata'an Herman, dan mempercepat Jalan-nya juga.
Sesampainya di rumah, sang Ayah sudah ada di rumah-nya, sang Ayah baru pulang dari sawah.
melihat Herman ada di rumah sang Ayah lalu bertanya.
"Lho bukannya tadi sudah berangkat kerja ya Herman.'' tanya Pak Arifin.
" Herman ijin Pak, ada kepentingan mendadak.'' ucap Herman melirik sang Ibu yang masih berdiri di dekat sang Ayah.
"Ayo Bu cepetan.'' ucap Herman pada Ibunya.
Lalu sang Ibu beranjak ke kamar mandi, setelah melihat Ibunya sudah masuk kamar mandi.
barulah Herman berbisik pada sang Ayah.
"Herman sama Ibu mau ke rumah sakit Pak, tapi Ibu belum aq kasih tau mau ke mana.'' ucap Herman memberi tahu ayahnya.
"Emang siapa yang sakit, kok nggak di kasih tau sama ibunya.'' Tanya bingung.
Shuuutt.....!!!
Herman menutup mulutnya dengan jarinya.
"Jangan keras-keras ayah? nanti Ibu dengar bagaimana , yang sakit itu Adik, Nadhira masuk ke rumah sakit tadi neng Alvy telfon Herman. jadi Herman minta ijin sama pak Mandor untuk pulang.'' ucap Herman pada Ayahnya.
"Ayah ikut juga nggak?'' tanya Pak Arifin.
" Nggak usah dulu lah yah biar Herman sama Ibu yang ke sana sekarang.'' jawabnya mencegah sang Ayah ikut serta.
"Ya sudah lah kalau githu hati-hati di jalan.'' pesan Pak Arifin pada anaknya.
"Ayo berangkat sekarang.'' tutur sang Ibu.
"Yo ezt lah yah, Herman berangkat dulu ya.'' pamitnya pada sang Ayah.
"Yo ezt hati-hati.'' jawab Pak Arifin yang biasa di panggil Arif.
..." Assalamu'alaikum.'' Ucap Herman dan Ibu nya. ...
" Waalaikum salam.'' jawab sang Ayah.
...🌺🌺🌺🌺🌺...
Selama di perjalanan, Herman tidak berbicara sepatah katapun sampai akhirnya sang Ibu yang memulai obrolannya.
" Sebenarnya kita mau kemana sich Herman?'' tanya-nya yang emang sudah hafal jalan.
"Sebentar lagi Ibu bakalan tau kok.'' jawab Herman masih tidak memberi tahu.
"Nggak, ini kayak jalan mau ke Pondok Pesantren Adik kamu Herman, kamu mau ngajak Ibu bertemu dengan Nadhira Adikmu?!'' tanya Bu Susi senang.
"Iya salah satunya itu Bu.'' ucap Herman singkat.
"Kalau mau ke Pondok Pesantren harusnya belok kiri Herman, bukan lurus gini.'' ucap sang Ibu ketika Herman tidak berbelok arah.
"Sebentar lagi nyampek kok Bu? itu di depan ezt nyampek.'' Ucap Herman sambil menunjuk Rumah Sakit tersebut.
Sang Ibu penasaran karena Herman membawanya ke rumah sakit bukan ke Pondok Pesantren, sang Ibu hanya berdiam diri di tempat yang di turunkan Herman, sedangkan Herman sendiri memarkirkan motornya.
Herman melihat sang Ibu belum beranjak dari tempatnya yang di turunkan tadi langsung memanggilnya.
Akhirnya sang Ibu menghampiri Herman dan berkata.
"Kok kita ke rumah sakit sich.'' tanya-nya kesal.
"Nengokin Bu' Nyai sek.'' jawabnya asal.
Herman menuntun sang Ibu masuk ke rumah sakit dan langsung ke tempat Nadhira, Herman langsung membuka pintu ruang rawat Nadhira, di dalam sudah ada Alvy yang lagi nungguin Nadhira yang sedang tidur.
"Assalamu'alaikum neng?'' ucap Herman sopan.
" Waalaikum salam.'' jawab Alvy menoleh ke asal suara.
" Herman dan Ibu sudah dateng toch.'' tanya Alvy.
"Iya neng?'' jawab Herman sopan.
Sang Ibu langsung kaget melihat Nadhira yang terbaring di ranjang pasien.
sang Ibu langsung menghampiri Nadhira yang sedang tidur.
" Kamu kenapa nak?'' tanyanya menangis.
"Nadhira kena tifus Bu, Alhamdulillah sekarang sudah baikan.'' jawab Alvy lembut.
"Makasih neng sudah bawa Adik saya ke rumah sakit.'' ucap Herman pada Alvy.
"Iya sama-sama Herman.'' Ucapnya.
" Keadaan Bu Nyai gimana neng sekarang?'' tanya ibunya Nadhira.
''Sudah membaik mungkin nanti sore sudah boleh pulang.'' kata Alvy.
" Alhamdulillah kalau githu neng.'' ucap Herman bersyukur.
"Iya, Nadhira baru tidur Bu, habis minum obat barusan.'' Alvy menjelaskan.
Ibunya Nadhira mengangguk.
"Ibu tidak usah terlalu khawatir panasnya sudah turun, kalau keadaan Nadhira terus membaik paling besok sudah boleh pulang kata dokternya barusan.'' ucap Alvy mengelus bahu Ibunya Nadhira.
"Makasih ya neng? sudah bawa Nadhira ke sini.'' tutur Bu Susi.
"Iya sama-sama Bu, kalau githu Alvy ke ruang rawat Umi dulu ya Bu, Assalamu'alaikum.'' pamit Alvy.
" Waalaikum salam.'' jawabnya bersama
Alvy melangkah keluar dari ruang rawat Nadhira dan langsung menutup pintu.
Belom juga sampai di kamar sang Umi. Tiba-tiba ada yang memanggil-nya, Alvy menoleh melihat siapa yang memanggil-nya.ternyata hendri beserta Abah dan Umi mertuanya.
Alvy langsung mencium tangan sang mertua. dan berjabat tangan dengan Hendri sang Adik iparnya.
"Dayat mana?'' tanya sang mertua.
"Di kamar Umi, Abah.'' jawab Alvy.
"Ayo kita ke sana sekarang.'' ajak Umi sang mertua.
Alvy mengangguk lalu menuju kamar rawat sang Uminya.
"Assalamu'alaikum.'' ucap Alvy setelah sampai dan membuka pintu kamar rawat Uminya.
" Waalaikum salam.'' jawab Abah dan Dayat.
Dayat langsung menghampiri orang tuanya dan langsung mencium tangan sang Umi dan Abahnya.
"Marsya nggak ikut Yat.'' tanya sang Abah pada Dayat.
" Marsya nggak ikut Abah, Abah sama Umi berangkat jam berapa tadi.'' tanya Dayat.
"Berangkat jam 5 pagi tadi.'' ucap Hendri.
"Emang kamu nggak sekolah Dek?'' tanya Dayat pada Hendri Adiknya.
"Libur Bang? makanya Hendri ikut ke sini.'' jawab Hendri.
Dayat Ngangguk-ngangguk.
sedangkan Umi beserta Abahnya sedang mengobrol dengan besannya.
"Kok bisa sampek ndrop gitu dek?'' tanya Uminya Dayat.
"Nggak tau juga saya mbak? ketika sadar tiba-tiba sudah ada di sini.'' jawab Uminya Alvy.
" Bang Nadhira nggak ikut tah, kok Hendri nggak liat Nadhira di sini.'' tanya Hendri ketika tak nelihat Nadhira.
"Nadhira sebenarnya juga ada di sini dek.'' jawab Dayat.
"Kok nggak ada sekarang.'' tanya Hendri kepo.
"Nadhira juga di rawat di rumah sakit ini juga.'' celetuk Alvy.
"Apah!!! jawabnya kaget.
"shuuuuttt.'' Dayat langsung membungkam mulut sang adik, biar Abahnya tidak mendengar.
"Jangan berisik kenapa sich lho dek.'' sarkas Dayat.
"Maaf Bang, Hendri kaget saja dengernya?'' sahut Hendri mencebikkan bibirnya.
" Nadhira kena tifus jadi di rawat inap di rumah sakit ini juga.'' ucap Dayat.
"Sudah nggak usah berisik entar Abah denger lagi kalau Nadhira di rawat di sini juga.'' Dayat memperingatkan.
Disisi lain Nadhira baru terbangun dari tidurnya.
Nadhira mengerjapkan matanya dan melihat sekeliling kamar rawatnya.
Nadhira kaget melihat sang Ibu dan kakaknya sudah ada di sampingnya.
"Lho Ibu kapan sampainya, kok Nadhira nggak tau sich?'' tanya Nadhira dengan nada lemah.
"Sudah dari tadi ke sini nya, kenapa kamu nggak nelfon Ibu sich ndok? kalau kamu lagi sakit.'' jawab Bu Susi.
" Nadhira sudah nggak apa-apa kok Bu?Nadhira sudah baikan sekarang.'' Ujarnya.
"Pulang dari rumah sakit langsung pulang ke rumah saja ya ndok.'' ucap Bu Susi.
"Kok githu sich Bu? Nadhira kan sudah nggak apa-apa.'' ucap Nadhira memanyunkan bibirnya.
"Pokoknya harus ikut Ibu pulang ke rumah, kalau sudah sembuh baru balik lagi ke Pondok Pesantren.'' sahut Bu Susi tak mau di bantah oleh putrinya.
Akhirnya Nadhira pasrah mengikuti perkataan Ibunya.
Herman hanya tersenyum melihat Adik dan Ibunya berdebat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Yulia Yulia
sepi ponpes lok nadhira sakit😨😨
2021-12-23
2
lina
ayo semangat update tor
2021-10-27
3