Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman

Selesai latihan javen Yuli, Selvi dan Santi langsung duduk di dekat pintu.

lalu Feni menghampiri Yuli dan kawan-kawan dan bertanya.

"Nadhira kemana kok nggak ikut latian.''

" Nadhira lagi sakit kak, tapi tadi ikut neng Alvy ke rumah sakit, harusnya Nadhira sudah pulang juga. kan neng Alvy dan Umi sudah pulang.'' ucap Yuli pada Feni.

"Ya sudah kita lihat Nadhira, siapa tau dia sudah ada di Asrama.'' kata Santi mengajak yang lain untuk ke Asramanya.

"Aku ikut mau nengokin Nadhira.'' ucap Feni, sambil melangkah pergi mengikuti Santi, Yuli dan Selvy.

Baru sampai tangga Yuli bertemu dengan Anis dan bertanya,

"Di Asrama ada Nadhira nggak Nis.''

"Nggak ada kok Yuli, kan Nadhira ikut neng Alvy tadi pagi ke rumah sakit.'' jawabnya.

" Tapi Umi dan neng Alvy sudah pulang, harusnya Nadhira juga sudah pulang kan.'' tanya Yuli penasaran.

"Sudah-sudah, dari pada penasaran mending tanya ke kak Yusro aja yuck, pasti kak Yusro tau tuh Nadhira di mana.'' ajak Selvi.

Yuli dan Selvi langsung bergegas menuju ndhalem menemui Yusro sang pengurus Pondok Pesantren Putri.

" Assalamu'alaikum.'' ucap Yuli ketika bertemu dengan Yusro di dapur.

"Waalaikum salam.'' jawab Yusro menaruh gorengan ke meja makan.

" Yuli mau tanya kak Yusro, kalau boleh.'' kata Yuli menunduk.

"Mau tanya apa Yuli, tanya saja kalau kakak tau pasti kakak akan jawab.'' ucap Yusro.

"Ini kak, mau tanya Nadhira, kan neng Alvy sudah pulang dari rumah sakit, tapi kok Nadhira nggak ikutan pulang ya kak.'' tanya Yuli.

"Kamu belum dengar tha Yuli.'' tanya Yusro.

"Dengar apa kak Yus.'' jawabnya.

"Dengar kalau Nadhira harus di rawat inap di rumah sakit.'' Ucap Yusro

Degg....

Yuli dan Selvi kaget mendengar Nadhira harus di rawat inap di rumah sakit.

mereka berdua mencemaskan Nadhira.

"Terus yang jaga di rumah sakit sekarang siapa kak Yus.'' tanya Selvi.

"Ibu sama Masnya yang jagain Nadhira sekarang.'' jawabnya.

"Och,kalau ijin ke rumah sakit bakalan di ijinin nggak ya?'' tanyanya lagi.

"Kalau soal itu kakak nggak tau Sel, coba tanya sama neng Alvy di dalam.'' ucap Yusro menyuruh bertanya kepada sang neng.

"Ya sudah makasih kak Yusro, kita balik ke Asrama saja, Assalamu'alaikum.'' ucap Yuli dan Selvi.

"Waalaikum salam.'' jawab Yusro sembari meneruskan pekerjaannya yang belum selesai.

Sedangkan Bu Inah yang bekerja di Pondok Pesantren sebagai tukang masak hanya menjadi pendengar yang baik. sambil melakukan tugas-tugasnya yaitu memasak.

sedangkan yusron hanya membantu Bu Inah saja didapur.

Sebenarnya Yusro sudah tidak mempunyai orang tua, Ayah Yusro meninggal waktu Yusro duduk di bangku SD, sedangkan sang Ibu meninggal 4 tahun yang lalu, sejak itu pula Yusro tinggal di Pondok Pesantren tanpa biaya.

Sang Kyai sudah menganggap Yusro sebagai keluarganya sendiri.

maka dari itulah Yusro sering membantu pekerjaan Bu Inah di dapur, walaupun tidak diperbolehkan sama sang Kyai.

Yusro selalu bilang minta barokahnya sang Kyai. dan ucapan terima kasih karena sudah menganggapnya sebagai keluarganya sendiri.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

Sedangkan Hendri lagi berdebat dengan sang Abang, karena Hendri selalu bermain ponselnya.

"Dek, kamu kok kayak anak kecil gitu sich.'' ucap Dayat.

"Anak kecil, anak kecil, enak saja bilang Hendri anak kecil.''

"Heyy! jangan panggil aku anak kecil paman.'' Ucap Hendri sambil becanda.

"NamaKu shiva.'' Ucapnya sambil tertawa.

Dayat hanya geleng-geleng kepalanya melihat kelakuan sang adik, lalu Dayat menyentil dahi Hendri sang adik.

"Auch,sakit kali Bang, Abang jahat banget sich sama adik sendiri, selalu melakukan kekerasan pada adiknya sendiri, ini bisa kena pasal-pasal KUHP nic.'' Ucapnya panjang lebar.

"Sok kamu dek! kayak tau aja tentang pasal-pasal gitu, mimpimu ketinggian.'' ucap Dayat tak mau kalah dari Hendri sang adik.

Alvy tersenyum melihat keduanya yang saling debat, kalau mereka berdua kumpul selalu saja ada tingkah tingkah yang tak bisa di tebaknya.

"Sudah-sudah, berantem terus sich kerjaannya, giliran jauh bilang kangen, sedangkan lagi ngumpul berantem terus kerjaannya, pusing aku.'' ucap Alvy pada sang suami dan Hendri adik iparnya.

"Mau kemana Yang?'' tanya Dayat.

"Kamar mau tidur, capek lihat kalian berantem terus!'' ucapnya melangkah pergi.

"Thu dengerin kata kak Alvy barusan Bang.''

"Harusnya kamu yang dengerin Abang dek?'' ucap Dayat.

"Kalau sampai kamu tidak berubah awas kamu dek.'' Ancamnya.

"Berubah kenapa.'' tanyanya nggak ngeh dengan ancaman Dayat sang kakak.

"Kalau Nadhira jadi ikut kerumah, terus kamu masih sama kayak gini, aku bakalan bawa pulang balik ke sini lagi.'' jawab Dayat.

"Ya nggak gituu juga kali Bang, ach Abang nggak asik nich, males Hendri.'' ucapnya beranjak pergi.

"Mau kemana, Abang belum selesai ngomongnya.'' teriak Dayat.

"Bodo', Abang sich nggak asik.'' sambil membuka pintu kamar yang di tempati Hendri.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

Sedangkan di tempat lain, Eza selalu memikirkan Nadhira, walau tak pernah ada kata suka pada keduanya, Eza tak memungkiri kalau hatinya hanya memuja Nadhira.

Eza jatuh cinta pada Nadhira, pada pandangan pertamanya.

ya itulah cinta, cinta datang begitu saja pada seseorang yang kita suka, dan cinta, juga bisa mengubah seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tak lama kemudian Marvel memanggil Eza di rumahnya untuk pergi menemui Herman.

Sampai di tujuan Adhi dan kawan kawannya menunggu Herman yang tak kunjung datang.

Herman kakak Nadhira yang sudah punya janji dengan Aldy dan Teman temannya, Herman langsung membatalkan janjinya karena sekarang Herman sedang ada di rumah sakit.

Herman mengambil ponselnya di saku celananya dan langsung menelfon Adhi.

Tut…tut…tut…

Adhi langsung menerima telfon dari Herman.

"Halo, ada di mana?'' tanya Adi.

"Aku nggak bisa ke sana bro, adikku lagi sakit, sekarang aku ada di rumah sakit malang.'' kata Herman.

"Nadhira di rumah sakit.'' tanya Adi.

Eza mendengar perkataan Adi yang mengatakan kalau Nadhira ada di rumah sakit. rasa khawatir langsung menyelimuti hatinya.

"Iya di rumah sakit? tifusnya kambuh tapi besok udah boleh pulang kok.'' sahutnya.

"Kapan masuk ke rumah sakitnya, tadi pagi kamu kan bekerja Man.'' tanya Adi lagi.

"tadi setelah terima telfon dari Pondok Pesantrennya, aku langsung minta ijin sama pak mandor.'' jawab Herman.

"Ya sudah bro, semoga Nadhira cepat sembuh ya.'' ucap Adi.

" Iya, makasih Do'a nya bro.''

"Ya sudah dulu aku matikan telfonnya, Assalamu'alaikum.'' ucap Herman.

" Waalaikum salam.'' jawab Adi langsung mematikan ponselnya.

Eza langsung menghampiri Adi dan bertanya.

"Siapa yang sakit Mas.'' tanyanya pura-pura tidak mendengar.

"Nadhira yang sakit, sekarang ada di rumah sakit, tapi besok katanya boleh pulang.''ucap Adi.

"Terus nggak jadi nich acaranya?!'' tanya Marvel.

"Ya nggak jadi, kan orangnya ada di rumah sakit sekarang, kapan-kapan sajalah.'' ucap Adi.

"Ya sudah kalau gitu kita pulang saja Yuck.'' ajak Marvel pada Eza.

Eza mengangguk dan mengambil motornya yang berada tak jauh darinya.

Eza menstater motornya dan mulai menjalankan motornya, tiba-tiba di berhentikan sama Marvel.

"Gue numpang sama lho Za, Mas Adi mo mampir kerumah ceweknya dulu katanya.'' Ucapnya.

"Ya sudah ayo naik.'' ucap Eza.

Di perjalanan pulang nya Marvel berkata.

"Za lho nggak mau nyari cewek.''

"Nggak!!'' ucapnya ngirit

"Lho nungguin Nadhira ya.'' tanya Marvel.

"Bggak juga.''

"Terus kenapa kamu nggak mau nyari cewek gitu Za.'' tanyanya.

"Kepo, sudah sampai turun lho.'' Ucap Eza ketus.

"Gitu banget sama teman sendiri lho Za.'' gerutunya.

"Bodo', udah ach gue mau pulang.'' ucap Eza melajukan motornya.

"Kesambet setan apaan sich thu anak?!'' gerutu Marvel sembari masuk ke dalam rumahnya.

"Ach, sudahlah ngapain juga aku mikirin Eza, gue aaja belum punya cewek kok?'' ucapnya mengacak-acak rambutnya.

Setelah sampai rumah Eza langsung memasukkan motornya, dan Eza langsung merebahkan tubuhnya di kursi panjang.

(karena di desa jadi Nyebutnya kursi ya kak bukan sofa)🤭🤭🤭

Maaf kakak kalau banyak yang salah atau kurang menarik.

Masih pemula dan masih belajar☺☺

jangan lupa dukung Al-mayra

like dan komennya kakak

makasih 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Yulia Yulia

Yulia Yulia

namaq jga Ase🤧🤧

2021-12-23

2

Neyna 🎭🖌️

Neyna 🎭🖌️

semangat 💪😘💞

2021-10-30

2

lina

lina

lanjut

2021-10-29

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2 bab 2 Pindah sekolah
3 bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4 bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5 Bab 5 Bertemu Hendri
6 Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7 Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8 Bab 8 Kangen Nadhira
9 Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10 Bab 10 Kangen Nadhira
11 bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12 Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13 Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14 Bab 14 Nadhira sakit
15 Bab 15 Masuk rumah sakit
16 Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17 Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18 Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19 Bab 19 Undangan manggung
20 Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21 Bab 21 Suara merdu Nadhira
22 Bab 22 Melepas Rindu
23 Bab 23 Diki sang Playboy
24 Bab 24 Main di Pantai
25 Bab 25 Keisengan Adhi
26 Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27 Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28 Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29 Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30 Bab 30 Liburan ke Surabaya
31 Bab 31 Pertandingan Basket
32 Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33 Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34 Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35 Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36 Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37 Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38 Bab 38 Di paksa nge-dance
39 Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40 Bab 40 Kerja keras semua Tim
41 Bab 41 Nadhira Cs
42 Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43 Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44 Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45 Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46 Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47 Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48 Bab 48
49 Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50 Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51 Bab 51 500 Tanda tangan
52 Bab 52 Akhirnya selesai
53 Bab 53 Incaran Maya
54 Bab 54 Tamparan
55 Bab 55 Penyesalan Maya
56 Bab 56 Karyawan Baru
57 Bab 57 Acara Lamaran
58 Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59 Bab 59 Acara saweran lamaran
60 Bab 60 Pertemuan tak terduga
61 Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62 Bab 62 Silaturahim
63 Bab 63 Candaan Nadhira
64 Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65 Bab 65 Artis Komplek
66 Bab 66 Grub Artis komplek
67 Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68 Bab 68 Kebahagiaan Hera
69 Bab 69 Hera yang nyebelin
70 Bab 70 Mungkin sudah takdir
71 Bab 71 Pangeran berkuda putih
72 Bab 72 Teka teki inisial N
73 Bab 73 Tukar cincin
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77 Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78 Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79 Bab 79. S2 Pujian Eza
80 Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2
bab 2 Pindah sekolah
3
bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4
bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5
Bab 5 Bertemu Hendri
6
Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7
Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8
Bab 8 Kangen Nadhira
9
Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10
Bab 10 Kangen Nadhira
11
bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12
Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13
Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14
Bab 14 Nadhira sakit
15
Bab 15 Masuk rumah sakit
16
Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17
Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18
Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19
Bab 19 Undangan manggung
20
Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21
Bab 21 Suara merdu Nadhira
22
Bab 22 Melepas Rindu
23
Bab 23 Diki sang Playboy
24
Bab 24 Main di Pantai
25
Bab 25 Keisengan Adhi
26
Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27
Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28
Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29
Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30
Bab 30 Liburan ke Surabaya
31
Bab 31 Pertandingan Basket
32
Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33
Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34
Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35
Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36
Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37
Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38
Bab 38 Di paksa nge-dance
39
Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40
Bab 40 Kerja keras semua Tim
41
Bab 41 Nadhira Cs
42
Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43
Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44
Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45
Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46
Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47
Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48
Bab 48
49
Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50
Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51
Bab 51 500 Tanda tangan
52
Bab 52 Akhirnya selesai
53
Bab 53 Incaran Maya
54
Bab 54 Tamparan
55
Bab 55 Penyesalan Maya
56
Bab 56 Karyawan Baru
57
Bab 57 Acara Lamaran
58
Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59
Bab 59 Acara saweran lamaran
60
Bab 60 Pertemuan tak terduga
61
Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62
Bab 62 Silaturahim
63
Bab 63 Candaan Nadhira
64
Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65
Bab 65 Artis Komplek
66
Bab 66 Grub Artis komplek
67
Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68
Bab 68 Kebahagiaan Hera
69
Bab 69 Hera yang nyebelin
70
Bab 70 Mungkin sudah takdir
71
Bab 71 Pangeran berkuda putih
72
Bab 72 Teka teki inisial N
73
Bab 73 Tukar cincin
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77
Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78
Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79
Bab 79. S2 Pujian Eza
80
Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!