Selesai latihan javen Yuli, Selvi dan Santi langsung duduk di dekat pintu.
lalu Feni menghampiri Yuli dan kawan-kawan dan bertanya.
"Nadhira kemana kok nggak ikut latian.''
" Nadhira lagi sakit kak, tapi tadi ikut neng Alvy ke rumah sakit, harusnya Nadhira sudah pulang juga. kan neng Alvy dan Umi sudah pulang.'' ucap Yuli pada Feni.
"Ya sudah kita lihat Nadhira, siapa tau dia sudah ada di Asrama.'' kata Santi mengajak yang lain untuk ke Asramanya.
"Aku ikut mau nengokin Nadhira.'' ucap Feni, sambil melangkah pergi mengikuti Santi, Yuli dan Selvy.
Baru sampai tangga Yuli bertemu dengan Anis dan bertanya,
"Di Asrama ada Nadhira nggak Nis.''
"Nggak ada kok Yuli, kan Nadhira ikut neng Alvy tadi pagi ke rumah sakit.'' jawabnya.
" Tapi Umi dan neng Alvy sudah pulang, harusnya Nadhira juga sudah pulang kan.'' tanya Yuli penasaran.
"Sudah-sudah, dari pada penasaran mending tanya ke kak Yusro aja yuck, pasti kak Yusro tau tuh Nadhira di mana.'' ajak Selvi.
Yuli dan Selvi langsung bergegas menuju ndhalem menemui Yusro sang pengurus Pondok Pesantren Putri.
" Assalamu'alaikum.'' ucap Yuli ketika bertemu dengan Yusro di dapur.
"Waalaikum salam.'' jawab Yusro menaruh gorengan ke meja makan.
" Yuli mau tanya kak Yusro, kalau boleh.'' kata Yuli menunduk.
"Mau tanya apa Yuli, tanya saja kalau kakak tau pasti kakak akan jawab.'' ucap Yusro.
"Ini kak, mau tanya Nadhira, kan neng Alvy sudah pulang dari rumah sakit, tapi kok Nadhira nggak ikutan pulang ya kak.'' tanya Yuli.
"Kamu belum dengar tha Yuli.'' tanya Yusro.
"Dengar apa kak Yus.'' jawabnya.
"Dengar kalau Nadhira harus di rawat inap di rumah sakit.'' Ucap Yusro
Degg....
Yuli dan Selvi kaget mendengar Nadhira harus di rawat inap di rumah sakit.
mereka berdua mencemaskan Nadhira.
"Terus yang jaga di rumah sakit sekarang siapa kak Yus.'' tanya Selvi.
"Ibu sama Masnya yang jagain Nadhira sekarang.'' jawabnya.
"Och,kalau ijin ke rumah sakit bakalan di ijinin nggak ya?'' tanyanya lagi.
"Kalau soal itu kakak nggak tau Sel, coba tanya sama neng Alvy di dalam.'' ucap Yusro menyuruh bertanya kepada sang neng.
"Ya sudah makasih kak Yusro, kita balik ke Asrama saja, Assalamu'alaikum.'' ucap Yuli dan Selvi.
"Waalaikum salam.'' jawab Yusro sembari meneruskan pekerjaannya yang belum selesai.
Sedangkan Bu Inah yang bekerja di Pondok Pesantren sebagai tukang masak hanya menjadi pendengar yang baik. sambil melakukan tugas-tugasnya yaitu memasak.
sedangkan yusron hanya membantu Bu Inah saja didapur.
Sebenarnya Yusro sudah tidak mempunyai orang tua, Ayah Yusro meninggal waktu Yusro duduk di bangku SD, sedangkan sang Ibu meninggal 4 tahun yang lalu, sejak itu pula Yusro tinggal di Pondok Pesantren tanpa biaya.
Sang Kyai sudah menganggap Yusro sebagai keluarganya sendiri.
maka dari itulah Yusro sering membantu pekerjaan Bu Inah di dapur, walaupun tidak diperbolehkan sama sang Kyai.
Yusro selalu bilang minta barokahnya sang Kyai. dan ucapan terima kasih karena sudah menganggapnya sebagai keluarganya sendiri.
...🌺🌺🌺🌺🌺...
Sedangkan Hendri lagi berdebat dengan sang Abang, karena Hendri selalu bermain ponselnya.
"Dek, kamu kok kayak anak kecil gitu sich.'' ucap Dayat.
"Anak kecil, anak kecil, enak saja bilang Hendri anak kecil.''
"Heyy! jangan panggil aku anak kecil paman.'' Ucap Hendri sambil becanda.
"NamaKu shiva.'' Ucapnya sambil tertawa.
Dayat hanya geleng-geleng kepalanya melihat kelakuan sang adik, lalu Dayat menyentil dahi Hendri sang adik.
"Auch,sakit kali Bang, Abang jahat banget sich sama adik sendiri, selalu melakukan kekerasan pada adiknya sendiri, ini bisa kena pasal-pasal KUHP nic.'' Ucapnya panjang lebar.
"Sok kamu dek! kayak tau aja tentang pasal-pasal gitu, mimpimu ketinggian.'' ucap Dayat tak mau kalah dari Hendri sang adik.
Alvy tersenyum melihat keduanya yang saling debat, kalau mereka berdua kumpul selalu saja ada tingkah tingkah yang tak bisa di tebaknya.
"Sudah-sudah, berantem terus sich kerjaannya, giliran jauh bilang kangen, sedangkan lagi ngumpul berantem terus kerjaannya, pusing aku.'' ucap Alvy pada sang suami dan Hendri adik iparnya.
"Mau kemana Yang?'' tanya Dayat.
"Kamar mau tidur, capek lihat kalian berantem terus!'' ucapnya melangkah pergi.
"Thu dengerin kata kak Alvy barusan Bang.''
"Harusnya kamu yang dengerin Abang dek?'' ucap Dayat.
"Kalau sampai kamu tidak berubah awas kamu dek.'' Ancamnya.
"Berubah kenapa.'' tanyanya nggak ngeh dengan ancaman Dayat sang kakak.
"Kalau Nadhira jadi ikut kerumah, terus kamu masih sama kayak gini, aku bakalan bawa pulang balik ke sini lagi.'' jawab Dayat.
"Ya nggak gituu juga kali Bang, ach Abang nggak asik nich, males Hendri.'' ucapnya beranjak pergi.
"Mau kemana, Abang belum selesai ngomongnya.'' teriak Dayat.
"Bodo', Abang sich nggak asik.'' sambil membuka pintu kamar yang di tempati Hendri.
...🌺🌺🌺🌺🌺...
Sedangkan di tempat lain, Eza selalu memikirkan Nadhira, walau tak pernah ada kata suka pada keduanya, Eza tak memungkiri kalau hatinya hanya memuja Nadhira.
Eza jatuh cinta pada Nadhira, pada pandangan pertamanya.
ya itulah cinta, cinta datang begitu saja pada seseorang yang kita suka, dan cinta, juga bisa mengubah seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Tak lama kemudian Marvel memanggil Eza di rumahnya untuk pergi menemui Herman.
Sampai di tujuan Adhi dan kawan kawannya menunggu Herman yang tak kunjung datang.
Herman kakak Nadhira yang sudah punya janji dengan Aldy dan Teman temannya, Herman langsung membatalkan janjinya karena sekarang Herman sedang ada di rumah sakit.
Herman mengambil ponselnya di saku celananya dan langsung menelfon Adhi.
Tut…tut…tut…
Adhi langsung menerima telfon dari Herman.
"Halo, ada di mana?'' tanya Adi.
"Aku nggak bisa ke sana bro, adikku lagi sakit, sekarang aku ada di rumah sakit malang.'' kata Herman.
"Nadhira di rumah sakit.'' tanya Adi.
Eza mendengar perkataan Adi yang mengatakan kalau Nadhira ada di rumah sakit. rasa khawatir langsung menyelimuti hatinya.
"Iya di rumah sakit? tifusnya kambuh tapi besok udah boleh pulang kok.'' sahutnya.
"Kapan masuk ke rumah sakitnya, tadi pagi kamu kan bekerja Man.'' tanya Adi lagi.
"tadi setelah terima telfon dari Pondok Pesantrennya, aku langsung minta ijin sama pak mandor.'' jawab Herman.
"Ya sudah bro, semoga Nadhira cepat sembuh ya.'' ucap Adi.
" Iya, makasih Do'a nya bro.''
"Ya sudah dulu aku matikan telfonnya, Assalamu'alaikum.'' ucap Herman.
" Waalaikum salam.'' jawab Adi langsung mematikan ponselnya.
Eza langsung menghampiri Adi dan bertanya.
"Siapa yang sakit Mas.'' tanyanya pura-pura tidak mendengar.
"Nadhira yang sakit, sekarang ada di rumah sakit, tapi besok katanya boleh pulang.''ucap Adi.
"Terus nggak jadi nich acaranya?!'' tanya Marvel.
"Ya nggak jadi, kan orangnya ada di rumah sakit sekarang, kapan-kapan sajalah.'' ucap Adi.
"Ya sudah kalau gitu kita pulang saja Yuck.'' ajak Marvel pada Eza.
Eza mengangguk dan mengambil motornya yang berada tak jauh darinya.
Eza menstater motornya dan mulai menjalankan motornya, tiba-tiba di berhentikan sama Marvel.
"Gue numpang sama lho Za, Mas Adi mo mampir kerumah ceweknya dulu katanya.'' Ucapnya.
"Ya sudah ayo naik.'' ucap Eza.
Di perjalanan pulang nya Marvel berkata.
"Za lho nggak mau nyari cewek.''
"Nggak!!'' ucapnya ngirit
"Lho nungguin Nadhira ya.'' tanya Marvel.
"Bggak juga.''
"Terus kenapa kamu nggak mau nyari cewek gitu Za.'' tanyanya.
"Kepo, sudah sampai turun lho.'' Ucap Eza ketus.
"Gitu banget sama teman sendiri lho Za.'' gerutunya.
"Bodo', udah ach gue mau pulang.'' ucap Eza melajukan motornya.
"Kesambet setan apaan sich thu anak?!'' gerutu Marvel sembari masuk ke dalam rumahnya.
"Ach, sudahlah ngapain juga aku mikirin Eza, gue aaja belum punya cewek kok?'' ucapnya mengacak-acak rambutnya.
Setelah sampai rumah Eza langsung memasukkan motornya, dan Eza langsung merebahkan tubuhnya di kursi panjang.
(karena di desa jadi Nyebutnya kursi ya kak bukan sofa)🤭🤭🤭
Maaf kakak kalau banyak yang salah atau kurang menarik.
Masih pemula dan masih belajar☺☺
jangan lupa dukung Al-mayra
like dan komennya kakak
makasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Yulia Yulia
namaq jga Ase🤧🤧
2021-12-23
2
Neyna 🎭🖌️
semangat 💪😘💞
2021-10-30
2
lina
lanjut
2021-10-29
2