Bab 10 Kangen Nadhira

Nadhira masih setia menatap gambar(lukisan) wajah Nada yang terpajang di dinding kamarnya.

setelah Nadhira puas melihat lihat kamar Nada, nadhira merebahkan tubuhnya yang teramat capek.

"Capek banget sich? mana badanku sakit semua lagi.'' Gumam Nadhira.

Akhirnya Nadhira terlelap juga tidurnya dan nggak terasa hari sudah sore.

Tiba-tiba Nadhira kaget dari tidurnya karna kasurnya yang tiba-tiba basah.

"Lho kok basah sich, masak aku ngompol.'' Gumam Nadhira.

Nadhira langsung bangun dari kasurnya, matanya melotot karna ada noda darah di sprei yang Nadhira tiduri.

"Aduhh mati gue!'' bisik Nadhira sambil menepuk dahinya.

"Nadhira, sudah bangun belom?'' Tanya Alvy sang Neng sambil mengetuk pintu kamar Nadhira.

Berhubung pintu kamar Nadhira nggak di kunci, Alvy langsung masuk setelah mengetuk pintu.

"Lho....? sprei nya kenapa Dhira, kok di gulung gituu?'' tanya Alvy kaget.

"Mau di cuci Neng?'' jawab Nadhira menunduk.

"Emangnya kenapa kok mau di cuci.'' tanya Alvy penasaran.

"Kena darah haid (PMS) Neng, Nadhira lupa kalau sekarang sudah waktunya?'' Ucap Nadhira tertunduk malu dan takut dimarahi.

"Och, ya sudah nggak apa_apa kok.'' kata Alvy sang Neng sambil tersenyum ke arah Nadhira.

"Ya sudah kalau githu tunggu di sini, aku ambilin baju ganti buat kamu.'' ucapnya lembut.

Nadhira hanya mengangguk.

Melihat Alvy keluar dari kamar Nadhira, Dayat langsung bertanya.

"Lho...mana Nadhira Nda.'' tanya Dayat pada Alvy.

"Ada di kamar, baru bangun.'' Ucapnya sambil melangkah menuju kamarnya.

"Kok nggak di bangunin Alvy.'' tanya sang Abah mertuanya waktu melihat Alvy keluar dari kamarnya.

"Nadhira sudah bangun Abah, Nadhira nggak ikut Sholat jama'ah karena Nadhira lagi dapet.'' jawab Alvy menghampiri Nadhira.

"Ini baju gantinya sama pembalut nya, pasti nggak bawa kan.'' tanya Alvy, Nadhira menggeleng.

"Ya sudah ganti baju gih, habis itu keluar di tanyain Abah sama Umi.'' ucap Alvy berlalu.

...🍄🍄🍄🍄🍄...

Hampir 1 jam Nadhira berada di kamarnya Nada, tapi belum ada tanda-tanda Nadhira mau keluar juga.

"Hendri panggil Nadhira suruh makan.'' Ujar Abah Rahman pada putranya.

"Iya bah.'' Ucapnya beranjak dari duduknya, menuju ke kamar Nada yang di tempatin Nadhira sekarang.

Tok... tok... tok.

" Iya.'' Sahut Nadhira pada Hendri

Nadhira membuka pintu setelah dia memakai jilbabnya.

"Kak Hendri.'' Ucap Nadhira tersenyum.

"Ngapain di dalam sich dek.'' tanya Hendri.

"Baru selesai mandi kak.'' jawab Nadhira.

"Kok lama banget cuma mandi doang.'' Seru Hendri.

"Iya sambil mencuci sprei kak.'' jawab Nadhira gugup

"Kok di cuci sich dek? emang sprei nya kenapa githu.'' tanya Hendri penasaran.

"Nggak apa-apa sich kak?'' jawab Nadhira malu

"Ya sudah, ayo makan dulu.'' sambil menarik tangan Nadhira.

"Kak, Nadhira mau jemur sprei dulu.'' Ucap Nadhira merengek.

"Makan dulu baru jemur sprei nya.'' Hendri tetap menarik tangan Nadhira.

Hendri membawa Nadhira ke meja makan. Nadhira hanya makan sendirian karena yang lain sudah pada makan.

"Masih ngapain Nadhira di kamarnya tadi.'' tanya sang Abah pada Hendri.

"Nyuci sprei katanya Bah.'' jawab Hendri singkat.

"Emang spreinya kenapa?kok di cuci.'' tanyanya memandang Hendri.

Hendri mengangkat bahunya.

"Sprei nya basah Bah.'' Ucap Alvy dari luar.

"Kenapa bisa basah.'' tanya Abah Rahman.

"Kena darah haid(PMS) Abah.'' jawab Alvy.

Sang Abah hanya menganggukkan kepalanya.

Hendri sekarang mengerti, kenapa Nadhira nggak mau jawab pertanyaan nya tadi.

" Mungkin karna ini tadi Nadhira di tanya nggak mau jawab Bah.'' Jawab Hendri.

"Ya malu lah dek.'' jawab Alvy kakak iparnya.

Hendri hanya garuk kepalanya yang tak gatal.

Di sisi lain Nadhira baru selesai makan dia langsung membereskan meja makan nya, walaupun di sana ada mbak-mbak yang kerja, namun Nadhira memilih membereskan sendiri.

"Biar mbak saja yang bersihinnya dek.'' ucap Nini yang kerja di rumah Abah nya hendri.

"Nggak apa-apa mbak, biar Dhira saja yang beresin tinggal dikit lagi kok.'' cegah Nadhira sopan.

"Adek Dhira tinggal di sini tha.'' tanya mbak Nini.

"Nggak mbak, habis ini pulang.'' jawab Nadhira.

"Kenapa nggak tinggal di sini saja dek.'' Ucap mbak Nini lagi.

"Dhira masih sekolah mbk.''

" Iya juga sich.'' ucapnya di selingi tawaan.

Tiba-tiba Hendri menghampiri Nadhira yang berada di dapur.

"Lama banget di dapurnya sich dek.'' Ucapnya saat sudah ada di sampingnya.

"Ech iya kak, Dhira lagi ngobrol sama mbak Nini nich.'' Ucap Nadhira.

"Ayo ikut kakak ke depan.'' ajaknya yang di ikuti oleh Nadhira.

Nadhira mengangguk, lalu mengikuti langkah Hendri.

Sesampainya di teras tiba-tiba Alvy bertanya, ''Nadhira... " Panggil Alvy.

" Iya neng?'' jawab Nadhira.

"Sprei nya di jemur dimana, kok nggak ada di jemuran.'' tanya Alvy.

" Astaghfirullah hal adzim, Nadhira lupa neng.''

"Lupa kenapa Dhira.'' tanya Alvy.

" Ng.. nggak di jemur.'' jawabnya tersenyum.

"Kok bisa lupa githu.'' tanya Alvy lagi.

"Tadi waktu mau jemur spreinya, kak Hendri ngajak Dhira makan dulu neng.'' ucapnya takut-takut.

Alvy hanya menepuk jidatnya.

"Ya sudah jemur dulu mumpung masih panas.'' ucapnya sambil berlalu.

" Iya neng.'' Nadhira masuk ke kamarnya mengambil sprei yang sudah ia cuci.

"Kok buru-buru, mau ke mana.'' tanya Abah Rahman saat melihat Nadhira buru buru.

"Mau ke kamar Abah.'' Jawab Nadhira masuk kedalam kamarnya.

...🍄🍄🍄🍄🍄...

Sedangkan di Ponpes lagi ada kegiatan mengaji kitab kuning, selesai memaknai (mengartikan) sang Kyai melanjutkan dengan menerangkan isi kitab tersebut, disela-sela sang Kyai menerangkan Santi, Selvy dan juga Yuli membicarakan tentang Nadhira yang nggak balik-balik ke Pondok Pesantren.

"Ech...? sudah seminggu lebih lho Nadhira nggak balik-balik juga.'' ucap Selvy berbisik.

" Iya nich, betah banget Dhira bareng neng, emang Nadhira nggak kangen gitu sama kita kita.'' timpal Yuli.

"Sudah-sudah nggak usah Su'udzon githu, siapa tau mertuanya neng Alvy belum sembuh dari sakitny.'' ucap Santi.

" Iya sich, tapi aku heran saja Nadhira betah banget di sana nya.'' kata Yuli lagi.

"Paling bentar lagi pulang kok.'' Ujar Santi menyuruh Yuli dan juga Selvy diam.

karena sang Kyai lagi bercerita tentang Bidadari Surga, semua Santri langsung menyimak cerita sang Kyai.

Jam 6:30 yang mengaji kitab langsung berhambur keluar dari dhalem (rumah Kyai) saat sang Kyai menyudahi baca kitab nya.

mereka pada menghambur menuju kamar mandi mengantri untuk mandi.

setiap di depan pintu kamar mandi sudah terdapat ember kecil tempat sabun dan lain-lainnya yang sedang mengantri.

Iya karena yang mengantri di depan kamar mandi hanyalah tempat sabunnya saja, sedangkan orang nya lagi leha-leha sambil nunggu giliran buat mandi.

lucu kan, (tapi asyik kok kak waktu di pesantren tanpa beban banget, cuma sedih-nya hanya waktu Puasa nggak bisa bareng orang tua, buka puasa dan sahurnya, dan nggak juga mikirin mau masak apa besoknya, uang belanjaan, apalagi mengurus rumah🤭🤭.

yang ada cuma mikirin hafalan, hafalan dan hafalan.

Terpopuler

Comments

Irma Kirana

Irma Kirana

aku mampir kak🥰🥰

2021-11-26

2

Nasi Kaput

Nasi Kaput

siiiip thor... langganan datang memberi like.


datang juga ya ketempatku

2021-11-10

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2 bab 2 Pindah sekolah
3 bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4 bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5 Bab 5 Bertemu Hendri
6 Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7 Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8 Bab 8 Kangen Nadhira
9 Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10 Bab 10 Kangen Nadhira
11 bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12 Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13 Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14 Bab 14 Nadhira sakit
15 Bab 15 Masuk rumah sakit
16 Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17 Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18 Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19 Bab 19 Undangan manggung
20 Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21 Bab 21 Suara merdu Nadhira
22 Bab 22 Melepas Rindu
23 Bab 23 Diki sang Playboy
24 Bab 24 Main di Pantai
25 Bab 25 Keisengan Adhi
26 Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27 Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28 Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29 Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30 Bab 30 Liburan ke Surabaya
31 Bab 31 Pertandingan Basket
32 Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33 Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34 Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35 Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36 Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37 Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38 Bab 38 Di paksa nge-dance
39 Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40 Bab 40 Kerja keras semua Tim
41 Bab 41 Nadhira Cs
42 Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43 Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44 Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45 Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46 Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47 Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48 Bab 48
49 Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50 Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51 Bab 51 500 Tanda tangan
52 Bab 52 Akhirnya selesai
53 Bab 53 Incaran Maya
54 Bab 54 Tamparan
55 Bab 55 Penyesalan Maya
56 Bab 56 Karyawan Baru
57 Bab 57 Acara Lamaran
58 Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59 Bab 59 Acara saweran lamaran
60 Bab 60 Pertemuan tak terduga
61 Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62 Bab 62 Silaturahim
63 Bab 63 Candaan Nadhira
64 Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65 Bab 65 Artis Komplek
66 Bab 66 Grub Artis komplek
67 Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68 Bab 68 Kebahagiaan Hera
69 Bab 69 Hera yang nyebelin
70 Bab 70 Mungkin sudah takdir
71 Bab 71 Pangeran berkuda putih
72 Bab 72 Teka teki inisial N
73 Bab 73 Tukar cincin
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77 Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78 Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79 Bab 79. S2 Pujian Eza
80 Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2
bab 2 Pindah sekolah
3
bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4
bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5
Bab 5 Bertemu Hendri
6
Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7
Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8
Bab 8 Kangen Nadhira
9
Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10
Bab 10 Kangen Nadhira
11
bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12
Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13
Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14
Bab 14 Nadhira sakit
15
Bab 15 Masuk rumah sakit
16
Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17
Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18
Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19
Bab 19 Undangan manggung
20
Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21
Bab 21 Suara merdu Nadhira
22
Bab 22 Melepas Rindu
23
Bab 23 Diki sang Playboy
24
Bab 24 Main di Pantai
25
Bab 25 Keisengan Adhi
26
Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27
Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28
Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29
Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30
Bab 30 Liburan ke Surabaya
31
Bab 31 Pertandingan Basket
32
Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33
Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34
Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35
Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36
Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37
Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38
Bab 38 Di paksa nge-dance
39
Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40
Bab 40 Kerja keras semua Tim
41
Bab 41 Nadhira Cs
42
Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43
Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44
Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45
Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46
Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47
Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48
Bab 48
49
Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50
Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51
Bab 51 500 Tanda tangan
52
Bab 52 Akhirnya selesai
53
Bab 53 Incaran Maya
54
Bab 54 Tamparan
55
Bab 55 Penyesalan Maya
56
Bab 56 Karyawan Baru
57
Bab 57 Acara Lamaran
58
Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59
Bab 59 Acara saweran lamaran
60
Bab 60 Pertemuan tak terduga
61
Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62
Bab 62 Silaturahim
63
Bab 63 Candaan Nadhira
64
Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65
Bab 65 Artis Komplek
66
Bab 66 Grub Artis komplek
67
Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68
Bab 68 Kebahagiaan Hera
69
Bab 69 Hera yang nyebelin
70
Bab 70 Mungkin sudah takdir
71
Bab 71 Pangeran berkuda putih
72
Bab 72 Teka teki inisial N
73
Bab 73 Tukar cincin
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77
Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78
Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79
Bab 79. S2 Pujian Eza
80
Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!