Sedangkan di Ponpes(Pondok Pesantren) sang Nyai tiba-tiba nggak sadarkan diri, orang-orang dhalem pada kalang kabut mendengar sang Nyai kehilangan kesadarannya.
Ustad Arief langsung menghubungi Alvy sang adik ipar,
Alvy yang sedang dalam perjalanan pulang menuju ke Pondok Pesantrennya tidak dapat membendung air matanya lagi, ketika mendengar sang Umi masuk ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Dayat yang melihat Alvy menangis lalu bertanya pada sang istri.
"Ada apa Uma, telfon dari siapa barusan.'' tanyanya khawatir.
"Dari Mas Arief Bi, Mas Arief bilang Umi masuk rumah sakit.'' ucap Alvy dengan tangisan-nya.
"Lho kok bisa Uma, kemarin kan Umi video call sama Marsya, beliau sehat-sehat saja.'' tanya Dayat kaget.
"Alvy juga nggak tau Bi? Mas Arief bilang Umi nggak sadarkan diri githu aja.'' jawab Alvy masih dengan tangisan-nya.
"Jangan nangis lagi, do'ain Umi biar cepat sembuh yea.'' Ucap Dayat menenangkan Alvy.
"Ya sudah kita langsung ke sana yea.'' Ujar Dayat, Alvy mengangguk, sedangkan Nadhira hanya diam mendengarkan perkataan sang Ustad dan nengnya.
''Ya Allah coba'an apa lagi ini, Uminya Ustad baru sembuh, dan sekarang Uminya neng Alvy yang masuk rumah sakit.'' batin Nadhira.
"Sembuhkanlah Nyai ya Allah.'' ucapnya dalam hati
2 Jam kemudian Dayat, Alvy, Marsya dan juga Nadhira sampai di area rumah sakit.
Dayat memarkirkan mobilnya, sedangkan Alvy dan Nadhira masuk ke rumah sakit,
Nadhira menggendong Marsya yang lagi tidur, Alvy begitu mencemas kan Uminya.
Ketika Alvy melihat Arief dan Zila sang kakak, Alvy langsung menghampiri kakaknya dan bertanya.
"Kak gimana keadaan Umi sekarang?'' tanya Alvy khawatir.
"Sudah mulai membaik, kamu kok cepat nyampeknya.'' tanya Zila sang kakak.
" Waktu Mas Arief nelfon, Alvy sudah ada di jalan Kak.'' ucap Alvy menjelaskan.
"Och?'' Zila hanya ber och ria sambil manggut-manggut.
"Kenapa Umi bisa nggak sadarkan diri githu Kak.'' tanya Alvy lagi.
"Kakak juga nggak tau Al, Umi cuma bilang sakit kepala habis sholat subuh ber jama'ah tadi, jadi kakak suruh Umi tidur lagi, pas Abah mau bangunin Umi, Umi sudah nggak sadarkan diri.'' jawab Zila.
"Och ya Dayat kemana kok nggak ada.'' tanya Arief kakak iparnya.
"Nggak tau juga Mas, tadi markirin mobilnya.'' kata Alvy yang baru ingat kalau sang suami tidak ada di dekatnya.
Tak lama kemudian Dayat muncul bersama Abah mertuanya.
"Lho Abah dari mana?'' tanya Zila.
"Abah dari luar beli minuman, kebetulan bertemu Dayat di luar.'' jawab nya.
"Ya sudah kamu pulang dulu gich, kasian Marsya sama Nadhira pasti capek banget.'' ucap Zila melihat Nadhira yang menggendong Marsya.
"Tapi kak Umi bagaimana.'' tanya Alvy nggak rela meninggalkan sang Umi.
"Biar Umi, kakak yang jaga di sini, kamu pulang dulu, lagian Umi belum bisa di tengok.'' Sahut Zila pada Adiknya.
Alvy hanya pasrah dan menurut perkataan Zila kakaknya, bagaimanapun Alvy juga capek, tapi Alvy tidak memungkiri perasaan cemas terhadap Uminya.
"Ya sudah Alvy pulang dulu, kalau Umi sudah bisa di tengok jangan lupa kabarin Alvy ya kak?'' Alvy mengingat kan kakaknya.
"Iya, sudah sana pulang, istirahat di rumah dulu.'' kata Zila secara halus mengusir Alvy yang keras kepala itu.
Dengan berat hati akhirnya Alvy pulang dari rumah sakit, perasaannya berkecamuk di satu sisi mertuanya baru sembuh, di sisi lain Uminya (ibunya) terbaring lemah di rumah sakit.
"Sudah, nggak usah terlalu di pikirin, kata Abah, Umi sudah membaik, tapi masih belum bisa di tengok.'' Seru Dayat menenangkan istrinya.
"Tapi Alvy khawatir Abi.'' jawabnya lembut.
"Iya Abi tau kamu khawatir sama Umi, Abi juga khawatir Uma.'' Ucap Dayat.
Setelah beberapa menit akhirnya mobil Dayat sudah masuk ke pelataran Pondok Pesantrennya.
Santri Putra dengan sigap membuka pintu mobil sang Ustad dan juga sang neng,
Mereka menundukkan kepalanya.
Dayat tak lupa berterima kasih pada sang Santri.
...🌺🌺🌺🌺🌺...
Nadhira lansung beristirahat di Asramanya, Asramanya begitu sepi di waktu siang, karena semua Santri wati berada di sekolah formal nya.
Nadhira menggelar kasur lantai dan lansung merebahkan tubuhnya di kasur lantai tersebut, hingga tak terasa semua teman-teman Asramanya sudah pada balik dari sekolah formal nya.
Yuli yang melihat orang pakek selimut di dalam Asramanya segera memberi tau pada yang lain yang satu asrama.
"Shutt...? jangan berisik.'' ucap Yuli menaruh jari di bibirnya.
" Kenapa sich Yul.'' Tanya Selvy.
"Sudah di bilangin jangan berisik, ini anak masih berisik saja.'' ucap Yuli menutup mulut Selvy.
" Emang ada apa sich, bikin penasaran saja kamu nich.'' tanya Santi pelan.
"Lihat di dalam ada siapa?'' jawab Yuli.
Santi masuk ke dalam Asrama dan melihat Nadhira yang sedang tidur.
Santi bisa tau kalau itu Nadhira karna pas santi masuk wajah Nadhira sudah menghadap ke arah pintu.
"Di dalam ada Nadhira yang lagi tidur.'' ucap Santi.
"Beneran Nadhira bukan orang lain.'' tanya Yuli karena tadi tidak melihat wajah Nadhira, hanya melihat orang tidur pakek selimut.
"Ya sudah masuk yuk, tapi jangan pada berisik ya.'' Santi mengingatkan.
Akhirnya semua penghuni Asrama masuk tanpa bersuara keras, yang biasa di dalam Asrama pada berisik sekarang Asrama tersebut hanya ada bisikan-bisikan dari penghuni Asrama tersebut.
Nadhira mengerjapkan matanya melihat sekeliling,
banyak orang tapi tak ada suara ithulah yang di fikirin Nadhira sekarang ini.
"Kalian sudah pada pulang.'' tanya Nadhira pelan.
Mereka hanya mengangguk.
"Kenapa Dhira nggak tau kalau sudah pada balik ke Asrama.'' tanya-nya lagi
"Kami takut ganggu tidur kamu Dek.'' ucap Yusril.
"Nggak segithunya juga kali Kak.'' ucap Nadhira tersenyum.
"Emang Adek sudah lama pulangnya.'' tanya Santi.
"Jam sebelas tadi, Nadhira langsung tidur so capek banget, emang sekarang sudah jam berapa kak.'' tanya nya.
"Jam 12:30.'' ucap Selvy.
"Dek Dhira belum sholat ya.'' tanya Santi.
"Dhira lagi udhur kak.'' jawab Nadhira masih tiduran.
" Kak Yusril nggak dengar neng Alvy manggil Dhira nggak.'' tanyanya panik
karena tadi sebelum Nadhira turun dari mobil Alvy sang neng bilang kalau jam 1 bakalan nengok sang Umi di rumah sakit.
Yusril menggeleng dan bertanya.
" Emangnya kenapa dek? kok nanya neng Alvy manggil.'' Tanya Santi penasaran.
"Tadi bilang mau nengok Umi di rumah sakit.'' jawab Nadhira mengucek matanya.
"Neng Alvy nggak manggil kok.'' kata Santi.
"Och mungkin nggak jadi ke rumah sakitnya.'' ucap Selvy.
Sebelum kepulangan anak-anak yang lain dari sekolahnya, Alvy langsung ke Asrama Nadhira.
Alvy sengaja tidak memanggil Nadhira, tapi Alvy langsung ke Asrama Nadhira, di lihatnya Nadhira yang sedang tertidur nyenyak,
Lalu Alvy memutuskan untuk tidak membangunkan Nadhira, Alvy menuruni tangga setelah keluar dari Asrama yang di tempati Nadhira.
"Nadhira mana?'' tanya Dayat.
" Nadhira masih tidur Bi.'' Sahut Alvy.
"Ya sudah kita berangkat sekarang ke rumah sakitnya.'' ucap Dayat.
Alvy mengangguk sambil mengendong Marsya, mereka berjalan keluar, menuju ke mobilnya.
di luar sudah ada Santri yang sedang menghidupkan mobil ustadznya.
" Ustadz mau berangkat sekarang.'' tanya Romli sambil menundukkan kepalanya.
"Iya Rom, makasih ya.'' jawab Dayat pada Romli.
" Iya sama-sama Ustadz.'' Ucap Romli sopan.
👉👉👉👉
jangan lupa dukung al-mayra dan jangan lupa like dan komennya kakak,
makasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments