Hari hari Nadhira di lalui dengan riang, meski dalam hatinya merasakan kegelisahan,
Nadhira tidak menampakkan kesedihan nya lagi, Nadhira selalu mencoba untuk tersenyum di saat temen_temennya mengajak dia bercanda tawa.
Seminggu sudah Nadhira berada di Pondok Pesantren, suka duka di lalui Nadhira dengan ikhlas.
sukanya karna selalu di kelilingi orang-orang yang baik, dan duka nya karena jauh dari orang tua dan juga Abangnya,
"Huchh....!! Dhira harus betah tinggal di sini, Dhira nggak mau mengecewakan Ibu dan Ayah, semangat.'' gumam Nadhira menyemangati dirinya sendiri
"Maafkan Dhira Bu? belum bisa membahagiakanmu dan juga Ayah, yang ada Dhira selalu menyusahkan Ibu dan ayah, Dhira bersalah sama kalian.'' gumamnya dalam lamunan.
"Kak Dhira ya?'' tanya Santri di Asrama lainnya.
"Iya, ada apa Dek.'' sahut Nadhira lembut.
"Ada yang nyariin kakak di luar.'' ucap Santri tersebut.
"Kalau boleh tau siapa ya dek.'' tanya Nadhira penasaran pada orang yang mencari nya.
"Irma juga nggak tau kak? cuma kata pengurus suruh panggilin kak Dhira gituu.'' jawab irma yang menyebutkan namanya.
"Ya sudah! ayo keruang tunggu saja dari pada kamu penasaran kayak gini.'' ajak Yusro kakak di Asrama nya.
"Dhira nggak tau di mana ruang tunggu itu berada kak?!'' jawab Nadhira.
"Ayo kakak antar.'' ajak Yusro, Nadhira mengikuti Yusro di belakangnya.
Sesampainya di ruang tunggu, Nadhira bertemu kakak pengurusnya, lalu Nadhira bertanya pada nya.
"Kak katanya ada yang nyari Nadhira.'' tanya Nadhira yang langsung di angguki pengurusnya.
"Iya, masuk saja Dek. Ayah sama Ibunya sudah menunggu di dalam.'' jawab sang pengurus Ponpes
"Iya, makasih kak.'' ucapnya sembari menuju ke ruang tunggu yang mana Ibu dan juga sang Ayah telah menunggunya dari tadi.
"Assalamu'alaikum Ayah, Ibu.'' ucap Nadhira mencium tangan Ibu dan Ayah-nya.
"Waalaikum salam", jawab ke-duanya.
Nadhira lagsung memeluk sang Ibu dan menangis di pelukannya.
"Kenapa ndok(nak).'' tanya Ibu Bu Susi pada sang putri.
"Nadhira kangen sama Ibu dan Ayah.'' sahut Nadhira menghapus air matanya, dan melepas pelukan nya.
"Yaa sudah nggak usah menangis lagi, Ibu sama Ayah sudah ada di sini kan.'' seru Bu Susi menghibur Nadhira.
"Mas Herman nggak ikut Yah?'' tanya Nadhira pada Ayah nya.
"Mas kamu lagi kerja, kamu kok kurusan Nak sekarang? makannya nggak teratur ya.'' tanya sang Ayah khawatir, melihat putrinya yang sedikit kurus.
"Nadhira makan nya teratur kok Yah, tapi banyak pikiran aja, jadi berat badannya turun.'' ucap Nadhira berbohong agar orang tuanya tidak khawatir.
...🌺🌺🌺🌺...
"Kapan_kapan kita main ke Pondok Pesantren Nadhira yuck Mas.'' ajak Eza pada Adhi.
"Emangnya gampang masuk ke sana, yang boleh masuk harus punya kartu Mahrom, nggak sembarang orang di bolehin masuk? dikira Nadhira ngekost main samperin_samperin segala.'' celetuk Adhi, Eza hanya garuk garuk dagunya.
"Mas Adhi nggak tau saja, kalau Eza lagi kangen? sama Nadhira.'' ujar Marvel yang emang suka ceplas-ceplos ngomong nya.
"Apa'an sich lho Vel, nimbrung saja kalau ada orang ngomong.'' kata Adhi sebel karena emang mulut Marvel lemes banget.
"Bodo', tapi beneran kangen kan?!'' ucap Marvel menggoda sahabat nya
"Iya juga sich.'' jawab Eza cengengesan.
"Gengsi lho di gedein! kalau Nadhira di ambil orang baru tau rasa lho.'' kata Marvel ketus, Eza mengacak rambut Marvel.
"Jangan gitu dong Vel, ucapan ihu do'a lho,do'ain saja sahabat kita cepat dapat jodohnya.'' celoteh Tedy yang suka bener kalau ngomong.
"Yeach...? tukang ceramah nimbrung juga.'' celetuk Nathan yang langsung di sentil oleh Teddy.
"Salah lagi dech gue.'' kata Teddy cemberut.
"Lho juga sich Ted, ceramah mulu.'' seru Adhi mulai tertawa.
Eza hanya diam melihat teman_temannya yang saling menyalahkan.
"Sudah bertengkar nya.'' tanya Eza di saat mereka pada terdiam.
"Siapa juga yang bertengkar! kita cuma berdebat saja kok, iya nggak bro.'' ujar Marvel yang di angguki semuanya.
"Iya nich, sejak kapan Eza sensitif kayak gini.' kata Nathan memojokkan Eza.
"Ya...? sejak kenal sama Nadhira lah, bawaanya uring-uringan di kelas, biasanya dia paling rajin dengerin Pak Agung, tapi sekarang dia malah yang malez_malesan.'' ucap Nathan jujur.
"Lho ember banget sich Than, sama mereka semua.'' ucap Eza kesel karena Nathan keceplosan pada semuanya
"Bukannya ngasih solusi malah ngeledekin gini.'' kata Eza sambil berlalu dari hadapan Adhi, Marvel, Nathan dan juga Teddy.
"Woyyy!!! mau kemana lho.'' teriak Marvel namun Eza tidak menoleh ke arah Marvel.
"Pulang! malez gue sama lho_lho pada.'' jawab Eza tanpa menoleh kebelakang.
"Awas saja kalau ikut ke rumah Herman.'' teriak Adhi yang ikutan berteriak juga.
Eza mengabaikan omongan teman_teman nya, dia terus melangkah menuju ke rumahnya, kebetulan rumah Adhi dan Eza tidak terlalu jauh, jadi Eza cuma jalan kaki menuju ke rumah Adhi.
...🌺🌺🌺🌺...
Di sisi lain Ibu dan Ayah-nya Nadhira berpamitan ke dhalem(rumah kyai), Ibu dan Ayah-nya menitipkan Nadhira lagi pada kyainya.
Sedangkan Nadhira gelisah di luar dhalem(rumah kyai).
Beberapa menit kemudian Ibu dan Ayah-nya keluar dari dhalem, mereka berdua menghampiri Nadhira yang lagi ngelamun.
"Ibu sama Ayah pulanga dulu ya ndok(nak).'' pamit Bu Susi pada Nadhira.
"Iya Bu? hati-hati di jalan ya Ayah.'' pesan Nadhira karena mengingat usia sang Ayah sudah tak muda lagi.
"Iya ndok, jaga diri baik_baik ya, jangan sampai sakit.'' kata sang ayah mengingat kan Nadhira.
Nadhira mengangguk dan mengusap air matanya yang sudah terjatuh di kedua pipinya.
"Nggak usah nangis, jelek kalau nangis.'' ledek sang Ayah.
Nadhira tersenyum menanggapi ledekan sang Ayah.
"Yasudah ayah pulang, Assalamu'alaikum.'' ucap Pak Arief pada sang putri.
"Waalaikum salam.'' jawab Nadhira melambaikan tangannya.
Kini tak terasa sudah 2 bulan Nadhira berada di Pondok Pesantren, kini Nadhira sudah betah berada di Pondok Pesantren, di tambah lagi sekarang Marsya lebih dekat dengan Nadhira.
Marsya adalah anak dari Neng Alvi dan ustadz Dayat.
Sedangkan kan Neng Alvi, adalah putri dari kyai yang punya Pondok Pesantren tersebut,
"Kak, Dhira titip neng Marsya dulu sebentar, Dhira mau ke kamar mandi.'' kata Dhira kepada Selvy.
"Iya dek.'' jawab Selvy menggendong Marsya.
"Dhira ke mana.'' tanya Yusro pada Selvy.
"Di kamar mandi.'' jawab Selvy, Yusro mengangguk.
"Dek Dhira di panggil neng Alvi.'' teriak Yusro di depan kamar mandi.
"Iya kak sebentar.'' ucap Nadhira agak keras dari dalam kamar mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi Nadhira langsung menggendong neng Marsya menuju dhalem(rumah) kyai, Nadhira menghadap neng Alvi.
"Assalamu'alaikum.'' ucap Nadhira.
"Waalaikum salam.'' jawab neng Alvy.
"Nadhira, sekarang kamu siap_siap ikut aku ke Surabaya.'' kata Alvi sang neng.
"Iya neng.'' sahut Nadhira sambil menurunkan Marsya dari gendongan_nya.
Nadhira bergegas ke Asrama nya untuk ganti baju.
"Mau kemana Dek, kok ganti baju.'' tanya Selvy kepo.
"Nggak tau kak, di ajak neng Alvi.'' jawab Nadhira memakai jilbabnya.
"Jangan lupa oleh-olehnya.'' kata Yusro bercanda.
" Insya Allah ya kak", ucap Nadhira.
"Yasudah Nadhira berangkat dulu ya kak, Assalamu'alaikum.'' pamitnya menuruni tangga.
"Waalaikum salam.'' jawab Selvy dan semuanya.
Dayat(sang ustad) suaminya neng Alvi mengendarai mobilnya menuju ke Surabaya.
Hampir 4 jam perjalanan menuju ke Surabaya.
Sesampainya di Surabaya Dayat langsung menuju ke rumah Sakit untuk menemui sang Umi yang lagi terbaring sakit, karna lambung dan penyakit gulanya kambuh.
"Assalamu'alaikum.'' ucap Dayat mengetuk pintu.
"Waalaikum salam.'' jawab Hendri dari dalam dan membukakan pintu.
"Gimana keadaan Umi Dek.'' tanya Dayat menuju sang Umi.
"Alhamdulillah Bang, Umi sudah mendingan.'' jawab Hendri menggendong Marsya.
"Siapa ini kak, kok deket banget sama Marsya.'' tanya Hendri pada Alvy sang kakak ipar.
"ya muridku lah dek?'' jawab Alvy yang duduk di dekat mertuanya.
"Kok aku baru lihat.'' tanya Hendri penasaran.
"Lagian Adek nggak pernah ke rumah kakak lagi, gimana mau tau.'' celetuk Alvy sambil mengelus tangan sang mertua.
"Hampir mirip mendiang Adek ya Bang.'' bisik hendri kepada Dayat Abang nya.
"Iya Dek, kirain kata Abang saja Nadhira mirip mendiang Adek.'' jawab Dayat balik berbisik pada Hendri.
👉👉👉👉
Makasih yang selalu dukung karya receh Al-mahyra.
Jangan lupa like, komen, vote dan favorit kan ya kak. Makasih 🙏🙏😘😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Yulia Yulia
iyaa gara2 kesalahan 1orag jadi berimbas ke semua orang di UQ dulu. kezel!!!
2021-12-22
3
Neyna 🎭🖌️
semangat upnya lanjut 💪😘💞
2021-10-30
2