Cinta Nadhira

Cinta Nadhira

bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra

Meinedil tujko di yha.....

Isshikhe shiwa pyare kiyha....

Chahe sabhibha khuda....

Mujkho mile pyare tera....

Suara musik menggema dari kamar Nadhira. dan dengan lincah nya Nadhira menari menirukan tarian tersebut.

Di dalam kamar Nadhira memang sering nge-dance. karena sejak kecil dia suka sekali nge-dance. menirukan gerakan_gerakan tarian india.

di samping itu banyak pula foto_foto kenangan bersama teman_temannya.

Setahun sudah Nadhira tidak berkumpul dengan teman sekolah nya. semenjak dia lulus SD Nadhira tidak pernah lagi bertemu apalagi bermain dengan teman_teman SD nya.

Dan di tambah lagi kini mereka berbeda sekolah.

Nadhira yang lagi asik nge-dance di dalam kamar, malah di kejutkan dengan kedatangan kakak nya yang tiba_Tiba masuk ke kamar Nadhira.

"Hey.... nari terus kerjaannya,emang nggak ada kegiatan lain apa.'' tanya sang Abang.

"Ich... ? mas ini kenapa sih T. U (tukang usil) banget jadi orang.'' ucap Nadhira kesal sambil menghentakkan kakinya ke lantai kamar.

Nadhira sekaligus memanyunkan bibir nya

"Auw...! sakit tau mas.'' ringis Nadhira di saat sang abang mencubit pipi sang adik.

"Ikut mas yuck? dari pada nari terus nggak guna sekaligus bosen juga.'' ucap Herman sambil menarik tangan Nadhira.

"Mau kemana sih mas...? aq lagi latihan besok aku ikut lomba nari di sekolah.'' ucap Nadhira namun gak di respon oleh Herman. dia terus menarik tangan Nadhira keluar rumah.

"Ayolah dek, bentar saja kok? gak bakalan lama.'' ujar Herman membujuk sang Adik agar dia mau ikut pergi.

"Ya sudah aku ikut mas. tapi bener ya cuma sebentar, awas saja kalau lama.'' ancam Nadhira pada Herman.

Herman cuma menanggapi ancaman sang Adik dengan senyuman.

...🌺🌺🌺🌺🌺...

Selama di perjalanan Nadhira terus diam tanpa bicara sepatah katapun sama Herman.

Nadhira yang biasa nya suka berceloteh ketika bersama dengan Herman sang Abang, kini dia bungkam seribu bahasa. karna Nadhira tau kakak nya akan membawa dia kemana.

Setelah sampai di tujuan. Herman langsung memarkirkan motornya di halaman rumah Tantri.

Yea Herman membawa Nadhira ke rumah Tantri pacar Herman.

" Assalamualaikum....'' ucap Herman sambil mengetuk pintu

"Waalaikum salam.'' jawab Tantri dari dalam, lalu bergegas membuka pintunya

"Ayo masuk mas, dek.'' ucap tantri setelah membuka pintu, diapun mempersilahkan mereka berdua duduk.

"Bentar yeah Tantri tinggal ke belakang dulu.'' pamit nya pada Herman dan juga Nadhira. dan etelah kepergian Tantri Herman menoel noel pipi Nadhira sang Adik yang mulai cemberut.

"Manyun terus tu bibir.'' ucap Herman menggoda Adiknya.

"Biarin! habisnya Nadhira kesel sama mas Herman.'' jawabnya ketus dan memalingkan wajahnya dari pandangan sang Abang.

"Ayo di minum Mas tehnya, dek Dhira juga di minum teh nya, mumpung masih anget.'' ucap Tantri, selesai menaruh teh di atas mejanya.

"Adek Dhira sekolah di mana.'' tanya Tantri mulai basa basi.

" Sekolah di SMP 1 kak.'' jawabnya tanpa memandang ke arah Tantri.

"Oh iya, mas Herman gak kerja.'' tanya Tantri karena Herman datang ke rumah Tantri di waktu sore.

"Kebetulan lagi libur, jadi aku sama Adek kesini.'' jawabnya ambigu mencari alasan.

"Sudah lama ya mas kita gak jalan bareng lagi, Tantri kesepian tau Mas selalu sendirian di rumah.'' ucap tantri.

"Kesepian kepalamu gundul, lawong tiap hari jalan bareng sama pacar yang lain juga.'' gumam Nadhira namun di dengar sang Abang.

"Iya, kemarin_ kemarinnya kamu kan sibuk, dan aku juga sudah mulai kerja.'' kata Herman melirik sang Adik.

"Nggak terlalu sibuk kok mas? Tantri hanya belajar kelompok sebentar bareng teman-teman Tantri.'' sahut Tantri.

Di dalam hati Nadhira tertawa 😄😄😄 menanggapi omongannya Tantri

"Hati sama mulud kok gak sama.'' batin Nadhira

"Sudah yuk Mas, Dhira masih ada PR entar kemaleman lagi ngerjainnya.'' ajaknya pada sang Abang.

"Ya sudah Tantri, aku pamit dulu ya.''ucap Herman berpamitan pada pacarnya.

"Ya, kapan _kapan main lagi ke sini ya Dek?'' ucap tantri pada Nadhira

Nadhira hanya mengangguk malas.

"Ya sudah aku pulang dulu. Assalamu'alaikum.'' ucap Herman.

"Waalaikum salam.'' jawabnya melambaikan tangannya.

...🌺🌺🌺🌺...

Namun di pertengahan jalan motor Herman mogok, Nadhira yang kesal makin kesal saja.

Nadhira turun dari motor Herman dan langsung berlalu begitu saja, meninggalkan si Herman.

"Dek....? mau kemana?'' tanyanya sambil mencoba benerin motornya.

"Aku mau pulang, aku kesal sama mas Herman.'' jawabnya ketus dan terus melangkah pergi.

"Maafin mas lah dek, bentar lagi selesai nie.'' teriak Herman. karna Nadhira sudah menjauh dari tempat motor yang mogok tadi.

"Huch....!'' Herman hanya bisa menghela nafas panjang menghadapi sikap adiknya yang lumayan keras kepala,

sebenarnya sama _sama keras kepala sich, namun Herman tak memungkiri itu karna Herman juga keras kepala. 🤭

Ya Nadhira emang nggakg suka sama si Tantri, karena si tantri menduakan Abang nya, oleh karena itu Nadhira tidak suka pada Tantri.

"Tantri lagi.... Tantri lagi.'' gerutunya sambil terus melangkah pergi.

"Bosen tau', huch...!" Nadhira menghela nafas kasar.

" Capek juga jalan kaki, kakiku mulai pegel banget?'' keluh nya, diapun mendudukkan diri di pinggir jalan.

Sampai akhirnya ada segerombolan anak_anak motor melewatinya.

Salah satu ada yang menyapa Nadhira, namun Nadhira tidak menghiraukan sapaan dari mereka.

Nadhira bangun dari tempat duduk nya. dan melangkah pergi meninggalkan segerombolan anak_anak motor tersebut.

Tanpa di sangka Eza turun dari motornya dan menyapa Nadhira

"Kenapa dek, kok jalan kaki.'' tanya Eza.

" Nggak apa_apa kak, lagi pengen jalan ajja.'' sahutnya tanpa menoleh ke Eza.

sebenernya Nadhira malas menanggapi omongan Eza,

"Ya sudah aku antar ya, di mana rumah adek.'' tanya Eza.

"Nggak usah kak, makasih sebelumnya. rumah aku deket sini kok.'' jawabnya Nadhira terus melangkah pergi. meninggalkan Eza, sedangkan Eza sendiri masih terdiam melihat kepergian Nadhira.

"Cantik... banget?!'' gumam Eza.

"Woy...! ada yang terpesona nich kayaknya.'' ledek Nathan.

"Apa sich Dhi, ganggu orang ajja.'' kata Eza salah menyebut nama.

"Kamu suka sama anak kecil ya Za.'' ucap Marvel yang ikutan meledek Eza.

"Walau masih kecil tapi cantik juga kok.'' celetuk Tedy.

"Kalau kamu, semua perempuan cantik.'' celetuk Rendy

"Yeeee....? emang cantik kok. thu buktinya Eza ajja kesemsem sama si do'i.'' ujar Tedy gak mau kalah

...🌺🌺🌺🌺...

Di satu sisi motor Herman baru selesai di benerin, karna dengan terpaksa Herman membawa motornya ke bengkel. karna Herman sendiri sangat sotoy soal mesin, padahal ora mudeng tentang mesin😄😄😄

Waktu Herman pulang bertemu dengan Adhi. ya Adhi yang ada di gerombolan tersebut adalah teman Herman.

Herman bertanya pada Adhi

"Hay Dhi, liat adek ku gak.'' tanyanya

"Nadhira Her, enggak liat thu.'' jawabnya

kebetulan Adhi ada di paling belakang jadi nggak tau kalau cewek yang di omongin teman_temannya l adalah Nadhira.

"Woooyy.....! liat adek nya Herman nggak.'' teriak Adhi ke semua temennya

"Nggak liat, lagian aku nggak tau sama adeknya Bang Herman.'' jawab Marvel dengan teriakan juga karna kebetulan Adhi dan Marvel ada di jarak yang lumayan jauh jadi mau tak mau harus berteriak.

"Ya sudah aku duluan ya, mau cari adek dulu takut nggak nyampek rumah.'' pamit Herman.

"Memangnya Nadhira kemana kok harus di cari segala.'' tanya Adhi penasaran.

"Dia kesal sama aku tadi,terus dia pulang duluan, soalnya aku ke bengkel dulu tadi.'' jawab Herman.

"Ya sudah,, hati_hati ya.'' pesan Adhi

Herman cuma jawab dengan mengkode OK dengan tangan-Nya.

"Siapa yang barusan thu kak Adhi.'' tanya Eza yang emang lebih muda dari Adhi.

Bersambung

👉👉👉

Jangan lupa dukung karya receh Al-mahyra.

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya, makasih 🙏🙏😘💕

Terpopuler

Comments

pensi

pensi

hai Kaka mampir kembali ya ke novel saya 🙏🙏

2022-02-21

2

Yulia Yulia

Yulia Yulia

hallo Ase? akhirnya ketemu di sini kita, paling waktu ngetiknya sambil joget2 tuh, kayak dulu itu kita🤪🤪🤣🤣🤣

2021-12-22

4

sarkalu

sarkalu

bagus sich tapi kurang

2021-11-30

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2 bab 2 Pindah sekolah
3 bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4 bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5 Bab 5 Bertemu Hendri
6 Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7 Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8 Bab 8 Kangen Nadhira
9 Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10 Bab 10 Kangen Nadhira
11 bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12 Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13 Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14 Bab 14 Nadhira sakit
15 Bab 15 Masuk rumah sakit
16 Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17 Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18 Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19 Bab 19 Undangan manggung
20 Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21 Bab 21 Suara merdu Nadhira
22 Bab 22 Melepas Rindu
23 Bab 23 Diki sang Playboy
24 Bab 24 Main di Pantai
25 Bab 25 Keisengan Adhi
26 Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27 Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28 Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29 Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30 Bab 30 Liburan ke Surabaya
31 Bab 31 Pertandingan Basket
32 Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33 Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34 Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35 Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36 Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37 Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38 Bab 38 Di paksa nge-dance
39 Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40 Bab 40 Kerja keras semua Tim
41 Bab 41 Nadhira Cs
42 Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43 Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44 Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45 Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46 Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47 Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48 Bab 48
49 Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50 Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51 Bab 51 500 Tanda tangan
52 Bab 52 Akhirnya selesai
53 Bab 53 Incaran Maya
54 Bab 54 Tamparan
55 Bab 55 Penyesalan Maya
56 Bab 56 Karyawan Baru
57 Bab 57 Acara Lamaran
58 Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59 Bab 59 Acara saweran lamaran
60 Bab 60 Pertemuan tak terduga
61 Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62 Bab 62 Silaturahim
63 Bab 63 Candaan Nadhira
64 Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65 Bab 65 Artis Komplek
66 Bab 66 Grub Artis komplek
67 Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68 Bab 68 Kebahagiaan Hera
69 Bab 69 Hera yang nyebelin
70 Bab 70 Mungkin sudah takdir
71 Bab 71 Pangeran berkuda putih
72 Bab 72 Teka teki inisial N
73 Bab 73 Tukar cincin
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77 Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78 Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79 Bab 79. S2 Pujian Eza
80 Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira
Episodes

Updated 80 Episodes

1
bab 1 Pertemuan Eza Ferdiansyah dan Nadhira Al-mahyra
2
bab 2 Pindah sekolah
3
bab 3 Keceriaan Eza Ferdiansyah
4
bab 4 Keberangkatan Nadhira ke Ponpes
5
Bab 5 Bertemu Hendri
6
Bab 6 Di ajak ke Surabaya
7
Bab 7 Pertanyaan pertanyaan Hendri
8
Bab 8 Kangen Nadhira
9
Bab 9 Kepulangan Umi Dayat
10
Bab 10 Kangen Nadhira
11
bab 11 Rencana balik ke Pesantren.
12
Bab 12 Kekhawatiran Alvy
13
Bab 13 Perdebatan Zila dan Marsya
14
Bab 14 Nadhira sakit
15
Bab 15 Masuk rumah sakit
16
Bab 16 Perdebatan Nadhira dengan sang Ibu
17
Bab 17 Batalnya pertemuan Adhi dan Herman
18
Bab 18 Ijin merawat Nadhira
19
Bab 19 Undangan manggung
20
Bab 20 Ceramah Kyai Ahsan
21
Bab 21 Suara merdu Nadhira
22
Bab 22 Melepas Rindu
23
Bab 23 Diki sang Playboy
24
Bab 24 Main di Pantai
25
Bab 25 Keisengan Adhi
26
Bab 26 Gara-gara Rumput seabrek
27
Bab 27 Pergi ke Taman Kota
28
Bab 28 Pertemuan Rara dan Nadhira
29
Bab 29 Balik ke Pondok Pesantren
30
Bab 30 Liburan ke Surabaya
31
Bab 31 Pertandingan Basket
32
Bab 32 Kecemburuan Eza Ferdiansyah
33
Bab 33 Kemenangan Eza dan kawan kawan.
34
Bab 34 Perdebatan Marvel dan Eza
35
Bab 35 Perjalanan kerumah Hendriyansyah
36
Bab 36 Obrolan kecil antara Eza dan Abah Rahman.
37
Bab 37 Pegi ke studio musik dan tari
38
Bab 38 Di paksa nge-dance
39
Bab 39 Balik ke ponpes (pondok pesantren)
40
Bab 40 Kerja keras semua Tim
41
Bab 41 Nadhira Cs
42
Bab 42 Pamor Nadhira Cs
43
Bab 43 Membahas Nadhira Cs
44
Bab 44 Perjalanan pulang Nadhira
45
Bab 45 Acara Ulang Tahun Nadhira
46
Bab 46 Kajian Kitab Kuning
47
Bab 47 Kesedihan Asrama kenanga
48
Bab 48
49
Bab 49 Mos (masa orientasi sekolah)
50
Bab 50 Gisela teman baru Nadhira
51
Bab 51 500 Tanda tangan
52
Bab 52 Akhirnya selesai
53
Bab 53 Incaran Maya
54
Bab 54 Tamparan
55
Bab 55 Penyesalan Maya
56
Bab 56 Karyawan Baru
57
Bab 57 Acara Lamaran
58
Bab 58 Lamaran Herman dan Rara
59
Bab 59 Acara saweran lamaran
60
Bab 60 Pertemuan tak terduga
61
Bab 61 Obrolan Pak Arifin dan Pak Santo
62
Bab 62 Silaturahim
63
Bab 63 Candaan Nadhira
64
Bab 64 Rencana perjodohan Eza Ferdiansyah
65
Bab 65 Artis Komplek
66
Bab 66 Grub Artis komplek
67
Bab 67 Kemenangan Artis komplek
68
Bab 68 Kebahagiaan Hera
69
Bab 69 Hera yang nyebelin
70
Bab 70 Mungkin sudah takdir
71
Bab 71 Pangeran berkuda putih
72
Bab 72 Teka teki inisial N
73
Bab 73 Tukar cincin
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76.S2. Kedatangan Eza ke pondok pesantren
77
Bab 77.S2. Menunggu kedatangan Nadhira
78
Bab 78.S2. menghafal nadhom Aqidatul awam
79
Bab 79. S2 Pujian Eza
80
Bab 80.S2. Kebaikan Nadhira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!