Bab 19

Bia masih mematung. Dirinya masih tak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi. Dia Menikah!

Jujur dalam hati dirinya belum siap untuk menikah. toi entah mengapa ia tak ada penolakan apa pun darinya. Ia pasrah begitu saja.

Lia menyenggol Bia, memberi isyarat agar mencium tangan Anyer. Namun, Bia tak paham, hingga akhirnya Oma angkat bicara.

"Kalian sudah sah sebagai suami istri. Bia, Sekarang Anyer adalah suamimu. Tugasmu adalah melayaninya baik lahir maupun batin. Sekarang cium tangan suamimu!"

"Begitu juga kamu Anyer. Bia sekarang adalah istri sahmu. kamu harus bisa memberi nafkah lahir dan batin sepenuhnya. Oma harap kamu menjadikan Bia satu satunya wanita dalam hidup mu!"

Anyer menatap Oma Risa dengan perasaan bersalah. Bagaimana mungkin ia bisa menjadikan Bia satu satunya wanita dalam hidupnya, sementara saat ini ia sudah memiliki Lisa satu satunya wanita yang sangat ia cintai.

Dengan gerakan ragu, Bia menuruti ucapan Oma. Meraih tangan Anyer dengan rasa gemetar. Begitu juga dengan Anyer, lelaki itu mematung. Tak tahu apa yang akan ia lakukan setelah ini.

Flash Back sebelum Wijaya terjatuh

Pagi itu setelah kepergian Bia, Wijaya segera menuju rumah sakit untuk chek up bersama dengan Lia.

Namun saat mengantri, Wijaya bertemu dengan Anyer.

Dengan sopan Anyer menyapa Wijaya. Keduanya pun sempat berkacap sambil menunggu giliran Wijaya di panggil.

"Om Wijaya," sapa Anyer sambil menyalam.

"Anyer." Wijaya terkesima.

"Om sakit? Mana anak Om?" Anyer sekedar basa basi karena melihat wajah Wijaya sedikit pucat.

Dengan memaksakan senyumnya. "Ya, beginilah Any, Om sudah tua. Banyak penyakitnya. Udah gak sabar ya pengen cepet nikah sama anak Om?" goda Wijaya.

Anyer pun menjadi salah tingkah. Entah mengapa mulutnya begitu lancar menanyakan Bia. Padahal ia hanya ingin sekedar basa basi.

"Sudahlah gak usah malu malu. Oh ya, ada yang ingin om Katakan sama kamu." Wijaya menjeda.

Mendadak jantung Anyer berdegup lebih cepat meskipun ia belum tahu apa yang akan disampaikan oleh Wijaya.

Wijaya menarik membuang nafasnya pelan. Menatap Anyer dengan penuh harap.

"Anyer, Om tahu kamu anak yang baik sebab, Om tahu bagaimana papamu mendidik kamu. Om yakin kamu adalah laki laki yang bisa bertanggung jawab penuh. Maka dari itu, Om memilih kamu sebagai calon suami anak Om. Om tahu kamu bisa menggatikan Om dikemudian hari. Anyer.... dengan penuh kesadaran, Om memohon kepadamu, jika suatu saat terjadi sesuatu terhadap Om, tolong kamu kabulkan permintaan terakhir Om. Nikahi lah anak Om sebelum Om benar benar di panggil Tuhan." Tak kuasa, Wijaya mengelap air mata yang mengalir begitu saja.

"Tuan, sudah." Lia menenangkan Wijaya.

Anyer sama sekali tidak mengerti dengan ucapan Wijaya. "Om, jangan bicara seperti itu. Saya yakin Om akan di beri umur panjang oleh Tuhan."

Wijaya tersenyum sinis. "Siapa bilang? nyawa om tinggal hitungan bulan, bahkan hari." Suara Wijaya melemah.

"Om harap kamu kabulkan permintaan terakhir Om. Om hanya ingin melihat anak Om bahagia bersama kamu!"

Belum sempat Anyer bertanya lebih, Wijaya telah di panggil.

"Om masuk dulu ya. Ingit pesan Om!"

Anyer hanya menatap punggung lelaki paruh baya itu dejgan segudang pertanyaan. "Aku harus cari tahu," gumam Anyer.

Flash Back Off

"Pernikahan kalian sudah sah secara agama maupun negara. Silahkan tanda tangani surat nikah ini," seru Pak penghulu.

Anyer menarik nafasnya berat. Memejamkan matanya sejenak lalu dengan tekat bergerak mengecup kening Bia dengan penuh keterpaksaan.

Dengan penuh bahagia, Lisa segera memeluk tubuh Bia. Ia tidak menyangka pernikahan singkat yang sebelumnya tak pernah terpikirkan akan terjadi secepat ini.

"Nona, selamat anda telah menjadi seorang istri. Jangan menangis! Ini hari bahagia Nyonya." Bia mengendurkan pelukannya.

"Ada yang salah dengan ucapan saya? Bukankah benar, sekarang anda telah bergelar nyonya Adipati? Bukan begitu Oma?" Lisa mencoba menggoda Bia. Wajahnya memerah. Mendadak suhu ruangan terasa panas kala semua orang membenarkan ucapan Lisa.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

maaf thorr bukan lisa, tp lia

2023-03-17

0

raa

raa

absen

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bb 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 BaB 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bujukan Lisa
37 Tergoda
38 Kartu As
39 Angka mesum?
40 Gengsi
41 Salah siapa?
42 Es Krim
43 Sebutan Baru
44 Sebuah Pulau
45 Istri?
46 Pasar Malam
47 Berakhir
48 Berita pagi
49 Yang tertunda
50 Hal tak terduga
51 Frustasi
52 Terjebak
53 Kekhawatiran Bia
54 pertengkaran
55 Nganu
56 Keluar Kota
57 Tatapan Nathan
58 Pengakuan Nathan
59 Anyer yang terlupakan
60 Tingkat Kepercayaan Nathan
61 Basah
62 First Kiss
63 Gaya Baru
64 Wanita Lain
65 Double Date
66 Sebuah Kebenaran
67 Permintaan Nathan
68 Isi Hati Nathan
69 Teka Teki Bia
70 Hadiah Dari Bia
71 Pura Pura Sakit
72 Masak Apa?
73 Terulang Lagi
74 Lampu Hijau
75 Pengalaman Pertama
76 Tragedi Bianglala
77 Bertemu Dengan Lisa
78 Pertemuan Anyer
79 Amarah Bia
80 Berakhir ( END )
81 Masih Menggantung
82 Ajakan Nathan
83 Melamar
84 Ujian
85 Ngambek
86 Hari Bahagia
87 S-2 Pembobolan Gerbang
88 S-2 Lagi dan Lagi
89 S-2 Teror
90 S-2 Ketakutan
91 S-2 Di Culik
92 S-2 Kabar kebenaran
93 S- 2 Pengakuan
94 S-2 Titik Terang
95 S-2 Mendapat Servis
96 S-2 Di goyang
97 S- 2 Tragedi Martabak
98 S-2 Poli Kandungan
99 S- 2 Kebahagiaan
100 PENGUMUMAN
101 PENGUMUMAN LAGI
102 Jerat Hasrat Sang CEO
103 Separuh Hati Untuk Nafisya
104 Menikahi Ketua Osis
105 Hasrat Tuan Majikan
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bb 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
BaB 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bujukan Lisa
37
Tergoda
38
Kartu As
39
Angka mesum?
40
Gengsi
41
Salah siapa?
42
Es Krim
43
Sebutan Baru
44
Sebuah Pulau
45
Istri?
46
Pasar Malam
47
Berakhir
48
Berita pagi
49
Yang tertunda
50
Hal tak terduga
51
Frustasi
52
Terjebak
53
Kekhawatiran Bia
54
pertengkaran
55
Nganu
56
Keluar Kota
57
Tatapan Nathan
58
Pengakuan Nathan
59
Anyer yang terlupakan
60
Tingkat Kepercayaan Nathan
61
Basah
62
First Kiss
63
Gaya Baru
64
Wanita Lain
65
Double Date
66
Sebuah Kebenaran
67
Permintaan Nathan
68
Isi Hati Nathan
69
Teka Teki Bia
70
Hadiah Dari Bia
71
Pura Pura Sakit
72
Masak Apa?
73
Terulang Lagi
74
Lampu Hijau
75
Pengalaman Pertama
76
Tragedi Bianglala
77
Bertemu Dengan Lisa
78
Pertemuan Anyer
79
Amarah Bia
80
Berakhir ( END )
81
Masih Menggantung
82
Ajakan Nathan
83
Melamar
84
Ujian
85
Ngambek
86
Hari Bahagia
87
S-2 Pembobolan Gerbang
88
S-2 Lagi dan Lagi
89
S-2 Teror
90
S-2 Ketakutan
91
S-2 Di Culik
92
S-2 Kabar kebenaran
93
S- 2 Pengakuan
94
S-2 Titik Terang
95
S-2 Mendapat Servis
96
S-2 Di goyang
97
S- 2 Tragedi Martabak
98
S-2 Poli Kandungan
99
S- 2 Kebahagiaan
100
PENGUMUMAN
101
PENGUMUMAN LAGI
102
Jerat Hasrat Sang CEO
103
Separuh Hati Untuk Nafisya
104
Menikahi Ketua Osis
105
Hasrat Tuan Majikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!